Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL WAWANCARA

KONSEP KEWIRAUSAHAAN DUNIA VOKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Teknologi dan Vokasi
yang diampu oleh Dr. Shinta Doriza, M.Pd., M.S.E.

Disusun oleh :
Kelompok 10

Julianna Alvera 2203946


Rezeki Romian Simatupang 2201802
Muhammad Ramdan 2206342
Yuda Mulyana 2203476

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan rahmat juga karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil
Wawancara Pendidikan Agroindustri dengan baik. Tim penulis berharap laporan ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang salah satu hal yaitu mengenai
dunia industri. Juga atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang diberikan Allah SWT
kepada kami sehingga laporan ini dapat kami selesaikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendorong kami
untuk membuat makalah ini. Bagi yang telah bekerja keras untuk kami, dosen pembimbing ibu
Dr. Shinta Doriza, M.pd., M.S.E. Semoga informasi dan materi yang dimuat dalam laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Demikian laporan ini kami buat, jika terdapat kesalahan pada penulisan dan atau
ketidaksesuaian apapun yang kami sajikan dalam makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran sebesar-besarnya dari para pembaca untuk dapat membuat laporan
yang lebih baik di lain waktu.

Bandung,1 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan Wawancara..............................................................................................1
C. Metode dan Teknik Penulisan..............................................................................1
D. Daftar Pertanyaan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. .3
A. Topik Wawancara ............................................................................................... 3
B. Waktu dan Tempat Wawancara.......................................................................... .3
C. Laporan Hasil Wawancara .................................................................................. .3
D. Hasil Wawancara ............................................................................................... .3
E. Dokumentasi.........................................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 6
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Mempelajari Fenomena tersebut, perguruan tinggi vokasi yang memiliki tujuan utama
menghasilkan lulusan yang siap diserap industri perlu mempertimbangkan strategi
pendidikannya. Hal tersebut akan mempengaruhi kesiapan kualitas angkatan kerja
maupun ketersediaan lapangan kerja, yang beresiko pada meningkatkan angka
pengangguran terbuka. Untuk itu, peran pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan
yang adaptif perlu dilakukan. Industri kerja saat ini bukan sekedar perusahaan yang
bergerak statis dengan kondisi pasar yang pasti.

Kini perusahaan semakin sengit dalam menghadapi perubahan inovasi pasar yang
cepat dan dinamis. Maka, akan banyak jenis pekerjaan yang berubah sesuai keadaan
industri, salah satunya adalah dengan banyaknya kehadiran perusahaan rintisan dan
UMKM. Kehadiran perusahaan startup dan UMKM saat ini mencapai 2.219 yang
didominasi oleh generasi muda. Wirausaha merupakan orang yang mampu
menciptakan kebaikan terhadap sesuatu serta dapat menjadikannya sebuah peluang
bisnis dengan mengambil resiko dalam mencapai keuntungan.

Selain itu, terdapat elemen yang diperlukan dalam pembelajaran kewirausahaan yakni
personal & social emerge , contextual learning , dan negotiated enterprise . Hasil
observasi pada tracer study di salah satu perguruan tinggi vokasi pariwisata di
Bandung pada tahun 2015 – 2016 jumlah lulusan yang menjadi wirausaha pada tiap
angkatan masih di bawah 10 orang atau kurang dari 2% per angkatan lulus.

B .Tujuan Wawancara .
menjalankan usaha secara mandiri, mencapai kesuksesan finansial atau hidup sejahtera,
sampai mendorong untuk melakukan perubahan sosial atau
menginisiasi kewirausahaan sosial.

C.Metode dan Teknik Penulisan

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian
kualitatif yaitu pengumpulan data menggunakan sistem wawancara. Peneliti
menyajikan hasil penelitian secara kualitatif deskriptif dengan data-data yang
dikumpulkan berupa kata-kata yang berasal dari hasil wawancara. Wawancara adalah
pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan formal.
D. Daftar Pertanyaan

1) Seperti apa perencanan kewirausahaan di prodi Teknik Sipil?


2) Bagaimana pelaksanaan kewirausahaan?
3) Bagaimana pengawasan kewirausahaan di prodi tersebut ?
4) Seperti apa pengorganisasian kewirausahaan di prodi tersebut?

BAB II
PEMBAHASAN

A.Topik Wawancara
Konsep kewirausahaan di dunia vokasi

B.Waktu dan Tempat wawancara


Penelitian ini dilakukan pada Hari Senin, 28 November 2022 Pukul 07.30 WIB di Ruangan
Departemen Pendidikan Tekniksipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
C.Laporan Hasil Wawancara
Nara sumber : DR. Nanang Dalil H,M.Pd.

Pewawancara: Julianna Alvera


Rezeki Romian Simatupang
Muhammad Ramdan
Yuda Mulyana

D. Hasil Wawancara

Pengorganisasian (organizing)

Membentuk Manajemen konstruksi, yang dimana berfungsi untuk membentuk organisasi atau divisi-
divisi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sebuah Konsep Kewirausahaan sesuai yang sudah
direncanakan. Mahasiswa sebagai Manajer memiliki hak untuk memberikan penempatan beberapa tim
atau anggota kerja ke dalam suatu divisi.

Pelaksanaan (actuating)

Pembimbingan

Kegiatan pembimbingan dilakukan oleh tim Pembina berkoordinasi dengan Nara Sumber dari
organisasi mitra kampus (Perusahaan Mitra, Komunitas), dan dilakukan setiap minggu selama 6 bulan
dengan menyesuaikan kegiatan perkuliahan di kampus. Pembimbingan dilakukan dengan workshop,
tugas, diskusi, brainstorming dan simulasi.

Observasi dan Magang

Observasi dan Magang di Perusahaan Mitra Observasi perlu dilakukan, untuk mengetahui proses
bisnis yang dilakukan oleh perusahaan mitra yang sesuai dengan tenant. Dari observasi tersebut,
tenant akan bisa belajar secara langsung praktek manajemen yang cocok untuk diterapkan di
usahanya. Sedangkan magang di perusahaan mitra dilakukan secara berkala selama 2 bulan dan tidak
dilakukan menetap setiap hari, tetapi hanya pada waktu tertentu, yaitu pada saat observasi,
pembelajaran dan praktek proses produksi, pembelajaran dan praktek manajemen serta pembelajaran
dan Bandung dan peraturan-peraturan baru yang berhubungan dengan kewirausahaan lokal dan
global.praktek marketing konvensional maupun marketing online.

Mentoring

Monitoring terhadap peluang bisnis dilakukan dengan memantau perkembangan kewirausahaan di


Kota Bandung dan peraturan-peraturan baru yang berhubungan dengan kewirausahaan lokal dan
global.

Pengawasan (controlling)

Manajemen konstruksi bertindak sebagai pengawas terhadap kegiatan Konsep


Kewirausahaan dan melakukan evaluasi jika saja terjadi penyimpangan dalam suatu divisi
selama Konsep tersebut berlangsung. Maka seorang Mahasiswa/sebagai manajer akan
melakukan pencegahan dan upaya antisipasi terhadap penyimpangan yang terjadi.
Untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu konsep
kewirausahaan tersebut. Biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka
pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu (quality control),
pengawasan biaya (cost control) dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control).
1. Pengelolaan Biaya
Mengatur biaya agar hemat dan tepat sasaran merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai
oleh tim yang menerapkan Konsep Kewirausahaan. Dengan konsep yang baik maka
pengelolaan biaya seorang wirausaha dapat sesuai dengan yang telah dianggarkan dan
mencegah terjadinya pengeluaran yang tidak perlu.
2. Pengelolaan Waktu
Sama halnya dengan biaya, pengelolaan waktu yang baik juga menjadi hal yang sangat
penting dalam suatu Konsep Kewirausahaan. Pengaturan alur kerja, jenjang komunikasi, serta
pelaksanaan yang terjadwal akan membuat proses kerja sesuai dengan yang ditetapkan.
3. Pengelolaan Kualitas
Sistem manajemen konstruksi juga bertujuan agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kualitas yang dimaksud adalah hasil kerja suatu
proyek pembangunan, baik dari sisi tampilan maupun kekuatan struktur bangunannya.
4. Pengelolaan Risiko
Setiap proyek pembangunan pasti memiliki risiko, sesuai dengan tingkat kesulitan
pekerjaannya. Sistem manajemen konstruksi dibuat dengan tujuan agar dapat
mengidentifikasi, menganalisis, memperkirakan, dan pencegahan terhadap setiap risiko yang
mungkin timbul.
5. Pengelolaan SDM
Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan fungsi mengarahkan para tenaga
kerja selama proses pembangunan. Hal ini mencakup pengadaan SDM, jenjang komunikasi
dalam proyek, dan lain sebagainya.

Dokumentasi

BAB IV
PENUTUPAN
Kesimpulan
Wirausaha merupakan orang yang mampu menciptakan kebaikan terhadap sesuatu serta dapat
menjadikannya sebuah peluang bisnis dengan mengambil resiko dalam mencapai
keuntungan. Pendidikan kewirausahaan memberikan dampak terhadap minat seseorang
dalam berwirausaha.

Perguruan tinggi perlu mempersiapkan mahasiswanya agar dapat bersaing dan siap mencapai
tuntutan industrinya. Industri kerja saat ini bukan sekedar perusahaan yang bergerak statis
dengan kondisi pasar yang pasti. Kini perusahaan semakin sengit dalam menghadapi
perubahan inovasi pasar yang cepat dan dinamis. Maka, akan banyak jenis pekerjaan yang
berubah sesuai keadaan industri, salah satunya adalah dengan banyaknya kehadiran
perusahaan rintisan (startup) dan UMKM.

Anda mungkin juga menyukai