ORGANISASI
ANDRIAN WAHYUDI
047889045
MANAJEMEN
TUGAS TUTORIAL KE-2
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEMESTER: 2023.1
2. Teori neoklasik adalah teori menekankan pada perilaku individu atau kelompok dan
hubungan manusia dalam menentukan produktivitas. Pendekatan neoklasik adalah salah
satu pendekatan dalam ekonomi yang berkembang sejak akhir abad ke-19 hingga awal
abad ke-20. Berikut adalah prinsip-prinsip pada pendekatan neoklasik:
1. Utilitas:
Prinsip ini menyatakan bahwa individu bertindak untuk memaksimalkan utilitas atau
kepuasan mereka dalam mengambil keputusan ekonomi.
2. Persaingan:
Prinsip ini menyatakan bahwa persaingan di pasar akan memastikan bahwa harga
mencerminkan biaya produksi dan bahwa alokasi sumber daya akan efisien.
4. Margin
Prinsip ini menyatakan bahwa individu membuat keputusan ekonomi pada margin, yaitu
pada perubahan terkecil dalam keadaan ekonomi.
5. Efisiensi:
Prinsip ini menyatakan bahwa pasar akan menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien
dan menghasilkan keuntungan ekonomi yang maksimum.
Prinsip-prinsip ini dianggap sebagai dasar dalam teori ekonomi neoklasik dan masih
dipakai hingga sekarang dalam banyak studi ekonomi. Pendekatan neoklasik ini
berpendapat epistemologi pengetahuan bersifat linear, mengambil metode deduktif, tanpa
melihat bahwa ada perbedaan bagi setiap individu dalam setiap ruang dan waktu.
3. Sebaran spasial menunjukkan sebaran fasilitas atau kantor cabang Secara geografis dan
jumlah karyawan pada setiap lokasi yang terpisah. Oleh karena itu, ukuran sebaran
spasial perlu lebih lengkap dari pada sekedar menghitung jumlah kantor cabang yang
tersebar secara geografis. Alat ukur sebaran spasial juga perlu mampu mengukur rata-rata
jarak setiap lokasi dari kantor pusat perusahaan dan jumlah karyawan yang terdapat di
setiap lokasi dibandingd engan jumlah karyawan di kantor pusat maupun secara
keseluruhan. Penggunaan alat ukur semacam ini dimaksud untuk mempertimbangkan
juga kenyataan bahwa peningkatan derajat kompleksitas sebanding dengan jarak Suatu
unit dari kantor pusat dan banyaknya karyawan yang terdapat pada setiap unit.
Kompleksitas menunjukkan derajat diferensiasi yang terjadi dalam suatu organisasi, dan
terdiri dari tiga elemen yaitu diferensiasi ke arah horizontal,deferensiasi ke arah vertikal
dan sebaran organisasi secara geografis. Diferensiasi horizontal menggambarkan derajat
keterpisahan horizontal antar unit yang diukur dengan menghitung jumlah tenaga
spesialis dan rata-rata lama pendidikan masing-masing tenaga spesialis tersebut.
Diferensiasi vertikal tingkat kedalaman struktur suatu organisasi, dan diukur dengan
menghitung jumlah tingkatan hierarki yang terdapat antara pimpinan Puncak organisasi
dan karyawan pelaksana yang mengerjakan keluaran organisasi. Sebaran spasial
menunjukkan keterpisahan kegiatan bagian-bagian organisasi secara geografis. Sebaran
spasial diukur dengan menghitung jumlah lokasi unit-unit organisasi yang saling terpisah,
rata-rata jarak masing-masing lokasi dari kantor pusat, dan proporsi jumlah anggota
organisasi yang terdapat pada masing-masing unit yang terpisah itu. Jika diferensiasi
horizontal dalam sebuah organisasi menjadi lebih besar sementara organisasi itu
menggunakan rentang kendali yang tetap besarnya maka jumlah tingkatan hierarki akan
menjadi meningkat, yang berarti bahwa sebaran bagian-bagian organisasi tersebut
meningkat dan juga akan meningkatnya besarnya kompleksitas organisasi. Semakin
tinggi kompleksitas organisasi maka semakin sulit komunikasi antar unit dilakukan
sehingga koordinasi dan pengawasan terhadap bagian-bagian organisasi perlu menjadi
ketat.
4. Standardisasi membutuhkan tingkat formalisasi yang lebih tinggi, dan dengan formalisasi
tersebut, pabrik mobil yang memproduksi mobil dan sepeda motor dapat menjalankan
operasinya dengan lancar. Di setiap stasiun kerja di jalur perakitan otomotif terdapat
sekelompok pekerja yang melakukan tugas standar dan berulang. Contoh lain,
pembekuan atau standardisasi membuat tenaga kesehatan tidak bingung dan mengerti apa
yang harus dilakukan ketika mereka dikirim bekerja dalam keadaan darurat, seperti ketika
terjadi bencana seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, gempa bumi, dll.
Tingkat formalisasi dalam organisasi Setiap bagian dari organisasi dapat sangat berbeda
satu sama lain, bahkan jika Anda membandingkan tingkat formalisasi organisasi dengan
tingkat formalisasi organisasi lain. Sebagai contoh, pengecer farmasi, yaitu manajer
pemasaran yang mewakili perusahaan farmasi untuk membawa obat ke dokter, memiliki
tingkat kebebasan yang relatif tinggi untuk memilih cara yang digunakan untuk
memenuhi tugasnya. Jenis pekerjaan lain di perusahaan pendiri yang sama, misalnya
resepsionis atau resepsionis, diharuskan hadir pada jam-jam tertentu setiap hari dan
memperhatikan cara kerja yang ditetapkan oleh manajemen. Pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan minimal termasuk tugas sederhana dan berulang atau
berulang. Ini biasanya diatur bekerja dengan formalisasi tingkat tinggi.
Sumber:
BMP ORGANISASI EKMA4157
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808752415/terjawab-jelaskan-prinsip-prinsip-
pada-pendekatan-neoklasik-begini-penjelasannya