• Factor Rating
• Analisis Nilai Ideal
• Analisis Ekonomi
• Analisis Volume Biaya
• Factor Rating
Factor rating adalah suatu pendekatan
umum yang berguna untuk
mengevaluasi dan
membandingkan berbagai alternatif
lokasi.
Faktor yang dipertimbangan adalah
faktor kuantitatif (kapasitas, biaya, jarak,
dll) dan fator kualitatif (sikap
masyarakat, sarana sosial, fasilitas jasa
umum, dll)
Prosedur penyusunan Factor Rating
1. Tentukan faktor-faktor yang relevan (spt lokasi
pasar, bahan baku, & sumber air). Semua faktor
yang relevan harus diikutsertakan dalam analisis,
meskipun kemungkinan memiliki nilai yang sama.
2. Berikan bobot kepada setiap faktor ayng
menunjukkan tingkat kepentingan ( 1 – 100%)
3. Tentukan skala penilaian terhadap semua faktor,
misal 1-10 atau 1-100)
4. Berikan nilai pada setiap alternatif lokasi yang
terbaik harus diberi nilai maksimal,
sedangkanalternatif lokasi lainnya mendapat nilai
yang proporsional dibandingkan dengan alternatif
terbaik tadi
5. Kalikan bobot dengan nilai untuk setiap faktor, dan
jumlahkan untuk setiap alternatif lokasi
6. Pilih lokasi dengan total nilai tertimbang yang
terbesar
Contoh Pemilihan Lokasi Factor Rating
Bobot Lokasi I Lokasi II
Faktor
% Nilai BxN Nilai BxN
Pasar 25 100 25 80 20
Bahan baku 20 90 18 100 20
Tenaga kerja 20 100 20 90 18
Tenaga listrik 15 100 15 80 12
Air 10 60 6 100 10
Prasarana umum 5 80 4 100 5
perluasan 5 100 5 100 5
ToTal 100 93 90
Lokasi
Faktor Biaya
I II III IV
Biaya tenaga kerja 380 397 422 452
Biaya transportasi 98 90 88 72
Biaya umum & administrasi 37 27 33 32
Biaya bahan baker & utiliti 17 12 11 18
Total 532 526 554 574
2. Tabel Biaya (Kualitatif)
Lokasi
Faktor Non Biaya
I II III IV
Sikap masyarakat BS BS B BS
Keaktifan serikat buruh B B BS K
Fasilitas transportasi BS B B BS
Fasilitas perumahan BS B BS B
Faslitas kesehatan B BS C BS
Fasilitas pendidikan BS BS B B
Keamanan lingkungan KS BS BS C
Sarana sosial C BS B BS
Peraturan daerah BS BS BS B
Sumber air tawar K B BS BS
Total 34 46 44 42
100
900
800
III
700
II
600
I
500
400 Lokasi I
Unggul
300
Lokasi II
200 Unggul
Lokasi III
100
Unggul
Produksi
(ribu unit)
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Dari gambar diketahui apabila tingkat produksi yang diinginkan sebesar 10.000 unit, maka lokasi
II yang dipilih. Namun apabila tingkat produksi 4.000 unit, maka lokasi III yang dipilih.
• Pendekatan Pusat Gravitasi
Pendekatan pusat gravitasi (center of
gravity approach) digunakan untuk
memilih sebuah lokasi yang dapat
meminimalkan jarak atau biaya menuju
fasilitas-faslitas yang sudah ada.
Misalnya, digunakan untuk memilih
lokasi gudang atau pusat distribusi untuk
memasok barang kepada beberapa agen
di suatu area tertentu. Pendekatan ini
memilih sembarang titik pusat koordinat.
Rumus pendekatan pusat gravitasi
X
X .Vi i
Y
Y .V
i i
V i V i
Dimana:
Vi = volume barang yang didistribusikan ke lokasi i
Xi = jarak horizontal dari titik pusat ke lokasi i
Yi = jarak vertikal dari titik pusat menuju lokasi i
X, Y = koordinat dari lokasi yang terpilih
Misalnya, permintaan agen A, B, C, dan D berturut-turut sebesar 20,
30, 15, dan 10 unit, dan posisi koordinat dari masing-masing agen sbb:
Y
24 D
18 C
12 A *
B
6
X
0 10 18 22 30
Koordinat dari lokasi gudang atau pusat distribusi yang
akan dipilih dapat dicari sebagai berikut:
X
X .V i i
10(20) 18(30) 30(15) 22(10)
18,8
V i 20 30 15 10
Y
Y .V i i
12(20) 6(30) 18(15) 24(10)
12,4
V i 20 30 15 10
31
Tipe Tata Letak Fasilitas
• Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi
(production line product atau product lay-out)
• Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap
(fixed material location layout atau fixed position lay-
out)
• Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk
(product famili, product lay-out atau group
technology)
• Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam
proses (functional atau process layout)
32
Tata letak fasilitas berdasarkan aliran
produksi (product layout)
33
Tata letak fasilitas berdasarkan aliran
produksi (product layout)
34
Product Lay Out
Mesin Mesin
bubut drill
Keuntungan pengaturan tata letak
berdasarkan aliran produksi
• Aliran material berlangsung lancar
• Total waktu produksi relatif singkat
• Work in process jarang terjadi karena lintasan produksi
sudah diseimbangkan
• Adanya insentif bagi kelompok karyawan akan dapat
memberikan motivasi guna meningkatkan produktivitas
kerjanya
• Tiap unit produksi atau stasiun kerja memerlukan luas area
yang minimal
• Pengendalian proses produksi mudah dilaksanakan
36
Kekurangan pengaturan tata letak
berdasarkan aliran produksi
• Kerusakan salah satu mesin dapat menghentikan
aliran proses produksi secara total.
• Tidak adanya fleksibilitas untuk membuat produk
yang berbeda
• Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi
hambatan bagi aliran produksi
• Adanya investasi dalam jumlah besar untuk
pengadaan mesin baik dari segi jumlah maupun
akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya
37
Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material
tetap (fixed material location layout)
40
Kerugian pengaturan tata letak berdasarkan
lokasi material tetap :
• Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas
produksi atau operator pada saat operasi kerja
berlangsung
• Memerlukan operator dengan skil tinggi
• Adanya duplikasi peralatan kerja yang akhirnya
menyebabkan space area dan tempat untuk barang
setengah jadi
• Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang
ketat khusuSnya dalam penjadwalan produksi
41
Tata letak fasilitas berdasarkan
kelompok produk (group technology)
42
Group Technology Layout
44
Kerugian pengaturan tata letak berdasarkan
kelompok produk :
• Diperlukan tenaga kerja dengan ketrampilan tinggi
untuk mengoperasikan semua fasilitas produksi
• Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan
pengendalian produksi, khususnya dalam menjaga
keseimbangan aliran kerja
• Bila keseimbangan aliran setiap sel yang ada sulit
dicapai, maka perlu adanya buffers dan work in
process storage.
• Kesempatan untuk bisa mengaplikasikan fasilitas
produksi tipe special purpose sulit dilakukan
45
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau
macam proses (process layout)
46
Keuntungan pengaturan tataletak
berdasarkan aliran proses:
• Total investasi rendah untuk pembelian mesin dan/atau
peralatan produksi lainnya
• Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan
sanggup mengerjakan berbagai macam jenis dan model
produk
• Kemungkinan adanya aktivitas supervisi yang lebih baik dan
efisien
• Pengendalian dan pengawasan akan lebih mudah dan baik
terutama untuk pekerjaan yang sulit dan butuh ketelitian
tinggi
• Mudah untuk mengatasi breakdown mesin
47
Kerugian pengaturan tataletak berdasarkan
aliran proses :
• Aktivitas pemindahan material meningkat
• Adanya kesulitan dalam menyeimbangkan kerja dari
setiap fasilitas produksi akan memerlukan
penammaterial space area untuk work in process
storage
• Proses pengendalian produksi kompleks
• Diperlukan skill operator yang tinggi untuk
menangani berbagai macam aktivitas produksi yang
memiliki variasi besar
48
.
49
(c)