KALAH
STRATEGI PENENTUAN LOKASI
DISUSUN OLEH :
ZAKI FADLUR RAHMAN (21101155310050)
Dosen Pembimbing:
Manajemen
1
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, Puji
dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta
PENENTUAN LOKASI”.
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan penjelasan yang sederhana dengan
harapan agar bisa mudah dipahami oleh pembaca. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Manajemen operasional yang telah
dalam penulisan maupun isi yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan
penhetahuan penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................................................6
ISI.........................................................................................................................................................6
2.1 . Pengertian Lokasi Bisnis.........................................................................................................6
2.2 . Jenis-jenis Lokasi Bisnis..........................................................................................................6
2.3 Penentuan Lokasi Bisnis yang Tepat........................................................................................7
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi..........................................................8
2.5 Cara Penentuan Lokasi bisnis.................................................................................................9
BAB 3..................................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Penulisan
5
BAB 2
ISI
6
Lokasi bisnis yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat
memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun bisnis udang di
cirebon yang merupakan kota udang atau membangun bisnis pendidikan di yogyakarta yang
telah terkenal sebagai kota pelajar.
2.2.3. Lokasi bisnis yang mengikuti kondisi alam
Lokasi bisnis yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh :
Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan
lain sebagainya
2.2.4. Lokasi bisnis yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi bisnis jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti
faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan
lain-lain.
2.3 Penentuan Lokasi Bisnis yang Tepat
Di dalam dunia berwirausaha banyak faktor yang bisa menentukan berhasil atau
tidaknnya, lancar tidaknya usaha tersebut. Didalam dunia marketing dikenal dengan istilah
4P, yaitu produk, price, place and promotion. Dari keempat faktor tersebut harus dilakukan
analisis dengan cermat dan tepat, agar kedepan usaha yang dijalankan bisa tumbuh dan
berkembang dan sesuatu dengan apa yang di harapkan.
Lokasi mendirikan bisnis baik itu lokasi pabrik ataupun lokasi tempat berjualan
memerlukan analisa yang cermat, karena itu secara langsung akan menentukan kelangsungan
dari jalannya bisnis dan akan berimbas langsung ke besar-kecilnya laba bisnis. Disebut
berimbas langsung terhadap besar-kecilnya laba karena lokasi yang tepat akan menekan biaya
yang dikeluarkan dan juga sebaliknya.
Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada.
2. Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat lain.
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Sering terdapat perbedaan dalam pemilihan lokasi.Hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan kebutuhan masing-masing bisnis. Lokasi yang baik adalah persoalan yang
individual. Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” atau “contingenty” untuk
pembuatan keputusan.
Dengan adanya penentuan lokasi suatu bisnis atau tempat produksi yang tepat atau
baik akan menentukan :
1. kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan.
2. mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinu dengan harga yang layak
atau memuaskan.
7
3. mendapatkan tenaga buruh yang cukup.
8
e. Sumber energi
Faktor ini sangat vital dalam penetuan lokasi karena keberadaannya mutlak diperlukan,
Secara umum sebagian pebisnis membeli energi (listrik) daripada harus membuat instalasi
pembangkit energi.
2. Faktor tambahan
a. Perundang-undangan
Undang-undang yang dikeluarkan oleh suatu negara baik di tingkat pusat maupun
tingkat daerah akan mempengaruhi proses pemilihan lokasi bisnis. Beberapa aspek yang
umum diatur oleh undang-undang adalah berupa jam kerja maksimal, upah minimum, usia
kerja minimum, dan kondisi-kondisi lingkungan kerja harus dipertimbangkan dalam
menentukan lokasi bisnis.
b. Iklim
Iklim secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efisiensi, produktivitas dan
perilaku tenaga kerja dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya. Berdasarkan penelitian,
manusia akan dapat bekerja dengan nyaman dalam iklim yang temperaturnya dapat dijaga
sekitar 20-22°C
c. Perpajakan
Bagi pebisnis, pemotongan pajak sangat menolong mengurangi beban biaya
operasional, sehingga akan lebih mampu untuk mempertahankan kapasitas produksinya,
sehingga mengurangi kemungkinan melakukan PHK. Memang berdasarkan studi di beberapa
negara berkembang, pengurangan beban pajak lebih berhasil untuk menstimulasi
pertumbuhan daripada ekspansi belanja pemerintah.
d. Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang
dapat menunjang kelancaran produksi. Seperti keamanan dan ketertiban, jarak ke
pemukiman, struktur batuan yang stabil, iklim yang ocok, tersedianya sumber air, dan lain-
lain.
2.5 Cara Penentuan Lokasi bisnis
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi bisnis yaitu:
1. Cara kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang
dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.
2. Cara kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor
(nilai) pada masing-masing kriteria. Sedangkan menurut teori Alfred Weber,dalam teorinya
mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi bisnis, yaitu :
• Biaya pengangkutan
• Biaya tenaga kerja
9
Pada dasarnya pengembilan keputusan mengenai letak suatu bisnis oleh seorang
pebisnis didasarkan atas tiga pendekatan yaitu:
a. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah pengambilan
keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta
yang ada. Sebagai misal; Karena permintaan (order) atas produk meningkat, maka Anda
harus meningkatkan volume atau kapasitas produksi dengan cara membeli mesin baru,
menambah jumlah karyawan atau melaksanakan lembur.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis. Kebanyakan yang
menggunakan pendekatan ini mereka para pebisnis yang memiliki Basik Akademisi. Mereka
memang sudah memiliki dasar pengeta huan manajerial yang baik, paling tidak mereka
memiliki kerangka berfikir yang analisis. Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka
yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan
yang kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
b. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas
pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin souvenir
pernikahan akan membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender
Jawa), karena pada bulan tersebut orang banyak melangsungkan acara pernikahan, dan
sebagainya.
c. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan dalam pengambilan
keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Cara kombinasi
tersebut adalah cara yang lebih banyak dipakai dalam praktek, terutama oleh para pebisnis
terutama karena cara tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian
dan kecepatan dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang pebisnis,
hal ini dimaksudkan agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang bisnis yang
kadang datangnya tidak diduga.
Hakikat dari pembuatan keputusan merupakan pemilihan alternatif dalam pemecahan
masalah, untuk itu sebelum keputusan dibuat sebaiknya :
1. Rumusan masalah yang dicapai harus jelas dengan mempertimbangkan tujuan yang
hendak dicapai.
2. Mencari dan mengembangkan kemungkinan alternatif yang akan dipilih.
3. Memilih alternatif yang paling tepat dan atau yang cukup memuaskan dan
mengandung kebaikan untuk berbagai pihak.
4. Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan selanjutnya menyiapkan
5. Langkah-langkah untuk melaksanakannya.
10
Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena masing-masing alternatif
mengandung kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif
mana yang akan diambil dan dipilih oleh seorang pebisnis, akan sangat tergantung pada
keteguhan sikap dalam menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan
kemantapan terhadap keputusan apa yang akan dibuat harus dimiliki, terutama keteguhan dan
kemantapan sikap dalam penentuan prioritas tujuan yang akan dicapai.
Walaupun alternatif yang lebih menguntungkan dan memberikan kontribusi yang banyak
maka sudah sepantasnyalah bagi pebisnis untuk memilih alternatif yang mengandung banyak
kebaikan bagi berbagai pihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan
mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal, yang
demikian itu akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis tersebut dan yang lebih penting lagi
tidak ada yang merasa dianiaya sedikitpun karena disebabkan merasa dirugikan akan tetapi
malah merasa senang dengan apa yang sudah diputuskan dengan tepat.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam dunia bisnis pemilihan lokasi sangatlah penting untuk mendukung kelangsungan
bisnis, tidak hanya produk yang diandalkan oleh seorang pebisnis tetapi pemilihan suatu
tempat yang strategis merupakan salah satu faktor pendukung. Lokasi mendirikan bisnis baik
itu lokasi pabrik ataupun lokasi tempat berjualan memerlukan analisa yang cermat, karena itu
secara langsung akan menentukan jalannya bisnis dan akan berimbas langsung ke besar-
kecilnya laba bisnis. Pemilihan lokasi bisnis membutuhkan pertimbangan yang hati-hati.
Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi
yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, strategi yang digunakan
terfokus pada memaksimalkan pendapatan.
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi bisnis yaitu, analisa
kuantitif dan analisa kualitatif. Analisa kualitatif dengan cara diadakan penilaian secara
kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap
pilihan lokasi. Sedangkan analisa kuantitif dengan cara hasil analisis kualitatif
dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing kriteria.
12