Anda di halaman 1dari 7

MODUL 7

PERENCANAAN LOKASI
Perencanaan Lokasi

1. Pengantar
Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pendirian pabrik baru maupun untuk perluasan pabrik bukanlah
sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Perluasan atau ekspansi pabrik adalah yang paling sering
membawa manajemen kearah persoalan penentuan lokasi pabrik. Mengapa perusahaan melakukan
ekspansi? Pada dasarnya suatu perusahaan melakukan perluasan usaha dapat disebabkan oleh beberapa
kondisi antara lain:
a. Fasilitas-fasilitas produksi dirasakan sdudah ketinggalan
b. Permintaan pasar tumbuh dan berkembang di luar jangkauan kapasitas produksi yang dimiliki
Fasilitas pendukung seperti tenaga kerja yang tidak lagi mencukukupi. Pemilihan lokasi pabrik
merupakan keputusan yang sangat penting dan kesalahan yang dibuat tidak mungkin dengan segera dapat
dikoreksi tanpa kehilangan investasi yang sudah terlanjur dilaksanakan serta tambahan investasi yang
diperlukan untuk mencari alternatif lokasi di tempat lain.
Terdapat tiga situasi yang memerlukan jawaban atas pertanyaan mengenai penentuan lokasi
pabrik, yaitu:
a. Penentuan lokasi bagi pabrik yang baru mulai
b. Penentuan lokasi cabang baru bagi pabrik yang sudah ada
c. Penentuan lokasi baru bagi pabrik yang sudah ada
Penentuan lokasi bagi pabrik yang baru atau suatu cabang baru pada suatu tempat yang cocok adalah
penting karena sekali didirikan dapat mempunyai pengaruh yang besar pada biaya operasi dan
keuntungan. Berdasarkan alasan ini, penentuan lokasi pabrik memerlukan analisis yang teliti untuk
mendapatkan yang ideal.
Tujuan penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik dengan tepat adalah untuk dapat membantu
peusahaan/pabrik beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien.

2. Pentingnya lokasi yang strategis


Strategi memilih lokasi usaha yang strategis merupakan hal yang perlu diperhatikan sebelum
membuka usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat
kesuksesan sebuah usaha. Beberapa faktor yang sebaiknya yang harus diperhatikan, sebagai bahan
pertimbangan strategi pemilihan lokasi usaha. Lokasi usaha yang strategis sangat memperngaruhi
keberhasilan akan produk yang ditawarkan. Namun mencari lokasi usaha yang strategis pun bukan
hal mudah. Bahkan budget yang dikeluarkan bisa dikatakan tidak sedikit.
Strategi memilih lokasi usaha yang strategis pun tidak semata-mata melihat lokasi yang ramai saja.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Jenis dan sifat usaha menjadi pertimbangan dalam
menentukan lokasi usaha. Ada 8 (delapan) strategi memilih lokasi usaha, antara lain:
a. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi
b. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
c. Memperhatikan tingkat keramaian lalulalang kendaraan yang lewat
d. Banyak usaha yang mendukung lokasi tersebut
e. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih
f. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
g. Tingkat keamanan yang mendukung
h. Perhatikan kebersihan lokasi usaha

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi


Secara umum faktor-faktor yang perlu diperhatimbangkan dalam pemilihan lokasi
perusahaan/pabrik antara lain:
a. Lingkungan masyarakat. Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala
konsekwensi, baik konsekwensi positif maupun negatif didirikannya suatu pabrik dai daerah
tersebut merupakan syarat penting.
b. Kedekatan dengan pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan sering mengurangi
biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah
hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk
dan proporsi biaya distribusi barang jadi pada total biaya.
c. Tenaga kerja. Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu
cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak perusahaan
sekarang kebiasaan dan calon pekerja suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan
pendidikan, karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah
siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi sangat tinggi,
sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja baru.
d. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier. Apabila bahan mentah berat dan
susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebuh baik berlokasi dekat
bahan mentah dan begitu juga bila bahan mentah lekas rusak, lebih baik dekat dengan bahan
mentah.
e. Fasilitas dan biaya transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat,
udara dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk
perusahaan. Pentingnya pertimbangan biaya transportasi tergantung “sumbangan” nya
terhadap total biaya. Fasilitas seharusnya berlokasi di antara sumber bahan mentah dan
pasar yang meminimumkan biaya transportasi
f. Sumber daya – sumber daya (alam) lainnya. Perusahaan-perusahaan sangat
memerlukan air dalam kuantitas yang besar, seperti pabrik kertas, baja, karet, guloa, dan
sebagainya. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tersedianya sumberdaya- sumberdaya (alam)
dengan murah dan cukup.

4. Metode Penentuan Lokasi Pabrik


Pada dasarnya dapat dikatakan sangat sulit untuk membuat keputusan akhir tentang penentuan
lokasi pabrik. Dalam usaha untuk membandingkan lokasi satu dengan yang lain, beberapa metode yang
dapat digunakan untuk menentukan lokasi pabrik yang ideal atau yang paling menguntungkan
adalah sebagai berikut:
a. Metode Beban Skor
Metode beban skor adalah metode penentuen lokasi pabrik secara kualitatif, metode ini
sangat mudah digunakantetapi penilaiannya sangat subyektif, karena intu metode ini jarang
digunakan.metode beban skor dilakukan dengan memberikan skor untuk setiap faktor yang
dinilai terhadap alternatif lokasi pabrik. Dari berbagai macam faktor yang dinilai diberikan
bobot berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing faktor. Faktor yang dianggap paling
penting diberikan bobotnya lebih kecil. Untuk mendapatkan alternatif lokasi yang terbaik
dilakukan pengalian antara skor dengan bobot setiap faktor, dan nilai beban skor tertinggi
adalah yang terbaik. Dalam kebanyakan penilaian ini harus dilengkapi dengan analisis
perbandingan biaya.
Contoh: Pendirian Klinik
Terdapat empat faktor yang dinilai terhadap pemilihan tiga lokasi pabrik yang potensial,
seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1. Skor Faktor yang dinilai
Faktor yang dinilai Lokasi Potensial
A B C
1. Biaya Sewa 1 3 4
2. Mudah dijangkau 3 3 1
3. Ketenaran 2 3 3
4. Mudah dicapai pegawai 4 1 2
Bobot faktor yang dinilai: Keterangan skor:
1. Biaya sewa = 30 1 = jelek
2. Mudah dijangkau = 40 2 = sedang
3. Ketenaran = 20 3 = baik
4. Mudah dicapai = 10 4 = sangat baik
Berdasarkan data diatas dapat diperoleh beban skor setiap lokasi adalah:
Tabel 3. Bobot Skor
Skor Bbeban Skor
Faktor yang dinilai Bobo
A B C A B C
t
1. Biaya Sewa 30 1 3 4 30 90 120
2. Mudah dijangkau 40 3 3 1 120 120 40
3. Ketenaran 20 2 3 3 40 60 60
4. Mudah dicapai pegawai 10 4 1 2 40 10 20
Jumlah beban skor 230 280 240
Kesimpulan: Lokasi B adalah alternatif terbaik untuk mendirikan klinik yang memiliki
beban skor tertinggi.
b. Metode perbandingan biaya
Metode ini dilakukan dengan cara memperbandingkan total biaya masing-masing
laternatif lokasi.
Contoh:
Perusahaan sedang menilai sebaiknya mendirikan pabrik baru dari tiga alternatif yang
tersedia. Ketiga alternatif lokasi tersebut memiliki biaya tetap dan biaya variabel yang berbeda
sebagai berikut:
Tabel 3: Bagan perbandingan biaya
Lokasi potensial
Faktor yang dinilai
A B C
1. Biaya Tetap (FC) Rp 300.000 Rp 460.000 Rp 600.000
2. Biaya Variabel (VC)/ Unit Rp 800 Rp 600 Rp 400
3. Harga Jual/Unit Rp 1.600 Rp 1.600 Rp 1.600
Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1.200 unit untuk setiap lokasi.
Permasalahan yang dihadapi adalah lokasi manakah yang terbaik untuk dipilih?

Penyelesaian:
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan fungsi biaya dari setiap alternatif
lokasi pabrik, yaitu: TC = a + bx, dimana a adalah biaya tetap, b baiaya variabel per unit
dan x adalah rencana unit produksi. Setelah fungsi ditentukan, langkah selanjutnya adalah
menghitung total biaya setiap alternatif lokasi pabrik pada kapasitas produksi yang
direncanakan yaitu 500 unit dan 1.200 unit.
Fungsi biaya masing-masing lokasi:
Lokasi A : TC = 300.000 + 800 x
Lokasi B : TC = 450.000 + 600 x
Lokasi C : TC = 600.000 + 400 x

Total Biaya pada kapasitas produksi 500 unit:


Lokasi A : TC = 300.000 + 800 (500) = Rp 700.000
Lokasi B : TC = 450.000 + 600 (500) = Rp 750.000
Lokasi C : TC = 600.000 + 400 (500) = Rp 800.000

Total Biaya pada kapasitas produksi 1.200 unit:


Lokasi A : TC = 300.000 + 800 (1.200) = Rp 1.260.000
Lokasi B : TC = 450.000 + 600 (1.200) = Rp 1.170.000
Lokasi C : TC = 600.000 + 400 (1.200) = Rp 1.080.000
Analisis selanjutnya adalah mencari jumlah unit peoduksi yang menghasilkan biaya total
biaya sama untuk setiap lokasi dengan cara sebagai beikut:
1) 300.000 + 800 x = 450.000 + 600 x
800x – 600x = 450.000 – 300.000
200x = 150.000
X = 750. Unit

2) 300.000 + 800 x = 600.000 + 400 x


800x – 400x = 600.000 – 300.000
400x = 300.000
X = 750. Unit

3) 450.000 + 600 x = 600.000 + 400 x


600x – 400x = 600.000 – 450.000
200x = 150.000
X = 750. Unit

Perbandingan biaya masing-masing lokasi pada tingkat kapasitas produksi


500 unit, 750 unit dan 1.200 unit:

a) Jika kapasitas produksi diperkirakan antara 500-750 unit, maka alternatif lokasi A adalah
yang terbaik
b) Jika kapasitas produksi diperkirakan antara 750-1.200 unit, maka alternatif lokasi C
adalah yang terbaik
c) Jika kapasitas produksi diperkirakan antara 750 unit, maka ketiga alternatif sama.

5. Strategi lokasi pada industri jasa


Perusahaan jasa memiliki ciri yang berbeda dalam pengelolaan produknya. Dalam kegiatan
manufaktur, bahan yang diolah kelihatan wujudnya, demikian juga dengan produk yang
dihasilkannya akan kelihatan wujudnya, dalam perusahaan jasa wujud bahan yang diolah tidak
kelihatan karena bersifat intangible, bahan berupa informasi atau data-data. Jadi berbeda sekali dengan
pengelolaan dalam perusahaan manufaktur. Selain itu karena jasa lebih bersifat pelayanan maka jasa
tercipta karena adanya interaksi dengan konsumen yang menggunakan jasa tersebut.
Adanya interaksi antarakonsumen dengan perusahaan penghasil jasa mengharuskan perusahaan
jasa dekat dengan konsumen. Dengan demikian lokasi perusahaan jasa harus dekat dengan
konsumen agar terus bisa berinteraksi. Lokasi perusahaan jasa tidak mutlak harus ditempat
keramaian orang-orang, yang penting bagaimana agar lokasi perusahaan itu bisa dengan mudak
berinteraksi dengan konsumen. Misalnya dengan adanya sarana
transportasi yang mudah sehingga setiap orang yang akan menggunakan jasa perusahaan itu
dalam waktu yang relatif cepat bisa menjangkau ke lokasi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai