Anda di halaman 1dari 6

A.

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan konsep dasar pemikiran seorang peneliti

untuk menggambarkan keterkaitan antara variabel-variabel penelitian berdasarkan

teori-teori yang ada. Oleh karena itulah, berdasarkan teori-teori dan pendapat para

ahli yang dikemukakan pada tujuan pustaka, dapat disusun kerangka konseptual

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh Langsung Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Kecepatan

Lari Sprint 100 Meter Pada Siswa SMK Negeri 1 Rambah

Pada dasarnya faktor utama daya ledak otot tungkai adalah kekuatan

dan kecepatan. Oleh karena itu Moeloek dalam Santosa (2015:3) menyatakan

bahwa, “Daya ledak otot itu dipengaruhi oleh kecepatan dan kekuatan

kontraksi”. Maka semua faktor yang mempengaruhi kedua hal diatas akan

mempengaruhi daya ledak. Dimana dengan daya ledak otot tungkai yang baik

maka akan sangat mendukung dalam kecepatan lari Sprint siswa tersebut.

Untuk mengukur bersarnya daya ledak otot tungkai bisa dilakukan dengan

menggunakan jenis tes seperti Standing board jump tes (Johnson dan Nelson

dalam Santosa (2015:3). Irwandi dalam Anggara (2017:139) mengatakan

bahwa daya ledak otot tungkai sebagai kemampuan seseorang untuk

menggerakkan tubuh atau bagian bagiannya secara kuat dan kecepatan tinggi.

Daya ledak otot tungkai seorang pelari Sprint 100 meter sangat berperan

dalam melakukan start, karena daya ledak otot tungkai merupakan hasil

perpaduan dari kekuatan dan kecepatan dalam kontraksi otot. Berdasarkan

pada beberapa pendapat di atas, dapat ditarik suatu pengertian bahwa daya
ledak otot tungkai adalah suatu kemampuan untuk melakukan aktivitas secara

kuat dan cepat untuk menghasilkan tenaga otot tungkai.

Berdasarkan uraian tersebut, di duga ada pengaruh langsung daya

ledak otot tungkai terhadap kecepatan lari Sprint 100 meter.

2. Pengaruh Langsung Kelincahan Terhadap Kecepatan Lari Sprint 100

Meter Pada Siswa SMK Negeri 1 Rambah

Kelincahan merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan

oleh seluruh cabang olahraga. Kelincahan merupakan kemampuan seorang

atlet untuk mengubah arah, membuat cepat berhetnti, dan melakukan gerakan

cepat, halus, efisien dan berulang-ulang. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia dalam Rohman (2015: 3) lincah berarti selalu bergerak, tidak diam,

tidak renang, tidak tetap. Harsono dalam Rohman (2015: 3) orang yang lincah

adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi

tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan

keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Suharto dalam Rohman

(2015: 3) mendefinisikan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk

merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang di

hadapi.

Pada cabang atletik yaitu lari Sprint 100 meter kelincahan sangat

berperan saat melakukan lari, dimana kecepatan siswa akan bertambah saat

melakukan lari Sprint 100 meter. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

kelincahan menurut Moeloek dan Arjadino dalam Rohman (2015: 3) adalah:

tipe tubuh, usia, jenis kelamin, berat badan, dan kelelahan. Jadi dapat peneliti
simpulkan dari pernyataan di atas bahwa kelincahan adalah kemampuan

untuk bergerak mengubah arah dan posisi dengan secepat mungkin.

Siswa yang memiliki kelincahan yang baik maka kecepatan larinya

akan lebih maksimal. Berdasarkan uraian di atas, diduga terdapat pengaruh

langsung kelincahan terhadap kecepatan lari Sprint 100 meter.

3. Pengaruh Langsung Kelentukan Terhadap Kecepatan Lari Sprint 100

Meter Pada Siswa SMK Negeri 1 Rambah

Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk meregangkan otot-otot

dan ligament semaksimal mungkin sesui dengan kemampuan atau keluasan

garak tubuh. Menurut Syafruddin (2011: 112), kelentukan berbicara tentang

kemampuan fungsi persendian/pergelangan seperti sendi bahu, lutut, kaki,

pinggul, pergelangan tangan dan lain-lain. Kelentukan dapat membantu siswa

untuk melakukan gerakan yang diinginkan dan dapat mencegah cidera pada

pemain tersebut. Setiap gerakan akan berhasil dilakukan dengan sempurna

apabila memiliki kelentukan yang bagus, apabila tidak memiliki kelentukan

yang bagus, gerakan yang dilakukan akan kaku serta menimbulkan cidera.

Dengan demikian diduga siswa yang memiliki kelentukan yang baik maka

akan memiliki kemampuan gerak yang baik pula. Begitu juga jika kelentukan

siswa kurang baik makankemampuan gerak siswa juga kurang baik.

Berdasarkan uraian tersebut, di duga ada pengaruh langsung

Kelentukan terhadap kecepatan lari Sprint 100 meter.


4. Pengaruh Tidak Langsung Daya Ledak Otot Tungkai Melalui

Kelentukan Terhadap Kecepatan Lari Sprint 100 Meter Pada Siswa

SMK Negeri 1 Rambah

Daya ledak otot tungkai sangat menentukan keberhasilan dalam

melakukan lari Sprint 100 meter. Siswa yang memiliki daya ledak otot

tungkai yang baik, maka akan menghasilkan kecepatan lari Sprint 100 meter

yang maksimal. Dengan kata lain, kecepatan lari Sprint 100 meter sangat

bergantung pada daya ledak otot tungkai yang di miliki oleh masing-masing

siswa. Semakin besar daya ledak otot tungkai yang dimiliki siswa, maka

kecepatan lari akan lebih maksimal. Hal ini sangat memungkinkan siswa

dalam melakukan lari Sprint 100 meter dengan secepat mungkin.

Selanjutnya, Kelentukan merupakan salah satu unsur dalam mencapai

kecepatan lari Sprint 100 meter dengan maksimal. Kelentukan merupakan

kemampuan tubuh untuk meregangkan otot-otot dan ligament semaksimal

mungkin sesui dengan kemampuan atau keluasan garak tubuh. Siswa yang

memiliki kelentukan yang baik maka akan memiliki kemampuan gerak yang

baik pula. Begitu juga jika kelentukan siswa kurang baik maka kemampuan

gerak siswa juga kurang baik.

Berdasarkan uraian tersebut, di duga ada pengaruh tidak langsung

daya ledak otot tungkai terhadap kecepatan lari Sprint 100 meter melalui

Kelentukan.
5. Pengaruh Tidak Langsung Kelincahan Melalui Kelentukan Terhadap

Kecepatan Lari Sprint 100 Meter Pada Siswa SMK Negeri 1 Rambah

Kelincahan merupakan kemampuan siswa untuk bereaksi terhadap

rangsangan mampu mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat, tepat, dan

efisien pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan akan

posisi tubuh dalam melakukan lari Sprint 100 meter. Kelincahan merupakan

gabungan dari koordinasi gerak, kecepatan, kelentukan dan power.

Kelentukan merupakan kemampuan tubuh untuk meregangkan otot-

otot san ligament semaksimal mungkin sesui dengan kemampuan atau

keluasan garak tubuh. Setiap gerakan akan berhasil dilakukan dengan

sempurna apabila memiliki kelentukan yang bagus, apabila tidak memiliki

kelentukan yang bagus, gerakan yang dilakukan akan kaku serta

menimbulkan cidera.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang

memiliki kelincahan dan Kelentukan yang baik maka kecepatan dalam

melakukan lari Sprint 100 meter akan maksimal. Dengan demikian diduga

kelincahan dan Kelentukan mempengaruhi kecepetan lari Sprint 100 meter

siswa.

6. Pengaruh Daya Ledak Otot Tungkai, Kelincahan, Dan Kelentukan

Secara Simultan Terhadap Kecepatan Lari Sprint 100 Meter Pada Siswa

SMK Negeri 1 Rambah

Seperti bahasan sebelumnya, bahwa daya ledak otot tungkai sangat

menentukan keberhasilan dalam melakukan lari Sprint 100 meter. Dimana


dengan daya ledak otot tungkai yang baik maka akan sangat mendukung

dalam kecepatan lari Sprint siswa tersebut. Selain memiliki daya ledak otot

tungkai, kelincahan juga sangat menentukan keberhasilan dalam melakukan

lari Sprint 100 meter. Siswa yang memiliki daya ledak otot tungkai yang baik

tanpa didukung oleh kelincahan, maka kecepatan lari Sprint yang dilakukan

tidak akan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai