Kelompok 4 :
DOSEN PEMBIMBING:
JURUSAN MANAJEMEN
1
2022/2023
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
kita kesehatan dan ksempatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
“ Strategi lay out perusahaan “ dengan tepat waktunya. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan
shalawat kepada Nabiullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan yang gelap
gulita menuju jalan terang benderang seperti sekarang ini.Menurut kami, makalah yang kami
buat ini belum sempurna seperti yang kami harapkan. Maka dari itu, kami meminta dari
dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Operasional dan teman-teman sekalian untuk
memberikan kritik dan saran kepada makalah yang kami buat agar makalah ini dapat
sempurna seperti yang kami harapkan.
2
Padang,31 Oktober 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
Kesimpulan...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah
menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang
besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan
keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang
dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga,
kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana
perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan tersebut. Hal ini
sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan saja
komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eskternal serta variabel-variabel
penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga dengan perencanaan tata-letak yang
tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari perusahaan tersebut,
sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa dihilangkan atau
diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan membahas tentang
strategi lokasi dan tata letak departemen sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai
biaya aliran material yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi
yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau
jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik,
perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan
perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki
4
devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup
perusahaan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada
didalam bangunan maupun yang ada diluar. Layout yang tepat menunjukkan ciri ciri adanya
penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konversi.
Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan addalah peningkatan produktifitas perusahaan.
Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk kedalam
pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancer. Aspek lain, karyawan
yang langsung terlibat didalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan
kemungkinan akan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman.
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk
proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan
satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem
produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan
biaya yang paling ekonomis.
Karena alasan tersebut diatas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama.
Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sbb;
A. Untuk manufaktur
- Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk membuat produk
baru.
- Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date)
6
- Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kinerja yang tidak
selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam
proses konversi.
- Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan
dan pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk memutuskan strategi layout perlu diperhatikan desain layout, yang diikuti usaha;
- Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan peralatan,
serta pekerja.
- Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.
- Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif,
- Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.
7
- Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah).
Di dalam usaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perencanaan layout terhadap biaya
dan efektivitas operasional, kajian layout perlu diadakan, dan secara khusus menyangkut
kajian rancangan layout untuk situasi yang berbeda.
System operasional baik untuk manufaktur ataupun usaha jasa dspst dikelompokkan menjadi
tiga jenis dasar operasional berdasarkan tingkat standardisasi produk dan jumlah output.
Merupakan operasional konversi yang ditandai dengan jumlah produk yang sangat
besar, mesin dan fasilitas peralatan yang digunakan memiliki kekhususan,
menggunakan pada modal, secara umum arus produk tidak terganggu, serta
perubahan skedul produks tidak banyak, campuran produk tidak banyak disertai
standardisasi yang dibuat berdasarkan persediaan.
Operasional konversi intermittent dengan ciri ciri, bahwa jumlah produk tidak
banyak, mesin dan fasilitas peralatan bersifat umum, penggunaan padat karya,
disertai arus produk yang terputus putus, skedul sering berubah ubah, produk
banyak campurannya, dan dibuat berdasarkan pesanan.
8
2.6 Tipe layout
Tipe dasar layout adalah tempat atau bentuk dari mekanisme suatu perusahaan; apakah
bengkel, apakah pabrik, maupun usaha perbankan. Semuanya tergantung dari mesin dan
peralatan yang digunakan untuk proses konversi dan merupakan susunan suatu ruang dari
sumber sumber fisik untuk menghasilkan suatu produk.
Digunakan jika arus kegiatan konversi untuk semua produk yang dihasilkan tidak
terstandarisasi, seperti halnya dengan ditemukan di pabrik yang menggunakan proses
intermitten. Arus kegiatan yang tidak terstandardisasi bisa juga tejadi karena proses konversi
menghasilkan produk yang bermacam macam, atau jika suatu produk dasar dapat
dikembangkan menjadi macam macam produk akhir.
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi
dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout semacam ini
biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka
memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk,
kualitas, maupun jumlahnya.
9
- Pekerjaan routing, penjadwalan dan acounting biaya yang lebih sulit, karena
setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali.
Digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya produk
dihasilkan dalam jumlah yang besar, dan merupakan ciri proses yang kontinu. Tiap produk
memerlukan urutan operasional yang sama dari awal sampai akhir. Dalam layout produk,
pusat pusat kegiatan, mesin mesin dan peralatan disusun membentuk suatu garis (on lines)
untuk mempersiapkan urutan operasional yang akan menghasilkan produk.
Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line
layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi
dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi
yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem
yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah.
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan
opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
10
- Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran
produksi.
- Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi
jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.
- Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa
henti dari pekerjaan yang sama.
- Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu
mesin atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias
menghentikan keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.
Layout tetap diperlukan jika alasan ukuran, bentuk dan ciri ciri lainnya yang pemindahan
produknya tidak mungkin dikerjakan. Dalam layout tetap, produknya tinggal tetap disuatu
tempat, sehingga a;at alat dan perlengkapan, serta para pekerja yang terampil yang dibawa
ketempat produk. Jenis layout seperti ini digunakan dibidang pertanian (membajak,
memupuk, menanam, menuai, dsb), dibidang maintenance; perawatan atau perbaikan pesawat
terbang, dok kapal laut dan lokomotif kereta api, dibidang konstruksi : pembangunan gedung
dan perumahan, serta tenik sipil.
Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position
layout, adalah metode pengaturan dan penempatan satsiun kerja dimana material atau
komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools,
mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut.
- Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa
dikurangi.
- Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka
kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-
baiknya.
- Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan mudah
bisa diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja
11
karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (“do the
whole job”).
- Fleksibilitas kerja tinggi.
d. Layout Ritel
Pengalokasian tata letak mengikuti selera pelanggan, atau diusahakan agar dapat memberi
kesegaran dan daya tarik bagi pelanggan. Dimana setiap waktu (mingguan atau bulanan)
dilakukan pergeseran tata letak, dengan tujuan tempat semula suatu barang dipindahkan
ketempat lain, dengan tujuan mempengaruhi pandangan pelanggan sehingga dapat
menciptakan persepsi bagi pelanggan, minimal ada anggapan suatu barang tertentu sudah
habis terjual (hanya berpindah tempat saja).
Layout gudang sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk penanganan dan
pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang rusak atau
tertunda pengeluarannya. Layout gudang disesuaikan dengan system persediaan yang
dipergunakan, seperti system persediaan barang dengan FIFO (first in first out), artinya
barang yang pertama diterima harus siap untuk dikeluarkan pertama sekali, sehingga layout
harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan.
Layout kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu
fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efisien untuk dapat bekerja
secara produktif atau efektif, baik dalam melakukan tugas maupun didalam pengelolaan
informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tuasnya.
12
2.7 Prinsip Dasar Tata Letak atau Layout
- Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak
fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang
mempengaruhi proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
- Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu
proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi
jarak perpindahan.
- Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back
tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion),
dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh
gangguan jadwal kerja.
- Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerj
yang menyenangkan.
- Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan
kebutuhan konsumen.
13
produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas.
a. Layout Proses
Salah satu model analisis untuk layout proses yang diuraikan adalah “model jarak miatan”,
karena model ini yang paling sering digunakan untuk analisis layout. Layout proses terdapat
alur proses yang harus dilalui, pola arus yang bervariasi dari hari ke hari dan penanganan
bahan baku yang relative dalam jumlah besar. Untuk itu, sarana produksi yang harus diatur
dengan mengingat jarak muatan. Yang dimaksud dengan jarak muatan adalah muatan bahan
baku yang akan dikelola, mulai dari proses awal sampai dengan proses akhir untuk
memperoleh suatu produk akhir.
Model kuantitatif layout proses tidak saja harus mempertimbangkan jumlah erakan
antarbagian untuk membuat suatu produk, tetapi juga memperhitungkan jarak yang meliputi
gerakan tersebut. Gerakan dengan jarak yang panjang umumnya memerlukan biaya banyak.
Model jarak muata ini mencoba memperkecil ukuran yang bertalian dengan jumlah muatan
dan jarak gerakan, dengan menggunakan persamaan;
C = Lij Dij
Dimana;
C = ukuran minimum
b. Layout produk
14
Permasalah untama dalam perencanaan layout produk atau layout garis lurus (assembly line)
adalah mendapatkan jumlah tempat kegiatan dan tugas yang dilaksanakan, sehingga bisa
tercapai layout yang diiinginkan. Semuanya dikerjakan sedemikian rupa, sehingga sumber
sumber input dapat diminimumkan, oleh sebab itu layout produk harus berdasarkan pada hal
berikut.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada
didalam bangunan maupun yang ada diluar. Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian,
pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi
bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga
dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://fachturengineering.blogspot.com/2012/11/tata-letak-proses.html
http://evanspervey.blogspot.com/2011/02/perancangan-tata-letak-pabrik.html
17