Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN


OLAHRAGA
“Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Model dan Desain
Pembelajaran yang diterapkan PJOK”

Dosen Pembimbing:

1. Dr. Hendri Neldi, M.Kes


2. Dr. Masrun, M.Kes., AIFO

Kelompok 1 :

1. Dhitia Putri Ulfani (22199009)


2. M. Syahlan (22199027)

PRODI S-2 PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas karya ilmiah dalam bentuk makalah untuk memenuhi tugas
terstruktur yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Model dan Desain
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga sebuah paper yang
berjudul “Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Model dan Desain Pembelajaran yang
diterapkan PJOK”. Tugas makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian
dari model dan desain pembelajaran, manfaat serta tujuan dari penerapan model
dan desain dalam pembelajaran PJOK.
Dalam penulisan makalah ini mungkin saja masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis terima dengan senang
hati. Akhir kata penulis berharap penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4
A. Pengertian Model dan Desain Pembelajaran PJOK ..................... 4
B. Tujuan Model dan Desain Pembelajaran PJOK ........................... 8
C. Manfaat Model dan Desain Pembelajaran PJOK ......................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 13
A. Kesimpulan .................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan penataan serangkaian peristiwa eksternal secara

terencana, yang dirancang untuk mendukung proses belajar secara internal.

Desain pembelajaran adalah proses untuk menentukan metode pembelajaran

yang paling baik untuk menentukan model pembelajaran yang paling baik

untuk dilaksanakan, agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan

pada peserta didik sehingga tercapainya tujuan dari pendidikan. Sehingga

diperlukannya kesesuain antara model dan desain pembelajaran dengan

karakteristik peserta didik yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang

berbeda. Seperti dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Kesehatan (PJOK) yang masih belum terlihat perubahan nyata meskipun

sudah banyak perubahan kurikulum yang diberlakukan.

Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (PJOK) merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan umum. PJOK memiliki aspek

yang berbeda dari pendidikan biasa, diantaranya adalah aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran PJOK sangat berpengaruh penting

dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

keterampilan berpikir dalam memecahkan masalah, mengendalikan

emosional, keterampilan sosial dalam kelompok, dan tindakan moral melalui

aktivitas fisik jasmani, bermain, dan kegiatan olahraga. Kenyataan yang

masih terlihat pada abad 21 sekarang ini, banyak model dan desain yang tidak

sesuai dengan karakteristik anak dan tidak dapat meningkatkan kemampuan

anak sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik tidak dapat

1
2

mengembangkan keterampilannya dengan baik yang disebabkan tidak

terjadinya perubahan akibat proses belajar.

Hal ini disebabkan rendahnya kemampuan guru saat melaksanakan

aktivitas belajar maupun gerak, kurang kreatif, tidak terjadinya kolaborasi

antara guru dengan peserta didik, sehingga tehalangnya komunikasi. Selain

itu, masih terlihat di lapangan guru yang menerapkan model tradisional yang

menoton dan membosankan, tidak ada kreativitas yang membangun proses

belajar menjadi berbeda setiap pertemuan, guru hanya berpedoman pada buku

ajar sekolah tanpa didukung media lain sebagai sarana informasi tambahan

yang lebih cepat dan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk serius mengikuti

proses pembelajaran, selain itu akibat suasana pembelajaran yang

membosankan menyebabkan tidak terjadinya interaksi aktif antara guru

dengan peserta didik. Padahal hal ini menjadi bagian dari komunikasi yang

sangat penting dalam terjadinya proses belajar mengajar yang efektif dan

efesien. Dengan demikian jelas, untuk meningkatkan pelaksanaan

pembelajaran dibutuhkan persiapan yang baik seperti rancangan model yang

didesain atau dipersiapkan sebaik mungkin sesuai kebutuhan dan karakteristik

peserta didik karena guru yang professional tidak hanya memiliki satu model

mengajar saja agar terjadinya proses belajar mengajar yang aktif, inovatif,

kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pentingnya penerapan model dan desain yang dipersiapkan dengan

baik dapat menghasilkan pembelajaran PJOK yang berkualitas, diharapkan

proses pembelajaran akan berlangsung secara menyenangkan, menarik, dan


3

tentu saja berorientasi pada tujuan umum yang ingin dicapai. Tujuannya agar

tercipta pembelajaran aktif, enjoy, dan terjadinya perubahan pada

kemampuan atau sikap peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas

dalam tulisan ini adalah:

1. Apakah pengertian penerapan model dan desain pembelajaran PJOK?

2. Apakah tujuan penerapan model dan desain pembelajaran PJOK?

3. Apakah manfaat penerapan model dan desain pembelajaran PJOK?

C. Tujuan

Penulisan tugas ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengertian, tujuan,

serta manfaat dari penggunaan model dan desain yang diterapkan pada

pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model dan Desain PJOK

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan

gambaran sistematis untuk melaksankaan pembelajaran agar membantu

belajar peserta didik dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Model

pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran karena metode berupa

langkah-langkah atau pendekatan dalam proses pembelajaran yang lebih luas

cakupannya. Model yang diterapkan oleh guru sangat beragam. Model

pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu

yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang

diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan efektif dan efesien. Berdasarkan

uraian di atas dapat disimpulkan bahawa model pembelajaran adalah

keseluruhan dari rangkaian dalam penyajian bahan atau materi ajar yang

merangkum segala aspek dari pendahuluan sebelum memulai kegiatan belajar

mengajar, kegiatan inti saat proses belajar berlangsung dan kegiatan penutup

setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

pendidik termasuk segala jenis alat, fasilitas pendukung yang dibutuhkan agar

terciptanya pembelajaran yang efektif serta tercapainya tujuan pembelajaran

PJOK.

Model pembelajaran berupa pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran praktek di

lapangan. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang

akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-

tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan

4
5

pengelolaan kelas (Arends, 1997:7). Hal ini sesuai dengan pendapat Joyce

(1992:4) bahwa setiap model mengarahkan kita dalam merancang

pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan hal penting dalam mengembangkan

pembelajaran sehingga memudahkan dalam penyampaian materi berdasarkan

kebutuhan. Menurut Helmiati (2012:19) model pembelajaran adalah bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara

khas oleh guru. Sedangkan menurut Mohammad Afandi, dkk (2013:16)

model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan

sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya terdapat

strategi, yeknik, metode, bahan, media dan alat penilaian pembelajaran.

Menurut Suprihatiningrum (2013: 145) menyatakan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

pembelajaran dengan sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa

agar tujuan belajar yang diinginkan bisa tercapai. Model pembelajaran

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang

disajikan secara khas oleh guru. Model sebagai ciri khas yang dimiliki atau

diciptakan seseorang dalam menerapkan suatu metode atau strategi dalam

proses pembelajaran sehingga harus didesain atau dirancang dengan baik dan

menyenangkan. Contohnya pada pelaksanaan pembelajaran PJOK, mayoritas

guru Penjas masih mengajar dengan model atau pendekatan langsung (direct

teaching), sehingga semua proses belajar masih terjadi yang diberikan dari

guru, peserta didik tidak berperan aktif dalam penguasaan keterampilan

melalui aktivitas gerak. Padahal pembelajaran PJOK tidak hanya mengenai


6

gerak, haruslah mencakup terjadinya perubahan pada semua aspek

pembelajaran, yaitu dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan

demikian, peserta didik kurang mendapatkan pengalaman gerak karena

rendahnya keterlibatan peserta didik dalam aspek-aspek di luar psikomotor

ketika mengikuti pembelajaran PJOK. Jika hal tersebut dibiarkan, maka dapat

diduga dengan mudah bahwa siswa akan banyak dirugikan, dan karenanya

perlu ada suatu upaya untuk meningkatkan proses belajar mengajar yang

sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, guru harus

mempersiapkan model pembelajaran yang sudah dirancang atau didesain

dengan baik dan benar agar terjadinya proses penyampaian materi terhadap

sasaran pembelajaran yang efektif dan efesien. Dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani termasuk materi permainan di sekolah, maka kewajiban

guru penjas agar mampu dan terampil dalam menentukan model

pembelajaran yang paling tepat yang sesuai dengan kondisi lingkungan

belajar, sehingga proses belajar mengajar akan tercipta dengan baik dan

menunjang pada tercapainya tujuan yang diharapkan.

Desain adalah sebagai proses pemecahan masalah. Istilah desain berarti

suatu proses perencanaan yang sistematis sebelum mengembangkan sesuatu,

atau melaksanakan perencanaan tertentu untuk memecahkan suatu masalah

(Setyosari, 2019:17). Desain pembelajaran secara umum didefinisikan

sebagai suatu prosedur pengembangan dan penyusunan program-program

pendidikan dan pelatihan, yang bertujuan untuk peningkatan belajar (Reiser

dan Dempsey dalam Setyosari 2019:19). Sebagai sistem, desain pembelajaran

merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya


7

termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. Sementara

itu desain pembelajaran sebagai proses menurut Syaiful Sagala (2005:136)

adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara

khusus teori-teori pembelajaran unuk menjamin kualitas pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, mengatakan bahwa penyusunan perencanaan

pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang

dianut dalam kurikulum yang digunakan. Dengan demikian dapat

disimpulkan desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi

komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan

secara efektif antara guru dan peserta didik.

Penerapan pembelajaran PJOK diharapkan guru mampu memilih

model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana

dalam pemilihan model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model

pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Penerapan model pembelajaran

membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit

berbeda. Misalnya, model pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan

belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah

dipindahkan. Pada model pembelajaran diskusi para peserta didik duduk

dibangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda. Sedangkan

model pembelajaran langsung peserta didik duduk berhadap-hadapan dengan

guru. Dengan demikian jelas, penggunaan model dan desain pembelajaran

menyangkut strategi dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat

diterapkan oleh para guru sangat beragam. Model pembelajaran adalah suatu

pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan


8

atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat di capai

dengan lebih efektif dan efisien.

B. Tujuan Model dan Desain Pembelajaran PJOK

Tujuan model dan desain dalam penerapan pembelajaran PJOK tidak

jauh dari agar tercapainya tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan yang diantaranya untuk: 1) Mengembangkan keterampilan

pengelolaan diri melalui aktivitas jasmani dan olahraga, 2) Meningkatkan

pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, 3)

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, 4)

Mengembangkan karakter moral melalui nilai-nilai yang terkandung dalam

pembelajaran PJOK, 5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,

bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis (Ihsan dan

Zalfendi, 2017:147).

Tujuan menerapkan model pembelajaran yang didesain dengan benar

adalah untuk meningkatkan belajar serta memengaruhui motivasi dan sikap

siswa sedemikian rupa. Dengan demikian, para siswa dapat mencapai suatu

pemahaman bidang studi yang dipelajari (Setyonari, 2019:19). Tujuan sebuah

desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah

dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Informasi yang

dimaskud dapat berupa alat pendukung seperti video pembelajaran yang

menarik dari internet. Gagne (1992) menjelaskan bahwa desain pembelajaran

disusun untuk membantu proses belajar siswa dalam tahapan jangka panjang

dan jangka pendek.


9

Berdasarkan uraian di atas, model dan desain pembelajaran yang

diterapkan dalam PJOK bertujuan untuk keberhasilan pelakasnaaan

pembelajaran sehingga menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi

peserta didik belajar dengan efektif dan efesien sehingga terciptanya proses

belajar yang kreatif dan menyenangkan dan tercapainya hasil belajar yang

optimal. Pembelajaran dikatakan efesien karena terlaksananya proses belajar

dengan benar (doing the right things). Sedangkan efektivitas apabila proses

belajar didasari akan tanggung jawab guru atau tenaga pendidik dalam

menguasai dan mengelola pembelajaran (Yaumi, 2013:4).

Model desain pembelajaran juga diartikan sebagai sistematik prosedur di

mana program pendidikan dan pelatihan dikembangkan dan disusun dengan

tujuan peningkatan pembelajaran yang subtansial (Seel et.al., 2017:1).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa desain

pembelajaran sebagai rancangan pembelajaran yang dibuat berdasarkan

kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik anak. Rancangan yang dipersiapkan dengan baik tersebut

meliputi tujuan pembelajaran seperti apa yang diharapkan, strategi

pembelajaran yang digunakan saat proses belajar mengajar berlansung, bahan

ajar yang digunakan sesuai materi yang termuat dalam silabus, dan penilaian

terhadap hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran yang sesuai

dengan aspek kebutuhan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.

C. Manfaat Model dan Desain Pembelajaran PJOK

Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekarang lebih

menekankan pada pengembangan individu dan menuntut aktif dari peserta


10

didik itu sendiri, guru hanya sebagai fasilitator informasi dan mencoba

membantu saat proses belajar berlangsung sehingga dibutuhkan guru yang

kreatif memilih model pembelajaran yang akan diterapkan agar terlaksananya

proses pembelajaran, sehingga memberikan manfaat dalam meningkatkan

kulitas belajar yang efektif dan memberikan hasil belajar yang baik bagi

peserta didik. Model pembelajaran berupa perencanaan atau pola yang dapat

kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di

dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material/perangkat

pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, video pembelajaran,

program-program media komputer, dan kurikulum. Setiap model

mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang dapat membantu

siswa untuk mencapai bebagai tujuan dan manfaat dalam proses belajar

mengajar.

Manfaat dari model dan desain pembelajaran yang diterapkan di PJOK

sebagai berikut:

a. Bagi Guru

1. Memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran sebab telah jelas

langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu yang

tersedia, tujuan yang hendak dicapai, kemampuan daya serap peserta

didik, serta ketersediaan media yang ada.

2. Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktifitas peserta didik

dalam pembelajaran.

3. Memudahkan untuk melakukan analisa terhadap perilaku peserta didik

secara personal maupun kelompok dalam waktu relative singkat


11

4. Dapat membantu guru pengganti untuk melanjutkan pembelajaran

peserta didik secara terarah dan memenuhi maksud dan tujuan yang

sudah ditetapkan (tidak sekedar mengisi kekosongan).

5. Memudahkan untuk menyusun bahan pertimbangan dasar dalam

merencanakan Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka memperbaiki

atau menyempurnakan kualitas pembelajaran.

b. Bagi Peserta Didik

1. Kesempatan yang lebih luas untuk berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran

2. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran

3. Mendorong semangat belajar serta ketertarikan mengikuti pembelajaran

secara penuh

4. Dapat melihat atau membaca kemampuan pribadi dikelompoknya

secara objektif.

c. Bagi Supervisor.

1. Dapat dijadikan bahan kajian pelaksanaan tugas guru dan merumuskan

bentuk layanan bantuan supervisi.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dalam mengidentifikasi masalah

pengajaran dan mendeskripsikan alternativ pemecahan masalah yang

dapat dilakukan.

Dengan demikian jelas, hal ini berarti bahwa model dan desain yang

tepat untuk proses belajar memiliki manfaat dalam membantu peserta didik

untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara

berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri yang dapat menimbulkan


12

perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, dan dari

yang tidak mampu melakukan gerak menjadi mampu melaksanakannya

dengan tepat dan benar sehingga peserta didik mendapatkan hasil belajar

yang baik, artinya dapat memudahkan proses belajar.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan mengenai Model dan Desain Pembelajaran

yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Olahraga (PJOK) diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengertian Model dan desain pembelajaran adalah bentuk pembelajaran

yang tergambar dalam pembelajaran dari awal sampai akhir yang berisikan

pendekatan, strategi, metode, dan penilaian pembelajaran yang memiliki

tujuan untuk keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar PJOK dan

bermanfaat untuk memudahkan serta terciptanya pembelajaran yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Sedangkan desain

pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem

pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu

belajar.

2. Tujuan dari penerapan model dan desain pembelajaran PJOK yaitu untuk

keberhasilan pelakasnaaan pembelajaran sehingga menciptakan kondisi

yang memungkinkan bagi peserta didik belajar dengan efektif dan efesien

sehingga terciptanya proses belajar yang kreatif dan menyenangkan dan

tercapainya hasil belajar yang optimal. Pembelajaran dikatakan efesien

karena terlaksananya proses belajar dengan benar (doing the right things).

3. Model dan Desain yang tepat diberikan dalam proses belajar sangat

berpengaruh dan memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas belajar

yang efektif dan memberikan hasil belajar yang diinginkan peserta didik,

tidak hanya bagi peserta didik akan tetapi juga membantu memudahkan

13
14

seorang guru dalam mengelola kelas agar terjadinya proses belajar

mengajar yang berjalan efektif dan efesien.

Berdasarkan uraian di atas, menyatakan mengenai model dan desain

pembelajaran dalam PJOK dapat diambil kesimpulan secara keseluruhan

bahwa model dan desain pembelajaran perlu dirancang dengan baik dan benar

sebelum diterapkan dalam proses belajar, karena model pembelajaran yang

didesain sangat berpengaruh dan memiliki tujuan sekaligus manfaat dalam

membantu peserta didik untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide,

keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan diri sendiri yang dapat

menimbulkan terjadinya perubahan pada diri peserta didik sehingga diperoleh

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu, sangat penting

mempersiapkan dan melaksanakan berbagai model pembelajaran yang

menarik dan sesuai kebutuhan karakteristik anak untuk meningkatkan hasil

prestasi belajar peserta didik.

B. Saran

Kita sebagai calon pendidik atau sebagai guru harus dapat menerapkan

model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan karakter peserta didik

dalam pembelajaran agar telihat capaian hasil belajar siswa secara sistematis

dan terukur sesuai indikator yang dicapai. Pemilihan model dan desain

pembelajaran harus disesuaikan dengan fokus sasaran pembelajaran, agar

terjadinya komunikasi sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran PJOK sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar. Untuk

lebih mengetahui dan memahami model-model dan desain pembelajaran yang


15

digunakan dalam proses belajar dapat dilihat pada buku ajar atau media baca

lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arends. 1997. Model-Model Pembelajaran Inovatif Beorientasi Konstruktivitis.


Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Joyce, Bruce. 1992. Models of Teaching. USA: Allyn and Bacon.

Muhammad, Yaumi. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan


Dengan Kurikulum 2013 Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Punanji, Setyosari dan Bunga Sari Fatmawati. 2019. Desain Pembelajaran.


Jakarta: Bumi Aksara

Seel, et.al. 2017. Instructional Design for Learning: Theoretical Foundations.


AW Rotterdam: Sense Publishers.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Syaiful, Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Zalfendi dan Nurul Ihsan. 2017. Micro Teaching. Padang: Sukabina Press.

16

Anda mungkin juga menyukai