Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan penelitian bahwa organisi besar pada umumnya berbeda dengan organisasi kecil

terutama pada beberapa dimensi dari strukturnya. Dimensi apa dan jelaskan
Ada 3 (tiga) perbedaan pendapat menyangkut aspek organisasi mengenai Performansi dan
Birokrasi. Uraikan!

Perbedaan dimensi dan struktur organisasi besar dan kecil dilihat dari beberapa hal ini,
penelitian menyimpulkan dalam hal dibawah inilah perbedaan tersebut terlihat, yaitu :
Formalisasi
Formalisasi berkaitan dengan dokumentasi tertulis organisasi. Formalisasi menunjukkan tingkat
penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi. Dokumen-dokumen seperti peraturan-
peraturan, prosedur, instruksi kerja, laporan kerja, danai hal lainnya, muncul dalam bentuk
tertulis dan disimpan.
Organisasi besar memerlukan adanya peraturan, prosedur, dan juga dokumen tertulis untuk
mengontrol dan mengatur karyawan yang jumlahnya besar, dan juga bagian-bagian yang
jumlahnya lebih banyak dalam organisasi. Pada perusahaan besar prosedur formal memberikan
kesempatan bagi pimpinan untuk melakukan pengawasan yang bersifat impersonal terhadap
karyawan.
Pada organisasi kecil pengawasan terhadap karyawan dapat dilakukan secara langsung oleh
pimpinan perusahaan, karena karyawan yang perlu diperhatikan jumlahnya tidak besar.

Sentralisasi
Sentralisasi menunjukkan tingkatan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam organisasi.
Pada organisasi yang mempunyai tingkat sentralisasi yang tinggi (sentralistik), keputusan-
keputusan pada umumnya dibuat hanya pada puncak organisasi. Jika organisasi mempunyai
tingkat sentralisasi yang rendah (desentralistik), keputusan-keputusan yang serupa dapat
diambil pada tingkatan yang lebih rendah. Organisasi besar mempunyai lebih banyak bagian
maupun tingkatan, sehingga jumlah keputusan yang harus diambil juga lebih besar. Jika seluruh
pengambilan keputusan dibebankan kepada pimpinan puncak organisasi, maka pimpinan
tersebut tidak akan sanggup untuk menangani seluruhnya sendirian. Karena itu, terpaksalah
sebagian pengambilan keputusan dipercayakan kepada tingkatan yang lebih rendah.
Tetapi, melalui formalisasi seluruh karyawan diatur agar selalu bertindak dengan cara yang
seragam, sehingga walaupun keputusan tidak diambil oleh pimpinan, dapat diharapkan bahwa
bawahan yang berhak melakukan pengambilan keputusan akan bertindak sesuai dengan cara
yang bisa disetujui oleh organisasi secara keseluruhan.

Kompleksitas
Kompleksitas vertical : menunjukkan jumlah tingkatan dalam organisasi
Kompleksitas horizontal:menunjukkan banyaknya bagian dalam organisasi.
Organisasi besar ternyata menunjukkan tingkat kompleksitas yang lebih besar daripada
organisasi kecil. Hal ini terjadi karena pada organisasi berukuran besar seringkali diperlukan
adanya bagian-bagian yang mempunyai tugas khusus.

Rasio Administratif
Rasio administratif yaitu perbandingan jumlah anggota kelompok pimpinan terhadap jumlah
keseluruhan anggota organisasi.
Rasio administratif ini dikenal “Hukum Parkinson”. Parkinson memperlihatkan bahwa pimpinan
organisasi seringkali berusaha memperbesar jumlah anggota kelompok pimpinan, walaupun
sebenarnya pekerjaan yang harus diselesaikan tidak bertambah besar. Menurut Parkinson
keinginan untuk memperbesar jumlah anggota kelompoknya dilakukan oleh seorang pimpinan
karena berbagai alasan, termasuk keinginan untuk dianggap sebagai pimpinan yang penting
karena memiliki bawahan yang besar jumlahnya.

Muncul perbedaan pendapat mengenai hubungan performansi ekonomis organisasi dengan


tingkat birokrasinya yang menyangkut beberapa aspek organisasi.
Organisasi yang berukuran besar terdapat hubungan yang erat antara performansi ekonomisnya
dengan birokrasi, sementara perusahaan yang mencoba untuk tetap tidak birokratis mempunyai
perfomansi yang tidak cukup baik.
Untuk organisasi berukuran kecil (kurang dari 2000 karyawan) dijumpai hal yang sebaliknya,
yaitu performansi yang baik justru dicapai oleh organisasi yang bersifat tidak formal (tidak
birokratis)
Organisasi berukuran besar seringkali dikritik karena dianggap menghambat kelancaran proses
dalam masyarakat, misalnya karena dianggap kaku, tidak manusiawi, dan sebagainya.
Dari pihak lain, organisasi birokratis sering juga dianggap baik karena mampu menciptakan
keadaan yang menguntungkan.
Jika perfomansi tidak diukur dengan indikator ekonomis, tetapi dengan kepuasan karyawan,
kualitas manajemen, maupun indikator lainnya, ternyata terdapat pandangan yang saling
bertentangan mengenai manfaat birokrasi.
3 (tiga) perbedaan pendapat menyangkut aspek organisasi mengenai Performansi dan Birokrasi,
yaitu
Kepuasan Karyawan
Organisasi birokratis sering dikritik karena mempunyai peraturan, standardisasi, dan spesialisasi
yang dianggap berlebihan, sehingga dipandang akan mengurangi spontanitas, menghambat
kebebasan, dan menghambat munculnya kreatifitas.
Birokrasi dianggap tidak memberikan kesempatan bagi perkembangan diri pribadi karyawan,
memandang karyawan secara tidak manusiawi sehingga akan menimbulkan ketidakpuasan
dalam bekerja, dan menurunkan prestasi. Birokrasi juga seringkali dianggap salah karena
menciptakan pekerjaan yang sempit, rutin, dan sederhana (karena adanya spesialisasi), yang
dianggap tidak memberikan tantangan yang cukup besar sehingga karyawan menjadi tidak
kreatif dan tidak bersemangat.
Tetapi dari pihak lain, birokrasi dapat mengurangi ketidakpastian sehingga menguntungkan
bagi karyawan. Semua aspek dalam pekerjaan menjadi jelas dan pasti, dan karyawan dapat
terhindar dari keputusan-keputusan atasan yang tidak rasional. Spesialisasi dalam birokrasi juga
menyebabkan jenis pekerjaan memungkinkan karyawan menguasai segala aspek dari pekerjaan
tersebut secara baik sehingga bisa menjadi ahli dan mampu berkembang.

Perubahan
Birokrasi juga sering dianggap sebagai penghambat untuk mencapai performansi organisasi
yang baik. Perubahan lingkungan yang cepat tidak dapat diikuti oleh organisasi birokratis,
karena sifatnya yang kaku, adaptasinya yang buruk, dan juga responnya yang lambat.
Pendapat tersebut juga dibantah oleh sebagian orang yang berpendapat bahwa justru birokrasi
yang sesuai pada lingkungan yang mengalami perubahan. Birokrasi dikatakan akan
menyebabkan munculnya perilaku yang seragam dan bisa diduga sebelumnya dalam suatu
organisasi. Hal ini memang mengakibatkan inovasi menjadi agak lambat, tetapi akan
menjadikan organisasi menjadi efisien dan bisa dipercaya, sehingga para anggota organisasi
mempunyai keberanian untuk mengambil resiko.
Dengan argumentasi seperti itu, dikatakan bahwa birokrasi sangat sesuai untuk digunakan oleh
suatu organisasi yang berada pada lingkungan yang relatif stabil ataupun berubah dengan
kecepatan yang tidak terlalu besar.

Manajemen
Organisasi besar yang bersifat birokratis, seringkali sulit untuk dikelola dengan baik. Tidak ada
seorang pun anggota organisasi yang mampu memahami organisasi secara keseluruhan. Suatu
bagian seringkali tidak mengerti mengenai apa yang terjadi di bagian lainnya. Rumitnya
organisasi juga menyebabkan koordinasi serta pengawasan dari puncak organisasi juga sulit
dilaksanakan dengan baik. Para pimpinan harus mempercayakan kedua kegiatan ini pada
karyawan staf dan penunjang yang masing-masing juga umumnya hanya mengerti sebagian
kecil dari permasalahan keseluruhan organisasi. Para pendukung birokrasi menyatakan bahwa
rumitnya organisasi bukanlah hal yang merugikan, tetapi justru merupakan kekuatan birokrasi.
Individu dikatakan memang memiliki kemampuan kognitif yang terbatas. Karena itu, pembagian
kerja malah memungkinkan birokrasi untuk mencapai hasil yang jauh lebih baik daripada
kemampuan individual maupun pengetahuan seorang pimpinan saja. Selain itu, birokrasi
dianggap memiliki kemampuan untuk menjaga keuntungan organisasi, yaitu melalui
pengawasan serta koordinasi yang dilakukan dengan memanfaatkan peraturan hirarki, serta
pembagian kerja.

Referensi : BMP EKMA4157/3SKS/MODUL4

Anda mungkin juga menyukai