Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

LOKASI DAN PENGELOLAAN PRODUKSI


M.CAHYA DINULLAH (5502190006)
ABEL ANANDA ZASYA (5502190007)
DIVA LATISYA PUTRI (5502190012)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemilihan Lokasi Produksi mampu memberi pengaruh pada profit dan kontinuitas produksi.
Lokasi produksi memiliki nilai strategis tidak hanya jangka pendek, namun juga bersifat jangka
panjang. Dampak spesifikasi terlihat dalam ruang lingkup leberadaan bisnis tersebut. Bisnis yang
memproduksi bahan setengah jadi diharuskan dekat dengan bahan mentah, bisnis agen trevel
perjalanan harus berada di tempat keramaian, bisnis peti kemas harus dekat dengan lokasi
pelabuhan, dan berbagai jenis lainnya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan beberapa masalah dalam makalah
ini, adalah sebagai berikut :
1) Apa pengertian dari lokasi produksi ?
2) Mengapa harus memilih lokasi produksi yang sesuai ?
3) Apa saja faktor – faktor yang di pertimbangkan dalam memilih lokasi produksi ?
4) Sebutkan pengelompokan lokasi fasilitas !
5) Jelaskan beberapa metode pemilihan lokasi produksi !

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui apakah itu lokasi produksi.
2) Untuk memahami alasan pemilihan lokasi produksi yang sesuai.
3) Untuk mengetahui faktor – faktor yang harus di pertimbangkan dalam memilih lokasi
produksi.
4) Mengetahui pengelompokan lokasi fasilitas.
5) Untuk memahami beberapa metode pemilihan lokasi produksi.
BAB II
PEMBAHASAN

Lokasi Produksi
Lokasi produksi adalah posisi keberadaan suatu aktivitas produksi di tempat yang sesuai
dengan ruang lingkup bentuk bisnis tersebut. Posisi lokasi produksi bersifat sangat fleksibel,
karena semua itu di sesuaikan dengan bentuk bisnis atau usaha yang di jalankan dengan
menempatkan perhitungan pendekatan skala ekonomi sebagai salah satu acuan dalam pengambilan
keputusan yang di buat.
Penempatan skala ekonomi artinya di lihat dari segi nilai ekonomis, namun ada juga
ukuran lain yang non ekonomis. Seperti kondisi dan situasi masyarakat, alam, dan stabilitas politik
di tempat tesebut.

Memilih Lokasi Produksi


Beberapa perusahaan dalam memilih lokasi produksi sangat mengedepankan berbagai
banyak pandangan. Dan setiap pandangan tersebut memiliki berbagai alaasan yang bersifat
rasional, baik dilihat dari segi pandangan internal maupun dari segi eksternal. Kondisi dan situasi
internal dan eksternal dianggap sebagai kondisi yang bisa saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Masalah – masalah yang dihadapi industri dalam memilih lokasi ialah :


a) Dekat dengan sumber material.
b) Delat dengan pasar.
c) Mudah mendapat tenaga kerja.
d) Mudah fasilitas transportasi.
e) Mudah memperoleh air.
f) Sikap pemerintah setempat dan masyarakat.
Faktor – faktor Yang di Pertimbangkan Dalam Memilih Lokasi Produksi
Untuk memilih lokasi sebuah usaha atau bisnis ada beberapa hal yang harus di
pertimbangkan terutama untuk apa yang akan di pergunakan nantinya. Berikut ini adalah faktor –
faktor yang harus di pertimbangkan sesuai keperluan perusahaan :
 Lokasi untuk kantor pusat.
 Lokasi untuk pabrik.
 Lokasi untuk gudang.
 Kantor cabang.
Namun jika kita memberikan penafsiran secara lebih dalam maka pertimbangan tersebut
menjadi jauh lebih penting pada saat suatu bisnis malakukan ekspansi yaitu :
 Pembukaan kantor cabang pembantu (Sbu brand office)
 Pembukaan kantor kas (Cash office)
Pembukaan dua kantor ini menjadi kesan kuat bahwa kemampuan ekspansi suatu
perusahaan telah begitu baik dan memiliki nilai tambah dimata para konsumen dan juga
kepercayaan kepada para mitra bisnis, seperti perbankan dan para pemasok. Oleh karena itu
pemilihan lokasi juga mampu memberi pengaruh besar pada penjualan produk perusahaan
nantinya.
Di dalam perencanaan temapat kedudukan perusahaan , tersedianya sumber tenaga
kerja itu harus dipertimbangkan dalam beberapa segi, yaitu :
a) Jumlah tingkat keahlian, umur dan nenis kelamin tenaga kerja yang tersedia.
b) Tingkat biaya upah atau gaji dan tunjangan.
c) Tingkat pegangguran di daerah – daerah yang di pertimbangkan.
d) Ciri-ciri ketenagakerjaan.
e) Ada tidaknya serikat-serikat pekerja.
f) Tingkat perpindahan penduduk
g) Peraturan pemerntah tanteng ketenagakerjaan yang mungkin berbeda di daerah-daerah
yang berbeda.
h) Ada tidaknya perusahaan pesaing.
i) Besar kcilna pengaruh GRAS di daerang yang bersangkutan,
j) Kadar premanisme di daerah bersangkutan.

Jika di kaji dari segi feasible dan imfeasible bahwa menentukan lokasi yang layak dan tidak
layak untuk suatu bisnis bisa sangat di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
1. Bentuk bisnis yang bersangkutan
2. Tujuan bisnis yang akan dikerjakan
3. Bentuk teknologi yang akan dipergunakan.
4. Biaya transportasi
Pengelompokan Lokasi fasilitas
Lokasi fasilitas dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat masalah :
1. Lokasi untuk satu fasilitas atau single fasiliti location.
2. Lokasi untuk beberapa fasilitas pabrik dan gudang atau location of multipel factories
and warehouse.
3. Lokasi di kawasan yang banyak pengecer pesaing atau location of competitif ritail
stores.
4. Penempatan unit – unit layangan darurat atau location of emergensi service.
Ruang Lingkup Operasional Produksi
operasional produksi adalah segala kegiatan yang dilakukan secara sistematis berkaitan dengan
teknik memperoleh input faktor produksi, kemudian dilakukan pengolahan barang atau jasa agar siap
dijual. Dalam perusahaan manufaktur, kegiatan produksi adalah bagaimana mengolah bahan baku
menjadi bahan yang siap dikonsumsi. untuk perusahaan perdagangan, yang dimaksud adalah bagaimana
membeli barang dari supplier secara efisien serta mengatur persediaan barang dagangan secara teratur.
untuk perusahaan jasa, yang dimaksud adalah teknik pelayanan konsumen yang efisien dan memuaskan.
berikut adalah poin poin mengenal operasional produksi.

1. Lokasi Produksi
Lokasi produksi adalah tempat melakukan kegiatan produksi suatu perusahaan. pada
perusahaan manufaktur biasa disebut pabrik, untuk perusahaan perdagangan sering disebut
gudang persediaan barang dagangan hingga outlet atau showroom penjualan, sedangkan
untuk perusahaan jasa lebih dikenal sebagai outlet pelayanan. dalam melakukan analisis
lokasi pada studi kelayakan bisnis lokasi produk disebut secara rinci, berisi alamat jelas,
nomor telepon, website, email, dan jam buka untuk melayani konsumen.
2. Sumber Bahan Produksi
sumber bahan produksi adalah tempat atau pihak-pihak yang menjadi sumber bahan yang
akan diolah menjadi barang siap pakai atau siap jual ke konsumen. poin yang dapat
dicantumkan dalam studi kelayakan bisnis berhubungan dengan sumber bahan produksi
adalah daftar nama perusahaan supplier dan bahan baku utama, alamat atau lokasi sumber
bahan produksi, cara memperoleh bahan baku, dan mekanisme pembayaran pembelian bahan
baku.
3. Teknis Operasional Produksi
penyajian teknik operasional produksi dalam studi kelayakan bisnis menceritakan secara
singkat bagaimana keseluruhan proses produksi dalam pengolahan bahan baku kemudian
dikemas menjadi barang siap jual.

Metode Penilaian Lokasi


menentukan suatu lokasi bukanlah pekerjaan mudah. pertimbangkan atas yang dipikirkan secara
matang. Menurut Iban Sofian (2004), paling tidak adanya tiga metode yang dapat digunakan untuk
menilai suatu lokasi sebelum diputuskan, yakni metode penilaian hasil, metode perbandingan biaya, dan
metode analisis ekonomi. metode ini melakukan penilaian terhadap semua faktor yang dianggap penting
dalam dalam penentuan lokasi dan diberi bobot penilaian. lokasi yang memiliki nilai tertinggi dianggap
yang terbaik untuk dipilih faktor-faktor menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil adalah pasar,
transportasi, bahan baku, tenaga kerja, tenaga listrik, dan iklim.
Metode penilaian hasil
Metode ini biasa juga di kenal dengan metode hasil / value karna dalam metode ini
pembahasan pada segi market, material, employer, dan peran ransportation menjadi penting.

Tabel Pertimbangan Lokasi pada Tiga Kota


Bobot Nilai
No Pertimbangan Tanggerang Jakarta Bandung
Lokasi
Kebutuhan Bahan
1 50 30 33 23
Baku
Kebutuhan Tenaga
2 40 33 24 24
Kerja
Kebutuhan
3 35 32 25 21
Transportasi

Kebutuhan Daya
4 45 34 20 20
Serap Pasar

Total 170 129 102 88

Untuk kebutuhan daya setiap pasar maka ini menyangkut dengan kedekatan dengan
pasar, semakin dekat dengan pasar maka semakin baik dan cepat dalam memasarkan produk tekstil
tersebut karena tidak membutuhkan biayaa yang banyak untuk urutan transprortasi.

Dari hasil perhitungan table dan grafik di atas maka kita dapat membuat suatu kesimpulan
bahwa lokasi yang paling cepat untuk pendirian pabrik tektill adalah Tanggerang. Karena bobot
nilai untuk Tanggerang adalah yang tertinggi yaitu 129.
Metode dengan penerapan perbandingan biaya
Metode ini analisa harus didasarkan pada sisi biaya dikarenakan biaya dijadikan bagian
penting dalam pengambilan keputusan umtuk pendirian bisnis.

Lokasi Pabrik yang Direncanakan (dalam hitungan biaya)


No Bentuk Biaya
Jakarta Tanggerang Bogor Bandung
1 Biaya Operasi 140 110 110 130

Biaya Bahan Mentah


2 100 125 115 120
(Bahan Baku)

3 Biaya Transportasi 90 85 80 95

4 Biaya Listrik 135 110 128 125


Total 465 430 433 470

Hasil penilaian berdasarkan perkiraan biaya lokasi Tangerang yang paling kecil biayanya
merupakan lokasi yang terbaik diantara alternatif lokasi yang dinilai.

.
Metode dengan dampak ekonomi
Metode ini adalah sebagai pengambilan keputusan dengan berbagai pertimbangan dan
persoalan yang akan muncul di kemudian hari.

Tabel. Perhitungan dengan Menepatkan Dampak Ekonomi

Lokasi Pabrik yang Direncanakan (dalam hitungan biaya)


No Bentuk Biaya
Jakarta Tanggerang Bogor Bandung
1 Pajak 120 200 210 145

Pencemaran
2 Lingkungan (Biaya 185 130 180 155
AMDAL)

3 Biaya Tenaga Ahli 180 210 185 160

Biaya Sosial
4 136 160 190 170
Kemasyarakatan

5 Biaya Angkutan 140 146 130 110


6 Biaya Lain – lain 145 160 145 100
Total Biaya 906 1006 1040 840
Karakteristik Stabil dan
7 Stabil Stabil Stabil
Masyarakat aspiratif

8 Kebijakan Pemda sangat baik Baik Baik Sangat Baik

Organisasi politik dan Stabil dan


9 Stabil Stabil Stabil
Aktivitas politik terkendali

Maka berdasarkan perhitungan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa dari segi analisis
dampak ekonomi adalah dipilih kota Jakarta karena dari segi biaya adalah nomor dua termurah
dan dari segi karakteristik masyarakat, kebijakan Pemda serta organisasi politik dan aktivitas
politik maka kota Jakarta menempati posisi yang paling baik dibandingkan yang lain. Oleh karena
itu keputusan dapat kita tempatkan pada kota Jakarta.
Sebagai bahan perbandingan perlu bagi kita memahami model lain yang dalam menilai
kedudukan perusahaan yaitu ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Pontas M. Pardede bahwa
dalam penentuan tempat kedudukan perushaan dapat digolongkan atas :

a. Model Kualitatif, yang terdiri dari :


Model Kajian factor – factor kualitatif atau system penilaian faktor – faktor kualitatif atau system
penilaian faktor – faktor.
b. Model kuantitatif, yang terdiri dari :
1) Model titik impas (breakeven model).
2) Model median sederhana (simple median model).
3) Model pengangkutan atau penyebaran linear programing (linier programing transportation and
distribution model).
4) Model lokasional (locational model).

Bagi sebuah bisnis pada saat ingin mendirikan usaha harus melihat dari bentuk
dasar atau ruang lingkup dari bisnis itu sendiri, seperti bisnis pengolahan bahan mentah menjadi
bahan jadi atau dengan kata lain ingin mendirikan pabrik pengolahan untuk jenis bisnis ini ada
beberapa hal yang harus dipertimbangan, yaitu :
a) Tersedianya bahan mentah secara tepat waktu.
b) Tersedianya jumlah tenaga kerja.
c) Tersedianya lahan yang memadai.
d) Tersedia tempat untuk pembunagan dan pengolah limbah pabrik.
e) Tersedinya moil pemadam kebakaran atau alat keselamatan.
f) Berada di daerah yang memiliki tempat yang aman.

Pengaruh lokasi produksi terhadap penjualan

Ada hubungan yang linier antara lokasi produksi dan penjualan, baik secara jangka pendek
dan jangka panjang. Dalam konsep manajemen keuangan disebutkan pendapatan yang baik adalah
pendapatan yang memberikan keuntungan secara jangka panjang.

Bagi para pemegang saham yang umumnya memiliki karakterstik risk adverseakan selalu
melakukan kontrol bagaimana kondisi penjualan perusahaan.termasuk faktor-faktor yang bisa
mempengaruhi peningkatan penjualan. Dengan kata lain suatu tindakan dilakukan oleh para
manajer perusahaan namunitu sebenarnya bertentangan dengan sikap dan keinginan pemegang
saham maka ini bisa membangun sikap curiga.
Keputusan lokasi memang dianggap mampu memberi pengaruh terhadap penjualan
perusahaan. Dan lokasi yang bagus bukan hanya dianggap untuk saat ini namun juga bersifat
jangka panjang. Oleh karena itu perencanaan yang matang dalam memilih lokasi bisnis sangat
perlu dipikirkan matang-matang dan itu salah satu tugas manajer produksi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengertian produksi secara istilah adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan
barang atau jasa, penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-
faktor produksi dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk
dijual lagi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Pemilihan lokas iproduksi harus mampu meberikan pengaruhpada profit dan
kontinuitas produksi. Lokasi produksi memiliki nilai strategi tidak hanya jangkap endek, namun
juga bersifa tjangka panjang untuk kelangsungan produksi.
Lokasi produksi adalah posisi keberadaan suatu aktivitas produksi di tempat yang sesuai
dengan ruang lingkup bentuk bisnis tersebut.
Memilih Lokasi Produksi setiap pandangan tersebut memiliki berbagai alaasan yang
bersifat rasional, baik dilihat dari segi pandangan internal maupun dari segi eksternal. Kondisi
dan situasi internal dan eksternal dianggap sebagai kondisi yang bisa saling mempengaruhi satu
sama lainnya.
Masalah – masalah yang dihadapi industri dalam memilih lokasi ialah :
a) Dekat dengan sumber material
b) Delat dengan pasar.
c) Mudah mendapat tenaga kerja
d) Mudah fasilitas transportasi.
e) Mudah memperoleh air.
f) Sikap pemerintah setempat dan masyarakat.

Faktor – faktor yang harus di pertimbangkan sesuai keperluan perusahaan :


 Lokasi untuk kantor pusat.
 Lokasi untuk pabrik.
 Lokasi untuk gudang.
 Kantor cabang.
Lokasi fasilitas dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat masalah :
1. Lokasi untuk satu fasilitas atau single fasiliti location.
2. Lokasi untuk beberapa fasilitas pabrik dan gudang atau location of multipel factories
and warehouse.
3. Lokasi di kawasan yang banyak pengecer pesaing atau location of competitif ritail
stores.
4. Penempatan unit – unit layangan darurat atau location of emergensi service.
Metode penilaian hasil
Metode ini biasa juga di kenal dengan metode hasil / value karna dalam metode ini
pembahasan pada segi market, material, employer, dan peran ransportation menjadi penting.
Metode dengan penerapan perbandingan biaya
Metode ini analisa harus didasarkan pada sisi biaya dikarenakan biaya dijadikan bagian
penting dalam pengambilan keputusan umtuk pendirian bisnis.
Metode dengan dampak ekonomi
Metode ini adalah sebagai pengambilan keputusan dengan berbagai pertimbangan dan
persoalan yang akan muncul di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Sudaryono, 2015, Pengantar Bisnis – Teori dan Contoh Kasus, Yogyakarta. Hlm. 91-98.
Budi Wahyono. 2013, Proses Operasi/Produksi. pendidikanekonomi.com/2013/01/proses-
operasiproduksi.html
Ayu Wulandari. 2017, Lokasi Produksi. http://iqbalroybafih.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai