Anda di halaman 1dari 17

Mendesain Model Pembelajaran Smith dan Ragan ke Dalam

PJOK

(Makalah Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Model Dan Desain


Pembelejaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga)

Oleh
Icuk Sugiarto / 21199030

Dosen Pengampu MK:


1. Dr. Hendri Neldi, M.Kes
2. Dr. Willadi Rasyid, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA (S2)


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi Anugerah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar, yaitu Nabi Muhammad SAW

yang telah menunjukkan jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang

sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis mengucap terimakasih kepada Bapak Dr. Hendri Neldi,M.Kes., dan

Bapak Dr. Willadi Rasyid, M.Pd selaku Dosen Matakuliah Model Dan Desain

Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga yang telah memberikan tugas ini.

penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan

serta pengetahuan pembeca mengenai Mendesain Model Pembelajaran Smith dan

Ragan Kedalam PJOK

Penulis juga menyadri sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap ada nya

kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah dibuat.

Padang, 24 Mei Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan ..................... 4
B. Defenisi Model pembelajaran Smith dan Ragan ................................... 5
C. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Smith Dan Ragan........ 6
D. Mendesain model pembelajaran Smith dan Ragan ke dalam PJOK ...... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................... 14

DAFTAR RUJUKAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah

Proses pembelajaran dan keberhasilan hasil belajar peserta didik sangat

berpengaruh terhadap kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh seorang

guru, karena guru berperan penting dalam proses belajar mengajar agar terjadinya

interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga dengan begitu tercapainya

tujuan pembelajaran yang berlangsung. Guru perlu menguasai kemampuan dalam

merencanakan atau merancang suatu bentuk kegiatan dalam pembelajaran

menerapkan hingga melakukan kegiatan evaluasi sehingga terciptanya

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik. Oleh karena itu

guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi

pembelajaran dengan menggunakan cara mengajar yang tepat berdasarkan

karakteristik dan tingkatan kelas anak didik tersebut, cara mengajar yang

direncanakan secara sistematis serta mampu membuat media pembelajaran atau

menggunakan media, pembelajaran interaktif dapat meningkatkan rasa ingin tahu

anak didik dan menambah pengalaman mereka mengenai materi pembelajaran

karena pembelajaran yang menggunakan alat bantu media atau teknologi sangat

membantu guru dalam penyampaian materi kepada anak tersebut dan anak lebih

mudah mengerti, dengan media dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik

membuat peserta didik mengerti dengan materi dan pembelajaran terasa lebih

menyenangkan karena tidak membosankan karena anak didik dapat melihat atau

mendengar langsung dari media yang digunakan oleh guru namun.

1
2

Kenyataannya masalah yang masih terjadi di dalam pembelajaran PJOK

yaitu metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan metode itu tidak sesuai dengan apa yang sudah

guru rencanakan berdasarkan RPP yang sudah disiapkan sebelum proses belajar

mengajar, selain itu metode yang digunakan kurang bervariasi ditambah tidak

didukung dengan media pembelajaran yang membantu proses dalam kegiatan

belajar antara guru terhadap peserta didik sehingga anak mudah sekali merasa

bosan padahal proses belajar PJOK sangat dominan dengan kegiatan atau aktivitas

melalui gerakan yang dilakukan oleh anak didik sehingga membutuhkan strategi

pembelajaran yang tepat digunakan oleh guru, maka dari itu dibutuhkan

penggunaan media sebagai sarana yang membantu proses belajar mengajar yang

efektif dengan begitu agar terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif

guru membutuhkan model pembelajaran yang didisain sesuai kebutuhan peserta

didik serta tingkatan kelas peserta didik tersebut karena model pembelajaran dapat

sebagai panduan atau acuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar

salah satunya model yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran PJOK

yaitu model pembelajaran Smith dan Ragan.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan

yaiti : bagaimana mendesain model pembelajaran Smith dan Ragan ke dalam

PJOK?
3

1.3 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah dilakukan adalah: untuk

mendeskripsikan cara mendesain model pembelajaran Smith dan Ragan ke dalam

PJOK
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) pada dasarnya

merupakan bagian integrasi dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang

bertujuan untuk mengembangkan aspek kesegaran jasmani dan rohani pada setiap

individu sehingga memiliki keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional,

keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan

olahraga. PJOK adalah semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan

dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Yang dipilih itu haruslah

yang memberikan sumbangan bagi peserta didik untuk menumbuhkan sifat

toleransi, ramah, baik hati, suka menolong dan mempunyai kepribadian yang kuat.

PJOK adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

direncanakan secara sistematis bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif dan

emosional dalam rangka sistem pendidikan nasional” (Depdiknas, 2003: 1). Di

dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Tahun 2005 dijelaskan

bahwa, pembinaan dan pengembangaan olahraga pendidikan pasal 25 ayat 4

adalah: “pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dengan

memperhatikan potensi, kemampuan, minat dan bakat peserta didik secara

menyeluruh, baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler”.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa PJOK adalah dapat

meningkatkan potensi yang ada dalam diri anak didik, dapat meningkatkan minat

dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani serta dapat menyalurkan bakat

4
5

yang ada pada diri anak didik melalui kegiatan yang bermanfaat. Dari proses

pembangunan, guru PJOK diharapkan dapat mengajar berbagai keterampilan

gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga. Internalisasi nilai-nilai

(sportifitas, jujur, kerjasama dan lain-lain) serta pembiasaan pola hidup sehat yang

pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang

bersifat teoritis, tetapi melibatkan aspek fisik, mental, intelektual, emosional dan

sosial peserta didik.

B. Defenisi Model pembelajaran Smith and Ragan

Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan dalam Benny (2009:120)

mengemukakan sebuah model desain sistem pembelajaran yang popular di

kalangan mahapeserta didik dan profesional yang memiliki kecenderungan

terhadap implementasi teori belajar kognitif. Hampir semua langkah dan prosedur

dalam sistem pembelajaran ini difokuskan pada rancangan tentang strategi

pembelajaran. Smith dan Ragan mencoba mengelaborasi tentang model

pembelajaran pengajaran (instruction) sebagai usaha menyampaikan informasi dan

kegiatan-kegiatan yang memfasilitasi pencapaian yang diinginkan oleh peserta

didik berupa tujuan khusus pembelajaran (specific learning goals).

Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Smith dan

Ragan ini mencerminkan adanya keyakinan filosofis mereka bahwa penerapan

solusi untuk memecahkan masalah pembelajaran secara sistematis akan

menghasilkan program pembelajaran yang efektif dan efisien. Smith dan Ragan

juga berpandangan bahwa model desain sistem pembelajaran yang diciptakannya

merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik .


6

C. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Smith and Ragan

Model desain ini, menurut Gustafon dan Branch dalam Benny (2009:125)

bersifat sangat komprehensif dalam implementasi nya, yang mana dapat di lihat dalam

bentuk bagan berikut ini ;

Gambar 1. Bagan Model Pembelajaran Smith and Ragan

Model pembelajaran yang dikemukakan oleh Smith dan Ragan terdiri atas

beberapa langkah dan prosedur pokok sebagai berikut:

1. Analisis lingkungan belajar

Analisis lingkungan belajar meliputi prosedur menetapkan kebutuhan

akan adanya proses pembelajaran dan lingkungan tempat program

pembelajaran akan diimplementasikan. Tahap analisis dalam model ini


7

digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah - masalah

pembelajaran.

2. Analisis karakteristik peserta didik

Analisis karakteristik peserta didik meliputi aktivitas atau prosedur untuk

mengidentifikasi dan menentukan karakteristik peserta didik yang akan

menempuh program pembelajaran yang di desain. Karakteristik peserta didik

yang akan menempuh program pembelajaran meliputi kondisi sosial ekonomi,

penguasaan isi atau materi pelajaran, dan gaya belajar. Gaya belajar peserta

didik dapat dikelompokkan menjadi gaya belajar auditori, belajar visual dan

kinestetik.

3. Analisis tugas pembelajaran

Analisis tugas pembelajaran atau disebut juga dengan istilah task analysis

merupakan langkah yang dilakukan untuk membuat deskripsi tugas-tugas dan

prosedur yang perlu dilakukan oleh individu untuk mencapai tingkat

kompetensi dalam melakukan suatu jenis pekerjaan. Analisis tugas perlu

dilakukan untuk menetapkan tujuan-tujuan pembelajaran spesifik yang perlu

dimiliki oleh pembelajar untuk mencapai tingkat kompetensi dalam melakukan

pekerjaan. Tujuan-tujuan pembelajaran spesifik ini biasanya disusun secara

berjenjang atau hirarkis.

4. Menulis butir tes

Menulis butir-butir tes dilakukan untuk menilai apakah program

pembelajaran yang dirancang dapat membantu peserta didik dalam mencapai

kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Butir-butir tes


8

yang ditulis harus bersifat valid dan reliable agar dapat digunakan untuk

menilai kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

5. Menentukan strategi pembelajaran

Menentukan strategi pembelajaran dilakukan untuk mengelola program

pembelajaran yang didesain agar dapat membantu peserta didik dalam

melakukan proses pembelajaran yang bermakna. Strategi pembelajaran dalam

konteks ini dapat diartikan sebagai siasat yang perlu dilakukan oleh instruktur

agar dapat membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Contoh penggunaan strategi pembelajaran adalah menentukan urutan

penyampaian materi pelajaran. Dalam menyajikan materi pelajaran kepada

peserta didik , guru dapat menggunakan pendekatan deduktif atau induktif.

Pendekatan induktif biasanya dimulai dari contoh-contoh yang akan membantu

peserta didik untuk membangun pengetahuan yang dipelajari.

6. Memproduksi program pembelajaran

Memproduksi program pembelajaran mempunyai makna adanya proses

atau aktivitas dalam menerjemahkan desain sistem pembelajaran yang telah

dibuat ke dalam bahan ajar atau program pembelajaran. Program pembelajaran

merupakan output dari desain sistem pembelajaran yang mencakup deskripsi

tentang kompetensi atau tujuan, metode, media, strategi, dan isi atau materi

pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar.

7. Melaksanakan evaluasi formatif

Melakukan evaluasi formatif untuk menemukan kelemahan- kelemahan


9

dari draf bahan ajar yang telah dibuat untuk segera direvisi agar menjadi

program pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. Evaluasi formatif

pada umumnya dilakukan terhadap prototype program pembelajaran yang

sedang dikembangkan.

8. Merevisi program pembelajaran

Merevisi program pembelajaran dilakukan terhadap kelemahan-

kelemahan yang masih terlihat pada rancangan atau draf program

pembelajaran. Dengan melakukan revisi terhadap draf program pembelajaran

maka progam tersebut diharapkan dapat menjadi program pembelajaran

berkualitas yaitu pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.

D. Implementasi model pembelajaran smith dan ragan

Implementasi mendesain model pembelajaran smith dan ragan kedalam

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, yang mana akan di uaraikan berikut

ini:

1. Analisis lingkungan belajar

Di tahapan ini yang mana mengidentifikasikan masalah-masalah dalam

pembelajaran, kasus yang biasa dijumpai dalam PJOK yaitu tidak memadainya

sarana dan prasarana di sekolah, sehingga hal tersebut menuntut guru untuk

berpikir kreatif dan inovatif sehingga terpenuhinya kekurangan tersebut.

2. Analisis karakteristik peserta didik

a. Analisis kondisi sosial ekonomi peserta didik

Kondisi ekonomi peserta didik rata-rata anak kalangan menengah keatas.

Hal ini dilihat dari datadata mendasar peserta didik , seperti: pekerjaan
10

orang tua, kendaraan ke sekolah, sampai uang jajan perhari dari

masingmasing peserta didik

b. Analisis penguasaan materi peserta didik

Diketahui bahwa mata pelajaran PJOK merupakan mata pelajaran yang

sangat di gemari oleh peserta didik, sehingga penguasaan materi dalam

PJOK bisa dikategorikan baik, dikarenakan PJOK ini berhubungan juga

dengan keterampilan gerak dan tidak hanya penguasaan materi secara

teori saja perlu juga analisis penguasaan materi secara praktek, seperti

dalam pembelajaran bola besar, dengan menerapkan materi bola voli, jadi

guru perlu menganalisis penguasaan materi secara gerak, seperi

kemampuan teknik dasar dalam permainan bola voli yang mana memuat

servis, pasing atas, pasing bawah, dll.

c. Analisis gaya belajar peserta didik

Analisis gaya belajar sangat di perlukan, dikarenakan PJOK merupakan

pembelajaran secara praktek lebih banyaknya, maka tidak cukup hanya

gaya belajar audio saja, akan tetapi membutuhkan adalah audio yang

dibarengi dengan visualisasinya, serta gaya belajar kinestetiknya juga.

Contohnya, dalam pembelajaran bola besar dengan materi bola voli tidak

cuku hanya penyampaian bagaimana geraka servis saja, namun harus dii

barengi dengan praktek secara langsung.

3. Analisis tugas belajar

Pada langkah ini dilakukan analisis terhadap tugas-tugas berupa

kompetensi yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. itu, juga


11

ditetapkan tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih spesifik agar peserta didik

mencapai tingkat kompetensi yang diinginkan.

Berdasarkan analisis lingkungan belajar peserta didik dan analisis

karakteristik peserta didik, maka tugas-tugas yang akan dilakukan peserta didik

selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai contoh pembelajaran

bola besar dengan materi bola voli seperti menyebutkan serta mampu

mempraktekkan teknik-teknik dasar dalam pembelajaran bola voli .

4. Menulisan Butir Tes

Pada tahapan ini disusun butir-butir soal tes yang akan digunakan untuk

menilai apakah media yang dirancang dapat membantu peserta didik dalam

mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran. Dasar dari penulisan butir tes

ini adalah analisis tugas pembelajaran. Yang mana awalnya penulis mengambil

contoh pembelajaran bola besar dengan materi bola voli, tentunya butir tes

yang di gunakan yaitu tes kemampuan dasar peserta didik dalam penguasaan

teknik dasar dalam bola voli.

5. Menentukan Strategi Pembelajaran

Diketahui bahwa dengan K-13 pendekatan pembelajaran yang diterapkan

adalah studen center, maka pada tahap pemilihan strategi pembelajaran dipilih

strategi pembelajaran discavery,

6. Memproduksi Program Pembelajaran

Tentunya rancangan awal meliputi rancangan awal game dan rancangan

awal RPP, serta menetapkan desain pembelajaran seperti apa yang akan

diterapkan, yang sesuai dengan analisis terdahulu yang tekah di tetapkan.


12

7. Evaluasi Formatif

Pada tahap ini dilakukan sebuah uji coba tentang keefektifan media yang

telah dibuat. Dalam tahap ini diperoleh data tentang hasil belajar peserta didik ,

pendapat guru bidang studi dan respon peserta didik terhadap media game

yang dikembangkan. Hasil belajar peserta didik meliputi hasil diskusi dan

hasil unjuk kerja (turnament).

evaluasi formatif nantinya akan digunakan untuk merevisi media game

yang dikembangkan. Selain itu, data hasil uji coba ini akan dianalisis untuk

mengetahui apakah perangkat yang peneliti kembangkan termasuk kriteria

efektif.

8. Revisi Program Pembelajaran

Setelah menjalani evaluasi formatif, media game dianggap sudah valid,

praktis, dan efektif.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran Simth and Ragan ini memiliki kecenderungan terhadap

implementasi teori belajar kognitif. Adapun langkah desain pembelajaran model

Smith and Ragan dibagi menajdi 3 tahap. Tahap pertama analisis, meliputi: (1)

analisis lingkungan belajar, (2) analisis karakteristik siswa, (3) analisis tugas

pembelajaran, dilanjutkan dengan (4) menulis butir tes. Tahap kedua strategi,

meliputi: (1) menentukan strategi pembelajaran, dan (2) memproduksi program

pembelajaran. Tahap ketiga evaluasi, meliputi: (1) melaksanakan evaluasi

formatif dan (2) merevisi program pembelajaran.

B. Saran

14
15

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. (2003). UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Benny.(2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat

Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Thun 2005. pasal 25.ayat 4.Tentang


Sistem Keolahragaan Nasional.jakarta:Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai