DISUSUN OLEH:
ASRIYANTI
T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “PENENTUAN LOKASI PABRIK” dibuat untuk
memenuhi tugas Manajemen Operasional . Semoga dengan dibuatnya makalah ini
dapat membantu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Melalui kata pengantar ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibuk
Meri Sandora S.E, M.M. yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan dan
penulisan makalah, juga kepada pihak- pihak yang telah memberikan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.
Dan akhirnya penulis memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat
kekurangan baik dalam isi maupun penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari para pembaca yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk memperbaiki
penyusunan makalah ini agar bisa lebih baik lagi. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan teknis berhubungan dengan pemilihan lokasi usaha atau
pabrik dan alokasi dari output pabrik tersebut, penentuan kapasitas pabrik,
perancangan kerja, pengukuran kerja, penentuan biaya produksi, dan struktur
organisasi.
Penetapan lokasi usaha atau pabrik merupakan fase yang sangat penting
dalam proses perancangan pabrik karena fasilitas produksi membutuhkan
sejumlah besar modal yang akan diinves- tasikan dalam jangka panjang serta
kondisi yang penuh risiko. Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka
kerja dari sistem produksi pada saat beroperasi yang sangat sulit dan mahal
bilamana harus diubah atau dipindahkan bilamana lokasi yang ditetapkan
dianggap tidak cocok. Lokasi pabrik memiliki unsur strategi guna memperkuat
posisi untuk bersaing, terutama di dalam rangka penguasaan wilayah pemasaran.
Sedangkan alokasi memegang peran penting dalam menentukan pola distribusi
yang terbaik dari lokasi pabrik ke wilayah pemasaran (lokasi suplai material)
sehingga diperoleh biaya distribusi minimal.
Penentuan kebutuhan kapasitas yang produktif merupakan persoalan
utama yang tidak hanya timbul pada saat perancangan disain suatu sistem baru
ataupun saat perluasan sistem yang sudah ada, tetapi juga timbul pada saat
periode operasi yang lebih pendek di mana kapasitas pabrik tidak dapat diubah
dengan segera. Penentuan kapasitas didisain untuk kebutuhan jangka panjang,
yaitu antara 5 sampai 10 tahun. Oleh karena itu penentuan kapasitas ini
merupakan keputusan yang cukup penting.
Perancangan kerja dimaksudkan untuk mendisain rancangan kerja yang
dapat meminimasi kebosanan dan ketidakpuasan kerja. Rancangan kerja berisi
daftar tugas atau kegiatan individual yang harus dilakukan oleh seorang pekerja
atau sekelompok pekerja.
1
Pengukuran kerja berhubungan dengan penentuan standar output
pengerjaan suatu aktivitas yang seharusnya bisa diselesaikan oleh pekerja.
Standar waktu pengerjaan yang ditentukan (diukur) ini dimaksudkan untuk
menentukan jumlah output yang diharapkan, sehingga manajemen dapat
mengukur prestasi pekerja dan biaya tenaga kerja langsung dengan tepat.
Penentuan biaya produksi berguna agar manajemen dapat menentukan
harga jual yang tepat setelah mengetahui berapa biaya pokok yang mereka pakai
dalam pembuatan suatu produk. Dengan mengetahui cara penentuan harga
pokok produksi ini maka perusahaan dapat menentukan harga yang bersaing dan
secara tidak langsung dapat mengantisipasi adanya pemborosan yang terjadi
selama periode produksi tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan lokasi pabrik?
2. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik?
3. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi pabrik?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan perencanaan lokasi pabrik
2. Mengetahui hal yang perlu diperhatikan saat menentukan lokasi pabrik
3. Mengetahui metode yang digunakan untuk menentukan lokasi pabrik
4. Mengetahui macam-macam tata letak lokasi pabrik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
terhadap konsumen di lokasi yang lama sementara memasuki pasar di lokasi
yang baru.
Penentuan dimana pabrik akan dibangun memberikan dampak strategis
bagi Perusahaan. Artinya, pemilihan lokasi merupakan salah satu rencana
strategis yang harus direncanakan dengan baik dan benar. Pemilihan lokasi
dituntut berdasarkan ketersediaan sumber bahan baku, kedekatan dengan pasar,
atau tidak mempertimbangkan keduanya. Cukup banyak model memilihan
lokasi yang telah dikembangkan agar memudahkan pengambilan Keputusan
dalam proses memilih lokasi.
Sebenarnya, perencanaan lokasi merupakan persoalan makro keberadaan
fasilitas. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencaan lokasi.
Aspek legal, politik, dan adat istiadat merupakan problem yang paling rumit
kerena terkait dengan kepentingan individua atau kelompok orang.
Kompleksitas yang tinggi dalam persoalan perencanaan lokasi menyebabkan
metode yang digunakan umumnya kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif.
4
2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinu dengan
harga yang layak atau memuaskan.
3. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup.
4. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik di kemudian hari.
Walaupun lokasi suatu perusahaan atau pabrik sudah cukup baik untuk
suatu jangka waktu tertentu atau pada saat ini, tetapi mungkin timbul masalah
plant location yang baru di kemudian hari yang disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut.
1. Adanya perubahan adat kebiasaan masyarakat.
2. Adanya perpindahan pusat-pusat penduduk dan perdagangan.
3. Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik.
5
atau letak pabrik yang dekat dengan pasar akan membawa penghematan
dalam biaya pengangkutannya.
b. Letak dari Sumber-Sumber Bahan Mentah
Suatu perusahaan pabrik didirikan dekat sumber bahan mentahnya
untuk tetap menjamin tersedianya bahan-bahan sehingga kontinuitas
pabrik dapat terjamin. Jika pabrik terlalu jauh dari sumber bahan
mentahnya, maka akan ada bahaya terlambatnya kedatangan bahan
mentah yang diperlukan untuk proses produksi itu yang disebabkan
karena kesukarankesukaran pengangkutan sehingga produksi dapat
terganggu. Selain itu, bila harga bahan mentahnya mahal dan berat, maka
lebih baik pabriknya dekat dengan sumber bahan mentahnya agar biaya
pengangkutannya lebih murah dan kemungkinan kerugian karena
hilangnya bahan-bahan tersebut dapat diperkecil.
c. Terdapatnya Fasilitas Pengangkutan
Suatu pabrik sebaiknya didirikan di daerah yang mempunyai
fasilitas pengangkutan, seperti di daerah yang mempunyai jalan-jalan
kendaraan ke pabrik tersebut, dekat dengan stasiun kereta api ataupun
pelabuhan sehingga pabrik itu mudah dihubungi, bahan-bahan dapat
mudah diangkut ke pabrik serta barang-barang hasil dapat mudah
diangkut ke pasar atau disampaikan kepada para pemesan.
d. Supply dari Buruh atau Tenaga Kerja yang Tersedia
Tenaga kerja yang mempunyai skill yang tinggi dibutuhkan untuk
kesuksesan suatu pabrik atau perusahaan, maka manajer dapat
memutuskan untuk mendirikan pabriknya masyarakat dimana terdapat
jenis tenaga kerja ini. Pertimbangan yang terpenting dalam hal ini adalah
stabilitas dari ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Dalam hal ini, tenaga kerja yang tersedia itu sendiri dapat
dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu skilled labor, semiskilled labor, dan
unskilled labor. Jadi, pemiliha suatu daerah untuk tempat lokasi suatu
perusahaan atau pabrik ditentukan oleh adanya skill buruh yang
ditentukan sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan, terdapatnya
6
kuantitas yang cukup dari buruh yang diperlukan, dan besar kecilnya atau
tinggi rendahnya tingkat upah di daerah-daerah itu.
e. Adanya Pembangkit Tenaga Listrik
Apabila suatu pabrik didirikan di daerah dimana terdapat tenaga
listrik, maka pabrik tidak perlu mendirikan pembangkit tenaga listrik
sendiri. Sebaliknya apabila suatu pabrik didirikan di daerah dimana
tidak terdapat tenaga listrik, maka pabrik harus mendirikan pembangkit
tenaga listrik sendiri yang membutuhkan biaya investasi yang besar.
Dalam hal ini, lebih murah untuk menyewa listrik/power daripada
mengadakannya sendiri dengan pendirian pembangkit tenaga listrik.
2. Faktor-Faktor Sekunder (Secondary Factors)
a. Rencana Masa Depan
Kita perlu memperhatikan tentang perencanaan jangka panjang
mengenai kebutuhan-kebutuhan dan teknik-teknik operasi (technology).
Keputusan yang diambil sekarang akan mempunyai pengaruh yang
penting pada masa mendatang.
b. Biaya dari Tanah dan Gedung
Daerah dengan biaya tanah dan gedung yang murah biasanya dapat
lebih menarik bagi pendirian pabrik-pabrik baru. Selain itu, ada
kemungkinan bagi perusahaan atau pabrik untuk melakukan ekspansi
karena tempat atau tanah pabrik itu pada umumnya cukup luas sebab
biaya investasi tanahnya tidak begitu mahal. Dalam hal ini perlu juga
diperhatikan beban bunga dan pajak atas tanah dan gedung sebagai
bagian penting dalam pengeluaran atau expense yang bersifat tidak
langsung.
c. Kemungkinan Perluasan atau Ekspansi
Dalam hal ini, perlu dilihat apakah perusahaan mampu membeli
tanah yang luas untuk penempatan pabriknya. Selain itu, telah penuh atau
tidaknya daerah di sekeliling tempat yang bersangkutan dengan
perusahaan atau pabrik-pabrik lainny juga akan turut mempengaruhi
7
kemungkinan perluasan atau ekspansi yang pada akhirnya akan
menentukan keputusan pemilihan lokasi.
d. Adanya Fasilitas Service dan Fasilitas Lainnya untuk Dinikmati
Masyarakat
Fasilitas seperti bengkel, rumah sakit, masjid, sekolah, gereja, taman
bermain, tempat olahraga, dan tempat rekreasisangat dibutuhkan untuk
menarik para pekerja tertentu dan untuk menjaga keadaan fisik dan
mentalnya agar tetap sehat, sehingga tidak mengganggu efisiensi kerja
karyawan.
e. Adanya Fasilitas Pembelanjaan
Adanya lembaga-lembaga keuangan, seperti bursa atau pasar modal,
dan sumber potensial yang ada untuk modal perusahaan, dan terdapatnya
lembaga-lembaga kredit, seperti bank, koperasi simpan pinjam, dan
perusahaan-perusahaan lainnya agar dapat membantu perkembangan
perusahaan.
f. Persediaan Air (Water Supply)
Kebutuhan air ini jumlahnya besar, baik untuk keperluan proses
produksi maupun untuk keperluanlain, seperti pembangkit tenaga listrik
cadangan. Oleh karena itu, keberadaan persediaan air (water supply) di
suatu daerah akan turut menentukan pemilihan lokasi pabrik atau
perusahaan.
g. Tinggi Rendahnya Pajak dan Undang-Undang Perburuhan
Kemudahan perizinan dan keringanan pajak (tax holiday dan tarif
rendah) sangat diperlukan oleh perusahaan atau pabrik yang
bersangkutan, terutama untuk membantu dengan segera diselesaikannya
pendirian dan pembangunannya, sehingga dapat diikuti dengan masa
percobaan dan operasinya. Keringanan pajak ini akan membantu
menutupi kerugian pada masa-masa percobaan dan learning process yang
praktis belum menghasilkan sesuatu yang berarti sedangkan biaya yang
dibutuhkan sangat besar terutama karena adanya biaya-biaya yang tidak
8
diduga-duga yang jumlahnya cukup besar dan biayabiaya untuk kegiatan
pemasaran yang sangat diperlukan.
h. Masyarakat di Daerah yang Bersangkutan (Sikap, Besar, dan Keamanan)
Dengan adanya suasana yang baik dari masyarakat, suatu
perusahaan dapat tumbuh dan mendapat keuntungankeuntungan tertentu
dari pemilihan lokasi. Hal ini terjadi karena masyarakat di daerah dimana
perusahaan berada selain menjadi sumber tenaga kerja, juga menjadi
sumber pemasaran atau daya beli bagi barang-barangnya, terutama
pabrik yang menghasilkan barang-barang konsumsi.
i. Iklim
Suatu pabrik membutuhkan iklim tertentu, seperti kelembaban
udara, panas sinar matahari, atau variasi iklim yang lain untuk kegiatan
proses manufacturingnya. Oleh karena itu, faktor iklim turut menentukan
pemilihan lokasi pabrik atau perusahaan.
j. Tanah
Suatu pabrik membutuhkan jenis atau sifat-sifat tanah tertentu untuk
pendirian bangunan yang mampu menahan mesin-mesin yang berat
sehingga tidak membahayakan.
k. Perumahan yang Ada Fasilitas-Fasilitas Lainnya
Faktor lain yang turut menentukan pemilihan lokasi pabrik atau
perusahaan adalah keberadaan perumahan yang memiliki fasilitas-
fasilitas lain yang relevan. Perumahan tersebut diperlukan sebagai tempat
untuk menampung para tenaga kerja dari pabrik atau perusahaan yang
bersangkutan.
9
transportasi menjadi penting. Penilaian ini adalah dianggap sebagai penilaian
yang paling dasar dalan konsep studi kelayakan, karena sesuatu yang sangat
urgen dan tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Contoh soal:
Diketahui bahwa PT. Textile Agung akan mendirikan pabrik tekstil
dan pihak manajer keuangan dan produksi sedang melakukan Analisa untuk
menentukan lokasi sebuah pabrik dengan masukan dari berbagai pihak
dipilih tiga lokasi yang difavoritkan yaitu:
Bobot
No Pertimbangan Nilai Tangerang Jakarta Bandung
Lokasi
1 Kebutuhan
50 30 33 23
bahan baku
2 Kebutuhan
40 33 24 24
tenaga kerja
3 Kebutuhan
35 32 25 21
transportasi
4 Kebutuhan daya
45 34 20 20
serap pasar
Total 170 129 102 88
10
Untuk metode ini Analisa harus didasarkan pada sisi biaya. Biaya (cost)
dijadikan sebagai bagian penting dalam pengambilan Keputusan untuk
pendirian bisnis. Analisa biaya ini mencakup persoalan pasokan yang harus
tersedia seperti bahan mentah, dan bahan setengah jadi serta bahan jadi, juga
termasuk biaya untuk menunjang operasional Perusahaan, dan lainnya.
Untuk lebih jalsnya kita dapat melihat perhitungan pada table dibawah ini.
3 Biaya
90 85 80 95
tranportasi
11
industri dengan kata lain itu adalah sebuah tantangan dan juga menjadi tidak
layak atau kurang layak (no feasible)
3. Metode dengan Dampak Ekonomi
Kajian dampak ekonomi menjadi penting pada saat dihadapkan pada
berbagai pertimbangan dan persoalan yang akan muncul di kemudian hari.
Oleh karena itu, menjadi bijaksana pada saat kita mempertimbangkan
dampak ekonomi dengan mendeteksinya semenjak dini guna menekan biaya
yang mungkin akan timbul di kemudian hari.
12
dari segi biaya adalah nomor dua termurah dan dari segi karakteristik
masyarakat, kebijakan Pemda serta organisasi politik dan aktivitas politik
maka kota Jakarta menempati posisi yang paling baik dibandingkan yang
lain. Oleh karena itu keputusan dapat kita tempatkan pada kota Jakarta.
Sebagai bahan perbandingan perlu bagi kita memahami model lain
yang dipakai dalam menilai kedudukan perusahaan yaitu ini sebagaimana
yang dikemukakan oleh Pontas M. Pardede bahwa dalam penentuan tempat
kedudukan perusahaan dapat digolongkan atas:
a. Model Kualitatif
b. Model kajian faktor-faktor kualitatif atau system penilaian faktor-faktor.
c. Model Kuantitatif, yang terdiri dari:
1) Model titik impas (breakeven model)
2) Model median sederhana (simple median model)
3) Model pengangkutan atau penyebaran linear programming (linear
programming transportation and distribustion model)
4) Model lokasional (locational model)
Bagi sebuah bisnis pada saat ingin mendirikan usaha harus melihat
dari bentuk dasar atau ruang lingkup dari bisnis itu sendiri, seperti bisnis
pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku atau dengan kata lain ingin
mendirikan pabrikpengolahan, untuk jenis bisnis ini ada beberapa hal yang
harus dipertimbangakan yaitu:
a. Tersedia bahan mentah secara tepat waktu.
b. Tersedia jumlah tenaga kerja, seperti buruh pabrik terutama pada saat
lembur
c. Tersedia lahan yang memaai untuk membangun Gudang, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas Perusahaan seperti lahan
parker untuk menyimpan truk dan juga berbagai barang lainnya.
d. Tersedia tempat untuk Pembangunan dan pengolahan limbah pabrik
e. Tersedia mobil pemadam kebakaran atau alat pengaman yang siap
beroperasi pada saat Perusahaan tersebut terlibat pada masalah kebakaran
13
f. Berada di daerah yang memiliki tempat yang aman dari gangguan selama
operasi pabrik berlangsung.
14
system produksi yang tepat, agar supaya pelaksanaan pengirimn menjadi
teratur dan dengan biaya minimum.
a. Lokasi banyak pengecer atau pesaing
Pendapatan sangat dipengaruhi oleh took pesaing. Hal ini
merupakan masalah penempatan dept, store, supermarket, restaurant, dan
pengecer lainnya. Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi ini adalah
tarak dan kemudahan jangkauan palanggan ke lokasi.
b. Penempatan unit-unit pelayanan darurat
Dikaitkan dengan kecepatan pemberian pelayanan apabila ada
permintaan bantuan pertolongan untuk mengatasi keadaan darurat.
Masalah ini timbul pada penempatan kantor polisi, pemadam kebakaran,
terminal, dan ambulans. Pertimbangan penentuan lokasi adalah
kecepatan pelayanan dalam memenuhi permintaan pertolongan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penentuan lokasi pabrik harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar
dapat mendukung efisiensi operasional, efektivitas distribusi produk, serta
pertumbuhan bisnis jangka panjang. Dengan memperhatikan semua faktor yang
relevan dan melakukan analisis yang komprehensif, perusahaan dapat memilih
lokasi pabrik yang optimal dan strategis untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Sehingga, penelitian dan analisis yang mendalam dala menentukan lokasi
pabrik menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam mengoptimalkan proses
produksi dan meningkatkan daya saing di pasar.
B. Saran
Keputusan strategis yang dapat berdampak besar pada kesuksesan
operasional dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah beberapa saran untuk
mempertimbangkan dalam menentukan lokasi pabrik:
1. Aksesibilitas: Pilih lokasi yang mudah diakses oleh transportasi darat,
laut, udara, atau rel, tergantung pada kebutuhan logistik dan distribusi
produk.
2. Tenaga Kerja: Tinjau ketersediaan tenaga kerja lokal, kualifikasi, dan
biaya tenaga kerja di daerah tersebut.
3. Pasokan Bahan Baku: Pastikan ketersediaan dan aksesibilitas bahan
baku yang dibutuhkan untuk produksi. Lokasi dekat dengan pemasok
utama dapat mengurangi biaya logistik.
4. Infrastruktur: Periksa ketersediaan infrastruktur dasar seperti listrik, air
bersih, dan fasilitas telekomunikasi yang diperlukan untuk operasi
pabrik.
5. Kebijakan Pemerintah: Pertimbangkan faktor-faktor regulasi dan
kebijakan pemerintah, termasuk pajak, insentif, dan peraturan
lingkungan.
16
6. Pasar: Evaluasi lokasi berdasarkan dekatnya dengan pasar potensial
untuk mengurangi biaya distribusi dan meningkatkan respons terhadap
permintaan pasar.
7. Risiko Alam: Tinjau risiko alam seperti banjir, gempa bumi, atau badai,
dan pertimbangkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
8. Biaya Operasional: Hitung biaya operasional termasuk biaya tenaga
kerja, bahan baku, utilitas, dan biaya lainnya, serta bandingkan dengan
potensi keuntungan.
9. Lingkungan: Pertimbangkan dampak lingkungan dari operasi pabrik
dan pastikan sesuai dengan peraturan lingkungan setempat.
10. Pertimbangkan Kemitraan: Evaluasi kemungkinan kemitraan dengan
universitas atau lembaga penelitian di daerah tersebut untuk mendukung
inovasi dan pengembangan produk.
11. Pertimbangkan Kemajuan Teknologi: Evaluasi kemajuan teknologi di
daerah tersebut yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan
produktivitas pabrik.
12. Evaluasi Kebutuhan Jangka Panjang: Pertimbangkan kebutuhan jangka
panjang perusahaan dan fleksibilitas lokasi pabrik untuk
mengakomodasi pertumbuhan dan perubahan strategis di masa depan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hadiguna, Rika Ampuh. (2008). Tata Letak Pabrik. Ed. I. Yogyakarta: ANDI, 17 –
16 - 15 - 14 - 13 - 12 - 11 - 10 – 09 – 08.
18
LAMPIRAN
19