Anda di halaman 1dari 10

Materi TTM TAP (Rev)

MANAJEMEN OPERASI

PEMILIHAN LOKASI

Permasalahan mengenai pemilihan lokasi berkaitan dengan pemilihan lokasi baru karena perusahaan baru
berdiri atau karena perusahaan melakukan ekspansi. Dalam ranah manajemen operasi, pemilihan lokasi
dimaksudkan untuk pemilihan lokasi fasilitas yang dapat berupa pemilihan lokasi pabrik, pemilihan lokasi
gudang, atau pemilihan lokasi untuk perusahaan jasa (toko, konsultan, dokter, dll).

1. Pemilihan lokasi dengan penilaian kuantitatif faktor lokasi


Pemilihan lokasi dengan cara ini dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi
lokasi, misalnya pasar, sumber material atau bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, tersedianya
sumber tenaga atau pembangkit listrik, transportasi, dll.

Contoh:
PT. MAKMUR ABADI tengah mempertimbangkan untuk melakukan perluasan pabrik karena semakin
meningkatnya permintaan. Dalam menentukan pabrik yang baru, pihak manajemen PT. MAKMUR
ABADI menggunakan metode mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi. Ada dua
alternatif pilihan kota yang secara perkiraan kasar dirasa cukup representatif untuk dijadikan lokasi
pabrik baru, yaitu di Bekasi atau di Semarang. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan
lokasi oleh pihak manajemen adalah sebagai berikut.

Faktor Lokasi Hasil penilaian Hasil penilaian


Bekasi Semarang
Lokasi pasar Sangat baik Baik
Lokasi sumber material Kurang Baik
Tersedianya tenaga kerja Cukup Sangat baik
Tersedianya sumber tenaga Sangat baik Kurang
Insentif ekonomis Cukup Sangat kurang
Komunitas lingkungan Kurang Baik
Fasilitas transportasi Kurang Sangat baik
Persyaratan teknis Sangat baik Cukup
Harga tanah Cukup Baik

~1~
Materi TTM TAP (Rev)

Untuk dapat menentukan kota manakah yang dipilih, maka hasil penilaian secara kualitatif tersebut
harus dikuantitatifkan. Misalnya, apabila hasil penilaian adalah sangat baik diberi nilai 5, baik diberi nilai
4, cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Masing-masing faktor juga perlu diberi bobot mengingat
setiap faktor mempunyai pengaruh yang tidak sama tehadap pemilihan lokasi. Perusahaan harus
menentukan faktor manakah yang dianggap berpengaruh bagi keberhasilan perusahaan dan faktor
manakah yang tidak. Pihak manajemen memutuskan bahwa sumber material dan ketersediaan tenaga
kerja memiliki pengaruh terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu manajemen perusahaan memberi
bobot 3 untuk kedua macam faktor lokasi tersebut. Pengaruh yang agak besar bagi perusahaan adalah
faktor komunitas lingkungan, sehingga diberi bobot 2. Faktor yang lain semuanya diberi bobot 1.
Dengan adanya pembedaan besar pengaruh masing-masing faktor lokasi tersebut maka perhitungan
pemilihan lokasi sebagai berikut.

Faktor Lokasi Bekasi Semarang


H N B T H N B T
(NxB) (NxB)
Lokasi pasar SB 5 1 5 B 4 1 4
Lokasi sumber material K 2 3 6 B 4 3 12
Tersedianya tenaga kerja C 3 3 9 SB 5 3 15
Tersedianya power SB 5 1 5 K 2 1 2
Insentif ekonomis C 3 1 3 SK 1 1 1
Komunitas lingkungan K 2 2 4 B 4 2 8
Fasilitas transportasi K 2 1 2 SB 3 1 3
Persyaratan teknis SB 5 1 5 C 3 1 3
Harga tanah C 3 1 3 B 4 1 4
Jumlah 42 52

Keterangan:
H = hasil, N = nilai, B = bobot, T = total

Dari tabel di atas dapat terlihat ternyata kota Semarang memiliki nilai yang lebih tinggi daripada
kota Bekasi. Oleh karena itu, PT. MAKMUR ABADI sebaiknya memilih mendirikan pabrik baru di
Semarang.

2. Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya


Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya dilakukan dengan mempertimbangkan biaya tetap dan
biaya variabel. Lokasi yang dipilih ditentukan berdasarkan biaya yang paling murah.

Total biaya = biaya tetap + (kapasitas/jumlah unit produk x biaya variabel)

~2~
Materi TTM TAP (Rev)

Contoh:
PT. LANGGENG SEJAHTERA berencana untuk mendirikan pabrik baru. Pabrik baru ini
direncanakan beroperasi pada kapasitas 10.000 unit per periode. PT. LANGGENG SEJAHTERA
mempunyai alternatif lokasi di Cikarang atau Bogor. Setelah manajemen perusahaan melakukan analisis
biaya untuk masing-masing alternatif lokasi tersebut, manajemen perusahaan mengetahui bahwa biaya
tetap per periode dan biaya variabel per unit yang harus dikeluarkan perusahaan pada masing-masing
alternatif lokasi tersebut adalah apabila mendirikan di Cikarang, maka biaya tetap yang ditanggung adalah
sebesar Rp20.000.000 per periode dan biaya variabel sebesar Rp2.000 per unit. Sedangkan apabila
mendirikan pabrik di Bogor, maka biaya tetap yang akan ditanggung adalah sebesar Rp40.000.000 per
periode dan biaya variabel adalah sebesar Rp1.000 per unit.

JAWABAN
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dicari biaya total per lokasi sebagai berikut.
Cikarang : 20.000.000 + (10.000 x 2.000) = 40.000.000
Bogor : 40.000.000 + (10.000 x 1.000) = 50.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka PT. LANGGENG SEJAHTERA sebaiknya mendirikan pabrik
di Cikarang karena biaya totalnya lebih murah.

LATIHAN
1. PT. ABADI tengah mempertimbangkan untuk mendirikan gudang baru seiring dengan meningkatnya
permintaan produk dan luasnya daerah pemasaran. PT. ABADI memiliki alternatif pilihan lokasi yaitu
di Surabaya atau di Semarang. Faktor-faktor yang dinilai berpengaruh terhadap pilihan lokasi gudang
adalah daerah pemasaran, keamanan, sarana transportasi, pajak daerah, dan harga tanah. Hasil
analisis awal terhadap dua kota tersebut adalah sebagai berikut.

No. Faktor Surabaya Semarang


1. Daerah pemasaran Sangat baik Sangat baik
2. Keamanan Kurang Cukup
3. Sarana transportasi Baik Sangat baik
4. Pajak daerah Baik Baik
5. Harga tanah Sangat baik Baik

Pihak manajemen akan menganalisis faktor-faktor tersebut. Faktor yang dinilai sangat baik diberi nilai
5, baik diberi nilai 4, cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Pihak manajemen memutuskan
bahwa pajak daerah merupakan faktor paling penting dan diberi bobot 3. Keamanan dan sarana
transportasi merupakan faktor penting berikutnya dan diberi nilai 2, daerah pemasaran dan harga
tanah diberi nilai 1. Berdasarkan data tersebut, analisislah lokasi mana yang sebaiknya dipilih!.

~3~
Materi TTM TAP (Rev)

2. PT. MAJU akan mendirikan pabrik baru karena semakin meningkatnya permintaan produk. Pabrik
baru tersebut direncanakan akan dibangun di Surabaya, Cikarang, Semarang, atau Bekasi. Data biaya
tetap dan biaya variabel adalah sebagai berikut.

Nama Kota Biaya tetap/th Biaya variabel/unit


Surabaya Rp55.000.000,- Rp250.000,-
Cikarang Rp57.000.000,- Rp225.000,-
Semarang Rp53.000.000,- Rp270.000,-
Bekasi Rp58.000.000,- Rp260.000,-

Tentukan lokasi mana yang sebaiknya dipilih apabila perusahaan merencanakan tingkat produksi
sebesar 5.000 unit per periode.

PERSEDIAAN

~4~
Materi TTM TAP (Rev)

Setiap perusahaan manufaktur akan memiliki persediaan karena dibutuhkan untuk kelancaran proses
produksi. Bahan baku merupakan persediaan yang harus ditentukan jumlahnya dengan benar agar
produksi dapat berjalan sekaligus dapat menghemat biaya. Adanya persediaan akan menimbulkan dua
macam biaya yaitu biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya
yang berkaitan dengan penyimpanan persediaan sepanjang waktu tertentu. Biaya pemesanan adalah
biaya-biaya yang berkaitan dengan pemesanan barang. Kedua biaya tersebut bersifat kebalikan. Misalnya,
kita melakukan pemesanan bahan baku untuk satu tahun dalam sekali waktu, misalnya di awal tahun, maka
biaya yang mengikuti adalah biaya pesan menjadi murah (hanya memesan satu kali) sedangkan biaya
simpan menjadi mahal (karena menyimpan dalam jumlah yang banyak). Oleh karena itu perlu dilakukan
perhitungan agar penggunaan kedua biaya tersebut menjadi optimal. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah dengan Economic Order Quantity (EOQ). Suatu perusahaan tidak dapat memesan
barang yang diperlukan hanya satu kali di awal tahun karena beebrapa alasan, misalnya gudang tidak
mencukupi atau bahan tidak tahan lama. Oleh karena itu dilakukan beberapa kali pembelian dalam satu
tahun. Nah, dengan EOQ akan dapat diketahui jumlah pembelian yang paling optimal (Q) untuk setiap kali
pemesanan sehingga biaya pemesanan dan biaya penyimpanan menjadi seimbang.

Rumus EOQ: 2 PR
Q=
√ C

Q = jumlah optimal untuk setiap kali pemesanan


P = biaya pemesanan setiap kali pesan
R = kebutuhan barang selama satu tahun
C = biaya penyimpanan per unit

Contoh Soal:
PT. Damai Sentosa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi alat-alat elektronik. Salah satu bahan
baku yang diperlukan adalah bahan AA yang banyak digunakan untuk berbagai jenis produk. Permintaan
tahunan untuk bahan AA adalah 1.000 unit. Biaya pemesanan adalah Rp100.000 per pemesanan, dan
biaya penyimpanan adalah Rp5.000 per unit. Tentukan jumlah optimal setiap pemesanan!

Jawab.
R = 1.000
P = 100.000
C = 5.000

2 PR 2( 100 . 000)(1 .000 )


Q=
√ C = √ 5 . 000

= √ 40 . 000
~5~
Materi TTM TAP (Rev)

= 200 unit
Artinya, dalam setiap kali pemesanan, bahan AA akan dipesan sebanyak 200 unit.

Setelah kita mengetahui jumlah optimal dalam setiap pemesanan (Q), kita juga dapat mengetahui jumlah
pemesanan yang dibuat sepanjang tahun (N) dan waktu yang diinginkan antar pemesanan (T) sebagai
berikut:

Permintaan R
Jumlah pemesanan dalam satu tahun: N = --------------------------------- = ----
Jumlah unit yang dipesan Q

Jumlah hari kerja per tahun


Jumlah waktu antar pemesanan: T = ------------------------------------
N

Contoh Soal:
Berdasarkan data PT. Damai Sentosa sebelumnya, maka untuk menentukan jumlah pemesanan dalam
satu tahun (N) dan waktu antar pemesanan (T) dengan jumlah hari kerja 250 hari adalah sebagai berikut.

Permintaan
N= = 1 . 000
Jumlah unit yang dipesan 200 = 5 pesanan per tahun

Jumlah hari kerja per tahun 250


=50
T= = 5 , artinya pemesanan berikutnya dilakukan 50 hari setelah
Jumlah pemesanan pemesanan sebelumnya.

Berdasarkan contoh tersebut, maka Anda dapat simpulkan bahwa untuk jenis bahan AA,
pemesanan optimal yang dilakukan PT. Damai Sentosa adalah sebanyak 5 kali pemesanan per tahun
dengan jumlah pembelian sebanyak 200 unit per pemesanan. Jarak antar pemesanan adalah 50 hari sejak
pemesanan sebelumnya dilakukan.

LATIHAN
PT. Sandang Prima merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian mulai pakaian anak-anak sampai
dengan pakaian dewasa. Dalam berproduksi, PT. Sandang Prima menggunakan setidaknya tiga bahan
baku utama , yaitu bahan baku A, bahan baku B, dan bahan baku C. Agar dapat melakukan pekerjaan
dengan lebih efektif, PT. Sandang Prima memutuskan untuk menggunakan sistem EOQ dalam pengadaan
bahan bakunya. Sistem ini diharapkan mampu menghemat sebanyak 25% dari biaya persediaan yang
selama ini dikeluarkan PT. Sandang Prima. Adapun data biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan
kebutuhan bahan selama satu tahun untuk bahan baku yang digunakan adalah:
- Biaya pemesanan Rp. 500.000 / pesan (untuk semua bahan baku)

~6~
Materi TTM TAP (Rev)

- Biaya penyimpanan Rp. 10.000 / roll (untuk semua bahan baku)


- Kebutuhan bahan baku A = 100.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku B = 80.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku C = 50.000 roll per tahun

1. Tentukan pembelian yang paling optimal masing-masing bahan untuk setiap kali pesan dengan
menggunakan EOQ.
2. Berapa kali pemesanan dilakukan dalam satu tahun?

PENJADWALAN PROYEK
(DIAGRAM JARINGAN KERJA)

Proyek merupakan suatu usaha untuk memenuhi atau menyelesaikan tugas yang bersifat unik dan tidak
rutin. Apabila tugas-tugas yang ada bersifat rutin, maka kegiatan tersebut tidak tergolong sebagai suatu
proyek. Pengertian proyek bukan hanya sebatas pada kegiatan-kegiatan pembangunan gedung-gedung
saja, tetapi dapat juga berupa kegiatan-kegiatan lain yang tidak bersifat fisik. Contoh proyek misalnya
konstruksi fasilitas dan gedung-gedung seperti rumah, pabrik, pusat perbelanjaan; pengembangan sistem
persenjataan misalnya pesawat tempur baru atau kapal perang baru; pengembangan sistem satelit baru,
konstruksi jaringan pipa minyak, pengembangan sistem computer baru, perencanaan konser musik atau
turnamen olahraga; serta pengenalan produk baru ke pasar.

Untuk menentukan waktu penyelesaian suatu proyek, maka dapat digunakan diagram jaringan kerja.
Aturan-aturan dalam penggambaran diagram jaringan kerja adalah sebagai berikut.

Activity on Node (AON) Arti dan Kegiatan

Kegiatan B dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dan


A B C kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan B selesai.

Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B


A
selesai.
C

B
Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A
A
selesai.
C

~7~
Materi TTM TAP (Rev)

Activity on Node (AON) Arti dan Kegiatan

A C
Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan
B keduanya sudah selesai.

B D

Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B


A C selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B
selesai.
B D

Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A


A B D
selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B
dan C selesai.
C

Contoh:

Rumah sakit ”Sehat Murah” mendapat teguran dari dinas kesehatan setempat berkaitan dengan polusi
udara yang ditimbulkan oleh rumah sakit. Pimpinan rumah sakit akan membangun sistem penyaringan
udara untuk mengurangi polusi udara, dan dinas kesehatan memberikan waktu selama 16 minggu. Agar
dapat melakukan pembangunan dengan lebih cepat, pimpinan rumah sakit menggunakan jasa kontraktor
sehingga waktu 16 minggu dapat dipenuhi. Pihak kontraktor mulai menyusun jadwal kerja proyek sebagai
berikut.

PENJADWALAN PROYEK
RUMAH SAKIT ”SEHAT MURAH”

Kegiatan Penjelasan Kegiatan Waktu (minggu)


Pendahulu
A Membangun komponen - 2
internal
B Memodifikasi atap dan lantai - 3
C Membangun tumpukan A 2

~8~
Materi TTM TAP (Rev)

D Menuangkan beton dan A, B 4


memasang rangka
E Membangun pembakar C 4
temperatur tinggi
F Memasang sistem kendali C 3
polusi
G Membangun alat pencegah D, E 5
polusi udara
H Pemeriksaan dan pengujian F, G 2

Tentukan waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan diagram jaringan kerja !

A C F
2 2 3

E
4 H
2

B D
G
3 4
5

Setelah diagram jaringan kerja tergambar, maka langkah selanjutnya adalah menentukan berapa lama
waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur yang memiliki waktu
terlama diantara jalur-jalur yang lain di dalam diagram jaringan kerja.

Berdasarkan gambar tersebut, maka kita uraikan terlebih dahulu jalur-jalur yang ada dan kita jumlahkan
waktu penyelesaiannya. Kemudian kita pilih yang memiliki jalur terlama.

1. Jalur A-C-F-H = 2+2+3+2 = 9 minggu


2. Jalur A-D-G-H = 2+4+5+2 = 13 minggu
3. Jalur A-C-E-G-H = 2+2+4+5+2 = 15 minggu
4. Jalur B-D-G-H = 3+4+5+2 = 14 minggu

LATIHAN
Suatu perusahaan akan melakukan pembangunan dengan urut-urutan pekerjaan sebagai berikut.
Kegiatan Kegiatan Waktu (bulan)
Pendahuluan
A - 2
B A 5
C B 1

~9~
Materi TTM TAP (Rev)

D B 10
E C 3
F C 6
G D 8
H E,F 5
I G,H 7

Gambarkan diagram jaringan kerja dan tentukan jalur kritisnya. Berapa lama proyek dapat diselesaikan?

~ 10 ~

Anda mungkin juga menyukai