Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN BERBASIS AGROINDUSTRI DAN

LINGKUNGAN
Business Plan(Rencana Bisnis)

Disuusun oleh Kelompok 4 :


1. Andrini Julistia F1C221011 4. Fatimah Qibtiyah Rangkuti
F1C221035

2. Ramadhan F1C221019 5. Dzaki Ade Alfarez F1C221047

3. Mustavia Marcelina Manik 6. M.Kurnia Putra Umaro F1C221053


F1C221028

Dosen Pengampu : Gusmi Kholijah, S.Si., M.Si.

PRODI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Berbasis Argoindustri dan Lingkungan
yang berjudul Hak Kekayaan Intelektual.
Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan serta
kekeliruan yang perlu diperbaiki lagi dalam makalah ini. Dengan selesainya penyusunan
makalah ini, kami harap dapat memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Berbasis
Argoindutsri dan Lingkungan.
Kami sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak membutuhkan
penyempurnaan, oleh karena itu besar harapan kami agar dosen pengampu pada mata
kuliah ini yaitu Ibu Gusmi Kholijah, S.Si., M.Si. berkenan memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar kesalahan-kesalahan yang kami buat bisa diperbaiki
sehingga dapat lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami selaku penyusun, dan para pembaca.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... KATA


PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3. Tujuan Masalah ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Business Plan .................................................................................
2.2. Pentingnya Business Plan ................................................................................
2.3. Manfaat Business Plan ....................................................................................
2.4. Jenis-jenis Business Plan ................................................................................. 2.5.
Komponen Penyusun Business Plan ................................................................ 2.6. Cara
Membuat Businnes Plan..........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 3.2.
Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya. Tentunya
tidak sembarang ide, tetapi ide yang mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis
dalam suatu rencana usaha atau rencana bisnis.Perencanaan usaha merupakan
langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan
untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi
setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang
kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk
menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika
menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah membuat sebuah perencanaan
usaha/bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan.
Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah demi selangkah bagaimana membuat
perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis sangat berguna untuk menilai
apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitabledan berjangka
panjang/berprospek. Dengan perencanaan usaha/bisnis yang matang, juga sangat
berguna apabila kita ingin mengajak mitra bisnis, investor ataupun calon kreditor
untuk merealisasi impian kita agar jadi kenyataan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian business plan?
2. Apakah penting membuat business plan sebelum berwirausaha?
3. Apa saja manfaat dari business plan?
4. Apa saja jenis-jenis business plan?
5. Apa saja komponen penyusun business plan?
6. Bagaimana cara membuat business plan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui pengertian dari business plan.
2. Mengetahui pentingnya business plan.
3. Mengetahui manfaat business plan.
4. Mengetahui jenis-jenis business plan.
5. Mengetahui komponen penyusun business plan.
6. Mengetahui cara membuat business plan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Business Plan


Menurut Hisrich and Peters, bisnis plan adalah dokumen tertulis yang
disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan
baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha.
Sedangkan menurut Richard L. Daft dalam bukunya Management menyebutkan
bahwa business plan adalah dokumen yang merincikan detail-detail bisnis yang
disiapkan oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah bisnis baru, Daft
(2007: 265).
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198)
mendefinisikan Business Plansebagai dokumen yang disediakan oleh
enterpreuneryang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan
kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan.
Menurut Megginson (2000), Business plan adalah suatu rencana tertulis
yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan
susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan
bisnisnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, Business plan atau
rencana bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang dibuat untuk memproyeksikan
keseluruhan informasi mengenai bisnis yang dijalankan.Fungsi dari dibuatnya
business plan adalah menjadi acuan bagi pebisnis untuk dapat mencapai tujuan
dalam jangka panjang.
Jadi perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitian
mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun
kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu
dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis/business plan merupakan penelitian
mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun
kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu
dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubungannya dengan
wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang
dibuat mendekati dengan kenyataannya.

2.2 Pentingnya Bisnis Plan


Sebenarnya tidak ada yang harus dalam pembuatan bisnis plan.
masalahnya, ketika di dalam pikiran kita terbersit keinginan untuk membuat
usaha, pasti akan terpikir juga usaha macam apa yang akan dibuat, sasaran
pasarnya siapa, tempat lokasi strategisnya bagaimana, dan sederet rencana
panjang yang bermunculan di dalam otak kita.
Dan ketika semua rencana, gagasan, dan ide tadi hanya berputar-putar di
dalam otak, maka kemungkinan akan terdistorsi ide lain, kehilangan fokus,
melewatkan hal yang seharusnya mendapat perhatian lebih, ujung-ujungnya
adalah kita bingung harus mulai dari mana, atau kalau sudah berjalan kita
kehilangan arah karena ternyata rencana tadi tidak bisa jalan.
Berbeda jika kita menuliskan semua rencana tadi dalam bentuk bisnis plan
yang baik. Kita akan mudah melihat ulang, orang lain yang kita sodori juga bisa
melihat sisi lebih dan kurangnya. Sehingga misalnya pun dia menolak bekerja
sama, kita bisa dengan mudah memperbaikinya, karena semua tercatat dengan
sistematis. Intinya, kita tidak harus memulai setiap kali dari awal lagi.
Ada beberapa alasan mengapa bisnis plan perlu dibuat, yaitu
1. Business Plan adalah blueprint usaha anda, yang akan anda dan karyawan
serta pihak-pihak yang bekerja sama dengan anda dalam operasionalnya.
Dia akan membantu anda tetap kreatif dan fokus pada tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Business Plan merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil
dalam bisnis.
3. Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarik orang lain,
pemasok, konsumen, dan penyandang dana. Business plan akan membuat
mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis anda.
4. Rencana bisnis anda ini akan mempermudah anda menjalankan usaha
dengan mengetahui langkah--langkah praktis menghadapi persaingan,
membuat promosi, sehingga lebih efektif.
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah
mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.

2.3 Manfaat Business Plan


Manfaat – manfaat yang dapat diambil dari penyusunan businees plan yang
baik.
1) Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga
keuangan pemberi kredit.
Businees plan bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur yang
terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon Entrepreneur
mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa
kompleks dan rinci business plan yang disusun.
Calon investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat
kesiapan calon Entrepreneur dari business plan yang mereka susun. Businees
plan akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut
realistis untuk dijalankan. Seberapa cepat investasi yang ditanamkan akan
mencapai break even point dan berapa lama pay back period dari bisnis yang
direncanakan. Pada business plan, juga akan diketahui siapa saja yang terlibat
langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen bisnis
yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko dari bisnis yang
diusulkan. Seberapa panjang rantai pasok dari bisnis.Hal ini juga mempengaruhi
tingkat risiko bisnis.Bila semua aspek tersebut memenuhi keinginan calon
investor, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam
bisnis. Aspek-aspek utama seperti pay-back period, break even point, dan
internal rate of return umumnya digunakan investor untuk mengetahui seberapa
layak bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak dari segi finansial.
Namun demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan memberikan
investasinya bila parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi. Investor
akan mencocokkan rencana Entrepreneur dalam memenuhi proyeksi finansial
yang dirancang. Apakah rencana pemasaran yang ada sudah menggambarkan
proyeksi finansial.Bagaimana rencana operasional dan sistem organisasi dari
bisnis yang diusulkan.

2) Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau


berhenti.
Layaknya rambu-rambu lalu lintas, business plan juga bisa digunakan
untuk memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track atau sesuai
dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah parameter-parameter keuangan
yang ada telah tercapai.Bila belum tercapai, mengapa hal itu bisa terjadi. Bagian
proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki.
Melalui business plan, akan diketahui proses pemasukan-pengeluaran
bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan dan pengeluaran
tersebut yang aneh atau ada ketidakefisienan dari pos-pos pemasukan dan
pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau
bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan dengan mudah melakukan penyesuaian.
Misalnya pada kurun waktu tertentu, pemasukan atau pengembalian dari
investasi yang ditanamkan investor tidak tercapai. Tentunya, Entrepreneur akan
melakukan evaluasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Di lain pihak,
Entrepreneur harus mempertanggung jawabkan keberlangsungan usahanya
kepada investor yang terlibat. Business plan dapat dijadikan alat investor dalam
mengevaluasi bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-parameter
yang dirancang dalam business plan.Investor akan memutuskan apakah kerja
sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja sama akan dilanjutkan, apa saja
evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh Entrepreneur. Bila bisnis
tampak kurang menjanjikan, investor berhak untuk memutuskan kerja sama.
Selain itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah keberlangsungan
bisnis dapat memuaskan beberapa tahun mendatang.Entrepreneur tersebut bisa
memutuskan apakah bisnis dapat dilanjutkan.Entrepreneur juga bisa
memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi mempertahankan bisnis.

3) Membantu dalam mengembangkan ide bisnis.


Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam
ide bisnis. Dengan bantuan business plan, ide-ide bisnis akan lebih terencana
dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar business plan, akan
diketahui siapa saja pasar atau konsumen potensial, bagaimana proses
pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari bisnis yang sedang
dijalani. Pada perencanaan finansial, akan diketahui bagaimana pemasukan dan
pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan komputer, akan dapat
disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan profit yang
tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja akan diketahui juga pos-pos bisnis mana
saja yang tidak memberikan keuntungan dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.
Misalnya, bisnis yang sedang disusun adalah terkait dengan
eksporimpor.Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tentunya menjadi
faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan akan diketahui
apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut masih layak untuk
dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga yang dikeluarkan ke pasar
masih kompetitif dan memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.

4) Membantu dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat kesuksesan


bisnis.
Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan
investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan memberikan
keuntungan maksimal atau menguap begitu saja. Melalui business plan, akan
diketahui secara jelas bagaimana proses bisnis yang dirancang. Bagaimana pola
pemasaran yang akan dilakukan, bagaimana proses operasionalnya, serta
bagaimana kelimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis.
Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana sebuah
bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang disusun.
Seberapa baik business plan tersebut akan memberikan gambaran faktor-faktor
penentu keberhasilan bisnis.Apakah faktor-faktor tersebut telah didefiniskan.
Lalau bagaimana menghadapi faktor-faktor penghambat bisnis.Apakah sudah
direncanakan bagaimana proses penanggulangan faktor-faktor penghambat
tersebut. Bila faktor penghambat tersebut muncul, bagaimana respon
perusahaan terhadap penghambat tersebut.

5) Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan


maupun eksternal perusahaan.
Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas.Apa saja
tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana
langkahlangkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Hal
ini tentu saja bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal
perusahaan/bisnis atau calon investor (lingkungan eksternal).Business
planmemberikan gambaran dan arah yang jelas terhadap pengelolaan bisnis.
Selain itu, bagi calon investor, business planakan memberikan tujuan yang
jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sangat penting untuk
menarik minat investor dalam menanamkan dananya seperti telah dijelaskan
pada bagian sebelumnya.

6) Menyediakan gambaran yang jelas tentang calon konsumen potensial,


pemasok, dan calon investor.
Pada perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau
jasa relatif terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh
Entrepreneur. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan pendefinisian calon
konsumen potensial.Seberapa dekat dan seberapa kompleks konsumen yang
hendak disasar. Bagaimana cara "merayu" mereka agar mau membeli produk
atau jasa yang ditawarkan. Pada perencanaan operasional akan didefinisikan
siapa saja yang terlibat langsung dalam kegiatan opersional bisnis. Siapa saja
pemasok yang akanmenjadi mitra strategis bisnis. Tentunya, keberadaan
pemasok menjadi sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis
perusahaan.

2.4 Jenis-jenis Business Plan


Setiap business plan tentunya memiliki objektif dan tujuan berbedabeda.
Maka dari itu, terdapat beberapa jenis business plan yang perlu Anda ketahui,
diantaranya:
1. Operations Business Plan
Rencana bisnis operasi atau operations business plan adalah rencana bisnis
yang dirancang khusus hanya untuk internal perusahaan. Pada rencana
bisnis ini, mencakup rencana dan kebijakan tentang operasional
perusahaan. Lalu, business plan ini juga meliputi uraian tanggung jawab
setiap orang dalam perusahaan. Selain itu, rencana bisnis ini dapat menjadi
acuan pelaksanaan dan tenggat waktu kegiatan operasional bisnis
perusahaan di masa yang akan dating.
2. Growth Business Plan
Growth business plan adalah rencana bisnis yang menjelaskan rencana
pertumbuhan bisnis perusahaan kedepannya. Rencana bisnis ini dapat
digunakan pada kepentingan internal maupun eksternal, misalnya untuk
menerima modal lebih dari para investor.
Apabila akan digunakan untuk kebutuhan eksternal, maka rencana bisnis
ini harus dijelaskan lebih rinci lagi. Umumnya, meliputi deskripsi rinci
mengenai perusahaan, struktur organisasi, serta kondisi keuangan
perusahaan.
3. Development Business Plan
Rencana bisnis pengembangan atau development business plan adalah
deskripsi secara rinci mengenai bisnis yang akan dibuat. Pada rencana
bisnis operasi ini umumnya meliputi administrasi bisnis, organisasi
perusahaan, dan tanggung jawab setiap karyawan. Maka dari itu, dokumen
ini tidak hanya untuk pihak internal, namun pihak eksternal pun dapat
menggunakannya.
4. Startup Business Plan
Startup business plan adalah penjelasan mengenai perusahaan khususnya
startup yang akan didirikan. Rencana bisnis ini meliputi penawaran barang
atau jasa kepada calon konsumen, evaluasi pasar, struktur marketing,
manajemen risiko, serta struktur manajemen lainnya yang nantinya akan
diimplementasikan.
5. Strategic Business Plan
Strategic business plan adalah jenis rencana bisnis yang paling rumit
dibandingkan dengan rencana bisnis lainnya. Dalam business plan ini,
menjelaskan berbagai strategi secara lebih rinci untuk mencapai tujuan
perusahaan.

2.5 Komponen Penyusun Business Plan


1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Pertama, komponen penyusun teratas adalah ringkasan eksekutif. Ringkasan
eksekutif ini berisi garis besar dari rencana bisnis. Isinya kurang lebih1 hingga 2
halaman. Tak ada aturan ketat dan jelas mengenai penulisan ringkasan ini. Lalu,
apa saja yang perlu kita perhatikan dalam membuat ringkasan eksekutif? Kita
perlu menuliskan produk atau jasa yang ditawarkan secara singkat. Selanjutnya,
visi misi, profil manajemen perusahaan, riset pasar, keuangan, dan pastinya
strategi pemasaran.
2. Profil Perusahaan
Kedua, dalam business plan sebuah profil perusahaan akan membuat
pembaca memahami betul tentang bisnis yang akan kamu jalankan. Di
dalam profil perusahaan, isi pembahasannya jauh lebih detail atau
mendalam apabila kita bandingkan dengan ringkasan eksekutif. Isinya
secara detail dan terperinci meliputi latar belakang, visi misi, penjelasan
produk atau jasa hingga manajemen. Latar belakang berisi gambaran umum
masalah yang sedang kamu hadapi, data yang mendukung, dan solusi yang
kamu tawarkan. Visi adalah harapan sebuah perusahaan untuk masa yang
akan datang. Sedangkan misi berisi langkah-langkah yang akan kamu
tempuh untuk mencapai harapan tersebut. Lalu, deskripsi produk atau jasa
yang kamu jual atau tawarkan sedetail mungkin. Terakhir, manajemen yang
isinya berupa deskripsi tim manajemen dalam perusahaan milikmu.
Biasanya terdapat seorang Founder, Co-founder, CEO, CMO, CTO, dan
lain sebagainya. Para investor akan melihat kualifikasi perusahaan salah
satunya dengan melihat orang yang berada di dalam perusahaan itu sendiri.
3. Rencana Operasional
Kemudian terdapat rencana operasional yang berupa perencanaan terkait
jalannya produksi bisnis yang akan kamu jalankan. Terdapat banyak hal
yang dapat kamu cantumkan di bagian ini. Contohnya, lokasi, aset, maupun
proses operasional.
4. Analisis Pasar
Selanjutnya ada analisis pasar. Sudah bukan rahasia lagi, analisis pasar
merupakan darah dagingnya suatu bisnis yang harus dicek secara berkala.
Analisis pasar bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi target pasar
serta seberapa besar pasar yang kamu masuki. Target pasar berisi
segmentasi pasar yang terdiri dari geografis, demografis, hingga psikografi.
Jika ketiga hal tersebut kita gabungkan maka jadilah target pasar yang
perusahaan inginkan. Ukuran pasar juga menjadi salah satu hal yang berada
dalam analisis pasar. Isinya berupa jumlah orang yang berpotensi untuk
membeli produk kita.
5. Strategi Pemasaran
Kelima, dalam business plan harus terdapat strategi pemasaran yang
terancang dengan benar dan rapi. Contoh yang paling umum para
entrepreneur gunakan adalah analisis strategi SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threat).
6. Perencanaan Manajemen
Jika dalam ringkasan eksekutif sudah menyinggung sedikit mengenai
perencanaan manajemen, kamu tetap perlu menjelaskannya lebih detail.
Berarti, isi dari bagian ini akan menjawab pertanyaan seputar struktur
organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia.
7. Analisis Keuangan
Ketujuh, analisis keuangan terdiri dari sumber modal, laba rugi, arus kas,
serta BEP (Break Even Point). Paling awal adalah penentuan sumber modal
berisi mengenai sumber permodalan secara rinci. Misalnya modal sendiri
atau hal lain sebagainya. Laba rugi juga menjadi hal yang wajib kamu
cantumkan dalam proposal rencana bisnis. Isinya berupa pendapatan
penjualan, HPP (harga pokok penjualan), beban operasional, hingga
pendapatan dan biaya lain-lain. Arus kas merupakan laporan keuangan
yang berisi penerimaan dan pengeluaran kas. Aktivitas arus kas terbagi
menjadi tiga bagian yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Yang mana
bisa dikelola melalui metode secara langsung maupun tidak langsung. BEP
merupakan kondisi biaya produksi setara dengan jumlah pendapatan.
Istilah lain dari BEP adalah titik impas. Hal tersebut menandakan bahwa
perusahaan tidak mendapat laba dan rugi dalam waktu yang bersamaan.
8. Langkah Pengembangan Bisnis
Terakhir, dalam pengembangannya kamu perlu menaruh dua jenis langkah
dalam business plan milikmu. Pertama, pikirkan secara matang rencana
jangka pendek atau (1 s/d 3 tahun). Selanjutnya, kamu memikirkan rencana
jangka panjang (>5 tahun).

2.6 Cara Membuat Business Plan


1. Melakukan Riset Menyeluruh Mengenai Business Plan
Pertama, kamu perlu melakukan riset mengenai proposal rencana bisnis
secara mendetail. Dengan pemahaman yang cukup, kamu bisa membuat
business plan yang baik dan benar. Buatlah daftar pertanyaan untuk
menentukan produk apa yang akan kamu jual. Lalu, pastikan kamu
menemukan hal unik yang bisa menjual (Unique Selling Point) di mata
konsumen. Lalu, pikirkanlah mengapa konsumen memilih produk kamu?
Siapa saja target pasar serta bagaimana cara kamu memasarkannya? Kapan
waktu yang terbaik untuk kamu meluncurkan produk tersebut? Semua
pertanyaan tersebut tentu saja sangat membantu untuk menjalankan
usahamu di kemudian hari. Setelah kamu siap dengan jawaban tersebut,
kamu bisa mulai melakukan riset pasar yang akan kamu masuki. Riset pasar
sendiri sangat berguna untuk kita dalam menciptakan strategi yang tepat
dalam menentukan tujuan bisnis.
2. Membuat Profil Perusahaan
Selanjutnya, bukan hal yang asing lagi jika profil perusahaan bersifat
penting di proposal rencana bisnis. Informasi yang terdapat dalam profil
perusahaan berupa nama perusahaan yang sudah terdaftar, alamat kantor
fisik maupun virtual. Selain itu nama-nama direksi maupun komisaris,
sejarah berdirinya perusahaan, bidang industri, dan produk yang kamu
tawarkan juga harus tercantum dalam profil perusahaan. Aset perusahan,
target pasar, dan visi misi juga dicantumkan saja agar perusahaanmu
terlihat berintegritas. Dengan kata lain, profil perusahaan ini merupakan
bagian yang “menjual” perusahaan kamu kepada calon investor dan
pelanggan. Tak heran bila profil perusahaan diletakkan di bagian paling
atas atau awal dalam sebuah proposal rencana bisnis.
3. Menentukan Tujuan Bisnis atau Perusahaan
Kemudian setelah profil perusahaan siap sekarang kamu perlu merinci
detail mengenai tujuan bisnis kamu. Pernyataan tujuan ini membantu calon
investor maupun stakeholders untuk memahami tujuan perusahaan. Sebuah
tujuan hanya bisa kita raih apabila kita memiliki langkah-langkah untuk
mencapainya. Maka, bukan tujuan saja yang kamu rumuskan, melainkan
langkah-langkah untuk mencapainya pun perlu kamu cantumkan.
4. Menyiapkan Dokumen yang Diperlukan untuk Meningkatkan
Integritas Perusahaan
Contoh dokumen yang sewaktu-waktu kamu perlukan adalah catatan
keuangan, arus kas, lisensi kekayaan intelektual, dan hal lain sebagainya.
Dokumen ini pastinya akan menarik perhatian para investor sebelum
mereka mulai menanamkan modalnya untuk perusahaan kamu.
5. Menjelaskan Secara Detail mengenai Produk
Selanjutnya, kamu perlu menjelaskan produk yang akan kamu tawarkan
secara detail. Kamu perlu menjelaskan bagaimana cara kerja produk,
pricing model dan alasan kamu memilih pricing model tersebut.
Selanjutnya, kamu perlu lebih spesifik mengenai siapa yang menjadi
customer utama kamu. Lalu, tak lupa kamu menjelaskan mengapa produk
kamu lebih unggul dari produk yang sejenis di pasaran. Strategi penjualan
dan pemasaran juga perlu kamu tuliskan.
6. Membuat Marketing Plan
Marketing plan memuat latar belakang, visi misi, pernyataan masalah atau
kebutuhan yang akan diselesaikan oleh produk kamu. Tujuan dari
perencanaan marketing ini tentunya adalah untuk memiliki rencana yang
lebih lugas di perusahaan kamu. Tak hanya itu, kamu bisa mencantumkan
objektif, konsumen utama, saluran pemasaran, strategi komunikasi hingga
timeline yang kamu perlukan agar semuanya berjalan tepat waktu.
7. Menyesuaikan Isi Proposal dengan Target Pembacanya
Setelah kamu membaca mengenai jenis-jenisnya, tentu saja setiap jenis
business plan memiliki pembaca sasaran yang berbeda-beda. Untuk itu,
apapun business plan yang kamu buat harus menekankan pada hal spesifik
yang pembaca butuhkan.
8. Membuat Analisis Keuangan
Selanjutnya sebagai entrepreneur, kamu perlu menuliskan hasil analisis
perusahaanmu seperti berapa banyak pemasukan dan pengeluaran dari
perusahaan, neraca aset dan utang perusahaan. Hal ini kamu butuhkan
untuk memperlihatkan bahwa perusahaanmu profitable.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha
yang didirikan. Business Plan yang dibuat bertindak sebagai perangkat
pemegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak
menyimpang. Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan, baik
internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai usaha baru.
Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran,
permodalan, manufaktur, dan sumber daya manusia.
Rencana usaha memuat nama perusahaan, lokasi, komoditi yang akan
diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang
akan diajak kerjasama, personil yang dipercaya untuk menjalankan
perusahaan,jumlah modal yang diharapkan dan tersedia, peralatan perusahaan
yang perlu disediakan, penyebaran promosi.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk
organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam sebuah perencanaan harus mengetahui tujuan perencanaan dan perlu
memperhatikan apa saja yang menghambat suatu perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2006. Kewirausahaan,untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:Alfabeta

Bygrave,William D. 1994. The Portable MBA in Entrepreneurship.New York:John


Willey&Sons,Inc.

Soemanto,Wasty. 1992. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Hisrich,Robert.D.,Peters M.P.1995.Entrepreneurship.

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.

Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta.

Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta.

Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung : Penerbit Alfabet, 2011), hal. 67.

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hal.
354.

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, hal. 356.

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, hal. 354-355.

Anda mungkin juga menyukai