Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERTEMUAN 12

ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian untuk
kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan.
Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal- hal yang berkaitan
dengan teknis/ operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat
fatal bagi perusahaan dalam perjalannya di kemudian hari. Menurut Suliyanto (2010),
beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan aspek teknis dan teknologi ialah
penentuan lokasi bisnis, tata letak (layout) bisnis, pemilihan peralatan dan teknologi. Secara
keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja secara efisien atau tidak, karena pada
akhirnya efisiensilah yang akan menentukan salah satu faktor besar kecilnya laba yang akan
diperoleh perusahaan Ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam aspek teknik dan teknologi
ini yaitu:
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat baik untuk lokasi pabrik,
gudang, kantor cabang maupun kantor pusat
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang
dipilih, sehingga dapat memberikan efisien.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksinya.
4. Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan untuk kelancaran proses
Produksinya
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa
yang akan datang
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu: masalah penentuan posisi
perusahaan, masalah desain dan masalah operasional.

1. Masalah penentuan posisi perusahaan. Penentuan posisi perusahaan dalam


masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dan dapat dijalamkam secara ekonomis, efektif dan efisien. Oleh karena
itu, perlu diputuskan bagaimana hendaknya posisi perusahaan ditentukan. Keputusan
itu meliputi, antara lain mengenai pemilihan strategi berproduksi, penentuan produk
yang akan ditawarkan ke pasar, termasuk menentukankualitasnya.
2. Masalah desain. Masalah desain akan mencakup perancangan fasilitas operasi yang
akan digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan
keputusan di bidang rancang bangun (design). Untuk proses manufaktur yang
menghasilkan barang, keputusan ini antaa lain meliputi: perencanaan letak pabrik,
proses operasi, teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai,
perencanaan bangunan, tata letak (layout) ruangan, dan lingkungankerja.
3. Masalah operasional. Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses
produksi sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang,
keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain: rencana produksi, rencana
persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas, dan
pengawasan biaya produksi.

A. Penentuan Lokasi Usaha


Pemilihan lokasi sangat penting mengingat pabila salah dalam menganalisis akan berakibat
meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Dalam memilih lokasi tergantung dari
jenis usaha atau investasi yang dijalankan. Terdapat paling tidak empat lokasi yang
dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan yaitu
antara lain :
1. Lokasi untuk kantor pusat
2. Lokasi untuk pabrik
3. Lokasi untuk gudang
4. Kantor cabang
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :
1. Jenis usaha yang dijalankan
2. Apakah dekat dengan pasar atau konsumen
3. Apakah dekat dengan bahan baku
4. Apakah tersedia tenaga kerja
5. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6. Apakah dekat dengan pusat pemerintahan
7. Apakah dekat lembaga keuangan
8. Apakah berada di kawasan industri
9. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/ perluasan
10. Kondisi adat istiadat/ budaya/ sikap masyarakat setempat
11. Hukum yang berlaku di wilayah setempat
Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari
segi finansial maupun non-finansial. Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi
yang tepat antara lain adalah :
1. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun
kualifikasinya
3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah
yang
diinginkan secara terus–menerus
4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah diperhitungkan
untuk usaha perluasan lokasi sewaktu–waktu
5. Memiliki nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi di masa yang akan datang
6. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah
Setempat

B. Metode Penilaian Lokasi


Terdapat 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai suatu lokasi sebelum diputuskan,
yakni :
1. Metode penilaian hasil value
2. Metode perbandingan biaya (cost comparison method)
3. Metode analisis ekonomi (economic analysis method)
Faktor- faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil value antara lain
adalah :
1. Pasar
2. Bahan baku
3. Transportasi
4. Tenaga kerja
5. Pertimbangan lainnya

Metode Penilaian Hasil Value


PT. Skena Raya Abadi berencana akan mendirikan pabrik pembuatan kertas. Pilihan
lokasi yang diinginkan adalah di Indramayu, Pekanbaru dan Samarinda.
Pertimbangannya adalah berdasarkan metode penilaian hasil value :
No Penilaian
Indramayu Pekanbaru Samarinda
Lokasi Ideal
Pasar 30 25 20 25
Bahan Baku 25 25 20 15
Transportasi 20 25 15 25
Tenaga 20
15 20 15
Kerja
Lainnya 5 3 2 1
Jumlah 100 93 77 81

Dari table penilaian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemilihal lokasi yang tepat
berdasarkan value yakni Kota Indramayu yang dipilih untuk mendirikan Pabrik.

Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison Method)

Metode perbandingan biaya didasarkan kepada kebutuhan biaya–biaya utama seperti ;


biaya bahan baku, biaya operasi (pengolahan), biaya distribusi, biaya umum dan biaya
lainnya. Berikut contoh :

LOKASI
No
Indramayu Pekanbaru Samarinda
Bahan baku 50 40 35
Listrik 15 15 20
Biaya Oprasional
Tenaga kerja 20 15 20
Mesin 10 10 15
Biaya Lain-lain :

Biaya Administrasi 5 8 10

Asuransi 5 5 5
Pajak 4 4 4
Biaya Transport 3 3 3
Bunga pinjaman 4 4 4
Biaya penjiualan 5 7 10
Biaya packaging 5 8 15
Jumlah 126 119 141

Berdasarkan penilaian biaya, lokasi Pekanbaru yang paling kecil biayanya dan
merupakan lokasi yang terbaik diantara lokasi alternatif lainnya.

Metode Analisis Ekonomi (Economic Analysis Method)


Penilaian dengan metode analisis ekonomi didasarkan pada berbagai jenis biaya yang
akan menjadi beban usaha termasuk biaya perumahan dan biaya sosial seperti sikap
masyarakat.

LOKASI
No
Indramayu Pekanbaru Samarinda
Biaya Sewa 200.000 150.000 175.000
Biaya Tenaga Kerja 900.000 1.000.000 850.000
Biaya Pengangkutan 300.000 400.000 350.000
Biaya Bahan bakar 180.000 180.000 180.000
Pajak 50.000 60.000 50.000
Total Biaya Operasi 1.630.000 1.790.000 1.605.000
Perumahan Baik Cukup Baik
Sikap Masyarakat Cukup Sedang Baik

Berdasarkan penilaian kualitatif tersebut lokasi yang tepat untuk dipilih dengan
metode economic analysis adalah Kota Samarinda.

C. LUAS PRODUKSI
Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang dihasilkan
dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki
serta biaya yang paling efisien. Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan segi
teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah berapa yang paling efisien. Sedangkan, dari
segi teknisnya yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar kemampuan
mesin dan peralatan serta persyaratan teknis. Secara umum luas produksi ekonomis
ditentukan antara lain oleh :
1. Kecenderungan permintaan yang akan datang
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain
3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di pasar
4. Daur hidup produk dan produk subtitusi dari produk tersebut
Kemudian untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan yang
maksimal dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut :
1. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue
2. Pendekatan break event point
3. Metode linier programming

D. PERENCANAAN TATA LETAK (LAYOUT)


Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga jenis tempat yang perlu diatur layout-nya,
yaitu pabrik, kantor, dan gudang. Tata letak Pabrik. Tata letak (layout) untuk industry
manufaktur antara lain adalah pabrik. Tataletak disebut juga tataruang, artinya penempatan
fasilitas - fasilitas yang dipakai di dalam pabrik, seperti letak mesin-mesin, letak alat-alat
produksi, lajur pengangkutan barang dan seterusnya.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun layout untuk pabrik, yaitu:
1. Sifat produk yang dibuat. Jelas, bahwa produk yang dibuat berupa benda padat akan
berbeda dengan benda cair dalam hal layout-nya.
2. Jenis proses produksi. Proses produksi yang dilakukan dengan proses continuous
berbeda dengan yang intermittent.
3. Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan.
4. Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.
5. Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi perubahan-
perubahan proses dikemudian hari.
6. Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupasehingga tidak
saling menghambat atau mengganggu.
7. Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, hendaknya juga
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-
kemudahan dalam hal pemeliharaan danpengawasan.

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa meliputi :

Pertimbangan spasial. Maksudnya adalah aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur,


warna, dan lain-lain hendaknya dipertimbangkan, dikombinasikan, dan dikembangkan untuk
memancing respons intelektual maupun emosional dari pemakai atau orang yang melihatnya.

Perencanaan ruangan. Unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti
penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam, desain aliran sirkulasi,dan lain-lain.

Perlengkapan/perabotan. Unsur ini memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai sesuatu
yang menunjukkan status pemilik atau penggunanya.

Tatacahaya. Unsur ini selain berfungsi sebagai penerang ruangan, hendaknya juga
diperhatikan aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan diruangan tersebut agar sesuai
dengan persepsi penyedia jasa dan pelanggan mereka.

Warna.Banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki bahasanya sendiri, dimana
warna dapat menggerakan perasaan dan emosi.Sehingga, pemilihan warna di dalam ruangan
menjadi penting.

Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis. Aspek yang penting dan saling terkait dalam
unsur ini adalah penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna,
pencahayaan, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda yang digunakan untuk
maksud tertentu (misalnya penunjuk arah/tempat, keterangan/informasi dan sebagainya).

E. PEMILIHAN JUMLAH PRODUKSI


Tedapat beberapa faktor utama yang akan mempengaruhi perencanaan jumlah produksi
perusahaan, yang biasanya dijadikan sebagai pembatas bagi jumlah produksi yang akan
dihasilkan. Faktor-faktor tersebut adalah:
i. Permintaan. Jumlah permintaan konsumen dapat diperkirakan dengan cara-cara
seperti yang telah dipaparkan dalam bab mengenai aspek pasar dan pemasaran di
depan.
ii. Kapasitas pabrik. Jumlah permintaan hanya dapat disediakan berdasarkan pada
kapasitas yang dimiliki oleh mesin-mesin yangtersedia.
iii. Suplai bahan baku. Biasanya, jumlah bahan baku yang tersedia terbatas, bukan hanya
jumlah, akan tetapi juga kontinuitas penyediaan, usia bahan baku, dan fluktuasi
harganya.
iv. Modal kerja. Kemampuan modal kerja dalam membiayai produksi hendaknya tersedia
sesuai dengan kebutuhannya.
v. Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan dalam perencanaan
jumlah produksi.

Didalam perencanaan jumlah produksi diperlukan metode-metode. Beberapa metode untuk


perencanaan jumlah produksi antara lain adalah:

i. Metode Break-Even Point.


ii. Metode Marginal Cost dan Marginal Revenue.
iii. Metode Linier Programming.

F. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen persediaan barang terbagi 2, yaitu yang permintaannya bersifat independen,
dimana sifat permintaan bahan bakunya tidak tergantung pada produksi barang lain dan yang
bersifat dependen, dimana sifat permintaan barang tergantung pada jumlah suatu produk yang
dibuat. Hal-hal yang pokok yang perlu dikaji dalam rangka studi kelayakan antara lain adalah
sebagai berikut:

1. Penentuan Jumlah Order. Secara sederhana, menentukan jumlah order setiap kali
melakukan pesanan dapat menggunakan bermacam-macam model. Seperti model
Economic Order Quantity (EOQ), serta model- model operation- research lainnya.
2. Safety Stock. Secara sederhana, penentuan jumlah barang sebagai persediaan untuk
pengamanan perlu dianalisis agar ia tidak berlebihan atau kekurangan. Dua buah
model untuk menganalisis permasalahan persediaan pengaman ini adalah model
Expected Value dan model KurvaNormal.
3. Inventory System. Sistem ini adalah suatu cara untuk menentukan bagaimana dan
kapan suatu pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan barang. Pada dasarnya,
ada dua cara yaitu sistem reorder point dan sistem periodic.
4. Materials Requirement Planning. Sistem perencanaan material, berbeda dengan
sistem EOQ yang bersifat reaktif, ia lebih bersifat proaktif, sehingga perencanaan ke
depan merupakan intinya. Keuntungan penggunaan sistem MRP antara lain adalah :
mengurangi kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan karena kebutuhan barang
didasarkan atas rencana jumlah produksi, menyajikan informasi untuk perencanaan
kapasitas pabrik, dan dapat selalu memperbaiki jumlah persediaan dan jumlah
pemesananmaterial.

G. PEMILIHAN TEKNOLOGI
Pilihan teknologi untuk proses saat ini, baik untuk produk barang maupun jasa, telah dan
sedang berkembang secara signifikan. Kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi
pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Teknologi
menurut Koesmawant (1996) minimal memuat beberapa unsur antara lain :

a. Techique : sekumpulan mesin dan peralatan yang dipakai untuk memproduksi barang dan
jasa, dikenal sebagai komponen perangkat keras (hardware).

b. Knowledge : Ilmu pengetahuan yang meliputi pemahaman, pengerahuan, keahlian, sikap,


dikenal sebagai perangkat lunak (software)

c. Organization : suatu Lembaga dimana kedua hal diatas teknnik dan pengetahuan
dikombinasikan.

H. ANALISIS TEKNIS DAN TEKNOLOGI PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS

Hasil studi aspek teknis dan teknologi hendaknya memberikan informasi perihal :

1. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya, sehingga


ada pegangan yang jelas terhadap langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses
berikutnya.
2. Bagaimana proses pemilihan teknologi yang tepat guna sehingga kinerja yang
diharapkan dari teknologi tersebut jelas.
3. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya
dapat ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun
perencanaan peningkatan pangsa pasar. Dengan begitu prakiraan bisnis dalam rangka
pengembalian modal menjadi jelas, baik untuk industri manufaktur maupunjasa.
4. Penentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi industri jasa.
5. Penentuan tataletak (layout) di dalam pabrik atau tataletak bagi industri jasa, seperti
pada ruangan-ruangan kantor.
6. Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam hal jumlah produksi,
hendaknya juga dianalisis.
7. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak
kurang atau tidak berlebih, demikian pula persediaan barang jadi. Oleh karena itu,
perlu diketahui bagaimana rencana mengendalikan persediaan ini.
8. Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, hendaknya
dapat dilakukan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir & Jakfar., (2017). Studi Kelayakan Bisnis : Edisi. Cetakan Ke-12. Jakarta: Prenada
Media Group

Sudaryono. 2015. Studi Kelayakan Bisnis : Teori, Analisa, dan Teknik Penyusunan Proposal.
Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia. Kasmir & Jakfar.,

Anda mungkin juga menyukai