Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nabil Caesar Gibran

Nim : 045046205

TUGAS EKMA4157/Organisasi

1. Bila organisasi ukuran besar, bagaimana posisi atau keadaan dimensi-dimensi birokrasi yang
terjadi pada organisasi tersebut? Coba Anda analisis satu persatu dimensi birokrasinya!
Jawab :
Jika organisasi berukuran besar, maka cenderung akan ada peningkatan dalam keadaan
dimensi-dimensi birokrasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dan diversitas
aktivitas organisasi yang semakin kompleks seiring dengan meningkatnya ukuran organisasi.
Beberapa analisis dimensi birokrasi pada organisasi ukuran besar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Spesialisasi: Semakin besar organisasi, semakin banyak spesialisasi yang dibutuhkan
dalam berbagai bidang. Dalam organisasi besar, spesialisasi menjadi lebih penting
karena semakin kompleksnya tugas yang harus dilakukan.
2. Hierarki: Hierarki dalam organisasi besar menjadi lebih rumit dan memiliki lebih banyak
tingkat, karena semakin banyaknya bagian dan departemen dalam organisasi. Struktur
hierarki yang rumit dapat memperburuk komunikasi dan koordinasi antar departemen,
sehingga memperlambat proses pengambilan keputusan dan kinerja organisasi.
3. Aturan dan prosedur: Aturan dan prosedur menjadi lebih penting dalam organisasi
besar, karena semakin banyaknya karyawan dan kegiatan yang terlibat. Organisasi besar
cenderung memiliki aturan dan prosedur yang lebih formal dan terstruktur, sehingga
memperlancar operasi dan mengurangi risiko kegagalan.
4. Impersonalitas: Impersonalitas dalam organisasi besar menjadi lebih penting, karena
semakin banyaknya karyawan dan aktivitas yang dilakukan. Hal ini terkait dengan
pentingnya menjaga hubungan profesional antara karyawan dan atasan dalam
organisasi yang besar.
5. Karir berdasarkan merit: Karir berdasarkan merit menjadi lebih penting dalam organisasi
besar, karena semakin banyaknya karyawan dan kesempatan karir yang tersedia.
Organisasi besar cenderung memiliki sistem promosi yang terstruktur dan adil, sehingga
karyawan dapat berkinerja baik dan memperoleh pengakuan yang sesuai.
Dalam organisasi besar, dimensi birokrasi dapat membantu organisasi mencapai
efisiensi, stabilitas, dan kontrol. Namun, dimensi birokrasi juga dapat memperlambat
inovasi dan fleksibilitas organisasi, sehingga organisasi perlu memperhatikan
keseimbangan antara birokrasi dan inovasi untuk mengatasi tantangan dan menjaga
kinerja yang optimal.
2. Jelaskan prinsip-prinsip pada pendekatan neoklasik!
Jawab :
Pendekatan neoklasik adalah teori ekonomi yang memperhatikan hubungan antara
penawaran dan permintaan dalam menentukan harga dan kuantitas barang dan jasa di
pasar. Pendekatan ini muncul pada awal abad ke-20 sebagai pengembangan dari teori klasik.
Beberapa prinsip pada pendekatan neoklasik antara lain:
1. Manusia bersifat rasional: Pendekatan neoklasik mengasumsikan bahwa manusia selalu
mempertimbangkan dengan seksama biaya dan manfaat suatu tindakan sebelum
membuat keputusan.
2. Harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan: Pendekatan neoklasik
mengasumsikan bahwa harga ditentukan oleh kekuatan pasar dari penawaran dan
permintaan.
3. Margin dan manfaat yang seimbang: Pendekatan neoklasik mengasumsikan bahwa
keuntungan yang dihasilkan oleh suatu tindakan akan mencapai maksimum ketika
margin tambahan dari keuntungan tersebut sama dengan margin tambahan dari biaya
yang dikeluarkan.
4. Persaingan bebas: Pendekatan neoklasik mengasumsikan bahwa persaingan yang bebas
akan mengarah pada efisiensi yang maksimum dalam alokasi sumber daya.
5. Keberlanjutan pertumbuhan: Pendekatan neoklasik mengasumsikan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat dicapai melalui investasi dalam modal
dan teknologi yang meningkatkan produktivitas.
Pendekatan neoklasik digunakan untuk menjelaskan fenomena ekonomi seperti harga
barang dan jasa, keuntungan perusahaan, dan pengangguran. Namun, beberapa kritikus
telah menunjukkan bahwa pendekatan neoklasik tidak mempertimbangkan faktor-faktor
sosial, politik, dan lingkungan yang juga mempengaruhi ekonomi, dan oleh karena itu,
mungkin tidak cukup untuk menjelaskan keadaan ekonomi yang kompleks secara
keseluruhan.
3. Kompleksitas organisasi menunjukkan derajat diferensiasi (perbedaan) yang terjadi dalam
sebuah organisasi. Coba Anda analisis dengan menggambarkan apa bila diferensiasi ke arah
spasial?
Jawab :
Dalam konteks organisasi, diferensiasi mengacu pada perbedaan yang terjadi antara bagian-
bagian atau unit-unit yang ada di dalam organisasi tersebut. Jika diferensiasi mengarah ke
arah spasial, maka hal ini mengindikasikan adanya perbedaan geografis atau lokasi fisik
antara bagian-bagian atau unit-unit dalam organisasi.
Misalnya, organisasi yang memiliki kantor pusat di kota besar dan memiliki cabang-cabang di
kota-kota lain di seluruh negara atau bahkan di seluruh dunia. Dalam kasus ini, cabang-
cabang tersebut berada di lokasi yang berbeda-beda dan mungkin juga memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, seperti bahasa, budaya, atau peraturan yang berbeda. Hal ini dapat
memengaruhi cara kerja dan interaksi antara bagian-bagian atau unit-unit dalam organisasi.
Perbedaan spasial dalam diferensiasi juga dapat mengakibatkan kesulitan dalam koordinasi
dan komunikasi antara bagian-bagian atau unit-unit yang ada dalam organisasi.
Keterbatasan teknologi dan infrastruktur, seperti jaringan internet yang tidak stabil atau
perbedaan zona waktu yang signifikan, dapat memperburuk masalah ini.
Oleh karena itu, manajemen organisasi perlu memperhatikan dampak dari perbedaan
spasial dalam diferensiasi dan mencari cara untuk mengatasi hambatan-hambatan yang
muncul, seperti dengan menggunakan teknologi yang tepat atau mengembangkan sistem
manajemen yang efektif.
4. Coba Anda analisis dengan memberikan contoh bahwa faktor pembakuan (standarisasi)
berpengaruh terhadap derajat formalitas!
Jawab :
Faktor pembakuan atau standarisasi merujuk pada upaya untuk memastikan bahwa suatu
tindakan atau proses diorganisasi dan dijalankan secara konsisten dan sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan. Standarisasi sering dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi
dan efektivitas organisasi.
Salah satu contoh bagaimana faktor pembakuan berpengaruh terhadap derajat formalitas
adalah pada proses seleksi karyawan di suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki
prosedur yang jelas dan terstandarisasi untuk melakukan seleksi karyawan, seperti tes
tertulis, wawancara, dan pemeriksaan referensi, maka hal ini dapat meningkatkan derajat
formalitas dalam organisasi tersebut.
Prosedur yang jelas dan terstandarisasi ini dapat membantu meminimalkan adanya
diskriminasi atau subjektivitas dalam proses seleksi karyawan dan memastikan bahwa
keputusan yang diambil didasarkan pada kriteria yang objektif. Hal ini dapat meningkatkan
kepercayaan karyawan pada organisasi dan memperkuat budaya organisasi yang terstruktur
dan formal.
Sebaliknya, jika suatu perusahaan tidak memiliki prosedur yang jelas dan terstandarisasi
dalam proses seleksi karyawan, maka hal ini dapat menurunkan derajat formalitas dalam
organisasi tersebut. Keputusan yang diambil dalam situasi seperti ini cenderung didasarkan
pada preferensi atau pertimbangan pribadi, yang dapat menghasilkan ketidakadilan atau
ketidakseimbangan dalam organisasi.
Dengan demikian, faktor pembakuan atau standarisasi dapat berpengaruh terhadap derajat
formalitas dalam organisasi, terutama dalam proses-proses yang memerlukan ketegasan dan
kejelasan prosedur. Standarisasi dapat membantu memperkuat budaya organisasi yang
terstruktur dan formal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
organisasi

Anda mungkin juga menyukai