Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabil Caesar Gibran

Nim : 045046205

EKMA4367/Hubungan Industrial

1. Sebutkan dan jelaskan siapa saja pemangku kepentingan dalam perjanjian kerja sama serta
analisis apa hubungan dari masing-masing pemangku kepentingan terhadap perjanjian
Kerjasama.
Jabwab :

Pemangku kepentingan dalam perjanjian kerjasama (atau partnership agreement) dapat


bervariasi tergantung pada konteks dan jenis kerjasama yang dilakukan. Namun, secara
umum, pemangku kepentingan dalam perjanjian kerjasama antara dua perusahaan meliputi:

1. Perusahaan yang melakukan kerjasama: Perusahaan yang menandatangani


perjanjian kerjasama adalah pemangku kepentingan utama dalam perjanjian ini.
Perusahaan ini akan memperoleh manfaat dari kerjasama dengan meningkatkan
pendapatan, memperluas jangkauan pasar, dan memperoleh sumber daya
tambahan.

2. Konsumen/pelanggan: Konsumen atau pelanggan adalah pemangku kepentingan


lain dalam perjanjian kerjasama. Konsumen dapat memperoleh manfaat dari produk
atau layanan yang disediakan oleh perusahaan yang bekerja sama.

3. Pemasok: Pemasok merupakan pemangku kepentingan lain dalam perjanjian


kerjasama. Pemasok dapat memberikan sumber daya atau bahan mentah untuk
perusahaan yang bekerja sama.

4. Karyawan: Karyawan merupakan pemangku kepentingan penting dalam perjanjian


kerjasama. Mereka dapat memperoleh manfaat dari kerjasama dalam bentuk
kesempatan kerja dan meningkatkan keterampilan.

5. Investor: Investor atau pemilik saham dapat menjadi pemangku kepentingan dalam
perjanjian kerjasama karena kerjasama dapat mempengaruhi nilai saham mereka.

Setiap pemangku kepentingan dalam perjanjian kerjasama memiliki hubungan yang berbeda
terhadap perjanjian tersebut. Perusahaan yang melakukan kerjasama bertujuan untuk
meningkatkan keuntungan mereka melalui kerjasama tersebut. Konsumen atau pelanggan
memperoleh manfaat dari produk atau layanan yang ditawarkan melalui kerjasama tersebut.
Pemasok akan memperoleh keuntungan dari peningkatan permintaan atas produk atau
bahan mentah yang mereka sediakan. Karyawan memperoleh manfaat dalam bentuk
kesempatan kerja dan peluang pengembangan keterampilan. Investor atau pemilik saham
memperoleh manfaat dari peningkatan nilai saham mereka karena kerjasama dapat
memperkuat posisi perusahaan di pasar dan meningkatkan keuntungan.

Secara keseluruhan, pemangku kepentingan dalam perjanjian kerjasama memiliki hubungan


yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain dalam mencapai tujuan kerjasama
yang diinginkan.

1. Sebutkan dan jelaskan permasalahan khusus ketenagakerjaan yang ada di Indonesia, serta
analisis hubungan beberapavpermasalahan tersebut terhadap perusahan.
Jawab :
Beberapa permasalahan khusus ketenagakerjaan di Indonesia antara lain:
 Tingginya angka pengangguran: Meskipun Indonesia memiliki populasi yang besar dan
berpotensi sebagai sumber daya manusia, namun tingkat pengangguran masih cukup
tinggi, terutama di kalangan muda dan perempuan.
 Keterbatasan keterampilan: Keterampilan tenaga kerja di Indonesia masih terbatas, hal
ini diakibatkan oleh rendahnya tingkat pendidikan formal serta minimnya pelatihan dan
pendidikan keterampilan di lapangan kerja.
 Kurangnya kepastian kerja: Banyak tenaga kerja di Indonesia yang bekerja dengan status
kontrak atau buruh harian, sehingga kurangnya kepastian kerja dan hak-hak pekerja
menjadi permasalahan serius.
 Upah yang rendah: Meskipun terjadi kenaikan upah minimum regional setiap tahun,
namun upah tenaga kerja di Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan negara-
negara tetangga.
 Perlindungan hukum yang lemah: Perlindungan hukum terhadap tenaga kerja masih
belum optimal. Selain itu, masih terdapat pengusaha yang melanggar hak-hak pekerja,
seperti tidak memberikan tunjangan kesehatan atau jam kerja yang tidak sesuai dengan
peraturan.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat mempengaruhi perusahaan dalam beberapa
hal. Pertama, kurangnya keterampilan tenaga kerja dapat menghambat kemampuan
perusahaan dalam menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas produk atau jasa. Kedua,
upah yang rendah dapat memengaruhi produktivitas tenaga kerja dan kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Ketiga, kurangnya kepastian kerja dapat mempengaruhi motivasi dan
loyalitas tenaga kerja, sehingga dapat menghambat pertumbuhan perusahaan dalam jangka
panjang. Keempat, perlindungan hukum yang lemah dapat memperburuk hubungan antara
perusahaan dan tenaga kerja, serta menimbulkan risiko hukum bagi perusahaan.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, perusahaan dapat melakukan
beberapa tindakan seperti memberikan pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja,
meningkatkan upah dan memberikan kepastian kerja yang lebih baik, serta memastikan
perlindungan hukum bagi tenaga kerja. Selain itu, perusahaan juga dapat membangun
hubungan yang baik dengan tenaga kerja, dengan cara memberikan kompensasi yang adil
dan memperhatikan hak-hak pekerja. Hal ini akan meningkatkan motivasi dan loyalitas
tenaga kerja, serta dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai