Disusun Oleh:
Kelompok 3
LAMPUNG
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan besar Nabi
Muhammad SAW yang telah mengajarkan dengan sempurna kepada manusia tentang
bagaimana seharusnya menjalani kehidupan yang bermartabat. Salam dan doa juga
terlimpah kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk pembacanya.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................18
B. Saran..................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lokasi usaha?
2. Apa tujuan dari pemilihan lokasi usaha?
3. Apa sajakah jenis-jenis lokasi usaha?
4
4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi penentuan lokasi usaha?
5. Metode apa yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi usaha?
6. Apakah yang dimaksud dengan penentuan lokasi usaha secara kuantitatif
dan kualitatif?
7. Apa yang dimaksud dengan Aglomerasi dan Deglomerasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lokasi usaha?
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemilihan lokasi usaha?
3. Untuk mengetahui jenis-jenis lokasi usaha?
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi usaha?
5. Untuk mengetahui Metode yang dapat digunakan untuk menentukan
lokasi usaha?
6. Untuk mengetahui Apakah penentuan lokasi usaha secara kuantitatif dan
kualitatif?
7. Untuk mengetahui pengertian dari Aglomerasi dan Deglomerasi?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
semakin menguntungkan. Kondisi keuntungan yang ideal adalah jika revenue
makin meningkat (sampai maksimal) dan saat yang sama cost makin menurun
(semakin minimal).
Maka dari itu, dalam menentukan pemilihan letak atau lokasi usaha
tidak bisa main-main apalagi coba-coba, pemilihan lokasi usaha harus
dilakukan dengan cermat dengan memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
7
customer dan supplier yang mungkin berbeda dan mungkin sama. Karena itu,
menentukan (target) customer dan supplier sangatlah penting dalam memilih
lokasi bisnis (firm) tersebut. Dengan demikian, setiap karakteristik bisnis
memiliki spesifikasi lokasinya untuk mencapai target yang dituju.3
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi siapa yang menjadi
customer dan siapa yang menjadi supplier, dimana mereka berada dan
seberapa besar potensinya.
3
Render dan Jay Heizer, op.cit hlm. 38
8
5. Retail. Suatu bisnis yang melakukan eceran. Supliernya adalah production,
collection, manufaktur atau distributor. Customernya adalah consumer.
Dengan memahami siapa yang menjadi customer dan supplier maka di
satu pihak kita bisa mengetahui potensi inputnya (ketersediaan dan
kontinuitasnya) dan di pihak lain kita bisa mengetahui potensi outputnya
(penyerapan dan kontinitasnya). Ketersediaan input terkait dengan biaya bahan
bakunya, biaya transportasi) sedangkan penyerapan output terkait dengan daya
belinya dan pilihannya terhadap produk sejenis dari bisnis yang lain (pesaing).
9
C. Jenis-Jenis Lokasi Usaha
10
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Usaha
Secara garis besarnya terdapat 6 (enam) faktor ekonomi utama yang
mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi yang masing-masing
diuraikan berikut ini.4
1. Ongkos Angkut: Ongkos angkut merupakan faktor atau variabel utama yang
sangat penting dalam pemilihan lokasi dari suatu kegiatan ekonomi.
Alasannya adalah karena ongkos angkut tersebut merupakan bagian yang
cukup penting dalam kalkulasi biaya produksi. Hal ini terutama sangat
dirasakan pada kegiatan
2. Perbedaan Upah Antar Wilayah: Perbedaan upah ini mempengaruhi
pemilihan lokasi kegiatan ekonomi karena tujuan utama investor dan
pengusaha adalah untuk mencari keuntungan secara maksimal. Bila upah di
satu wilayah lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain, maka pengusaha
akan cenderung memilih lokasi di wilayah tersebut karena akan dapat
menekan biaya produksi sehingga keuntungan menjadi lebih besar.
Sebaliknya, pengusaha akan cenderung tidakmemilih lokasi pada suatu
wilayah bila upah buruhnya relatif Iebih tinggi.
3. Keuntungan Aglomerasi: Faktor ke tiga yang mempengaruhi pemilihan lokasi
kegiatan ekonomi adalah besar kecilnya Keuntungan Aglomerasi
(Agglomeration Economies) yang dapat diperoleh pada lokasi tertentu.
Keuntungan Aglomerasi muncul bila kegiatan ekonomi yang saling terkait
satu sama lainnya terkonsentrasi pada suatu tempat tertentu. Keterkaitan ini
dapat berbentuk kaitan dengan bahan baku (Backward Linckages) dan kaitan
dengan pasar (Forward Linckages). Bila keuntungan tersebut cukup besar,
maka pengusaha akan cenderung memilih lokasi kegiatan ekonomi
terkonsentrasi dengan kegiatan lainnya yang saling terkait. Pemilihan lokasi
4
Teguh Astriyanto “Analisis Lokasi Usaha Sector Informal Bidang Perdagangan dan Jasa di
Lingkungan Kampus Universitas Negri Semarang Desa Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang” (Semarang: Skripsi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, 2010)
11
akan cenderung tersebar bila keuntungan aglomerasi tersebut nilainya relatif
kecil.
4. Konsentrasi Permintaan: Faktor keempat yang ikut menentukan pemilihan
lokasi kegiatan ekonomi adalah konsentrasi permintaan antar wilayah (Spatial
Demand). Dalam hal ini pemilihan lokasi akan cenderung menuju tempat
dimana terdapat konsentrasi permintaan yang cukup besar. Bila suatu
perusahaan berlokasi pada wilayah dimana terdapat konsentrasi permintaan
yang cukup besar, maka jumlah penjualan diharapkan akan dapat meningkat.
Disamping itu, biaya pemasaran yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi
lebih kecil karena pasar telah ada pada lokasi dimana perusahaan berada.
Keadaan ini selanjutnya akan dapat pula meningkatkan volume penjualan
yang selanjutnya akan dapat pula memperbesar tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh oleh perusahaan bersangkutan.
5. Kompetisi Antar Wilayah: Faktor kelima yang dapat mempengaruhi
pemilihan lokasi kegiatan ekonomi adalah tingkat persaingan antar wilayah
(Spatial Competition) yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan hasil
produksinya. Persaingan antar wilayah dimaksudkan disini adalah persaingan
sesama perusahaan dalam wilayah tertentu atau antar wilayah. Bila persaingan
ini sangat tajam, seperti pada Pasar Persaingan Sempurna (Perfect
Competition), maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung
terkonsentrasi dengan perusahaan lain yang menjual produk yang sama. Hal
ini dilakukan agar masing-masing perusahaan akan mendapatkan posisi yang
sama dalam menghadapi persaingan sehingga tidak ada yang dirugikan karena
pemilihan lokasi perusahaan yang kurang tepat. Sebaliknya, bilamana
persaingan tidak tajam atau tidak ada sama sekali seperti halnya pada Pasar
Monopoli, maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung bebas, karena
pembeli akan tetap datang dimana saja perusahaan berlokasi.
6. Harga dan Sewa Tanah: Faktor keenam yang mempengaruhi pemilihan lokasi
kegiatan ekonomi adalah tinggi rendahnya harga atau sewa tanah. Dalam
12
rangka memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan cenderung memilih
lokasi dimana harga atau sewa tanah lebih rendah. Hal ini terutama akan
terjadi pada perusahaan atau kegiatan pertanian yang memerlukan tanah relatif
banyak dibandingkan dengan perusahaan industri atau perdagangan.
Pemilihan lokasi dalam hal ini menjadi penting karena harga tanah biasanya
bervariasi antar tempat. Harga tanah akan tinggi bila terdapat fasilitas
angkuttasi yang memadai untuk angkutan orang atau barang.
Pemilihan lokasi usaha dapat dianggap sebagai suatu keputusan investasi yang
memiliki tujuan strategis, misalnya untuk mempermudah akses kepada pelanggan.
Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi
pemilik usaha, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan
sebelum bisnis di mulai.6
5
Erlina Rufaedah, kewirausahaan teori & praktik, (yogyakarta: Diva Press,2018) hlm. 139
6
Fandy Tjiptono,,PemasaranJasa,(Malang:Bayumedia Publishing,2007) hlm.123
13
Menurut Fandy Tjiptono pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan
pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana
transportasi umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari
jarak pandang normal.
3. Lalulintas(traffic),menyangkut dua pertimbangan utama:
a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar
terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering
terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha
khusus.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan. Tempat
parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat.
4. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan
dikemudian hari.
5. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang
ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan
daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan
sebagainya.
Menurut erlina (2018) Meski demikian ada beberapa metode umum yang
bisa digunakan untuk menentukan lokasi sebuah usaha diantaranya:7
7
Erlina Rufaedah, kewirausahaan teori & praktik, (yogyakarta: Diva Press,2018) hlm. 140
14
Metode factor rating merupakan metode yang digunakan untuk
menentukan lokasi dengan cara membubuhkan bobot terhadap faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan. metode ini menghitung faktor-faktor secara
kuantitatif terhadap faktor kuantitatif maupun kualitatif. faktor kuantitatif
seperti kapasitas, biaya, dan jarak. sedangkan factor-faktor kualitatif seperti
sikap masyarakat juga dihitung secara kualitatif. dalam penilaian ini, faktor
kualitatif dilakukan survei terhadap banyak orang, artinya untuk membatasi
masuknya subjektivitas. objektif and mendasari pentingnya penilaian
dilakukan oleh lebih dari 1 orang dan hasilnya dirata-ratakan.
2. Metode Ekonomi
15
4. Metode Pusat Gravity
5. Metode Transportasi
8
Ibid hal 142
16
Sedangkan perhitungan secara kuantitatif merupakan analisis dengan cara
memberikan skor atau nilai pada masing-masing kriteria dengan cara ini hasil
analisis kualitatif dikuantitatifkan dengan memberikan skor nilai pada masing-
masing kriteria. Ukuran penilaian kuantitatif dilakukan dalam bentuk angka atau
skor pada masing-masing kriteria misalnya ,BS = 5, B = 4, S = 3, K = 2, KS = 1.
1. Metode kualitatif
Faktor-faktor Lokasi
1 2 3 4
Bahan baku BS B KS BS
Tenaga kerja B BS S B
Listrik BS K B S
Transportasi BS B B B
Pasar B B B K
2. Metode kuantitatif
9
Ibid hal 143
17
lokasi usaha dari contoh sebelumnya kita bisa menilai sebuah lokasi usaha
secara kuantitatif.
Faktor-faktor Lokasi
A B C D
Bahan baku 5 4 1 5
Tenaga kerja 4 5 3 4
Listrik 5 2 4 3
Transportasi 5 4 4 4
Pasar 4 4 4 2
Jumlah 24 19 16 18
Dari tabel nilai diatas ternyata lokasi a memperoleh nilai yang paling
tinggi dibandingkan dengan 3 tempat lainnya Jadi lokasi akan dipilih sebagai
lokasi usaha yang baik dan potensial.10
18
yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan
yang lama.
19
usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain. Ada
bebebrapa pemicu mengapa deglomerasi ini terjadi, di antaranya:
11
Erlina Rufaidah, Kewirausahaan Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Diva Pres, 2018), hlm.144
20
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Lokasi adalah suatu letak atau tempat yang tetap dimana orang bisa
berkunjung untuk berbelanja, tempat itu berupa daerah perkotaan atau
suatu stand atau counter bark di dalam maupun di luar gedung.
2. Pemilihan lokasi yang berdasarkan target pemasaran memiliki tujuan
untuk mendapat customer sebanyak mungkin Karena dengan
memperhatikan serta mempertimbangkan target pemasaran mampu
meningkat
3. Lokasi usaha dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:Lokasi
perusahaan yang mengikuti sejarah, Lokasi perusahaan yang ditetapkan
pemerintah, Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi,
Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
4. Secara garis besarnya terdapat 6 (enam) faktor ekonomi utama yang
mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi yaitu: Ongkos Angkut,
Perbedaan Upah Antar Wilayah, Keuntungan Aglomerasi, Konsentrasi
Permintaan, Kompetisi Antar Wilayah, Harga dan Sewa Tanah.
21
kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha
yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, silahkan
pembaca untuk membuka kembali referensi dan buku-buku yang membahas
tentang memilih lokasi usaha. kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Render dan Jay Heizer. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi (Jakarta: Salemba
Empat).
Teguh Astriyant. 2010 “Analisis Lokasi Usaha Sector Informal Bidang Perdagangan
dan Jasa di Lingkungan Kampus Universitas Negri Semarang Desa Sekaran
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang” (Semarang: Skripsi Jurusan
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang)
23