Berikan Analisa Anda mengenai perbedaan utama antara pendekatan klasik (teori ilmiah manajemen) dan
pendekatan modern (teori kontingensi).
Perbedaan utama antara pendekatan klasik (teori ilmiah manajemen) dan pendekatan modern (teori kontingensi)
yaitu dalam hal pandangan tentang bagaimana organisasi seharusnya dijalankan, mengenai fokus mereka, dan
sejauh mana mereka mengakui keragaman dalam situasi manajerial.
Pada pendekatan klasik, berfokus pada upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam organisasi
dengan mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen umum yang berlaku untuk semua situasi. Sedangkan pada
pendekatan modern, fokusnya pada pemahaman bahwa tindakan manajerial yang efektif akan bervariasi
tergantung pada konteks atau situasi tertentu.
Pada pendekatan klasik, menekankan pada penggunaan metode ilmiah untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas dan memandang organisasi sebagai mesin yang harus diatur dan dioperasikan secara efisien.
Sedangkan pada pendekatan modern, menekankan pada pentingnya adaptasi dan fleksibilitas dalam menghadapi
perubahan lingkungan dan memandang organisasi sebagai sistem yang kompleks dan dinamis yang dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal.
D2 Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan dalam pengukuran efektivitas suatu organisasi.
Setiap pendekatan memiliki fokus dan metode yang berbeda, sesuai dengan tujuan dan konteks
organisasi tersebut. Menurut Anda bagaimana kaitan pendekatan-pendekatan dalam pengukuran
efektivitas suatu organisasi? Bagaiman pemilihan pendekatan yang tepat?
Pendekatan-pendekatan dalam pengukuran efektivitas suatu organisasi memiliki keterkaitan erat antara satu
sama lain. Setiap pendekatan memiliki fokus dan metode yang berbeda. Namun secara keseluruhan tujuannya
untuk mengukur seberapa jauh organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. Pendekatan sasaran, pendekatan
sumber daya, dan pendekatan proses adalah beberapa pendekatan yang sering digunakan dalam pengukuran
efektivitas organisasi. Pemilihan pendekatan yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan dan konteks organisasi
tersebut. Misalnya, jika organisasi ingin menilai seberapa baik mereka memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan, maka pendekatan sumber daya dapat digunakan. Sedangkan jika organisasi ingin menilai seberapa
baik mereka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka pendekatan sasaran dapat digunakan. Oleh karena itu,
pemilihan pendekatan yang tepat harus didasarkan pada tujuan dan kebutuhan organisasi tersebut.
Pendekatan sasaran. Pendekatan ini berfokus pada pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Efektivitas organisasi dinilai berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, bukan berdasarkan
caranya.
Pendekatan sistem. Pendekatan ini berfokus pada kemampuan organisasi dalam mendapatkan masukan,
mengolah masukan, menyalurkan output yang telah dihasilkan, dan mempertahankan keseimbangan dan
stabilitas. Organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berkaitan.
Pendekatan proses. Pendekatan ini berfokus pada efisiensi dan kesehatan organisasi internal. Semakin lancar
aliran proses internal organisasi, semakin efektif organisasinya.
Organisasi memiliki dua dimensi, yaitu dimensi struktural dan dimensi kontekstual. Dimensi struktural
menggambarkan karakteristik internal organisasi yang terdiri dari formalisasi,
spesialisasi,standarisasi,sentralisasi, hierarkhi kekuasaan, kompleksitas. Dimensi kontekstual yaitu
menggambarkan keseluruhan karakter organisasi dan lingkungannya yang terdiri dari ukuran organisasi,
teknologi organisasi, lingkungan
D3 Berikan opini Anda mengenai istilah birokrasi selalu berkonotasi negatif. Kaitkan opini Anda dengan
organisasi.
Menurut saya, birokrasi selalu berkonotasi negatif karena seringkali dihubungkan dengan lambatnya proses,
keterbatasan fleksibilitas, dan kurangnya inovasi dalam organisasi. Namun, sebenarnya birokrasi memiliki
peran penting dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan organisasi lainnya. Ciri-ciri organisasi
birokrasi yang diusulkan oleh Weber, seperti pembagian kerja yang tetap, hierarki otoritas yang jelas, aturan
dan prosedur tertulis yang jelas, impersonalitas dalam pengambilan keputusan, orientasi karir, seleksi formal,
dan aturan dan prosedur formal yang jelas, sebenarnya dirancang untuk menciptakan organisasi yang efisien
dan efektif. Implementasi ciri-ciri tersebut kadang sulit dilakukan secara konsisten dan dapat mengakibatkan
birokrasi menjadi lambat dan tidak fleksibel.
Organisasi harus menemukan keseimbangan antara mempertahankan struktur birokrasi yang diperlukan untuk
menjalankan tugas-tugas rutin dan fleksibilitas yang diperlukan untuk merespons perubahan lingkungan dan
inovasi. Inovasi dan modifikasi budaya lokal adalah salah satu cara untuk mengatasi kendala birokrasi dan
memastikan bahwa organisasi tetap efisien dan efektif.
Banyak organisasi berusaha untuk mencapai keseimbangan ini dengan mengadopsi pendekatan yang lebih
modern dan fleksibel terhadap manajemen organisasi, sambil tetap mempertahankan elemen-elemen penting
dari birokrasi yang diperlukan untuk menjaga keteraturan dan akuntabilitas.
Model-model birokrasi yang dijelaskan oleh Beetham (1990) memang memiliki peran yang penting dalam
menganalisis dan memahami berbagai aspek dari sistem birokrasi.
1. Model definisional, mengidentifikasi sebuah organisasi atau sistem sebagai birokrasi, yaitu elemen-elemen
yang harus ada dalam suatu entitas agar dapat diklasifikasikan sebagai birokrasi. Model ini membantu dalam
menentukan ciri-ciri utama yang membedakan birokrasi dari jenis organisasi lainnya
2. Model normatif, bertujuan untuk menjelaskan kondisi atau prinsip-prinsip yang diperlukan agar organisasi
birokrasi dapat beroperasi dengan efektif dan efisien. Model ini memberikan panduan tentang bagaimana
birokrasi seharusnya berfungsi dalam idealnya. Hal ini seringkali mencakup prinsip-prinsip seperti hierarki,
peran-peran yang jelas, aturan dan prosedur yang ketat, dan akuntabilitas.
3. Model eksplanasi, fokus pada cara praktis bagaimana birokrasi bekerja dalam konteks dunia nyata. Model ini
memberikan alat atau kerangka kerja untuk mengkaji bagaimana birokrasi beroperasi dalam situasi nyata,
termasuk faktor-faktor yang memengaruhi kinerja dan hasilnya.
D4 Berikan Analisa Anda mengenai hubungan antara kompleksitas organisasi dengan diferensiasi.
Kompleksitas organisasi dapat diukur dengan derajat diferensiasi yang terjadi dalam sebuah organisasi, baik
diferensiasi ke arah horizontal, vertikal, maupun spasial. Diferensiasi horizontal menggambarkan derajat
perbedaan antara unit-unit organisasi, yaitu unit-unit yang masing-masing menjalankan fungsi berbeda atau
menunjukkan perbedaan antar unit-unit organisasi ke arah horizontal. Organisasi yang menekankan pada
diferensiasi horizontal adalah organisasi yang menekankan pada spesialisasi dan departementalisasi. Semakin
banyak jenis pekerjaan yang ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut.
Diferensiasi vertikal menunjukkan banyaknya hierarki atau tingkatan yang terdapat dalam struktur organisasi
atau menggambarkan perbedaan antar unit-unit organisasi secara vertikal. Diferensiasi vertikal menggambarkan
tingkat kedalaman atau banyaknya tingkatan hierarki antara pimpinan puncak hingga karyawan paling bawah.
Peningkatan pada diferensiasi vertikal akan meningkatkan kompleksitas organisasi.
Diferensiasi spasial menunjukkan luas cakupan organisasi secara geografis, baik yang menyangkut personel
maupun fasilitasnya. Organisasi dapat melakukan aktivitas yang sama di lokasi yang berbeda dengan
diferensiasi horizontal dan vertikal. Penyebaran atau kompleksitas spasial menunjukkan luas cakupan organisasi
secara grafis baik yang menyangkut personal maupun fasilitasnya.
Apabila derajat atau kadar salah satu dari ketiga dimensi tersebut bertambah maka kompleksitas organisasi akan
meningkat. Oleh karena itu, manajemen perlu memperhatikan ketiga dimensi diferensiasi tersebut untuk
mengelola kompleksitas organisasi dengan baik.
Dalam pandangan pengukuran efektivitas organisasi, dikenal dengan pendekatan proses yang memandang
efektivitas sevagai tingkat efisensi organisasi internal. Pendekatan ini, berpandangan bahwa pada organisasi
yang efektif, proses internal berjalan dengan lancar, karyawan bekerja dengan gembira dan merasa puas,
kegiatan setiap organisasi terkoordinasi secara baik dengan produktivitas yang tinggi
D5 Formalisasi menunjukkan tingginya standarisasi dari tugas-tugas atau jabatan pada suatu organisasi.
Menurut Anda, bagaimana formalisasi pada suatu organisasi dapat dicapai?
Formalisasi menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi. Pada organisasi yang lebih
formal, tingkat penggunaan dokumen tertulis lebih tinggi. Peraturan-peraturan, prosedur, dan berbagai hal
lainnya muncul dalam bentuk tulis. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa organisasi besar umumnya
mempunyai tingkat formalisasi yang lebih tinggi dibanding organisasi kecil.
2. Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan yang bersifat on the job dimana organisasi akan menggunakan
lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk mengatur kegiatan karyawan, seperti penggunaan prosedur
standar yang harus diikuti oleh karyawan saat menjalankan tugas sehari-hari, pengawasan oleh atasan atau
supervisor untuk memastikan bahwa karyawan mengikuti peraturan dan prosedur dengan benar, dan pelatihan
berkelanjutan di tempat kerja untuk memastikan bahwa karyawan selalu memahami dan mengikuti standar
organisasi.
3. Formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun pendidikan dilakukan di luar organisasi (off the job),
yaitu sebelum seseorang menjadi anggota organisasi, yaitu pelatihan formal sebelum seseorang dipekerjakan,
seperti pendidikan formal atau pelatihan teknis yang diberikan oleh lembaga pendidikan atau pelatihan
independen; pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan sebelum seseorang dapat mengakses posisi tertentu dalam
organisasi; dan pelatihan lanjutan atau kursus yang dapat diambil oleh karyawan di luar jam kerja untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
4. Spesialisasi.
Jenis pekerjaan yang hanya menuntut keterampilan rendah, yaitu jabatan yang mengandung tugas-tugas
sederhana dan berulang (repetitive), biasanya merupakan jenis pekerjaan yang diatur dengan derajat formalisasi
yang tinggi. Di pihak lain, pekerjaan yang menuntut tingkat profesionalitas tinggi cenderung memiliki derajat
formalisasi yang lebih rendah.
D6 Sentralisasi menunjukkan tingkatan, dimana pengambilan keputusan dipusatkan atau
dikonsentrasikan dalam suatu organisasi.
Sentralisasi hanya berkaitan dengan otoritas formal dalam suatu organisasi. Berikan opini Anda mengenai
pernyataan tersebut.
Sentralisasi memang berkaitan dengan otoritas formal dalam suatu organisasi, tetapi juga berkaitan dengan
faktor-faktor lain seperti ukuran organisasi, lingkungan, teknologi, strategi, dan budaya. Sentralisasi dapat
memiliki kelebihan dan kekurangan bagi suatu organisasi, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi.
Kelebihan sentralisasi:
Kekurangan sentralisasi:
Menurut opini saya, sentralisasi tidak hanya berkaitan dengan otoritas formal dalam suatu organisasi, tetapi juga
dengan berbagai faktor lain yang mempengaruhi kinerja dan efektivitas organisasi. Sentralisasi harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi, serta dengan karakteristik dan preferensi karyawan. Tidak
ada satu model sentralisasi yang cocok untuk semua organisasi, tetapi harus dipilih berdasarkan analisis dan
evaluasi yang cermat.
D7 Teknologi mencakup aspek yang luas dan menyangkut kegiatan yang jenisnya berbeda. Berikan
Analisa Anda tentang penelitian Woodward, Thompson serta penelitian Aston dan Perrow yang terkait
dengan teknologi.
Penelitian Woodward
Penelitian Joan Woodward dilakukan pada tahun 1950-an dan 1960-an. Dalam penelitiannya, Joan Woodward
menemukan bahwa ada 10 kelas teknologi yang berbeda pada 100 perusahaan yang diteliti. Namun, ia
mengelompokkannya menjadi tiga kelompok teknologi produksi. Klasifikasi teknologi produksi Woodward
memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi mempengaruhi struktur organisasi.
1) Pembuatan produk tunggal atau dalam kelompok ukuran kecil (unit atau small batch production), adalah
teknologi yang digunakan untuk memproduksi produk secara tunggal atau dalam kelompok ukuran kecil sesuai
pesanan. Produk yang dihasilkan biasanya unik, berkualitas tinggi, dan berharga mahal. Teknologi ini
mengandalkan keterampilan dan kreativitas tenaga kerja, serta tidak memerlukan mesin atau peralatan yang
canggih. Contoh dari teknologi produksi unit adalah toko kerajinan tangan, bengkel mobil, dan studio desain.
2) Produksi massal atau dalam kelompok ukuran besar (mass or large batch production), adalah teknologi
yang digunakan untuk memproduksi produk dalam kelompok ukuran besar atau massal. Produk yang dihasilkan
biasanya standar, berkualitas rendah, dan berharga murah. Teknologi ini mengandalkan mesin atau peralatan
yang mekanis atau otomatis, serta memerlukan koordinasi dan pengawasan yang ketat. Contoh dari teknologi
produksi mass adalah pabrik makanan dan minuman, pabrik obat, dan pabrik otomotif.
3) Produksi menurut proses (process production), adalah teknologi yang digunakan untuk memproduksi
produk dengan teknik produksi secara bertahap. Produk yang dihasilkan biasanya cair, gas, atau bubuk, dan
berharga bervariasi. Teknologi ini mengandalkan mesin atau peralatan yang canggih dan kompleks, serta
memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang tinggi. Contoh dari teknologi produksi process adalah pabrik
minyak, pabrik kimia, dan pabrik semen.
Woodward menemukan bahwa jenis teknologi yang digunakan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi
struktur organisasinya. Perusahaan yang menggunakan teknologi unit-proses cenderung memiliki struktur
organisasi yang mekanistik, dengan hierarki yang jelas dan pembagian kerja yang ketat. Perusahaan yang
menggunakan teknologi unit-produk cenderung memiliki struktur organisasi yang organik, dengan hierarki yang
lebih fleksibel dan pembagian kerja yang lebih kabur. Perusahaan yang menggunakan teknologi proses-tunggal
cenderung memiliki struktur organisasi yang berada di antara struktur mekanistik dan organik.
Penelitian Thompson
Penelitian Thompson dilakukan pada tahun 1960-an dan 1970-an terhadap berbagai jenis organisasi, termasuk
organisasi manufaktur, organisasi pelayanan, dan organisasi pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara teknologi dan lingkungan organisasi.
Thompson mengelompokkan teknologi informasi menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Teknologi perantara (mediating technology) adalah teknologi yang digunakan untuk menghubungkan dua
atau lebih orang atau unit organisasi yang terpisah secara fisik. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan
koordinasi dan komunikasi antar unit organisasi. Contoh teknologi perantara yaitu email, telepon, video
conference, cloud computing.
2) Teknologi rangkaian panjang (long linked technology) adalah teknologi yang digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih orang atau unit organisasi yang memiliki hubungan yang kompleks dan saling
tergantung. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Contoh teknologi
rangkaian panjang yaitu sistem informasi manajemen (SIM), sistem perencanaan sumber daya perusahaan
(ERP), sistem manufaktur terintegrasi (CIM).
3) Teknologi insentif (insentive technology) adalah teknologi yang digunakan untuk memberikan insentif
atau motivasi kepada orang atau unit organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teknologi ini dapat membantu
meningkatkan kinerja dan produktivitas. Contoh teknologi insentif yaitu sistem penghargaan dan insentif,
sistem pengendalian manajemen, sistem manajemen kinerja.
Penelitian ini didasarkan pada analisis deskriptif dan tidak memberikan pengukuran yang kuantitatif tentang
pengaruh teknologi informasi terhadap organisasi.
Penelitian ini fokus pada teknologi informasi yang digunakan di dalam organisasi, dan tidak
mempertimbangkan teknologi informasi yang digunakan oleh pelanggan atau pemasok.
Penelitian Aston
Kelompok Aston melakukan penelitian untuk mengkaji hubungan antara teknologi dan struktur organisasi.
Penelitian ini dilakukan pada 51 organisasi di Inggris, baik organisasi manufaktur maupun non-manufaktur.
Kelompok Aston menemukan bahwa ada tiga variabel utama yang dianggap merupakan gambaran dari aliran
kerja suatu organisasi, yaitu:
1) Otomatisasi peralatan, adalah sejauh mana peralatan yang digunakan dalam proses produksi dikendalikan
secara otomatis. Otomatisasi yang tinggi berarti bahwa peralatan tersebut membutuhkan sedikit intervensi
manusia. Contoh otomatisasi peralatan yaitu penggunaan mesin otomatis untuk memproduksi produk,
penggunaan robot untuk melakukan tugas-tugas yang berbahaya atau berulang, penggunaan komputer untuk
mengendalikan proses produksi.
2) Fleksibilitas aliran kegiatan, adalah sejauh mana aliran kegiatan dalam proses produksi dapat diubah.
Fleksibilitas yang tinggi berarti bahwa aliran kegiatan tersebut dapat disesuaikan dengan perubahan kebutuhan.
Contoh fleksibilitas aliran kegiatan yaitu kemampuan untuk mengubah produk yang diproduksi, kemampuan
untuk menyesuaikan jadwal produksi, kemampuan untuk menggunakan berbagai macam bahan baku.
3) Ketelitian evaluasi dan proses, adalah sejauh mana proses produksi dikendalikan dan dievaluasi.
Ketelitian yang tinggi berarti bahwa proses produksi tersebut dilakukan dengan presisi dan akurasi yang tinggi.
Contoh ketelitian evaluasi dan proses yaitu Penggunaan standar kualitas yang ketat, Penggunaan sistem
pengendalian kualitas, Penggunaan inspeksi rutin.
Kelompok Aston menemukan bahwa ketiga variabel teknologi tersebut sangat erat hubungannya satu sama lain.
Semakin tinggi tingkat otomatisasi peralatan, semakin kaku aliran kegiatannya, dan semakin tinggi ketelitian
evaluasi dan prosesnya.
Kelompok Aston menggabungkan ketiga variabel teknologi tersebut menjadi satu skala pengukuran teknologi
yang dinamakan integrasi aliran kegiatan. Integrasi aliran kegiatan yang tinggi menunjukkan tingkat otomatisasi
peralatan yang lebih besar, aliran kegiatan yang lebih kaku, dan ketelitian evaluasi proses yang lebih tinggi.
Selain itu, kelompok Aston juga menemukan bahwa teknologi hanyalah salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap struktur organisasi. Penelitian ini memberikan wawasan yang penting tentang bagaimana teknologi
mempengaruhi aliran kerja dan struktur organisasi dalam konteks manufaktur maupun non-manufaktur.
Penelitian Perrow
Charles Perrow, seorang peneliti terkemuka dalam bidang organisasi, melakukan penelitian untuk mengkaji
hubungan antara teknologi dan struktur organisasi. Penelitian ini dilakukan pada 120 organisasi di Amerika
Serikat, baik organisasi manufaktur maupun non-manufaktur.
Perrow menggunakan konsep variabilitas untuk mengukur teknologi. Variabilitas adalah sejauh mana output
dari suatu proses produksi dapat bervariasi. Perrow membagi variabilitas menjadi dua kategori, yaitu
variabilitas tinggi adalah situasi di mana output dari suatu proses produksi dapat bervariasi secara signifikan dan
variabilitas rendah adalah situasi di mana output dari suatu proses produksi tidak dapat bervariasi secara
signifikan. Perrow menjelaskan bahwa variabilitas teknologi memiliki pengaruh terhadap struktur organisasi
melalui dua mekanisme, yaitu kompleksitas adalah sejauh mana suatu tugas atau pekerjaan memerlukan
pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, dan ketidakpastian adalah sejauh mana hasil suatu tugas atau
pekerjaan tidak dapat diprediksi.
Organisasi dengan variabilitas teknologi tinggi cenderung memiliki tugas dan pekerjaan yang lebih kompleks
dan tidak pasti. Hal ini menyebabkan organisasi tersebut membutuhkan struktur organisasi yang lebih
desentralistik dan organik untuk memberikan fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih tinggi.
1) Teknologi Rutin, adalah teknologi yang memiliki variabilitas rendah dan membutuhkan keterampilan dan
pengetahuan yang relatif rendah. Teknologi ini biasanya digunakan untuk memproduksi produk-produk yang
standar dan memiliki variasi yang rendah. Contoh teknologi rutin yaitu produksi massal, proses kimia, produksi
makanan kemasan, produksi pakaian.
2) Teknologi Non Rutin, adalah teknologi yang memiliki variabilitas tinggi dan membutuhkan keterampilan
dan pengetahuan yang tinggi. Teknologi ini biasanya digunakan untuk memproduksi produk-produk yang unik
atau memiliki variasi yang tinggi. Contoh teknologi non rutin yaitu produksi pesawat terbang, produksi kapal
laut, produksi mobil mewah, produksi furnitur custom, produksi perhiasan.
3) Teknologi Craft, adalah teknologi yang memiliki variabilitas rendah tetapi membutuhkan keterampilan
dan pengetahuan yang tinggi. Teknologi ini biasanya digunakan untuk memproduksi produk-produk yang unik
dan membutuhkan keterampilan dan keahlian yang khusus. Contoh teknologi craft yaitu produksi lukisan,
produksi patung, produksi kerajinan tangan, produksi musik.
4) Teknologi Engineering, adalah teknologi yang memiliki variabilitas tinggi dan membutuhkan
keterampilan dan pengetahuan yang relatif rendah. Teknologi ini biasanya digunakan untuk memproduksi
produk-produk yang kompleks dan membutuhkan perencanaan dan desain yang matang. Contoh teknologi
engineering yaitu produksi pesawat terbang, produksi kapal laut, produksi mobil, produksi komputer, produksi
perangkat lunak.
Pendelegasian wewenang adalah proses pemberian kekuasaan kepada bawahan untuk melaksanakan tugas
tertentu. Pendelegasian wewenang yang tidak sempurna dapat menyebabkan beban pengambil keputusan
menjadi terlalu berat dan banyak permasalahan tidak segera ditangani. Hal ini karena semua keputusan harus
diambil oleh atasan, sehingga atasan tidak memiliki waktu untuk melakukan tugas-tugas lainnya.
Struktur organisasi yang kaku dan birokratik akan menghambat tumbuhnya kreativitas pegawai, pengambilan
keputusan menjadi sangat lamban, dan komunikasi antar unit organisasi menjadi berkurang. Hal ini karena
dalam struktur organisasi yang kaku, pegawai memiliki ruang gerak yang terbatas untuk mengembangkan
kreativitasnya. Selain itu, pengambilan keputusan harus melalui banyak prosedur, sehingga menjadi sangat
lamban. Komunikasi antar unit organisasi juga menjadi berkurang, karena setiap unit organisasi memiliki tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing.
Struktur organisasi yang kaku dan terkotak-kotak seringkali menimbulkan pemborosan, karena sumber daya
(SDM dan fasilitas) tidak dapat dipakai bersama-sama. Hal ini karena setiap unit organisasi memiliki sumber
daya yang terpisah-pisah.
1. Teori Organisasi berkembang melalui 3 pendekatan yang muncul berurutan, yaitu ....
Klasik
Neoklasik
Modern
Sosial
3. Universitas Terbuka banyak diminati oleh karyawan yang tidak memiliki waktu yang mencukupi unuk
mengikuti pendidikan regular yang perkuliahannya diselenggarakan setiap hari. Dengan demikian,
Universitas Terbuka sesungguhnya menerapkan pendidikan ....
Birokratik
Modern
Neoklasik
Klasik
4. Pada Dimensi Struktural, yang menggambarkan karakteristik internal organisasi, tingkat penggunaan
dukumen tertulis dalam organisasi, yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan
organisasi. Ini merupakan sifat dari dimensi ....
Sentralisasi
Spesialisasi
Hierarki Kekuasaan
Formalisasi
5. Pada Tindakan organisasi, perlu peramalan dan perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, dan perlu
menghindari perubahan berkelompok. Dalam Tekstur lingkungan disebut …..
Tenang Acak
Tenang Mengelompok
Kacau
Diganggu Bereaksi
6. Jenis sasaran aktual organisasi yang lebih memfokuskan perhatian terhadap kondisi kebutuhan
konsumen adalah sasaran ….
Kharismatik-tradisional
Kharismatik
Rasional-legal
Tradisional
12. Rasio adnministratif menunjukkan perbandingan antara jumlah
Remaja
Bayi
Paripurna
Dewasa
14. Organisasi Birokrasi tidak sesuai apabila digunakan pada organisasi
Organisasi dengan struktur yang tinggi (tall) lebih baik dari organisasi dengan struktur mendatar
(flat)
Organisasi dengan struktur yang tinggi (tall) lebih buruk dari organisasi dengan struktur mendatar
(flat)
Organisasi dengan struktur yang tinggi (tall) lebih baik dari organisasi dengan struktur mendatar
(flat)
Organisasi dengan struktur yang tinggi (tall) belum pasti lebih baik atau lebih buruk dari organisasi
dengan struktur mendatar
18. Yang menunjukkan derajat penyebaran kantor, pabrik, dan personel atau penyebaran organisasi secara
fisik, suatu organisasi secara geografis adalah
Sebaran horizontal
Sebaran spasial
Sebaran ruang
Sebaran vertikal
19. Banyaknya tingkat hierarki dari mulai pimpinan puncak hingga tingkatan terendah dalam organisasi,
menunjukkan
Mudah diatur
Mendatar (flat)
Sulit diatur
Tinggi (tall)
21. Atasan yang menganggap karyawan tidak mampu mengambil keputusan dengan baik sehingga akan
menggunakan banyak peraturan yang untuk mrngatur perilaku bawahan, yang berakibat derajat
formalisasi menjadi tinggi. Asumsi-asumsi ini dipengaruhi oleh Teori
Teori X dan Y
Teori gabungan
Teori Y
Teori X
22. Atasan yang menganggap bawahan orang yang bertanggung jawab, mampu mengambil keputusan
dengan baik, dan memiliki kemampuan untuk mengendaklikan diri sehingga derajat formalisasi
cenderung rendah. Asumsi-asumsi ini dipengaruhi oleh Teori
Teori gabungan
Teori X
Teori Y
Teori X dan Y
23. Semakin rendah profesionalisme sebuah organisasi maka derajat formalisasi yang digunakan sebaiknya
Sentralisasi
Koordinasi
Desentralisasi
Delegasi
27. Bawahan di dalam sentralisasi merupakan
Pelaksana
Pengawas
Perencana
Pembantu
28. Kemampuan bawahan tak berkembang bila tidak ada
Lingkungan pekerjaan
Pengaruh lingkungan usaha
Lingkungan organisasi
Karakteristik anggota
30. Memperhatikan lingkungan merupakan satu syarat keberhasilan dari
Koordinasi
Desentralisasi
Delegasi
Sentralisasi
31. Pabrik mobil yang menghasilkan mobil melalui serangkaian kegiatan yang saling berurutan merupakan
contoh dari jenis teknologi
Perantara
Rangkaian panjang
Intensif
Rangkaian pendek
32. Perguruan Tinggi terdiri dari unit-unit khusus seperti bagian pendidikan, bagian administrasi,
laboratorium, dan perpustakaan, dalam melayani kepentingan mahasiswa dilakukan secara bersama-
sama. Hal ini merupakan contoh dari jenis tekonologi
Rangkaian pendek
Perantara
Rangkaian panjang
Intensif
33. Yang melakukan penelitian tentang teknologi pada bagian-bagian organisasi dengan menggunakan skala
pengukur teknologi yang bisa digunakan pada organisasi manufaktur maupun organisasi non-
manufaktur adalah
Charles Perow
Aston
Woodward
Thompson
34. Di bawah ini yang merupakan jenis teknologi continuous process adalah
Tidak memberikan kesempatan yang sama untuk pengembangan keterampilan fungsional maupun
keterampilan integrasi menurut produk
Tidak sesuai untuk organisasi ukuran sedang dengan beberapa jenis produk
Tidak dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel menurut jenis produk ataupun jenis kegiatan
Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” dari
lingkungan
38. Komponen-komponen struktur organisasi yang tidak bisa dibaca dari skema organisasi adalah
Langsung
Tidak langsung
Tegak
Datar
40. Struktur matriks termasuk struktur yang lain di dalam struktur organisasi
Vertikal
Likert
Piramida
Horizontal