Anda di halaman 1dari 72

PERENCANAAN

LOKASI PABRIK dan TATA LETAK


FASILITAS
Pemilihan Lokasi Pabrik
• Pemilihan Lokasi Pabrik membutuhkan
pertimbangan yang hati-hati. Di saat
manajemen telah memutuskan untuk
beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak
biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi.
Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe
bisnis.
Faktor Penentu Lokasi Pabrik
• Faktor primer, yaitu faktor yang harus
dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
• Faktor sekunder, yaitu faktor yang sebaiknya
ada, bila tidak operasi masih dapat diatasi
dengan biaya lebih mahal.
Faktor Lain Penentu Lokasi Pabrik
• Letak konsumen atau pasar,
• Sumber bahan baku
• Sumber tenaga kerja
• Air
• Suhu udara
• Listrik
• Transportasi
• Lingkungan, masyarakat, dan sikap yang muncul apabila didirikan pabrik
• Peraturan Pemerintah, Undang-undang dan sistem pajak
• Pebuangan limbah industri
perlindungan terhadap alam sekitar dan menjaga keseimbangan
habitat.
• Fasilitas untuk pabrik, berupa spare part, mesin-mesin
• Fasilitas untuk karyawan
Tahapan memilih Lokasi Pabrik
1. Menentukan daerah (territorial), di mana
sebaiknya pabrik didirikan.
2. Menentukan lingkungan masyarakat,
tujuannya adalah untuk mengetahui
bagaimana sikap masyarakat terhadap
rencana pendirian pabrik, sehingga
didapatkan lokasi optimum.
3. Memilih lokasi terbaik
Pembandingan Alternatif Lokasi
• Faktor obyektif, seperti seperti tenaga kerja
kerja, biaya bahan mentah, transportasi,
pajak, & pasar potensial
• Faktor subyektif, , seperti kegiatan serikat
karyawan, kondisi cuaca, iklim politik, &
bahkan sekolah-sekolah.
Penentuan Lokasi
• Metode Stepping Stone
• Metode MODI
• Metode Vogel’s
Contoh Soal
• Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan
penilaian gabungan sebuah perusahaan untuk
lokasi Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya
berdasarkan 5 faktor
Contoh Soal
• Untuk setiap faktor, diberikan penilaian relatif
diantara berbagai alternatif lokasi(nilai1
sampai 10). Setiap faktor diberi bobot sebagai
berikut: Potensi pasar30 %, Biaya tenaga kerja
20 %, Tersedianya air 30 %, Biaya bahan
mentah 10 %, Pajak 10 %
• Kemudian nilai yang diberikan pada tabel
dikalikan dengan bobot tersebut, sehingga
didapat angka-angkaberikut:
Contoh Soal
Analisis Biaya dalam Penentuan Lokasi
Konsep biaya tetap dan biaya variabel dapat
membantu penentuan lokasi. Kombinasi biaya
tetap dan variabel bagi lokasi yang berbeda-
beda dapat menciptakan persamaan biaya
yang menunjukkan hubungan antara biaya
dan volume produksi, yang berlaku bagi
masing-masing lokasi.
Contoh:
Suatu perusahaan sedang
mempertimbangkan empat lokasi alternatif
untuk sebuah pabrik baru. Data mengenai
biaya-biaya di empat lokasi sebagai berikut:
Biaya A B C D
(ribuan Rp)
Tenaga kerja/unit Rp0,75 Rp1,1 Rp0,8 Rp0,9
Biaya kont Pabrik 4.600.000 3.900.000 4.000.000 4.800.000
Material/unit 0,43 0,6 0,4 0,55
Listrik/tahun 30.000 26.000 30.000 28.000
Air/tahun 7.000 6.000 7.000 7.000
Transportasi/unit 0,02 0.1 0,1 0,05
Pajak/tahun 33.000 28.000 28.000 35.000

Dengan mempertimbangkan informasi biaya untuk masing-masing lokasi diatas,


tentukan lokasi yang paling menguntungkan bagi perusahaan untuk
volume produksi antara 50.000 – 130.000 unit per tahun.
Biaya tetap A B C D
(ribuan Rp)
10% investasi 460.000 390.000 400.000 480.000
Listrik 30.000 26.000 30.000 28.000
Air 7.000 6.000 7.000 7.000
Pajak 33.000 28.000 63.000 35.000

Total 530.000 450.000 550.000


500.000

Biaya Variabel A B C D
(ribuan Rp)
Tenaga kerja 0,75 1,10 0,80 0,90
Material 0,43 0,60 0,4 0,55
Transportasi 0,02 0,10 0,10 0,05

Total 1,2 1,8 1,3 1,5


Dari biaya tetap dan biaya variabel diatas, dapat dirumuskan dalam bentuk
persamaan biaya total setiap lokasi:
Bila x = volume produksi (unit)
TC = FC + VC
TCA = 530.000 + 1,2x
Titik potong sumbu TC → x = 0
TCA = 530.000 + 1,2x
TCA = 530.000
Bila x = 130.000 → TCA = 530.000 + 1,2 (130.000)
= 686.000

TCB = 450.000 + 1,8x


Titik potong sumbu TC → x = 0
TCB = 450.000 + 1,8x
TCB = 450.000
Bila x = 130.000 → TCB = 450.000 + 1,8 (130.000)
= 684.000
TCC = 500.000 + 1,3x
Titik potong sumbu TC → x = 0
TCC = 500.000 + 1,3x
TCC = 500.000
Bila x = 130.000 → TCC = 500.000 + 1,83(130.000)
= 669.000 (130.000;669.000)
TCD = 550.000 + 1,5x
Titik potong sumbu TC → x = 0
TCD = 550.000 + 1,5x
TCD = 550.000
Bila x = 130.000 → TCD = 550.000 + 1,5 (130.000)
= 745.000 (130.000;745.000)
Metode Penentuan Lokasi

Location Factor Rating

Adalah sebuah metode penentuan lokasi


yang mementingkan adanya obyektifitas
dalam proses mengenali biaya yang sulit
untuk dievaluasi. Faktor yang
dipertimbangkan factor baik yang kualitatif
maupun kuantitatif dianalisis dengan cara
mengkuantifisir semua factor.
langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam Location Factor
Rating :
1.Membuat daftar factor yang berhubungan yang sering
disebut factor kunci sukses (critical success factors –
CSFs)

2.Buat pembobotan untuk setiap factor yang telah ditetapkan


pada langkah 1. yang besar kecilnya tergantung
signifikansinya bagi perusahaan.

3.Buat skala penilaian untuk tiap factor (contoh 1-10, atau 1-


100)

4.Menetapkan beberapa alternative lokasi yang


dinominasikan
langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam Location Factor Rating :
5. Beri penilaian untuk setiap alternative lokasi pada setiap factor
dengan menggunakan skala penilaian pada langkah 3.

6. Analisis tiap factor dengan mengalokan bobot untuk tiap factor


dengan penilaian, dan jumlahkan hasilnya.

7. Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil


yang didapatkan pada langkah 6.
Contoh kasus:
Ada sebuah perusahaan yang beroperasi secara global mencoba
menganalisis beberapa alternative Negara untuk dijadikan nominasi lokasi
anak cabang perusahaannya di luar negeri. Adapun data dan
perhitungannya adalah sebagai berikut: Critical success factor Bobot
Nilai(1-10)
Nilai x Bobot Negara Negara Negara Negara Negara Negara
A B. C A B C
Teknologi 0.15 8 7 6 1,2 1,05 0,9
Tingkat Pendidikan 0.2 7 8 7 1,4 1,6 1,4
Aspek Politik/Hukum 0.15 6 6 7 0,9 0,9 1,05
Aspek Sosial Budaya 0.2 8 9 8 1,6 1,8 1,6
Aspek Ekonomi 0.3 7 6 8 2,1 1,8 2,4
----- ----- -----
Jumlah 6,2 7,15 7,35

Nilai maksimal adalah 7,35 yaitu Negara C sehingga direkomendasikan


untuk dipilih sebagai Negara untuk lokasi pembuka anak cabang di
luar negeri.
Metode Penentuan Lokasi
Center of Gravity Techniques
Merupakan sebuah teknik matematis yang digunakan
untuk menemukan lokasi yang paling baik untuk
suatu titik distribusi tunggal yang melayani beberapa
toko atau daerah Metode ini memperhitungkan jarak
lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim dan biaya
pengiriman.
Langkah menggunakan
Center of Gravity Techniques :
1 Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang
distribusi (yang akan dicari lokasinya) tiap periode tertentu

2. Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0)

3. Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dilmiliki perusahaan


pada suatu system koordinat dengan titik origin sebagai
dasar.
Langkah menggunakan
Center of Gravity Techniques :
4. Tentukan koordinat gudang distribusi dengan rumus:
Σ d ix Qi
Koordinat x pusat gravitasi = ----------------
Σ Qi

Σ d iy Qi
Koordinat y pusat gravitasi = ----------------
Σ Qi

Dimana d ix = koordinat x lokasi i


d iy = koordinat y lokasi i
Qi = Jumlah barang yang dipindahkan ke atau
dari lokasi i
Contoh kasus:
Perusahaan retailer mempunyai empat toko akan menentukan lokasi gudang
distributornya dengan data sebagia berikut:
Toko KoordinatJ umlah barang yang dikirim per periode
D (30 ; 120) 2.000 unit
E (90;110) 1.000unit
F (130 ; 130) 1.000 unit
G (60 ; 40) 2.000 unit
(30x2.000)+(90x1.000)+(130x1.000)+(60x2.000)
Koordinat x pusat gravitasi= -------------------------------------------------------------------= 66,7
2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000

(120x2.000)+(110x1.000)+(130x1.000)+(40x2.000)
Koordinat y pusat gravitasi = --------------------------------------------------------------- --= 93,3
2.000+1.000+1.000+2.000
Center OF Gravity Method
North-South
Toko F (130, 130)
Toko D (30, 120)
120 –
Toko E (90, 110)
90 – + Pusat Gravitasi (66.7, 93.3)

60 –

30 –
Toko G (60, 40)


| | | | | |
East-West
30 60 90 120 150
Arbitrary
origin
Metode Penentuan Lokasi
Load-distance Techniques
Sebuah variasi dari pusat-of-gravity metode
untuk menentukan koordinat dari fasilitas
lokasi beban-teknik jarak. Dalam metode ini,
dalam satu lokasi terpusat situs tidak
ditemukan; sebaliknya, sejumlah lokasi
berbeda situs dievaluasi untuk jarak dan
beban.
Langkah menggunakan
Load-distance Techniques :
- Pilih situs dengan Load X Jarak terendah.
- Jarak yang sebenarnya dapat mileage atau terang-line, berdasarkan x, y
koordinat.

LD = beban-nilai jarak.

di mana, LD = beban berat, jumlah perjalanan,


atau unit yang dikirim dari situs yang diusulkan ke lokasi i.
li = jumlah pasokan d i = jarak antara yang diusulkan dan lokasi situs i.

di=
di mana, (x, y) = koordinat situs yang diusulkan
(x i, y i) = koordinat yang ada fasilitasi
Contoh kasus:
Manajer dari perusahaan POTENSI SITUS
sepatu NIKE yang berada di
Amerika Serikat dengan Situs X Y
beberapa cabang di kota
Washington, Boston, Virginia, Bandung 360 180
New York akan mengirim Jakarta 420 450
sepatu NIKE ke Indonesia
Batam 250 400
dengan beberapa alternative
kota tujuan: Bandung, Jakarta,
Batam untuk tahun 2009 . SUPPLIER (PEMASOK)
manajer tersebut diminta
untuk menentukan pilihan kota Daerah X Y li
yang paling mengefisienkan Washington(A) 200 200 75
biaya berdasarkan waktu biaya Boston (B) 100 500 105
dan jarak. Virginia (C) 250 600 135
New York (D) 500 300 60
JAWABAN
Menghitung situs 1
dA = ( XA – X1 )2 + ( YA – Y1 )2
= ( 200 – 360 )2 + ( 200 – 180 )2
= (25600) + (400)
= 26000
= 161,2

dB = ( XB – X1 )2 + ( YB – Y1 )2
= ( 100 – 360 )2 + ( 500 – 180 )2
= (67600) + (102400)
= 170000
= 412,3
dC= ( XC – X1 )2 + ( YC – Y1 )2
= ( 250 – 360 )2 + ( 600 – 180 )2
= (12100) + (176400)
= 188500
= 434,2
dD = ( XD – X1 )2 + ( YD – Y1 )2
= ( 500 – 360 )2 + ( 300 – 180 )2
= (19600) + (14400)
= 34000
= 184,4
Menghitung situs 2
dA = ( XA – X2 )2 + ( YA – Y2 )2
= ( 200 – 420 )2 + ( 200 – 450 )2
= (48400) + (62500)
= 110900
= 333
dB = ( XB – X2 )2 + ( YB – Y2 )2
= ( 100 – 420 )2 + ( 500 – 450 )2
= (102400) + (2500)
= 104900
= 323,9
dC = ( XC – X2 )2 + ( YC – Y2 )2
= ( 250 – 420 )2 + ( 600 – 450 )2
= (28900) + (22500)
= 51400
= 226,7
dA = ( XD – X2 )2 + ( YD – Y2 )2
= ( 500 – 420 )2 + ( 300 – 450 )2
= (6400) + (22500)
= 28900
= 170
Menghitung situs 3
dA = ( XA – X3 )2 + ( YA – Y3 )2
= ( 200 - 250 )2 + ( 200– 400 )2
= (2500) + (40000)
= 42500
= 206,2
dB = ( XB – X3 )2 + ( YB – Y3 )2
= ( 100 - 250 )2 + ( 500 – 400 )2
= (22500) + (10000)
= 32500
= 180,3
dC = ( XC – X3 )2 + ( YC – Y3 )2
= ( 250 - 250 )2 + ( 600– 400 )2
= (0) + (40000)
= 40000
= 200
dD = ( XD – X3 )2 + ( YD – Y3 )2
= ( 500 - 250 )2 + ( 300– 400 )2
= (62500) + (10000)
= 72500
= 269.3
LD =
Situs 1 = (75)(161.2) + (105)(412.3) +(135)(434.2) + (60)(434.4) = 125,063
Situs 2 = (75)(333) + (105)(323.9) + (135)(226.7) + (60)(170) = 99,791
Situs 3 = (75)(206.2) + (105)(180.3) + (135)(200) + (60)(269.3) = 77,555
* Jadi , Dipilih situs 3 karena memeiliki nilai beban jarak terkecil. Sehingga pengiriman
barang akan lebih efisien melalui Kota Batam
Tata Letak
• Tata letak mencakup desain dari bagian-
bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan
mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata
letak merupakan satu tahap dalam
perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang
efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya
suatu proses produksi dengan biaya yang
paling ekonomis.
Tujuan tata Letak
• Memaksimumkan pemanfaatan peralatan
pabrik
• Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
• Mengusahakan agar aliran bahan dan produk
lancar
• Meminimumkan hambatan pada kesehatan
• Meminimumkan usaha membawa bahan
Jenis Tata Letak
• tata letak aliran Produk
• tata letak proses
• tata letak posisi tetap
Tata Letak Proses
• Tata Letak Proses (process layout) /tata letak
fungsional – penyusunan tata letak dimana
alat yang sejenis atau mempunyai fungsi yang
sama ditempatkan dalam bagian yang sama.
Misalnya mesin-mesin bubut dikumpulkan
pada daerah yang sama, sedemikian pula
mesin-mesin potong diletakkan pada bagian
yang sama
Tata Letak Proses
Kelebihan
• Memungkinan utilitas mesin yang tinggi
• Memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang multi-
guna sehingga dapat dengan cepat mengikuti
perubahan jenis produksi
• Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan
oleh kerusakan mesin
• Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personel dan
peralatan
• Investasi yang rendah karena dapat mengurangi
duplikasi peralatan
• Memungkinkan spesialisasi supervisi
Kekurangan
• Meningkatkan kebutuhan material handling karena
aliran proses yang beragam serta tidak dapat
digunakan ban berjalan
• Pengawasan produksi yang lebih sulit
• Meningkatnya persediaan barang dalam proses
• Total waktu produksi per unit yang lebih lama
• Memerlukan skill yang lebih tinggi
• Pekerjaan routing, pejadwalan dan akunting biaya yang
lebih sulit, karena setiap ada order baru harus
dilakukan perencanaan/perhitungan kembali
Tata Letak Produk
• Tata Letak Produk (product layout) – apabila
proses produksinya telah distandarisasikan
dan berproduksi dalam jumlah yang besar.
Setiap produk akan melalui tahapan operasi
yang sama sejak dari awal sampai akhir.
Tata Letak Produk
Kelebihan
• Aliran material yang simple dan langsung
• Persediaan brg dlm proses yang rendah
• Total waktu produksi per unit yang rendah
• Tidak memerlukan skill tenaga kerja yang tinggi
• Pengawasan produksi yang lebih mudah
• Dapat menggunakan mesin khusus atau otomatis
• Dapat menggunakan ban berjalan karena aliran
material sudah tertentu
Kekurangan
• Kerusakan pada sebuah mesin dapat
menghentikan produksi
• Perubahan desain produk dapat
mengakibatkan tidak efektifnya tata letak yang
bersangkutan
• Biasanya memerlukan investasi
mesin/peralatan yang besar
• Karena sifat pekerjaaanya yang monoton
dapat mengakibatkan kebosanan
Tata Letak Posisi Tetap
• Tata Letak Posisi Tetap (fixed positon lay out) –
dipilih karena ukuran, bentuk ataupun
karakteristik lain menyebabkan produknya
tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan.
Tata letak seperti ini terdapat pada
pembuatan kapal lautm pesawat terbang,
lokomotif atau proyek-proyek konstruksi
Tata Letak Posisi Tetap
Jenis Bangunan
• Bangunan Berlantai Tunggal
• Bangunan Bercorak/ Arsitektur
Bangunan Berlantai Tunggal

• Bentuk bangunan berlantai tunggal merupakan jenis yang


paling umum sekarang. Bangunan ini dapat melebar atau
memanjang sesuai kebutuhan dan dapat dengan mudah
diperluas
• Bangunan berlantai tunggal tidak mempunyai tangga-
tangga, lift atau lerengan yang menghubungkan lantai-
lantai.
• Pengangkutan bahan-bahan dari satu tahapan proses ke
tahpan berikutnya lebih mudah dan tidak mahal karena
dilakukan secara horizontal dan tidak naik turun.
• Peralatan-peralatan berat dapat diletakkan diatas fondasi
yang terpisah dan biaya pembangunannya lebih murah.
Kelemahan
• Bentuk bangunan ini memerlukan ruangan
dsar yang lebih luas. Dan bila atap berbentuk
datar serta tidak ada kaca pada langit-langit
bangunan, di perlukan penerangan artifisial di
hampirseluruh bagian pabrik, sistem artifikasi
dan pendingin udara (air conditioning)
biasanya juga diperlukan.
Bangunan Bercorak/ Arsitektur

• Perkembangan arsitektur lengkap dapat mempunyai dampak


penting pada striktur biaya tetap dan variabel bangunan, seperti
juga pekerja didalamnya.,Karena sifat banyak industri dan karena
investasi tetap yang sangat besar pada pabrik pisik banyak
organisasi telah mempergunakan pendekatan “kegunaan” terhadap
bentuk dan desain fasilitas-fasilitas produksi mereka. jauh lebih
banyak dananya untuk merancang faailittas-fasilitas,

Bangunan juga dapat dirancang untuk menarik para karyawan, agar
motivasi dan produktifitas mereka lebih tinggi dalam pencapaian
tujuan,ini ditandai semakin meluasnya pengguna karpet, dinding
kayu, dan tata warna yang di koordinasi secara baik dalam
bangunan-bangunan kantor. Bangunan adalah salah satu satu
fasilitas yang paling produktif.
Pertimbangan Desain Fasilitas
• 1. Biaya-biaya bangunan.
2. Sistem komunikasi dalam pabrik. Dalam pabrik
3. Keamanan,
4. Kebutuhan–kebutuhan keamanan.
5. Peralatan penanganan bahan
Layout Fasilitas

• Layout fasilitas dirancang utk memungkinkan perpindahan yg


ekonomis dr org-org dan bhn-bhn dlm berbagai proses dan
operasi perusahaan.
• Penentuan layout peralatan dan proses produk meliputi
pengaturan letak fasilitas termasuk mesin, personalia, bhn,
perlengkapan operasi, penanganan bhn dan semua peralatan
serta fasilitas utk terlaksananya proses produksi dgn lancar dan
efisien
Berbagai Pola Layout
• Layout fungsional
Pengelompokan bersama mesin-mesin dan
personalia utk melaksanakan pekerjaan yg
serupa atau sejenis
Kebaikan :

• Menghasilkan penggunaan spesialisasi mesin dan


personalia yg paling baik
• Produk/ jasa yg memerlukan operasi yg berbeda-
beda dpt dgn mudah mengikuti jalur berbeda mll
fasilitas-fasilitas produksi
• Fasilitas fungsional tdk terpengaruh oleh
kerusakan satu mesin krn bisa dialihkan ke mesin
lain yg memp fungsi yg serupa
Keburukan :

• Penentuan routing, scheduling dan


akuntansi memakan biaya krn setiap
pesanan baru dikerjakan tersendiri dan
terpisah
• Material handling dan biaya transportasi
dlm pabrik tinggi
2. Layout Produk

• Pengelompokan mesin dan peralatan yg


diperlukan utk membuat produk tertentu
berdasarkan atas urutan proses produksi
dimana produk-produk bergerak terus
menerus sbg dlm suatu grs perakitan
• Kebaikan dan keburukan layout produk mrp
kebalikan dr kebaikan dan keburukan layout
fungsional
3. Layout Kelompok

• Merupakan variasi dr layout produk


• Bagian dan komponen produk yg sedang
dibuat dikelompokkan dan berbagai area/
departemen dipisah-pisahkan utk
mengerjakan hanya komponen-komponen
tsb dan melakukan segala sesuatu yg
dibutuhkan utk menyelesaikannya
Kebaikan :
• Penghematan biaya penanganan bahan
• Biaya penyiapan dpt dikurangi berdasarkan pd
pengalaman operasi yg lalu
4. Layout Posisi Tetap

• Menempatkan produk besar dan kompleks


yg sedang dirakit pd suatu tempat
• Kebaikan :
- Menghindarkan biaya-biaya yg ckp tinggi krn
pemindahan produk
- Pengaturan tempat kerja yg tetap mrp satu-
satunya kemungkinan cara merakit produk-
produk besar
Metode Layout
• Membuat diagram perakitan (bagan proses)
yg menunjukkan bgmn proses produksi dr bhn
mentah smp produk akhir dilaksanakan
• Memperhatikan produk dr sudut pandang
material handling
• Mulai menggambar kebutuhan lantai yg
menunjukkan seluruh bagian-bagian tetap/
semi tetap, sgl sesuatu yg tdk dpt diubah/
dipindahkan dgn mudah
Contoh metode grafik
Dep 1 2 3 4 5
1 60 100 50 0
2 40 65 30
3 80 0
4 10
5

Diketahui From-to-chart
Grafik kedekatan terakhir
Langkah-langkah metode grafik

Langkah 1
• Pilih pasangan departemen yang
mempunyai bobot terbesar, dari contoh
(block layout b) terpilih dept 1 dan 3.
• Hubungkan node 1 dan 3
1 3
Langkah 2
• Pilih departemen ke 3 yang akan masuk dalam
grafik , dengan menjumlah bobot departemen
yang belum terpilih dengan departemen a dan 3
• Pilih pasangan yang mempunyai nilai terbesar
1-3
2 60+40=100 -
4 50+80 =130 Terpilih
5 0+0=0 -

50 80

100
1 3
Langkah 3
• Memilih departemen yang belum terpilih
dalam grafik
• Jumlahkan bobot departemen yang belum
terpilih dengan dept 1,3 dan 4
1–3-4
2 60+40+65 =160 Terpilih
5 0 + 0 + 10 = 10 -

65
50 80
2
60 40
100
1 3
Langkah 4
• Karena tinggal departemen 5 yang belum masuk
grafik, maka ditentukan bidang yang akan menjadi
tempat departemen 5
• Bidang segitiga yang terbentuk:
1–2–3
1–2–4
1–3–4
2–3–4
1-2-3 1-2-4 1-3-4 2-3-4
5 0+30+0=30 0+30+10 0+0+10 30+0+10
= 40 = 10 = 40
terpilih terpilih

4
10
50 65 80
5 30
0 2
60 40
1 100
3
Bobot layout (b)
Langkah 5
Busur Bobot
• Menyusun block layout
1-2 60
berdasarkan grafik
1–3 100
kedekatan
1–4 50
1-5 0
2-3 40
2-4 65
2-5 30
3–4 80
4-5 10
435
LATIHAN!! Load Factor
Center OF Gravity Method
Load-distance Techniques

Anda mungkin juga menyukai