Oleh Kelompok 5:
Ahmad Nurjaman 151234001
Cecep Nurwahid Hidayat 151234008
Ishaq Al Hammady 151234017
M. Rizki Tajul Arifin 151234023
Setyo Nur Rachman 151234029
Silmi Aulia Rahman 151234030
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH swt. yang senantiasa
wawancara ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara ini
adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kewirausahaan. Laporan ini disusun
bernama Bapak Nandjar Nugraha, yang merupakan CEO dari CV. Cipta Sinergi
komponen mechanical.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat laporan hasil
wawancara ini.
Satu harapan yang kami inginkan semoga laporan ini dapat berguna bagi
pembaca dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala
Penulis
ii
RINGKASAN
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
mahasiswa lulusan teknik (rekayasa) pun juga perlu dibekali kemampuan dan
wawasannya dalam berwirausaha.
1.2 Tujuan
2
1. Wawancara dilakukan di CV. Cipta Sinergi Manufacturing.
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dan tujuan salah satu
tugas mata kuliah kewirausahaan.
Pada bab ini berisi kesimpulan dari tugas wawancara mata kuliah
kewirausahaan dan saran yang ditujukan kepada penulis dan pembaca.
3
BAB II
HASIL WAWANCARA
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil wawancara dari narasumber yang telah
diwawancarai.
4
kesan pertama dalam memberikan nilai dari sebuah produk/jasa merupakan aspek
terpenting dalam tahap awal membangun sebuah bisnis. Hingga pada tahun 2003,
perusahaan As-Sakinah spin off dan dilegalkan secara hukum menjadi CV. Cipta
Sinergi Manufacturing. Sejak tahun 2003 hingga sekarang, CV. CSM berkembang
menjadi perusahaan yang berjalan dengan baik dengan omzet yang cukup besar.
Kegagalan demi kegagalan yang telah dilalui narasumber bukan merupakan sebuah
kerugian, namun melalui kegagalan-kegagalan itulah merupakan sarana
pembelajaran yang sangat mahal sehingga dapat membentuknya menjadi pribadi
entrepreneur yang jauh lebih baik.
5
yang dapat dipastikan tidak dapat berkembang lagi dengan mudah. Sifat loyalitas dan
konsisten pada sebuah bidang bisnis yang dikembangkan juga harus dimiliki oleh
seorang entrepreneur, karena memiliki sifat labil dalam memilih bidang usaha
menjadi aspek yang buruk dalam proses membangun usaha.
6
2.6 Bagaimana Mendapatkan Permodalan
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
2. Perhatikanlah bidang bisnis yang akan dibangun, pastikan memiliki
prospek yang bagus dan mengikuti trend saat ini sesuai golongannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN A Interview Protocol
11
LAMPIRAN B Transkrip Wawancara
Q : “Sebelum bapak memulai usaha ini jenis usaha apa saja yang pernah bapak
jalani?”
A : “Setelah saya memutuskan untuk keluar menjadi seorang pekerja saya pernah
menjalani usaha sebagai distributor produk kosmetik wardah dan kaos…..”
Q : “…seperti yang diketahui bahwa keluarga bapak sedikit menentang bapak untuk
terjun ke dunia wirausaha. Nah, Apa yang mebuat bapak bertahan ketika
menghadapi kegagalan dalam berwirausaha?”
12
A : “ di awal awal itu sebenarnya ini mungkin bisa positif di pahami tapi jangan
salah persepsi. Begitu saya kerja di Jakarta baik customer, supplyer lingkup
industri, dari sisi pemilik orang yang memiliki usaha segala macem rata rata non
muslim dan kita tidak bisa menutup mata ya. Saya bukan sentiment agama hanya
dari sisi saya pribadi saat itu, kenapa sih kok kita hanya bisa jadi pekerja. Ada
motif yang sifatnya kita harus bisa, trus saya bidang manufaktur. Ini peluangnya
besar saat itu saya dan kawan kawan memiliki idealisme bahwa setidaknya ada
lah industri local, jangan asing lagi.
13
B.9 Apa artinya relasi/network bagi Bapak/Ibu sebagai seorang
entrepreneur?
Q : “Menurut bapak apa arti relasi bagi seorang entrepreneur?
A : “Ini adalah asset terpenting untuk kita menjalani usaha, karena kita tidak pernah
tahu bahwa sahabat membuka jalan rezeki bagi kita. Oleh sebab itu kita harus
menjaga komunikasi dengan rekan rekan kita semasa kuliah, menjaga
silaturahmi dengan terus berkomunikasi…..”
14
Pertanyaan lain-lain
Q : “Mengapa mata kuliah entrepreneurship masuk ke kurikulum ?”
A : “Zaman saya dulu kuliah saya sama kuliahnya di politeknik tidak ada yang
namanya kuliah entrepreneurship dan dipikiran kita, lulus kuliah (langsung
kerja), nah kenapa masuk kurikulum. Karna memang ada tujuan bahwa
diharapkan negara kita ini bisa menghasilkan entrepreneur, bukan hanya
menghasilkan pekerja. Setahu saya mengapa entrepreneur ini jadi penting,
karena salah satu indikator sebuah negara itu maju atau tidak itu sebenarnya
berapa besar penduduknya yang melakukan entrepreneur……..”
15
LAMPIRAN C Foto-Foto
16
Gambar 3 Contoh produk yang masih dalam tahap proses
17