Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM TATA LETAK FASILITAS

MODUL I PENENTUAN LOKASI FASILITAS

Disusun Oleh:
Nama Praktikan : 1. Mohammad Ammar (3333210024)
2. Suci Fitriani (3333210030)
3. Tari Ebegina (3333210071)
4. Sadu Bagus (3333210099)

Kelompok : AS
Asistem : Reza Rahmat Prasetyo (L 1101011)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON-BANTEN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri di dunia
membuat persaingan antar perusahaan baik bidang manufaktur maupun bidang
jasa semakin sulit, sehingga dibutuhkan adanya keunggulan bersaing bagi setiap
perusahaan agar dapat menghasilkan profit dan memuaskan pelanggan. Salah satu
yang menjadi faktor pendukung dalam keunggulan bersaing yaitu penentuan
lokasi usaha yang tepat dan strategis (Kartika, dkk., 2017). Penempatan lokasi
fasilitas merupakan salah satu upaya dalam mendistribusikan barang lebih dekat
ke pelanggan. Distribusi adalah kegiatan penyampaian produk dari produsen
sampai ke konsumen sebagai pemakai akhir (Anshori, M. dkk., 2017). Kegiatan
distribusi merupakan suatu hal yang utama dalam suatu usaha manufaktur. Dalam
sebuah distribusi, akan menciptakan sebuah sistem yang terpadu dari satu
koordinat ke koordinat lain. Lokasi di setiap fasilitas memiliki dampak terhadap
aktivitas dan biaya dalam memproduksi produk yang diinginkan pelanggan.
Fasilitas merupakan lokasi fisik dalam jaringan rantai pasok yang menjadi
tempat untuk perakitan, penyimpanan, atau produksi. Penentuan lokasi fasilitas
bertujuan untuk menghemat biaya dalam menjalankan aktivitas pendistribusian
produknya. Jarak dari lokasi fasilitas menuju ke tempat distribusi merupakan hal
yang harus diperhitungkan. Penentuan lokasi fasilitas juga mempertimbangkan
dari berbagai sisi antara lain sisi pelanggan, supply chain, dan distributor. PT.
Hepi Kiyowo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur yang memproduksi mainan. Produk mainan yang diproduksi pada
perusahaan ini yaitu Biplane Rides dan Juggy Hanger. Biplane Rides merupakan
mainan pesawat terbang dengan jenis material yang terdiri dari kayu, alumunium,
besi, dan filamen. Sedangkan Juggy Hanger merupakan mainan dengan jenis
material kayu.
Permasalahan yang dialami PT. Hepi Kiyowo ialah kurang optimalnya
proses produksi dikarenakan gudang yang dimiliki perusahaan ini hanya satu.
Padahal tingkat produksi perusahaan ini semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Maka perusahaan perlu menambah gudang agar dapat menampung hasil produksi.
Penambahan gudang ini selain berfungsi sebagai tempat penampung hasil
produksi juga dapat digunakan sebagai penghubung antara sumber pasokan dan
beberapa lokasi pasar. Berdasarkan hasil tersebut, maka dilakukannya analisa
mengenai penentuan lokasi yang tentunya perlu pertimbangan lebih lanjut.
Pembuatan gudang tambahan dengan lokasi yang efisien agar dapat
meminimalkan biaya transportasi bahan baku dari supplier ke pabrik. Dalam
melakukan penentuan lokasi fasilitas gudang, PT. Hepi Kiyowo menggunakan
metode Center of Gravty dan metode Load Distance.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang terdapat pada praktikum modul 1 kali ini
yaitu:
1. Dimana lokasi yang ideal untuk pembangunan pabrik berdasarkan
perhitungan Center of Gravity dan Load Distance?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum yang terdapat pada praktikum modul 1 kali ini
yaitu:
1. Praktikan mampu menentukan lokasi yang ideal untuk pembangunan
pabrik berdasarkan perhitungan Center of Gravity dan Load Distance.

1.4 Batasan Masalah


Berikut ini merupakan batasan masalah yang terdapat pada praktikum
modul 1, diantaranya:
1. Praktikum dilakukan dengan menggunakan metode Center of Gravity dan
Load Distance.
2. Perhitungan dilakukan dengan data yang sudah ditentukan.
1.5 Sistematika Penulisan
Berikut ini merupakan sistematika penulisan yang terdapat pada laporan
praktikum modul 1, diantaranya:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan praktikum, batasan masalah, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam
praktikum modul 1 yang meliputi penentuan lokasi, faktor-faktor
penentuan lokasi, strategi lokasi pada industri miniatur, definisi center
of gravity, dan definisi load distance.
BAB III METODE PRAKTIKUM
Pada bab ini menjelaskan mengenai urutan langkah-langkah dan
deskripsi pemecahan masalah dari pelaksanaan praktikum penyusunan
laporan yang dimuat dalam flow chart praktikum berserta
deskripsinya
BAB IV PENGUMPULAN DATA
Pada bab ini menjelaskan mengenai pengumpulan data dan
pengolahan data. Adapun data yang dikumpulkan berupa data lokasi
alternatif, lokasi supplier, lokasi distributor. Adapun pengolahan data
yang dilakukan yaitu perhitungan lokasi supplier ke lokasi alternatif,
perhitungan lokasi alternatif ke distributor, perhitungan center of
gravity, dan perhitungan load distance.
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai analisa dan pembahasan yang
meliputi analisis center of gravity, analisis load distance, dan analisis
perbandingan center of gravity dan load distance.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan hasil dari pengolahan
data penelitian yang menjawab rumusan masalah dan juga saran untuk
menunjang kualitas praktikum dimasa yang akan datang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penentuan Lokasi


Penentuan lokasi perusahaan sangat penting bagi keuntungan perusahaan,
karena lokasi perusahaan juga sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan
suatu usaha. Oleh karena itu, penentuan lokasi harus dipikirkan secara matang dan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Penentuan lokasi sangat
menentukan kemajuan dan perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.
Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif
dan mendapatkan lokai dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan
lokasi yang tepat dapat meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional)
jangka pendek ataupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing
perusahaan. Keputusan penetapan lokasi, merupakan faktor penting baik bagi
perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Organisasi perusahaan harus
mempertimbangkan faktor pencapaian pasar atau konsumen, dari produk yang
dipasarkan perusahaan. Disamping itu, juga perlu dipertimbangkan biaya dalam
menjalankan bisnis perusahaanm termasuk upaya untuk mendapatkan dan
mengelola sumber-sumber daya yang dibutuhkan perusahaan. Penetapan lokasi
perusahaan perlu mempertimbangkan konsep dan teknik dalam penetapan
keputusan lokasi. Lokasi yang dipilih akan mempengaruhi besarnya biaya operasi
usaha perusahaan, yang berhubungan dengan besarnya biaya tetap dan biaya
variabel perusahaan (Rhefanya, 2019). Pemilihan lokasi suatu fasilitas umum atau
gudang yang strategis merupakan aspek yang sangat penting (Firmansyah, F., &
Aprilia, R. 2018). Beberapa komponen fasilitas yang harus dipertimbangkan
dalam penentuan lokasi, antara lain seperti peranan lokasi dan kapasitas. Lokasi
disetiap fasilitas memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka
memproduksi produk yang diinginkan pelanggan, dengan adanya fasilitas yang
dimaksud perusahaan dapat mendistribusikan barang untuk membantu dalam
menentukan kapan, dimana, dan berapa jumlah barang yang disiapkan dan
selanjutnya dikirim dalam rangka untuk memenuhi permintaan (Kartika, dkk.,
2017). Dalam proses penentuan lokasi fasilitas, perlu mempertimbangkan
berbagai faktor dan strategi lokasi yang relevan.
2.1.1 Faktor – Faktor Penentuan Lokasi
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan oleh seorang pengusaha sebelum membuka usahanya. Pemilihan
lokasi yang tepat seringkali menentukan keberhasilan suatu usaha. Kesalahan
pemilihan lokasi dapat menghambat keberhasilan usaha. Menurut Kotler
(2008:51), Salah satu kunci menuju keberhasilan/sukses adalah lokasi, lokasi
dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada
potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim bisnis, dan
sebagainya.
Langkah dalam menentukan lokasi yang baik bagi usaha jasa adalah
mengidentifikasi pasar yang paling potensial yang dapat ditemukan, karena lokasi
usaha seringkali menentukan keberhasilan suatu usaha jasa (Fu’ad, 2015). Berikut
adalah diantara faktor - faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan lokasi suatu
usaha :
1. Lingkungan bisnis, merupakan lingkungan yang dihadapi organisasi dan
harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis (perusahaan).
Menurut Jatmiko (2004:30) lingkungan bisnis adalah suatu kekuatan, suatu
kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana
organisasi/perusahaan mempunyai atau tidak mempunyai kemampuan
untuk mengendalikannya. Aktivitas keseharian organisasi mencakup
interaksi dengan lingkungan kerja. Hal ini termasuk hubungannya dengan
pelanggan, supliers, dan serikat dagang. Oleh karena itu lingkungan bisnis
menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi usaha karena
mempengaruhi keberhasilan.
2. Biaya lokasi, juga harus menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi
usaha. Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau
revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Biaya lokasi
adalah sejumlah uang atau kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
tempat usaha atau biaya-biaya lain yang berhubungan dengan lokasi usaha.
Biaya yang harus dikeluarkan yang berhubungan dengan lokasi usaha
harus menjadi pertimbangan pemilik dalam memilih lokasi usahanya,
seperti biaya sewa, biaya renovasi, tingkat suku bunga, biaya tenaga kerja
dan pajak harus diperhitungkan secara cermat karena apabilah terjadi
kesalahan maka dapat menghambat pencapaian keberhasilan usaha (Fu’ud,
2015).
Lokasi diartikan letak kedudukan fisik sebuah usaha di dalam daerah
tertentu (Levy &Weitz, 2007). Lokasi adalah tempat untuk setiap bisnis dan
merupakan suatu keputusan penting, karena keputusan yang salah dapat
mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai (Rbayulia, 2013). Pemilihan
lokasi usaha merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati-
hati. Penelitian-penelitian terdahulu menemukan bahwa lokasi usaha berpengaruh
terhadap kesuksesan atau keberhasilan usaha (Wahyudi & Heriyanto, 2014).
Keputusan lokasi biasanya tergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri, strategi biasanya adalah meminimalkan biaya, meskipun inovasi dan
kreativitas juga sangat penting. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan lokasi industri, di antaranya sebagai berikut :
1. Bahan Mentah (BM)
Bahan mentah merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam
kegiatan industri, sehingga keberadaannya harus selalu tersedia dalam
jumlah yang besar demi kelancaran dan keberlanjutan proses produksi.
2. Tenaga Kerja (TK)
Tenaga kerja merupakan tulang punggung dalam menjaga kelancaran
proses produksi, baik jumlah maupun keahliannya. Adakalanya suatu
industri membutuhkan tenaga kerja yang banyak, walaupun kurang
berpendidikan.
3. Sumber Energi (SE)
Industri sangat membutuhkan energi untuk menggerakkan mesin- mesin
produksi, misalnya: kayu bakar, batubara, listrik, minyak bumi, gas alam,
dan tenaga atom/nuklir

4. Transportasi (T)
Kegiatan industri harus ditunjang oleh kemudahan sarana transportasi dan
perhubungan. Hal ini untuk melancarkan pasokan bahan baku dan
menjamin distribusi pemasaran produk yang dihasilkan.
5. Pasar (P)
Pasar sebagai komponen yang sangat penting dalam mempertimbangkan
lokasi industri, sebab pasar sebagai sarana untuk memasarkan atau
menjual produk yang dihasilkan.
6. Teknologi (T)
Penggunaan teknologi yang kurang tepat dapat menghambat jalannya
suatu kegiatan industri. Penggunaan teknologi yang disarankan untuk
pengembangan industri pada masa mendatang adalah industri yang:
memiliki tingkat pencemaran (air, udara, dan kebisingan) yang rendah,
hemat air, hemat bahan baku, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
7. Kondisi Lingkungan (KL)
Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang ada di
sekitarnya yang dapat menunjang kelancaran produksi. Suatu lokasi
industri yang kurang mendukung, seperti keamanan dan ketertiban, jarak
ke pemukiman, struktur batuan yang tidak stabil, iklim yang kurang cocok,
terbatasnya sumber air, dan lainlain, hal ini dapat menghambat
keberlangsungan kegiatan industri.
Faktor - faktor penentu lokasi industri tersebut dianalisa dengan teori lokasi
industri klasik, yaitu teori Weber. Teori yang menyebutkan bahwa lokasi industri
sebaiknya diletakkan di tempat yang memiliki biaya yang paling minimal.
Menurut teori Weber pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip minimisasi
biaya. gantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan
keduanya harus minimum. Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga
kerja yang minimum adalh identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.
Faktor - faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
masing-masing usaha berbeda. Terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi
adalah adanya perbedaan kebutuhan masing-masing usaha. Hal ini sering disebut
pendekatan situasional untuk pembuatan keputusan dinyatakan secara sederhana.
terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha, ketujuh faktor
yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha antara lain, aksesibilitas, visibilitas,
dan tempat parkir (Chelviani dkk, 2017).
1. Aksesibilitas, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana
transfortasi umum. Untuk meningkatkan aksesibiltas dapat dilakukan
dengan memperbaiki sistem transportasi seperti pelebaran jalan,
pembuatan jalan baru, peningkatan layanan angkutan umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari
jarak pandang normal.
3. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda
dua maupun roda empat. Ketersediaan lahan parkir merupakan fasilitas
yang harus disediakan, hal tersebut diperuntukan untuk memberikan
kenyamanan kosumen.
2.1.2 Strategi Lokasi Pada Industri Miniatur

2.2 Definisi Center of Gravity (COG)


Center of Gravity (CoG) Techniques merupakan sebuah teknik matematis
yang digunakan untuk menemukan lokasi paling baik untuk suatu titik distribusi
tunggal yang melayani beberapa daerah. Model ini didasarkan pada pemilihan dan
penentuan koordinat titik suatu pusat distribusi yang memberikan jarak total
terpendek terhadap total keseluruhan pusat zona yang harus dipasok. Metode ini
memperhitungkan jarak lokasi pasar (customer), jumlah barang yang dikirim dan
biaya pengiriman. Keunggulan dari Metode Center Of Gravity (COG) adalah
lebih mudah untuk menentukan lokasi dikarenakan perhitungan berdasarkan letak
longitude dan attitude sehingga mempunyai akurasi dan presisi yang lebih baik.
(Soesilo, 2020) Dalam menentukan letak terbaik untuk menjadi pusat distribusi
diperhitungkan letak pasar, volume barang yang di kirim ke pasar, dan biaya
pengangkutan (Muadzin & Aryadi, 2020). Pertimbangan utama metode ini yaitu
ongkos transportasi produk dari pabrik ke tujuan, lokasi fasilitas pusat distribusi
terletak pada titik berat antara lokasi tujuan dengan pabrik, dan lebih dioptimalkan
dengan menggunakan grid (koordinat kartesian). Sehingga pabrik, tujuan, dan
pusat distribusi berada pada koordinat grid tersebut. Prosedur penggunaan Metode
Center Of Gravity yaitu:
1. Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari titik origin ke tujuan yang akan
dicari lokasinya.
2. Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0) yang merupakan
lokasi pabrik.
3. Tempatkan titik ordinat lokasi - lokasi konsumen pada suatu peta bersistem
koordinat dengan titik origin sebagai dasar.
4. Menghitungan akumulasi untuk memperoleh center of gravity.
5. Menghitung koordinat lokasi baru pusat distribusi.
6. Membuat gambar jaringan distribusi pada peta dengan grid lokasi pusat
distribusi baru.
7. Menghitung total ongkos trasnportasi baru setelah adanya pusat distribusi
baru.
Dengan penggunaan metode ini diharapkan mampu menghemat waktu dan
biaya distribusi. Dimana dengan menggunakan Metode Center Of Gravity ini, kita
dapat mengetahui pusat distribusi produk berdasarkan letak dari kota yang akan
dituju, sehingga pengiriman tidak terlalu jauh dan hal ini mampu menghemat
biaya pengiriman, karena jarak yg dekat dan dapat mengefisiensikan waktu
pengiriman. Metode Center Of Gravity merupakan salah satu metode untuk
menentukan suatu lokasi dengan tepat dengan berdasarkan beberapa variabel yaitu
jarak pengiriman barang serta frekuensi dari pengiriman barang ke konsumen
tersebut. Keunggulan dari Metode Center Of Gravity (COG) adalah lebih mudah
untuk menentukan lokasi dikarenakan perhitungan berdasarkan letak longitude
dan attitude sehingga mempunyai akurasi dan presisi yang lebih baik.
Langkah awal pada Metode Center Of Gravity ini adalah dengan melakukan
survey data yang dibutuhkan melalui pengamatan langsung maupun tidak
langsung. Langkah kedua, dengan mengidentifikasi masalah dan menemukan
solusi untuk permasalahan yang ada. Serta melakukan studi literatur terhadap
penelitian-penelitian terdahulu. Langkah ketiga, menetapkan tujuan yang
diharapkan pada penelitian ini. Langkah keempat, menentukan metode yang akan
dipakai pada penelitian ini, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah
kelima, melakukan pengumpulan data pengiriman produk, berupa lokasi kota
tujuan, jumlah produk yang dikirim, frekuensi pengiriman produk, dan ongkos
pengiriman produk. Langkah keenam, melakukan pengolahan data berdasakan
data yang telah dikumpulkan menggunakan Metode Center Of Gravity. Berikut
rumus yang digunakan untuk menentukan koordinat pada metode center of
gravity:
∑ViRiXi
Cx = ……………………………………… (1)
∑ ViRi
∑ ViRiXy
Cy = ……………………………………… (2)
∑ ViRi
Keterangan:
Vi = Frekuensi pengiriman
Ri = Ongkos kirim JNE per Kg
Xi = Titik koordinat X
Yi = Titik koordinat Y
Cx = Titik koordinat baru pusat distribusi sumbu X
Cy = Titik koordinat baru pusat distribusi sumbu Y
Langkah ketujuh, menentukan hasil dan pembahasan yang berisikan
penentuan pusat distribusi dan membandingkan biaya yang dikeluarkan sebelum
dan sesudah adanya pusat distribusi. Langkah kedelapan, menyimpulkan apakah
Metode Center Of Gravity dapat diterapkan atau tidak.
2.3 Load Distance
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart
Berikut ini merupakan flowchart yang terdapat pada Modul 1 Praktikum
Tata
Letak Fasilitas:
3.1.1 Flowchart Praktikum
Adapun flowchart praktikum pada Modul 1 Praktikum Tata Letak Fasilitas
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Flow Chart Praktikum
3.2 Deskripsi Flowchart Praktikum
Berikut ini merupakan deskripsi flowchart praktikum yang bertujuan untuk
menguraikan alur pada praktikum kali ini dari awal hingga akhir:
a. Mulai
Langkah awal dalam melaksanakan penelitian.
b. Studi Literatur
Mencari teori yang berkaitan dengan penelitian untuk memahami
langkah – langkah dalam melaksanakan praktikum.
c. Perumusan Masalah
Menentukan permasalahan yang akan diteliti melalui pernyataan yang
jelas.
d. Tujuan Penelitian
Menentukan tujuan dari penelitian untuk menjawab permasalahan yang
telah dirumuskan.
e. Batasan Masalah
Batasan Masalah digunakan sebagai acuan dalam penelitian agar dalam
pelaksanaannya tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai dan tidak
menyimpang.
f. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan
dalam penelitian agar penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Adapun
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu: Data waktu produksi,
volume pengiriman bahan baku dan produk, spesifikasi komponen, 6
lokasi alternative, 8 lokasi supplier, dan 4 lokasi distributor.
g. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan supaya data yang diterima dapat lebih mudah
untuk dibaca atau dipahami. Adapun pengolahan data dalam penelitian
ini, yaitu: menghitung jarak dari supplier ke alternative, menghitung
jarak dari alternative ke distributor, melakukan perhitungan antara jarak
dengan volume pengiriman, dan menentukan lokasi dengan metode COG
dan Load Distance.
h. Analisis
Setelah dilakukannya pengolahan data, dilakukan analisis yang sesuai
dengan permasalahan yang ada.
i. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dibuat sebagai jawaban dari tujuan penelitian dan disertai
dengan saran agar meminimalisir terjadinya kesalahan yang sama atau
memperbaiki penelitian.
j. Selesai
Berakhirnya penelitian yang dilakukan serta mendapatkan hasil akhir
yang sesuai berdasarkan pada tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Chelviani, K.M., Meitriana, M.A. and Haris, I.A. (2017) ‘ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI TOKO MODERN DI KECAMATAN BULELENG’.

Anda mungkin juga menyukai