Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

PENTINGNYA MOTIVASI KARYAWAN PADA PT.

FOTEXCO BUSANA INTERNATIONAL

Disusun Oleh :

DESINTA

2017521424

UNIVERSITAS IPWIJA JAKARTA

PROGRAM SARJANA – PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh Dosen Pembimbing Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) Universitas IPWIJA Program Studi S1 Manajemen Kampus

Cikeas, guna melengkapi sebagian tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Manajemen (SM).

Atas Nama

DESINTA

2017521424

Jakarta,

Dosen Pembimbing,

Dr. Heru Mulyanto, S.E., M.M

NIK : 20080815029

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT. atas

segala nikmat dan hidayah yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini dengan baik. Sebagaimana telah

disyaratkan oleh Universitas IPWIJA kepada seluruh mahasiswa semester akhir

untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dan menyusun laporannya untuk

memberikan nilai tambah dan juga sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi.

Tujuan diadakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan adalah sebagai sarana

mendapatkan pengalaman pada dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan

untuk mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.

Selama penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini penulis mendapatkan

banyak bantuan, masukan, motivasi, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Heru Mulyanto, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing yang tidak

kenal lelah meluangkan waktu memberikan dukungan dan arahan

kepada penulis.

2. Ibu Dr. Susanti Widhiastuti, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi

Sarjana Manajemen S1 UNIVERSITAS IPWIJA.

3. Bapak Ir. Besar Agung Martono, M.M, D.B.A., selaku Rektor

UNIVERSITAS IPWIJA.

iii
4. Ibu Dr. Sri Lestari Prasilowati, M.A., selaku Ketua Yayasan

UNIVERSITAS IPWIJA.

5. Semua pihak yang membantu baik dalam menjalankan kegiatan Kuliah

Kerja Lapangan maupun dalam proses pembuatan laporan.

Penulis menyadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam Laporan

Kuliah Kerja Lapangan ini. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik yang

membangun dari pembaca agar di kemudian hari dapat menyusun laporan yang

lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap agar Laporan Kuliah Kerja Lapangan

ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Bogor, Desember 2022

Penulis

Desinta

2017521424

iv
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN KKL......................................................ii
KATAPENGANTAR........................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................V
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang Pelaksanaan KKL...........................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................3
1.3 Tujuan pelaksanaan KKL.......................................................3
1.4 Batasan masalah KKL………................................................3
1.5 Manfaat pelaksanaan KKL......................................................3
1.6 Sistematika penulisan laporan KKL........................................4
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Visi dan Misi perusahaan……………………………………….5

2.2. bentuk usaha dan lokasi usaha…………………………………..5

2.3. Landasan teori…………………………………………………...12

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan permasalahan……………………………………..16

3.2. temuan masalah…………………………………………………17

3.3. cara mengatasi masalah…………………………………….18

BAB 4 PENUTUP

4.1. kesimpulan…………………………………………………19

4.2. saran………………………………………………………..19

Daftar Pustaka…………………………………………………..20

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu program studi yang dapat dinilai dapat mengembangkan wawasan

, keterampilan, kecakapan dan kreativitas seseorang mahasiswa untuk memasuki

dunia kerja adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Dimana setiap

mahasiswa yang mengikuti kuliah kerja lapangan dituntut harus mampu

mengembangkan dirinya sendiri untuk bersosialisasi dan mempraktekkan secara

langsung ilmu yang sudah didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja. Secara

garis besar yang kita lihat bahwa pendidikan yang kita lakukan diperguruan

tinggi masih terbatas pada pemberian praktek dan skala kecil dengan intesitas

yang terbatas, agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang

muncul didunia kerja, maka mahasiswa tentunya perlu melakukan pelatihan kerja

secara langsung di instansi atau lembaga -lembaga yang berkaitan dengan

program study yang ditempuh.

Besar kemungkinan dengan melalui program kuliah kerja lapangan ini

mahasiswa memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah manajemen,

profesionalitas kerja, kedisplinan dan masih banyak hal lainnya.

1
Motivasi kerja adalah proses mempengaruhi atau mendorong seseorang berbuat

untuk menyelesaikan tujuan yang diinginkan (Kamalludin, 1989: 214), motivasi

diartikan juga sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan

(Handoko, 1999: 252). Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan

pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya.

Peran motivasi karyawan dalam bekerja sangat penting karena motivasi sangat

meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi adalah proses yang dinamis dimana

setiap orang dapat dimotivasi oleh hal – hal yang berbeda. Mungkin orang akan

termotivasi untuk bekerja karena gaji yang ditawarkan atau kenaikan pangkat.

Kinerja karyawan dengan motivasi tinggi, kepuasan kerja bukan diperoleh dari

status sosial intensif yang tinggi namun kepuasan kerja bagi mereka adalah usaha

untuk mecapai hasil produksi itu sendiri. Organisasi yang telah menyadari

pentingnya memahami motivasi pegawai akan selalu mempertahankan faktor –

faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pemberian motivasi dikatakan

berhasil jika dalam diri pegawai yang bersangkutan timbul suatu semangat kerja

yang tinggi untuk meningkatkan kinerja disuatu perusahaan. Dengan begitu

pentingnya motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebagaimana yang telah

diuraikan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan laporan dengan

judul “Pentingnya Motivasi Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan” (Studi Kasus

pada PT Fotexco Busana International).

2
1.2. Rumusan masalah

Bagaimana motivasi karyawan pada PT. Fotexco Busana International?

1.3. tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana motivasi

karyawan PT Fotexco Busana International

1.4. Batasan masalah

Hanya meneliti proses Motivasi yang diberikan majemen PT. Fotexco Busana

International kepada karyawan khusus nya pada departemen produksi.

1.5. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis

Kegiatan kuliah kerja lapangan ini adalah menjadi salah satu

media pembelajaran untuk mengetahui kesesuaiaan antara teori yang

telah didapat penulis di bangku kuliah dengan praktek dilapangan.

Terlepas dari itu semua tentunya penulis mendapatkan pengetahuan dan

pengembangan wawasan dalam melatih mental serta komunikasi untuk

berinteraksi langsung didunia kerja.

b. Bagi PT. Fotexco Busana International desa Cikuda Kecamatan Gunung

Putri Kabupaten Bogor

3
Kegiatan kerja kuliah lapangan ini menjadi salah satu cara bentuk

kepedulian pemerintah dalam bidang pendidikan yang diberikan kepada

masyarakat khususnya mahasiswa, selain dari itu dapat dijadikan sebagai

sarana dalam penelitian yang sekirarnya dapat dikembangkan oleh pihak

perusahaan.

1.6. sistematika penulisan

Sebagai gambaran pokok tentang penulisan laporan ini, maka dikemukakan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, Identifikasi

masalah, Tujuan penulisan, Batasan permasalahan, dan Sistematika penulisan.

BAB 2 : Profil perusahaan yang berisikan gambaran umum perusahaaan,

Bentuk usaha dan Lokasi perusahaan dan Landasan teori.

BAB 3 : Pembahasan, yang terdiri dari pembahasan masalah, Temuan

permasalahan, dan Cara mengatasi permasalahan.

BAB 4 : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran

4
BAB 2

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. visi misi dan sejarah PT. Fotexco Busana International

Visi : passion terhadap orang dan produk


Misi : kesederhanaan dalam berkarakter untuk membuat produk yang bernilai

tinggi .

2.2. Bentuk usaha dan lokasi perusahaan

PT. Fotexco Busana International adalah 5 produsen pakaian dalam wanita

teratas yang berlokasi di Indonesia (Jakarta dan Bogor) yang berdiri sejak 1997.

Produk utama adalah bra wanita, celana dalam, bodysuits, kamisol bra terutama

untuk pasar Eropa, jepang, belanda dan jerman. Produk yang di kerjakan hampir

80% Bra, dan 20% panty, dan order yang di ambil sekitar 90% export dan 10%

untuk produk perusahaan sendiri yang di jual secara lokal.

5
Sejak 2012 PT. Fotexco mulai menerapkan manufaktur LEAN dan akan terus

sebagai strategi bisnis untuk perbaikan berkelanjutan. Hingga saat ini Pt Fotexco

selalu menerapkan sistem kerja kaizen dan lean sistem untuk membantu perbaikan

sistem kerja di perusahaan.

2.2.1. Profil perusahaan

Nama Perusahaan :PT. FOTEXCO BUSANA

INTERNATIONAL

Alamat Perusahaan

Alamat PDKB : jl. Raya Cikuda kp. Cikuda RT/RW :

003/006 Desa Wanaherang Kecamatan


Gunung Putri Kabupaten Bogor.

Nomor telepon/Faximile : 021-8677968 / 021-8677966

NPWP : 01.824.265.1-057.000

Bidang Usaha : Industri Pakaian Jadi

Hasil Produksi : Pakaian Dalam

Akta Pendirian : No. 187 Tanggal 26 April 1997 dari


Notaris
Darbi SH

Pengesahan Mentri Kehakiman : Nomor : C-13929 HT.01.01.TH.99

Akta Perubahan Terakhir : No.66 Tanggal 23 Februari 2018 dari


Notaris Hajjah Greta Noordiana SH

Pengesahan Mentri Kehakiman : Nomor : AHU-


0004885.AH.01.02.TAHUN 2018

Penanggung Jawab Perusahaan : Phang Jan Mie

Jabatan : Direktur Utama

6
Alamat Penanggung Jawab : Jl. Pelangi Hijau I Blok B1B/48 Kelapa
Gading, Jakarta Utara

Nama : Cheng Kuei Ying

Jabatan : Komisaris

Alamat : Jl. Pelangi Hijau V Blok B 5 U/5, Kelapa


Gading, Jakarta Utara

Pemegang Saham :

1. Cheng Kuei Ying

(ROC, 73 %)

2. Phang Jan Mie

(Indonesia, 17 %)
3. Euw Yong Tjik Kiat
(Indonesia, 5 %)
4. Phan Mai Lean
(Malaysia, 3 %)
5. Poa Pau Phing
( Indonesia, 2 %)

Total Modal Disetor : Rp. 91,105,000,000.00

Batas Rencana Kawasan Berikat :

 Sebelah Selatan : berbtasan dengan PT. Sekar Jaya Laundry


 Sebelah Utara : berbatasan dengan PT. Sun Tak Indonesia
 Sebelah Timur : berbatasan dengan sungai Cileungsi
 Sebelah Barat : berbatasan dengan Jl. Lahan Kosong milik PT. Fotexco
Busana International.

7
2.2.2. Berikut beberapa divisi kerja yang ada di PT.Fotexco Busana
International

a. Senior manager

1. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya


2. Mengelola operasional harian perusahaan

3. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis

semua aktivitas bisnis perusahaan

4. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

5. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di

perusahaan

6. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan

degan maksimal

7. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan

efektif dan optimal

8. Mengelola anggaran keuangan perusahaan

9. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan

10. Membuat prosedur dan standar perusahaan

11. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan

divestasi

12. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka

menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan

13. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan

8
b. marketing

1. Mencapai target

2. Memastikan kepuasan pelanggan

3. Membuat strategi lanjutan

4. Menjalin rekan kerja

5. Rekap data penjualan

c. Marchandise

1. Sebagai Branding Produk Atau Perusahaan

2. Sebagai tanda terima kasih atas kehadiran dalam momen atau event tertentu

3. Sebagai penarik atau magnet agar orang mau berkumpul dan mampir ke

stand pameran/boot yang sedang dibuka.

d. R&D (Research & Development)

1. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan perusahaan

2. Mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang

dihasilkan perusahaan

3. Mengelolah sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perushaan untuk

riset dan pengembangan

e. Finance

1. Melakukan penyusunan keuangan perusahaan

2. Melakuakan penginputan semua transaksi dalam program

3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan

4. Melakkukan pembayaran kepada suplier

9
5. Berhubungan dengan pihak internal ataupun eksternal berkaitan kesibukan

keuangan perusahaan

6. Membuat laporan manajemen pada induk perusahaan

7. Melakukan accrue pendapatan serta beban pada akun-akun tertentu

f. Design

1. Memposisikan diri sebagai pemecah masalah dalam kebuntuan

komunikasi dengan mencipkan komunikasi baru dalam bentuk visual

2. Memiliki wawasan akan perkembangan audiens yang selalu berubah

sewaktu-waktu

3. Dapat menyampaikan pesan berupa jasa atau produk perusahaan kepada

masyarakat dengan cara yang unik

g. PPIC ( Production Planning Inventory Control)

1. Pengendalian persedian, Pengendalian Produksi perencanaan, dan kontrol

pengiriman

2. Bertanggung jawab untuk program penguranan biaya di departent PPIC

3. Membuat laporan kegiatan. Laporan ini disampaikan kepada Top

Management di Mamagement review bulanan

h. Production

1. Meninjau kinerja pekerja

2. Memotivasi tim pekerja

3. Memantau standar produk dan melaksanakan program kontrol kualitas

4. Memastikan biaya anggaran produksi efektif

10
i. Quality

1. Mengendalikan kualitas atau mutu serta menguji produk sesuai dengan

standar kualitas perusahaan

2. Memonitoring proses dalam pembuatan produk

3. Memantau seluruh perkembangan seluruh produk yang diproduksi

4. Merekomendasikan terhadap perusahaan agar melakukan pengolahan

ulang pada setiap produk yang memiliki kualitas rendah

5. Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada produk perusahaan

j. IT

1. Help Desk adalah titik utama dimana client dari IT akan pertama kali

menghubungi tim IT saat mempunyai masalah atau pertanyaan yang

berhungan dengan IT

2. End User Support bertanggung jawab untuk perbaikan fisik komputer dan

kunjungan ke lapangan kerja

3. Network Administration Group mengatur semua kempuan jaringan

komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis

4. System Adminstrator mengatur, mengawasi, dan mengkonfigurasi seluruh

server dann system sofware yang membentuk sebuah insfrastruktur dimana

terdapat aplikasi dan data perusahaan

5. Telecommunications Services Group mengatur seluruh telepon dan jasa

lainnya yang berhubungan

6. Insfrakture bertanggung jawab untuk performa keseharian dari sistem IT,

memaksimalkan Avaibility dari sitem dan menyelasikan masalah end user

11
h. Facilities

1. Mengatur dan mempersiapkan budgets (secara tahuan dan bulanan)

2. Pengolahan contact, melakukan tender dan negosiasi

3. Pengolahan perawatan preventif dan perbaikan peralatan

4. Perencanaa area kerja

i. Administrator
1. Filling atau rekap data

2. Menjawab telepon masuk

3. Pembuatan surat

4. Melakukan penjadwalan

k. Continuous improvement

1. Memastikan semua S.O.P perusahaan berjalan

2. Memastikan jadwal shipment tepat waktu

3. Support tim produksi

4. Planning kebutuhan manpower sesuai line plan

2.3. Landasan Teori

2.3.1. pengertian motivasi

Menurut Robbins (2011:222), Motivasi adalah keinginan untuk berusaha sekuat

tenaga untuk mencapai tujuan organisas yang di kondisikan atau ditentukan oleh

kemampuan usaha untuk memenuhi suatu kebutuhan individu. Menurut pendapat

Edwin B. Flippo dalam Hasibuan (2010: 143), Motivasi adalah suatu keahlian,

dalam mengarahkan pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. “Daya

12
dorong diluar dari seseorang tersebut harus dapat ditimbulkan oleh pimpinan agar

hal-hal diluar diri seseorang tersebut turut mempengaruhinya” Satrianegara, (2013:

163). Winardi mengemukakan (2016:6), Bahwa motivasi merupakan suatu

kekuatan potensial yang ada di dalam diri seorang manusia, yang dapat

dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang

pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat

mempengaruhi hasil kenierjanya secara positif atau negatif. Sedangkan yang

dikemukakan oleh Malayu (2015:23) pengertian motivasi adalah mempersoalkan

bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras

dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan

tujuanperusahaan.

Berdasarkan uraian pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah dorongan atau perangsang yang membuat seseorang melakukan

pekerjaan yang diinginkannya dengan rela tanpa merasa terpaksa sehingga

pekerjaan yang di lakukan dapat berjalan dengan baik atau menghasilkan sesuatu

yang memuaskan.

2.3.2. Indikator motivasi

Indikator Motivasi Kerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara

(2009:93) dalam Bayu Fadillah, ea all (2013:5) sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab

Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap pekerjaan.

2. Prestasi Kerja

Melakukan sesuatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

13
3. Peluang Untuk Maju

Keinginan untuk mendapatkan upah yang adil sesuai pekerjaan.

4. Pengakuan Atas Kinerja

Keinginan mendapatkan upah lebih tinggi dari biasanya.

5. Pekerjaan Yang Menantang

Keinginan untuk belajar menguasai pekerjaan di bidangnya.

2.3.3. Tujuan Motivasi


Adapun tujuan motivasi menurut Sunyoto (2013: 17-18) adalah

sebagai berikut:

a. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan

b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan

e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi

karyawan

f. Mengefektifkan pengadaan karyawan

g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

h. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan

i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

j. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-

tugasnya.

2.3.4. Manfaat motivasi

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga

produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena

14
bekerja dengan orang- orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan

dengan tepat. Artinya, pekerjaan dapat diselesaikan sesuai standar yang benar

dalam satu skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang akan lebih senang

melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dilakukan karena ada motivasi yang

mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya. Orang pun akan

merasa dihargai/ diakui. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu benar- benar

berharga bagi orang yang termotivasi. Orang akan bekerja keras, hal ini dimaklumi

karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai target yang mereka

tetapkan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan

membutuhkan terlalu banyak pengawasan. Hal ini akan memberikan suasana

bekerja yang cukup bagus di semua bidang (Ishak dan Hendrik, 2004:16- 17).

15
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan masalah

PT. Fotexco busana international memandang setiap karyawan sebagai asset

utama perusahaan. Oleh karena nya, manajemen ingin memberikan perhatian yang

besar untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan setiap individu.

Sumber daya manusia PT. Fotexco Busana International juga menginginkan

terciptanya suasana kerja yang nyaman bagi karyawan, hal ini dapat dicapai dengan

memberikan motivasi kerja bagi karyawan dengan menciptakan faktor-faktor

pendorang bagi karywan dalam bekerja. Faktor-faktor tersebut dapat dilakukan

dengan menjalin komunikasi yang baik, memberikan kompensasi yang pantas,

memberikan promosi sesuai dengan ketentuan perusahaan dan menghargai

pekerjaan karyawan agar karyawan mendapatkan kepuasan kerja. Semua ini

dilakukan semata-mata untuk terciptanya suasana kerja yang produktif, yang pada

akhirnya akan meningkatkan kinerja dari pada karyawan.

16
3.2.Temuan masalah

700.00%
5.97
600.00%
5.45
500.00%

400.00%
2.90
300.00%
2.19
200.00% 1.86
1.16 0.99
100.00% 0.51 0.68 0.64
0.00%
0.00%
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Absenteeism % Target

Pada diagram di atas dapat kita lihat bahwa tingkat absen yang tinggi setiap bulan
nya. Sehingga menyebabkan efisiensi atau produktivitas menurun.

80.00%
74.7%
68.8% 69.8%
61.1% 63.4%
60.00%
57.7% 58.8% 59.4% 57.5%
54.8% 56.9%
52.4%

40.00%

20.00%
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Overall Factory Target

17
3.3.Cara mengatasi masalah

Motivasi kerja dapat menjadi salah satu solusi untuk menghadapi kendala yang

sedang terjadi, Tujuan dari motivasi ini adalah untuk meningkatkan kinerja para

karyawan di lingkup perusahaan. Untuk memotivasi karyawan, manajemen

Memberikan :

a. motivasi dalam bentuk gift pada setiap karyawan jika target produksi

tercapai minimal 85%

b. Memberikan reward untuk setiap line yang berhasil mencapai efficiency

100% dalam pergantian style baru

c. Memberikan reward untuk beberapa line terbaik di masing-masing section

bagi line-line terbaik yang masuk dalam kriteria best line

d. Memberikan motivasi jam kerja lembur jika target line perhari mencapai

efficiency minimal 100%

e. Memberikan reward (tunjangan kehadiran) jika karyawan selama 1 bulan

tidak pernah absen dan masuk on time.

f. Memberikan jenjang karir bagi setiap karyawan yang berprestasi dan rajin.

18
BAB 4

PENUTUP

4.1.Kesimpulan
- Motivasi sangat penting guna meningkatkan kinerja karyawan. Jika
karyawan memiliki kinerja yang bagus maka dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi perusahaan.

4.2.Saran
- Saran saya untuk manajemen perusahaan adalah jika line produksi bisa
mencapai target produksi 100 % dalam waktu 1 bulan sebaiknya di berikan
uang target perorangan (bukan hanya gift atau hadiah) .

19
Daftar Pustaka

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Agustina, Hilda. 2012. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Depok:
Universitas Gunadarma.

Desseler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba


Empat.
Eko, Widodo Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harlie, M. 2010. “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi, dan Pengembangan Karier
Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil pada Pemerintah Kabupaten
Tabalong di Tanjun Kalimantan Selatan”. Jurnal Manajemen dan

Akutansi.Vol 11 No. 2, Oktober 2010 ; 117-124.


Hasibuan, Malayu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.

Marwansyah. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi kedua, Alfabeta.

Muhamad Zainur Roziqin. 2010. Kepuasan Kerja. Malang: Averroes Press.

Rivai dan Ella Sagala. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan. Rajawali Pers, Jakarta.


Suwatno & Priansa, D. 2011. Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Winardi,J. (2016). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Penerbit PT. Raja

Grafindo Persada, Yogyakarta

20
21

Anda mungkin juga menyukai