Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561

Vol. 8, No. 2, Hal. 353-360, Juni 2022 E-ISSN 2580-1430


DOI : 10.5281/zenodo.6783739

Analisis Manajemen Fasilitas Olahraga di Sumatera Barat


Nugroho Susanto 1)*, Nuridin Widya Pranoto 2), S. M. Fernanda Iragraha 3)
Khoiril Anam 4)
1) dan 2)
Program Studi Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Padang,
3)
Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia,
4)
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
E-mail : 1) nugrohosusanto@fik.unp.ac.id, 2) nuridin@fik.unp.ac.id,
3)
fernanda.iragraha@mahadewa.ac.id, 4) khoiril.ikor@mail.unnes.ac.id

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana GOR H. Agus Salim Kota Padang
menangani manajemen olahraga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.
Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan informasi. Ada tiga
orang yang dilibatkan dalam penelitian ini, yakni Ketua Disdikpora Kota Padang, Kepala Seksi
Prasarana, dan pegawai GOR H. Agus Salim. Persistensi, kredibilitas, ketergantungan,
transferabilitas, dan konfirmabilitas digunakan untuk menentukan validitas data. Reduksi data,
penyajian, dan penarikan kesimpulan semuanya digunakan dalam pendekatan analisis data.
Temuan menunjukkan bahwa perencanaan GOR H. Agus Salim telah selaras dengan visi dan
tujuannya, yaitu untuk meningkatkan dan membangun infrastruktur GOR H. Agus Salim
sehingga lebih eksekutif dan dikelola secara efektif. Kerangka hubungan kerja antara kepala
bidang infrastruktur, staf, dan personel pada dasarnya identik dengan manajemen olahraga.
Penempatan dan orientasi pegawai hampir sama dengan norma manajemen olahraga, yaitu
merespons keadaan dan lingkungan GOR H Agus Salim. Arahan yang dirancang merupakan
model pengendalian bebas yang dilaksanakan melalui pembinaan komunikasi yang efektif antar
karyawan melalui pendekatan personal. Sebulan sekali, pertemuan dengan rencana penilaian dan
laporan kerja diadakan untuk melakukan kontrol.

Kata kunci : manajemen; fasilitas; olahraga

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out how GOR H. Agus Salim Padang City handles sports
management. This research is a qualitative descriptive study. Observations, interviews, and
documentation were used to collect information. There were three people involved in this
research, namely the Head of the Disdikpora of Padang City, the Head of the Infrastructure
Section, and the GOR employee H. Agus Salim. Persistence, credibility, dependability,
transferability, and confirmability were used to determine the validity of the data. Data reduction,
presentation, and conclusion drawing are all used in the data analysis approach. The findings
show that the planning of GOR H. Agus Salim is in line with its vision and objectives, namely to
improve and build the infrastructure of GOR H. Agus Salim so that it is more executive and
managed effectively. The framework of the working relationship between the head of
infrastructure, staff and personnel is essentially identical to that of sports management. The
placement and orientation of employees are almost the same as the norms of sports management,
namely responding to the circumstances and environment of GOR H Agus Salim. The designed
directive is a model of free control that is implemented by fostering effective communication
between employees through a personal approach. Once a month, a meeting with the assessment
plan and work report is held to carry out control.

Keywords : management; facilities; sports

353
N. Susanto, N. W. Pranoto, S. M. F. Iragraha & K. Anam, Analisis Manajemen Fasilitas Olahraga di
Sumatera Barat

PENDAHULUAN menjadi tuan rumah waralaba hoki kecil


Saat ini, olahraga bukan hanya harus berusaha memaksimalkan manfaat
sekedar permainan, tetapi juga fasilitas dengan mencari acara olahraga
merupakan industri yang telah dan hiburan non-hoki. Olahraga pelajar
menciptakan banyak bisnis yang merupakan pendekatan yang efektif
dikombinasikan dengan bidang lain untuk meningkatkan aktivitas fisik siswa
seperti teknik medis, psikologi, nutrisi, melalui program, kegiatan dan acara
teknologi informasi, pariwisata, olahraga dalam lingkungan yang
pemasaran (Sadeqi-Arani & mendukung disertai sarana dan prasarana
Ghahfarokhi, 2022). Penyelenggaraan yang aman dan nyaman (Mohayya et al.,
acara olahraga dan hiburan tetap menjadi 2021). Dalam penelitian manajemen
strategi utama bagi banyak pemimpin fasilitas mencatat bahwa ada kekurangan
sipil yang mengejar pariwisata dan penelitian ilmiah yang
pembangunan ekonomi di kota masing- mempertimbangkan dampak dari
masing. langkah-langkah penghematan dalam
Industri olahraga menuntut konteks manajemen olahraga (Parnell et
penguasaan keterampilan digital dari para al., 2017). Perlunya mengidentifikasi
profesional di masa depan (López-Carril alasan utama mengapa manajemen
et al., 2022). Penelitian mengungkapkan fasilitas olahraga perlu di teliti adalah
bahwa persepsi pengguna terhadap teknik penting bagi manajer fasilitas
lingkungan fisik yang tercipta di dalam olahraga (Schwarz et al., 2009).
fasilitas olahraga mempengaruhi sikap GOR Haji Agus Salim dibangun
dan perilaku pengguna terkait dengan pada tahun 1983 sebagai persiapan
aktivitas olahraga. Jika dianalisa tempat pelaksanaan MTQ 13 tahun 1983 oleh
yang lebih disukai orang untuk Pemerintah Daerah Sumatera Barat.
melakukan aktivitas fisik olahraga Awalnya, di kota Padang ada dua stadion;
merupakan gelanggang olahraga sebagai Salah satunya adalah Stadion Imam
tempat untuk penggunaan bersama Bonjol yang dikelola Kodam 0302
(Santacruz Lozano et al., 2021). Tempat Padang dan GOR H. Agus Salim. Pada
olahraga adalah infrastruktur yang sangat tahun 1992, Stadion Imam Bonjol
diperlukan dari perguruan tinggi dan dihancurkan dan diubah menjadi taman
masyarakat. Tempat olahraga kota oleh Pemerintah Kota Padang. Sejak
mewujudkan pengajaran olahraga dan saat itu, Stadion H. Agus Salim Padang
fungsi rekreasi antara guru dan siswa menjadi satu-satunya stadion perwakilan
(Sun, 2015). di kota Padang. Berdasarkan pengamatan,
Meneliti fasilitas ini menghadirkan fasilitas olahraga milik pemerintah di
peluang unik untuk mengeksplorasi Kota Padang relatif sedikit, sehingga
pemanfaatan dan mengidentifikasi masyarakat memilih untuk berolahraga di
potensi tempat untuk memiliki dampak ruang terbuka yang tidak diperuntukkan
positif yang lebih besar bagi komunitas untuk kegiatan olahraga, seperti taman,
tuan rumah. pembangunan, karena kota jalur pejalan kaki, dan lahan kosong di
akan menghadapi masalah di mana tim, sekitar lingkungan pemukiman warga.
fasilitas, dan acara lainnya tidak Maka dengan banyaknya sarana olahraga
terintegrasi ke dalam strategi di Padang saat ini, diperlukan
pembangunan yang lebih luas . Jelas, pengelolaan sarana yang baik.
kota-kota yang membangun arena untuk

354
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

Pengelolaan sarana olahraga di Gor penelitian ini, peneliti menggunakan jenis


H Agus Salim sangat berpengaruh dalam penelitian kualitatif dengan desain
mencapai tujuan pemeliharaan. Tujuan penelitian studi kasus (Creswell &
pengelolaan fasilitas olahraga adalah Creswell, 2018). Subyek penelitian ini
proses perencanaan, penyelenggaraan, meliputi kepala Diaspora Sumbar, kepala
koordinasi, dan evaluasi kinerja fasilitas seksi prasarana, dan pengelola gor.
olahraga sehari-hari. Sarana olahraga Dalam penelitian kualitatif, instrumen
dimanfaatkan oleh asosiasi olahraga, yang digunakan adalah wawancara,
cabang olahraga induk, dan sarana dokumentasi, dan observasi. Teknis
olahraga yang dikelola oleh analisis data dalam penelitian ini adalah
pemerintah/lembaga yang pada upaya yang dilakukan dengan bekerja
umumnya dapat dimanfaatkan oleh dengan data, mengorganisasikan data,
masyarakat. Adanya pengelolaan sarana memilahnya menjadi unit-unit yang dapat
olahraga yang baik akan memberikan dikelola, mensintesisnya, mencari dan
kontribusi terhadap kondisi sarana menemukan pola, dan memutuskan apa
olahraga yang akan selalu tertata, yang akan diceritakan kepada orang lain.
terpelihara, dan selalu dalam keadaan Langkah-langkah yang harus dilakukan
siap pakai. dalam menganalisis data penelitian
Pengelolaan sarana prasarana masih kualitatif adalah sebagai berikut: (1)
sangat memprihatinkan, menurut reduksi data, (2) penyajian data, dan (3)
observasi pra-penelitian yang dilakukan penarikan kesimpulan.
peneliti terhadap pengelolaan GOR H.
Agus Salim. Hal yang di keluhkan seperti HASIL DAN PEMBAHASAN
fasilitas toilet, tribun lapangan tertutup Hasil Wawancara dengan
yang bocor, coretan tembok yang sangat Kadispora Sumbar Berkaitan dengan
mengganggu, dan bangunan gedung yang Fungsi-Fungsi Manajemen Fasilitas
tak terurus. Pemeliharaan baik di dalam Olahraga Gor Agus Salim.
maupun di luar kawasan GOR kurang Perencanaan Fasiilitas Olahraga Gor
optimal karena jadwal penggunaan Agus Salim.
gedung yang relatif padat dan terbatasnya Perencanaan pada GOR Agus Salim
jumlah pekerja yang bertugas mengelola dilakukan dalam rapat kerja yang terdiri
fasilitas GOR; akibatnya, beberapa oleh Kepala Dinas Disdikpora Kota
bagian bangunan terbengkalai; ini adalah Padang, Kabid Olahraga, dan Seksi
sesuatu yang banyak orang mengeluh Sarana Prasarana Olahraga selaku
tentang.Dengan kondisi keadaan seperti pelaksana teknis. Organisasi pengelola
ini banyak penyewa maupun penikmat akan menyampaikan tujuan, strategi, dan
olahraga yang merasa kecewa dengan program kerja, baik program kerja jangka
kondisi fasilitas olahraga di Gor H. Agus panjang maupun jangka pendek, pada
Salim. rapat kerja setelah misi terbentuk.
Membuat rencana jangka panjang lima
METODE PENELITIAN tahun dan rencana jangka pendek satu
Penelitian ini merupakan penelitian tahun adalah sesuatu yang harus dicapai
kualitatif yang bertujuan untuk dan dilaksanakan sebagai program di
memperoleh gambaran dan menganalisis tahun berikutnya, khususnya untuk
pelaksanaan fungsi pengelolaan fasilitas menjaga GOR H. Agus Salim Kota
olahraga Gor H. Agus Salim. Dalam Padang berfungsi sebagai fasilitas. ,

355
N. Susanto, N. W. Pranoto, S. M. F. Iragraha & K. Anam, Analisis Manajemen Fasilitas Olahraga di
Sumatera Barat

pusat, dan forum bagi masyarakat umum tugas-tugas kecil tambahan yang sering
dan masyarakat. Terlibat dalam berbagai dilakukan, seperti salam, dikumpulkan.
kegiatan atletik sambil juga Hingga saat ini, terjalin rasa persaudaraan
meningkatkan dan mengembangkan yang kuat antara manajemen Gor H. Agus
infrastruktur sehingga lebih eksekutif dan Salim dengan seluruh karyawan
dikelola dengan baik. Tujuan jangka perusahaan.
panjangnya adalah untuk selalu terbuka
dan transparan dalam proses Aktuating
pembangunan, mengharumkan nama baik Dalam kepemimpinan selalu
dan memperkenalkan salah satu ikon menjaga komunikasi dan hubungan yang
olahraga Padang kepada masyarakat luas, harmonis agar perintah, laporan,
serta membantu masyarakat Padang informasi, berita dan saran dapat diterima
dalam berolahraga agar atlet/atlet dengan baik sehingga terjalin kerjasama
unggulan dapat berprestasi. di berbagai antar pengurus dalam melakukan
cabang olahraga demi mengharumkan kegiatan. Fungsi ini berkaitan dengan
nama Kabupaten. kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin,
Penggorganisasian serta tugas-tugas kepemimpinan
Struktur organisasi Gor H. Agus termasuk komunikasi, motivasi, dan
Salim dikembangkan dengan disiplin. Fungsi mengemudi yang
menggunakan ide-ide yang efektif dan dilakukan oleh manajer Gor H. Agus
efisien. Organisasi yang masih Salim masih belum efektif, karena
berkembang, seperti Gor H. Agus Salim, penyewa terus mengeluhkan kondisi
menyelenggarakan manajemen atau lantai yang berpindah-pindah. Upaya
pengelolaan berdasarkan efisiensi, pengelola semata-mata difokuskan pada
tenaga, dan profesionalisme, dengan pemeliharaan dan peningkatan sarana dan
mengutamakan kemauan atau niat. prasarana yang ada saat ini. Gor H Agus
Karena setiap penelitian dilakukan dan Salim, pengelola sarana olahraga, telah
dipegang oleh satu pegawai, dan hanya memberikan instruksi kepada
satu pegawai, maka jelas kegiatan bawahannya dan pegawai kebersihan
tersebut dilakukan secara profesional tentang cara menjalankan tugas dan
dalam organisasi yang disiapkan. Tetapi kewajibannya. Namun, hanya ada satu
untuk fungsi penggorganisasian tugas petugas di arena olahraga, sehingga
yang di kerjakan masih sering tumpang terjadi defisit tenaga jika fasilitas
tindih. Struktur organisasi Gor H. Agus olahraga perlu dibersihkan.
Salim juga fleksibel dalam hal
komunikasi antar pengurus sesuai bidang Controling
masing-masing. Karena komunikasi yang Dalam menggunakan prosedur dan
kuat menciptakan kenyamanan tersendiri peralatan untuk menjamin bahwa rencana
dalam sebuah organisasi yang sebagian dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
besar dilandasi oleh rasa kekeluargaan, rencana. Manajer harus terus-menerus
maka tidak ada batasan untuk langsung melakukan tindakan pengawasan untuk
berbagi ide dengan pimpinan untuk menjamin tercapainya tujuan. Dengan
kemajuan Gor H Agus Salim. Setelah hanya memeriksa status fasilitas lapangan
diskusi tentang komunikasi yang efektif, saat ini atau dengan langsung ke lapangan
manajemen biasanya memiliki tujuan dan memakainya. Karena pengelola akan
yang sama. Selain itu, sebulan sekali, dapat mendengar dan memahami keluhan

356
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

yang dibuat oleh pengguna lapangan di profesional berdasarkan prinsip dan


arena olahraga dengan cara ini. Pengelola aturan organisasi tim yang sukses,
harus selalu hadir di Gor H. Agus Salim memprofesionalkan layanan profesional
untuk mengawasi pengguna fasilitas dan dan personel yang menyertainya,
memastikan bahwa mereka mengikuti memperkirakan kemungkinan dan
aturan yang telah ditetapkan. Inspeksi potensi (olahraga dan keuangan), dan
berkala terhadap sarana lapangan bertujuan untuk kesuksesan maksimal
olahraga dan prasarana terkait di Gor H (fungsi target klub) di semua bidang
Agus Salim digunakan untuk melakukan pekerjaan (pelatihan), layanan
pengawasan ini. Pengawasan ini profesional, tanggung jawab, dan upaya
dimaksudkan agar manajemen manajemen puncak). Manajemen dalam
mengetahui kekhawatiran penyewa olahraga kontemporer adalah kegiatan
sehingga dapat segera meningkatkan yang sangat profesional, yang tidak hanya
fasilitas dan layanan olahraga bagi menyiratkan pengetahuan yang luas
pelanggan dan penyewa di Gor Agus tentang olahraga, tetapi juga pengetahuan
Salim. tentang disiplin ekonomi dan manajemen
Manajemen modern di bidang dalam olahraga itu sendiri dan sekitarnya
olahraga, fasilitas dan proyek olahraga, (Daddi et al., 2022).
menuntut penguasaan pengetahuan, Dalam menyusun struktur organisasi
keterampilan, kemampuan dan Gor H. Agus Salim berdasarkan prinsip
kompetensi yang diperoleh melalui efektivitas dan efisiensi. Organisasi yang
pendidikan profesional dan akademik masih berkembang, seperti Gor H. Agus
sesuai dengan hukum. Manajemen dalam Salim, menyusun manajemen atau
olahraga merupakan kegiatan yang manajemen berdasarkan efisiensi, tenaga,
menuntut pengetahuan multidisiplin serta dan profesionalisme, dengan
pendidikan dan spesialisasi professional pertimbangan utama adalah kemauan
(Sretenka Dugalić, Krsteska, 2015). atau niat. Dalam dunia manajemen
GOR H Agus Salim direncanakan olahraga, budaya organisasi telah
dalam rapat kerja yang melibatkan Disdik memperoleh keunggulan sebagai konsep
dan Pemuda Kota Padang, Kabid yang berguna dalam menilai dan
Olahraga, dan Seksi Prasarana Olahraga mengelola kinerja. Budaya organisasi
sebagai pelaksana teknis. Mengikuti olahraga dapat didefinisikan sebagai
kerangka misi, manajemen organisasi kumpulan fundamental nilai dan sikap
akan membahas tujuan, strategi, dan yang umum bagi anggota organisasi
program kerja, termasuk program kerja olahragadan yang kemudian menetapkan
jangka panjang dan jangka pendek, dalam standar atau norma perilaku untuk semua
rapat kerja. Pedoman ini dapat anggota(Ratten, 2016).
diproyeksikan sebagai tujuan dan Kehadiran pemerintah daerah dalam
kegiatan strategis jangka panjang untuk menyediakan fasilitas umum tidak
pengelolaan potensi olahraga yang lebih terlepas dari pengalihan alokasi anggaran
sukses: menjelaskan dan membedakan yang tersedia. Besarnya alokasi anggaran
hubungan hukum properti, seringkali menjadi masalah dalam proses
mengumpulkan modal melalui emisi pembangunan daerah. Membangun
sekuritas, memilih personel manajemen fasilitas olahraga harus menjadi prioritas
profesional, terlatih di bidang olahraga termasuk dalam menurunkan tingkat
manajemen, membentuk manajemen kesehatan masyarakat. Sebagai bahan

357
N. Susanto, N. W. Pranoto, S. M. F. Iragraha & K. Anam, Analisis Manajemen Fasilitas Olahraga di
Sumatera Barat

kajian dalam merumuskan kebijakan yang paling sulit dikendalikan(Kenyon et


dalam penyediaan sarana olahraga perlu al., 2018).
mempertimbangkan dampak baik secara Fasilitas itu berperan penting bagi
ekonomi maupun sosial agar keberadaan keberhasilan keseluruhan dan
sarana tersebut dapat meningkatkan kemungkinan peluang pengembangan
kesejahteraan masyarakat (Raharja et al., olahraga tambahan. Beberapa peluang
2021). yang terlewatkan untuk memasuki pasar
Akuating merupakan arahan atau olahraga nonaktif diakui setelah fakta,
perintah yang dimaksudkan untuk ketika orang yang diwawancarai secara
mendorong dan memotivasi orang untuk khusus diminta untuk merenungkan hal
bekerja sama menuju tujuan organisasi. ini (Taks et al., 2014). Dengan demikian,
Selain itu, arahan mengatur perilaku menciptakan kesadaran dan
untuk memastikan bahwa anggota mengembangkan strategi dan taktik untuk
bekerja sama dan produktif. Hukum merangsang partisipasi olahraga sebelum
memungkinkan kita untuk melakukan acara, menerapkan strategi dan taktik ini
kontrol atas perilaku manusia. Menjaga selama dan setelah acara, tampaknya
kesatuan komunikasi dan hubungan penting untuk menciptakan hasil
setiap saat sebagai pemimpin untuk partisipasi olahraga yang sukses.
memastikan bahwa instruksi, laporan, Manajemen sarana olahraga
informasi, berita, dan rekomendasi mempelajari berbagai aspek dari bentuk
diterima dengan baik dan untuk membina kepemilikan, model pengelolaan sarana
kerjasama antar manajemen dalam olahraga, dan pertanyaan tentang
menjalankan operasi.(Santacruz Lozano perancangan, konstruksi dan
et al., 2021). pengoperasiannya. Kebutuhan untuk
Pengawasan ini dilakukan dengan mempelajari manajemen proyek olahraga
inspeksi triwulanan lapangan olahraga muncul dari kebutuhan efektivitas biaya
Gor H Agus Salim dan infrastruktur proses layanan olahraga dan bentuk
terkait. Pemantauan ini bertujuan agar pendanaan olahraga kontemporer (Qian,
manajemen mengetahui keluhan para 2021).
penyewa .(Emery & O’Boyle, 2015). Terlepas dari jenis, ukuran, atau
Temuan penelitian ini menawarkan jumlah fasilitas yang tersedia untuk
wawasan tentang tantangan yang organisasi olahraga, manajer olahraga
dihadapi fasilitas olahraga masyarakat secara aktif terlibat dalam perencanaan,
yang diakibatkan oleh penghematan, dan pembangunan, pembiayaan,
menyusutnya dana dari Pemerintah pusat pemeliharaan, dan pengoperasian fasilitas
untuk layanan publik local (Parnell et al., ini. Manajer olahraga menyadari bahwa
2019). Lebih lanjut, fasilitas olahraga fasilitas berdampak pada organisasi
komunitas yang berbeda telah mengatasi dalam banyak hal (Sciences, 2016).
tantangan ini untuk menjaga Tentunya jumlah, jenis, dan kualitas
keberlanjutan, pada dasarnya melalui program dan kegiatan olahraga yang
adaptasi struktur jaringan dan melalui ditawarkan dipengaruhi langsung oleh
dinamisme pendapatan. Organisasi fasilitas yang tersedia. Kedua, kualitas
olahraga sektor ketiga, seperti fasilitas sarana olahraga merupakan cerminan
olahraga komunitas, sangat bergantung langsung dari organisasi dan program-
pada pendanaan pemerintah, programnya. Fasilitas ini berkontribusi
ketergantungan lingkungan dan salah satu pada merek organisasi olahraga. Fasilitas

358
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

juga memainkan peran penting dalam Daddi, T., Rizzi, F., Pretner, G., Todaro,
layanan pelanggan. Ketiga, fasilitas N., Annunziata, E., Frey, M., &
olahraga merupakan aset penting bagi Iraldo, F. (2022). Environmental
organisasi yang dapat berdampak positif management of sport events: a focus
atau berdampak negatif terhadap on European professional football.
perolehan pendapatan (Winfree et al., Sport, Business and Management:
2019). Sebagian besar program An International Journal, 12(2),
manajemen olahraga mengharuskan 208–232.
siswa untuk mengambil kursus khusus https://doi.org/10.1108/SBM-05-
dalam manajemen fasilitas olahraga dan 2020-0046
perencanaan acara karena kesadaran luas Emery, P., & O’Boyle, I. (2015). The
akan pentingnya manajemen fasilitas dan Sports Management Toolkit. In Sport
perencanaan operasional untuk organisasi Management Review (Vol. 18,
olahraga. Nomor 3).
https://doi.org/10.1016/j.smr.2014.0
SIMPULAN DAN SARAN 9.003
Hasil penelitian menunjukkan Kenyon, J. A., Mason, C., & Rookwood,
bahwa manajemen fasilitas Gor H Agus J. (2018). Emerging third-sector
salim dijadikan tempat pengambilan data sports organisations and navigating
belum dilakukan secara optimal. uncertainty in an ‘era of austerity’: a
Diantaranya masih ada tumpang tindih single ethnographic case study from
dalam fungsi manajemen Liverpool. International Journal of
penggorganisasian dalam pengelolaan Sport Policy, 10(1), 25–42.
Gor. Tetapi untuk fungsi perencaaaan, https://doi.org/10.1080/19406940.20
penggarahan dan actuating sudah berjalan 18.1425732
dengan baik. Bahkan jika manajemen López-Carril, S., Alguacil, M., &
telah mendelegasikan tugas untuk Anagnostopoulos, C. (2022).
mencapai tujuan dan struktur organisasi LinkedIn in sport management
melalui pembagian kerja. education: Developing the students’
professional profile boosting the
DAFTAR PUSTAKA teaching-learning process.
Creswell, W. J., & Creswell, J. D. (2018). International Journal of
Research Design: Qualitative, Management Education, 20(1).
Quantitative adn Mixed Methods https://doi.org/10.1016/j.ijme.2022.1
Approaches. In Journal of Chemical 00611
Information and Modeling (Vol. 53, Mohayya, M., Ehsani, M., Saffari, M., &
Nomor 9). Hossini, R. N. S. (2021). The
file:///C:/Users/Harrison/Downloads Challenges of Educational Sport in
/John W. Creswell & J. David Iran: A Review Study. Annals of
Creswell - Research Design_ Applied Sport Science, 9(4).
Qualitative, Quantitative, and Mixed https://doi.org/10.52547/AASSJOU
Methods Approaches RNAL.966
(2018).pdf%0Afile:///C:/Users/Harri Parnell, D., May, A., Widdop, P., Cope,
son/AppData/Local/Mendeley E., & Bailey, R. (2019). Management
Ltd./Mendeley strategies of non-profit community
Desktop/Downloaded/Creswell, Cr sport facilities in an era of austerity.

359
N. Susanto, N. W. Pranoto, S. M. F. Iragraha & K. Anam, Analisis Manajemen Fasilitas Olahraga di
Sumatera Barat

European Sport Management Santacruz Lozano, J. A., Mateos, M. E.,


Quarterly, 19(3), 312–330. Remón, A. C., & Jiménez-Beatty
https://doi.org/10.1080/16184742.20 Navarro, J. E. (2021). Spanish sport
18.1523944 facilities: Differences between
Parnell, D., Spracklen, K., & Millward, P. public and private, and according to
(2017). Sport management issues in their business model. Retos, 39, 38–
an era of austerity. European Sport 45.
Management Quarterly, 17(1), 67– https://doi.org/10.47197/retos.v0i39.
74. 74842
https://doi.org/10.1080/16184742.20 Schwarz, E. C., Hall, S. A., & Shibli, S.
16.1257552 (2009). Sport facility operations
Qian, H. (2021). Optimization of management. In Sport Facility
Intelligent Management and Operations Management.
Monitoring System of Sports https://doi.org/10.4324/9781856178
Training Hall Based on Internet of 372
Things. Wireless Communications Sretenka Dugalić, Krsteska, A. (2015).
and Mobile Computing, 2021. Challenges of Sports Facilities and
https://doi.org/10.1155/2021/146574 Projects Management in the XXI
8 Century CHALLENGES OF
Raharja, D. S. P., Kusmaedi, N., SPORTS FACILITIES AND
Ma’mun, A., & Berliana. (2021). PROJECTS MANAGEMENT.
Sports facilities and local SPORT- Science & Practice,
government policy: A case study in January 2013.
West Java, Indonesia. International Sun, Z. (2015). A brief analysis of sports
Journal of Human Movement and venues in colleges and universities.
Sports Sciences, 9(4), 71–76. Asian Social Science, 11(16), 114–
https://doi.org/10.13189/saj.2021.09 117.
1312 https://doi.org/10.5539/ass.v11n16p
Ratten, V. (2016). Sport innovation 114
management: towards a research Taks, M., Green, B. C., Misener, L., &
agenda. In Innovation: Management, Chalip, L. (2014). Evaluating sport
Policy and Practice (Vol. 18, Nomor development outcomes: The case of
3). a medium-sized international sport
https://doi.org/10.1080/14479338.20 event. European Sport Management
16.1244471 Quarterly, 14(3), 213–237.
Sadeqi-Arani, Z., & Ghahfarokhi, E. A. https://doi.org/10.1080/16184742.20
(2022). Sports Business Resilience in 14.882370
the COVID 19 Crisis: The Delphi Winfree, J. A., Rosentraub, M. S., Mills,
Qualitative Approach. Iranian B. M., & Zondlank, M. P. (2019).
journal of Management Studies, Sport Finance and Management.
15(1), 69–84. Real Estate, Media, and the New
https://doi.org/10.22059/IJMS.2021. Business of Sport.
315742.674355

360

Anda mungkin juga menyukai