Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen Kualitas


Kode Mata Kuliah : EKMA 4265
Jumlah sks : 3 (tiga) sks
Nama Pengembang : Dr.Muhtar Sapiri,SE.MM.,M.Kes,Ak
Nama Penelaah : Dr.Zainur Hidayah,MM,S.Pi
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : I
Sumber Tugas
No Tugas Tutorial Skor Maksimal
Tutorial
1 1. Konsep kualitas untuk industri manufaktur 60 Modul 1 KB-1
dan industri jasa berbeda, namun pada
dasarnya sama, yaitu memenuhi kebutuhan
atau harapan pelanggan. Menurut Garvin
(1996) terdapat 8 dimensi untuk perusahaan
manufaktur.
- Jelaskan dan berikan contoh masing-
masing dimensi tersebut.
2. Salah satu teknik keunggulan besaing
perusahaan pada abad 21 adalah dengan 40 Modul 2 KB 1
menerapkan TQM.
- Jelaskan Pengertian TQM, di dalam
pengertian tersebut mengandung unsur
:Customer satisfaction, Righ first time,
Continous improvement, dan Motivation of
employee.
- Jelaskan elemen-elemen kunci
keberhasilan penerapan TQM (Saraph,
Georges, & Roger,1989).
- Jelaskan minimal 5 variabel sebagai kunci
keberhasilan perusahaan Toyota dalam
mengimplementasikan TQM.

* coret yang tidak sesuai


Jawaban :

1. Menurut Garvin (1996) terdapat 8 dimensi untuk perusahaan manufaktur :


a. Performance : yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau
karakteristik operasi dari suatu produk.
Contoh : Produk I phone yang memiliki sistem operasi sendiri yang berbeda dengan
smartphone lainnya, dan I phone juga hadir dengan keunggulan – keunggulan sistem
dibandingkan dengan produk pesaingnya.
b. Feature : yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan
karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelanggan.
Contoh : misalkan produk jasa skincare yang menyediakan makan siang gratis bagi
pelanggannya saat waktu tunggu.
c. Reliability : yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau
kemungkinan rusaknya rendah.
Contoh : seorang pelanggan selalu membeli telephone genggam merk apple (I phone),
dia berpendapat bahwa produk hp apple memang yang terbaik karena tahan air dan tidak
mudah rusak.
d. Conformance : yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Contoh : produk kendaraan bermotor pasti sudah melalui uji standar kualitas yang
ditentukan oleh suatu negara, sehingga produk tersebut mendapatkan izin untuk
dikendarai.
e. Durability : yaitu tingkat keawetan produk atau lama umur produk.
Contoh : produk apple memiliki tingkat kerusakan yang sangat kecil, hingga bisa
bertahan sampai sepuluh tahun atau lebih.
f. Serviceability : yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan
memperoleh komponen produk tersebut.
Contoh : di Kota Bojonegoro terdapat banyak dealer Honda, sehingga memudahkan
pelanggan untuk service kendaraannya ataupun membeli spare part.
g. Aesthetic : yaitu keindahan atau daya tarik produk tersebut.
Contoh : hp merk oppo F 11 pro di desain dengan layar penuh dan memiliki kamera
yang beresolusi 48 megapiksel.
h. Perception : yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra
atau reputasi produk itu sendiri.
Contoh : air mineral yang paling terkenal di Indonesia adalah merk Aqua, sehingga ada
suatu pembiasaan di daerah saya yaitu Bojonegoro, setiap membeli air mineral pasti
akan berkata “ beli aqua ” walaupun yang dimaksud tidak harus merk aqua.

2. Pengertian TQM
- Total Quality Management (TQM) merupakan suatu penerapan metode kuantitatif dan
sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan baku maupun
pelayananan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkatan tertentu di
mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang (Customer
satisfaction). Beberapa penekanan utama TQM bukan program, melainkan sikap kerja
dan budaya kerja dengan menjadikan segala sesuatu dengan baik sejak awal (Righ first
time). Setiap personil atau anggota organisasi harus terlibat secara aktif dengan
mengadakan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan (Continous
improvement). TQM mengutamakan pendekatan yang terdesentralisasi, sehingga
semua pihak termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam melakukan filosofi TQM
(Motivation of employee).

Elemen-elemen kunci keberhasilan penerapan TQM (Saraph, Georges, & Roger,1989).

a. Komitmen dari manajemen puncak (top management commitment)


Dalam pelaksanaan TQM diperlukan komitmen pemimpin. Pemimpin tersebut
merupakan symbol, panutan, dan penggerak keterlibatan semua pihak dalam TQM.
b. Berfokus pada pelanggan ( customer focus)
Konsumen adalah raja dengan segala kebutuhan dan keinginannya yang harus
dipenuhi. Oleh karena itu, produsen harus mampu melayani kebutuhan dan harapan
konsumen dengan baik. Penilaian kualitas ada ditangan konsumen, sehingga
mereka bukan pihak luar dari organisasi.
c. Hubungan dengan pemasok (supplier relationship)
Dalam TQM pemasok sebagai keluarga besar organisasi. Dimaksudkan agar
perusahaan dapat menghemat biaya, baik pengiriman ataupun penyimpanan.
Masuknya pemasok dalam bagian organisasi akan lebih menjamin kulaitas produk
dan pelayanan yang baik pada pelanggan.
d. Menggunakan praktek bisnis terbaik (benchmarking)
Merupakan teknik untuk membuat perencanaan sekaligus mengendalikan
pelaksanaan praktek terbaik dari perusahaan atau organisasi.
e. Pelatihan yang berorientasi kualitas (quality oriented training)
Hal ini dilakukan karena TQM menghendaki adanya perubahan budaya yang harus
dimulai dengan pendidikan dan pelatihan para personilnya.
f. Berfokus pada karyawan (employee focus)
Merupakan ujung tombak perusahaan. Meskipun perusahaan mempunyai peralatan
yang serba otomatis, untuk memasarkan produk keluar dibutuhkan
karyawan/personil yang tangguh. Orientasi pelanggan harus disertai dengan
orientasi karyawan karena karyawan yang mengalami kepuasan akan memberikan
yang terbaik kepada pelanggan.
g. Kesalahan nol (zero defect)
Filosofi yang dibanguan dengan prinsip tidak menerima, tidak memproses, dan
tidak memberikan prosuk cacat kepada pelanggan, baik internal maupun eksternal.
h. Perbaikan proses (process improvement)
Perbaikan harus dilakukan selama proses produksi, untuk menghemat biaya
produksi. Bukan perbaikan secara besar-besaran, melainkan perubahan kecil yang
dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
i. Pengukuran kualitas (quality measurement)
Kualitas perlu diukur baik secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui
seberaoa jauh pencapaian kualitas yang telah dilakukan perusahaan. Standar
kualitas harus selalu diuji dan diperbaiki sehingga mampu memenuhi harapan
pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai