Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Produksi


Sri Mona Octafia, SE, MM
Apa itu Manajemen Produksi
 Suatu proses berkesinambungan serta efektif dengan munggunakan
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan sumber daya dalam rangka
menghasilkan barang dan jasa.

 Berkesinambungan : manajemen produksi & operasi bukan


merupakan suatu kegiatan yang berdiri sendiri dan keputusan
manajemen bukan merupakan tindakan sesaat tetapi merupakan
tindakan yang berkelanjutan.

 Efektif : segala kegiatan/pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan


sebaik-baiknya serta mencapai hasil sesuai yang diharapkan.

 Fungsi Manajemen adalah perencanaan, Pengorganisasian,


Pengarahan dan Pengawasan ).
Barang dan Jasa
 Barang (goods) : berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang
dapat diraba, dilihat dan mempunyai bangun fisik (misal :
mobil,televisi,kendaraan bermotor, pakaian dll)

 Jasa (services) : berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang


tidak dapat diraba, dilihat dan tidak mempunyai bangun fisik tetapi
keberadaannya dapat disadari (misal : keamanan, kesehatan, keindahan
dll)

PERBEDAAN BARANG DAN JASA


Barang Jasa
 bewujud - tidak berwujud
 dapat disimpan - tidak dapat disimpan
 menggunakan proses mesin - menggunakan proses manusia
 Kualitas obyektif (mudah diuukur) - kualitas bersufat subyektif (sulit diukur)
Proses Transformasi

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK
Produktivitas
 Merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja
dari manajemen operasi atau
 Merupakan ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur
dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan atau
 Rasio keluaran terhadap masukan atau hasil yang diperoleh
terhadap sumber daya yang digunakan

Output
Produktivitas(Rp) =
Input dasar
Perencanaan Lokasi
Merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum
perusahaan mulai beroperasi dengan tujuan menentukan lokasi
perusahaan ditempat yang baik agar dapat beroperasi dengan
lancar,biaya operasi rendah dan memungkinkan perluasan dimasa
yang akan datang
FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN LOKASI :
Faktor Utama Faktor Tambahan
1. Letak Pasar 7. Kemungkinan peluasan
2. Letak sumber bahan baku 8.Fasilitas perumahan,pendidikan
3. Ketersdiaan tenaga kerja belanja, telekomunikasi
4. Ketersediaan tenaga listrik 9.Pelayanan kesehatan,keamanan.
5. Ketersediaan air 10.Peraturan pemerintah
6. Fasilitas pengangkutan 11.Sikap masyarakat
12.Struktur tanah
13.Lebar jalan dll
1. Factor rating : suatu pendekatan umum yang berguna untuk
mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif lokasi,
dengan cara memberikan bobot terhadap faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi baik yang besifak
kuantitatif mauun kualitatif.

Prosedur penyusunan factor rating :


1. Tentukan faktor yang relevan
2. Berikan bobot atas faktor relevan (Jumlah Bobot = 100%)
3. Tentukan skala penilaian faktor relevan ( Nilai : 1 s/d 100)
4. Berikan NILAI HASIL atas faktor relevan ( Bobot X Skala
Nilai)
5. Jumlahkan hasil nilai pada point 4
6. Pilih lokasi dengan hasil nilai tertimbang terbesar
Faktor Bobot BANDUNG BOGOR
Relevan (%) Nilai Hasil Nilai Hasil
B N (B X N) N (B X N)
- Pasar 25 100 25.0 80 20
- BAHAN Baku 20 90 18.0 100 20
- Tenaga Kerja 20 100 20.0 90 18
- Tenaga Listrik 15 100 15.0 80 12
- Air 10 60 6.0 100 10
- Sarana Umum 5 80 4.0 100 5
- Perluasan 5 100 5.0 100 5
Jumlah 100 93.0 100 90.0
2. Analisis ekonomi : suatu metode pemilihan tata letak
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
secara bersama-sama untuk mendapakan penilaian yang
lebih lengkap.

 Kuantitatif : membandingkan biaya operasional dan pilih


biaya operasional yang terendah.

 Kualitatif : membandingkan faktor lain yang tidak bisa


diukur dengan nilai uang namun dikonversikan
dalam/menjadi angka dan pilih jumlah angka tertinggi.
Data Kuantitatif
Jenis Lokasi
Biaya 1 2 3 4
- Tena ga Kerja 390 397 422 452
- Tra ns porta s i 98 90 88.0 72
- Umum & Adm. 37 27 33.0 32
- Ba ha n Ba ka r 17 12 11.0 18
Jumlah 542 526 554 574
Data Kualitatif
Faktor Lokasi
1 2 3 4
- Si ka p ma s ya ra ka t BS 4 BS 4 B 3 B 3
- Fa s i l i ta s Peruma ha n B 3 BS 4 BS 4 B 3
- Fa s i l i ta s Kes eha ta n B 3 B 3 K 1 K 1
- Fa s i l i ta s kea ma na n C 2 K 1 C 2 C 2
- Sa ra na Sos i a l K 1 C 2 C 2 C 2
Jumlah 13 14 12 11
3. Analisis Volume Biaya : suatu metode pemilihan tata letak
dengan membandingkan total biaya produksi dari berbagai
alternatif lokasi dan pilih yang terendah dengan asumsi :
a. Biaya tetap dianggap konstan
b. Biaya variabel dianggap linier
c. Tingkat produksi yang dikehendaki diketahui
d. Produk yang dihasilkan hanya satu produk

 Ilustrasi 2-2
Dalam rangka perluasan pasar PT.ABC akan membuka
pabrik baru dengan rencana kapasitas produksi 10.000 unit.
Alternatif lokasi terdapat 3 pilihan. Adapun data lokasi dan
biaya produksi adalah sebagai berikut :
Data lokasi dan biaya produksi
Lokasi Biaya Produksi
FC VC/Unit
- Bandung 4,000,000 225
- Bogor 3,500,000 250
- Garut 3,000,000 275

Penyelesaian
Biaya Produksi Total
Lokasi Variabel Tetap Biaya
VC/Unit Produk Jumlah Jumlah
- Bandung 225 10,000 2,250,000 4,000,000 6,250,000
- Bogor 250 10,000 2,500,000 3,500,000 6,000,000
- Garut 275 10,000 2,750,000 3,000,000 5,750,000
Harga Pokok
Harga pokok adalah biaya yang tidak dapat
dihindarkan/inhaerent/melekat pada produk,dapat
diperhitungkan sebelumnya, dan secara kuantitatif dapat
dihitung dengan satuan moneter misalnya rupiah.

Komponen/ elemen harga pokok adalah Biaya Bahan Baku


ditambah Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik
HP = BBB + BTK + BOP
Tujuan menghitung harga pokok
 Untuk menentukan harga penjualan
 Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan.
 Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang
berupa neraca.
 Untuk menentukan kebijakan perusahaan.
 Untuk menentukan efisiensi perusahaan.
Komponen Harga Pokok
 Biaya bahan baku (BBB) adalah bahan yang melekat dan
dapat diidentifikasi secara jelas pada produk jadi.
 Biaya Bahan Pembantu adalah bahan yang membatu untuk
proses produksi.
 Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dibayarkan perusahaan
kepada pekerja.
 Biaya overhead pabrik adalah biaya umum selain bahan
baku dan tenaga kerja langsung.
Ilustrasi
Untuk Memproduksi 6 unit produk dibutuhkan :
5 kg bahan baku @ Rp 8000,00 , Biaya tenaga kerja 6 Jam
kerja @ Rp 5000,00 per jam. Biaya overhead pabrik 50% dari
Biaya bahan baku.

Tentukan harga pokok penjualan, harga jual dan laba dari


produk tersebut.
Biaya Bahan Baku 5 x Rp 8000,00 = Rp 40.000.00
Biaya tenaga Kerja 6 x Rp 5000,00 = Rp30.000.00
Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 = Rp 20.000,00
Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 + Rp 30.000,00 + Rp
20.000,00
= Rp. 90.000,00
Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp 15.000.00
Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 20.000.00 maka :
Penjualan = 6x Rp 20.000.00 = Rp 120.000,00
Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = Rp 90.000,00
Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan = Rp 120.000.00 – Rp 90.000,00=
Rp 30.000,00
Dari contoh tersebut diatas dapat diketahui bahwa harga pokok dapat digunakan
untuk pedoman menetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya laba yakni :
( Rp 30.000,00 : Rp 120.000,00) x 100% = 25 %

Dengan keuntungan sebesar 25% tersebut maka dapat diketahui tujuan


perusahaan tercapai atau tidak . Juga efisien atau tidak. Bila mengingat besar
bunga Bank untuk waktu sekarang tidak ada 25% maka dapat disebut bahwa
efisien juga tercapai

Anda mungkin juga menyukai