Oleh :
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen program latihan sekolah
sepakbola Patriot Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan kuisioner/angket tertutup serta dokumentasi untuk
memperoleh data penelitian. Adapun sampel penelitian ini yaitu sebanyak 21 orang
yang terdiri dari 1 orang pengurus,2 orang pelatih, 2 orang asisten pelatih, dan 16 orang
siswa.
Dari hasil sebaran angket manajemen program latihan sekolah sepakbola Patriot
Medan diperoleh hasil sebagai berikut : Untuk fungsi perencanaan program latihan
termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 87,8%; pengorganisasian
program latihan dalam kategori sangat baik dengan persentase 88,3%; pelaksanaan
program latihan dalam kategori sangat baik dengan persentase 86,0; dan pengawasan
program latihan dalam kategori sangat baik dengan persentase 88,6. Secara keseluruhan
diperoleh hasil manajemen program latihan SSB Patriot Medan termasuk dalam
kategori sangat baik dengan persentase 86,9%.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan manajemen
pengelolaan program latihan SSB Patriot Medan adalah dalam kategori sangat baik.
A. Pendahuluan
Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
popular paling banyak digemari dan menarik perhatian masyarakat dunia sampai saat
ini. Olahraga sepakbola ini telah menjadi suatu budaya masyarakat dunia yang sangat
fenomenal di planet bumi ini (Nusri, 2014:13). Keberhasilan pencapaian prestasi cabang
olahraga sepakbola yang maksimal tidak terlepas dari pola pembinaan terhadap bibit-bibit
atlet yang dilakukan selama ini.
Pola pembinaan yang baik dilakukan sejak usia dini, salah satunya adalah melalui
wadah Sekolah Sepakbola (SSB). Nama SSB pertama sekali muncul di Indonesia adalah
pada masa PSSI di bawah kepemimpinan bapak Agum Gumelar. Nama SSB diperakarsai
1
2
oleh Pembina Usia Muda PSSI pada masa itu, yaitu bapak Ronny Paattinasarany.Sekolah
Sepakbola (SSB) merupakan wadah pembinaan sepakbola usia dini yang paling tepat,
saat ini sekolah-sekolah sepakbola kebanjiran siswa. Tujuan utama SSB sebenarnya untuk
menampung dan memberikan kesempatan bagi siswanya dalam mengembangkan
bakatnya. Disamping itu juga memberikan dasar yang kuat tentang bermain sepakbola
yang benar termasuk di dalamnya membentuk sikap, kepribadian dan perilaku yang baik.
Peran dan tanggung jawab SSB mempunyai andil yang sangat besar bagi
perkembangan prestasi sepakbola Indonesia di masa-masa yang akan datang. Di sekolah
sepakbola inilah bibit-bibit pemain sepakbola yang handal banyak ditemukan.
Pembinaan sejak awal menentukan masa depan prestasi pesepakbola. Peran pelatih
profesional diperlukan untuk keberhasilan proses pembinaan. Agar proses pembinaan
berjalan lancar selain pelatih yang handal, sarana dan prasarana memadai, metode
latihan yang tepat, faktor pengelolaan atau manajemen program latihan yang tepat juga
sangat berpengaruh (Susanto dan Lismadiana, 2016:2). Tujuan akhir dari manajemen
olahraga adalah kesuksesan para siswanya dalam mengikuti kejuaraan baik itu secara
nasional maupun internasional (Sunarno, 2018:1).
Manajemen program latihan untuk anak-anak sekolah sepakbola harus sesuai
dengan kapasitas dan karakteristik anak-anak. Masa anak-anak juga masa yang tepat
untuk mengembangkan aspek kerja sama pada sepakbola, karena anak-anak menyukai
berkelompok.
Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot didirikan pada tahun 2006 dengan ketua Drs.
H. Hendra DS. SSB ini beralamat di Jalan Air Bersih No. 144, Kelurahan Sudirejo I,
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara. SSB Patriot ini selama dalam
pembinaannya dari tahun ke tahun telah banyak menghasilkan pemain-pemain yang
berkualitas dan berprestasi baik dari kelompok pemain usia dini, pemain usia remaja,
maupun pemain yang senior.
Keberhasilan dalam pembinaan tentu saja dicapai melalui serangkaian usaha dan
kinerja dari manajemen program latihan, proses pembinaan sampai proses pelatihan yang
dilakukan bersama-sama secara terprogram dan berjenjang oleh seluruh pengurus SSB
Patriot. Salah satu komponen utama dalam sekolah sepakbola adalah program latihan.
Dalam manajemen program latihan harus memiliki keunggulan agar program latihan itu
efektif, efisien dan mampu mengukur tujuan yang akan dicapai.
3
Dari latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan sebelumnya serta hasil
observasi awal tersebut, peneliti merasa tertarik untuk lebih dalam lagi mengetahui
manajemen program latihan sekolah sepakbola Patriot Medan melalui sebuah Skripsi
berjudul “Survey Manajemen Program Latihan Pada Sekolah Sepakbola Patriot Medan
(Studi Kasus)”
Manajemen adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai
suatu tujuan organisasi dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengendalian agar tujuan organisasi tercapai secara lebih efektif
dan efisien dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumberdaya lainnnya.
Fungsi-fungsi manajemen yang telah dikemukakan oleh para penulis secara umum
mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1). Perencanaan merupakan suatu kegiatan
membuat tujuan organisasi dan diikuti dengan berbagai rencana untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan menyiratkan bahwa manager terlebih
dahulu memikirkan dengan matang tujuan dan tindakannya. Biasanya tindakan
manager itu berdasarkan atas metode, rencana atau logika tertentu, bukan suatu firasat.
2). Pengorganisasian merupakan suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia
yang tersedia dalam organisasi untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan organisasi. 3). Kepemimpinan berfungsi untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi maksimal kerja secara serta menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis, dan dinamis. Kemimpinan termasuk di dalamnya penggerakan, yaitu
melakukan penggerakan dan memberikan motivasi pada bawahan untuk melakukan
tugas-tugasnya.4).Pengendalian merupakan suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan.Pengendalian berarti bahwa manager berusaha untuk menjamin bahwa
organisasi bergerak ke arah tujuannya.Apabila ada bagian tertentu dan organisasi itu
berada pada jalan yang salah atau terjadi penyimpangan, maka manager berusaha
menemukan penyebabnya kemudian memperbaiki atau meluruskan ke jalan yang benar.
Menurut Harsuki (2012:77) fungsi manajemen dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu (1) fungsi organik di mana fungsi ini harus ada dan jika tidak dijalankan maka
menyebabkan ambruknya manajemen; dan (2) fungsi anorganik yaitu fungsi penunjang
di mana jika tersedia, maka manajemen akan lebih nyaman dan efektif, misalnya
fasilitas penunjang untuk berolahraga, hal ini menjadikan nyaman untuk berolahraga.
4
kelompok tahap pemula (fun phase), kelompok tahap menengah (formative phase), dan
kelompok tingkat mahir (final youth). Menurut Peraturan Organisasi Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PO-PSSI) tahun 2015, mengenai Sekolah Sepakbola
(SSB), Perkumpulan Sepakbola ataupun Klub Sepakbola disekolah-sekolah, merupakan
wadah pembinaan sebagai tempat bagi pembinaan Pemain Muda. Keberadaannya
dihimpun serta dibina oleh Klub dan Pengcab PSSI.
Untuk mencapai peningkatan prestasi olahraga, diperlukan suatu proses latihan
dan waktu. Latihan adalah suatu proses pembentukan kemampuan dan keterampilan
atlet yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, semakin hari beban latihan
semakin meningkat, dan dilaksanakan dalam kurun waktu yang panjang. Program
latihan perlu disusun dan dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip latihan
dan dilaksanakan melalui pentahapan, teratur, berkesinambungan, dan terus menerus
tanpa berselang. Prinsip-prinsip latihan tersebut meliputi prinsip beban bertambah
(overload), prinsip spesialisasi (specialization), prinsip perorangan (individualization),
prinsip variasi (variety), prinsip beban meningkat bertahap (progressive increase of
load), prinsip perkembangan multilateral (multilateral development), prinsip pulih asal
(recovery), prinsip reversibilitas (reversibility), prinsip menghindari beban latihan
berlebih (overtraining), prinsip melampaui batas latihan (the abuse of training), prinsip
aktif partisipasi dalam latihan, prinsip proses latihan menggunakan model (Budiwanto,
2012:17).
Program latihan adalah rancangan mengenai asas-asas atau dasar-dasar serta usaha-
usaha yang akan dijalankan secara sistematis dari pada kegiatan berlatih yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan menambah jumlah beban dan intensitasnya. Program latihan
adalah proses perencanaan suatu kegiatan latihan yang mengacu kepada prosedur yang
terorganisasi dengan baik (well organized), yang metodis, dan yang ilmiah, agar bisa
membantu siswa untuk mencapai prestasi yang setinggi-tinggi nya. Jadi perencanaan
program atau training plan merupakan alat yang penting bagi pelatih untuk bisa
melaksanakan program secara well organized (Harsono, 2017:3).
Program Latihan Tahunan (PLT) untuk kebanyakan cabang olahraga pada
dasarnya dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: Tahap Persiapan (Preparation Period),
Tahap Pertandingan (Competition Period), dan Tahap Transisi (Transition Period)
6
(Bompa, 1994). Pembagian ini perlu karena sasaran atau tujuan dan substansi latihan
pada setiap tahap tersebut amat berbeda dan harus berbeda.
Tabel 1. Tahap Latihan dan Tahap Bagian ( Sub-phases).
atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena
sosial berdasarkan defenisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Angket
penelitian ini dibuat berdasarkan teori manajemen oleh George R. Terry (Tisna dan
Sudarma, 2014:16). Angket terdiri dari 60 pernyataan dengan tiap pernyataan memiliki
lima pilihan, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), CS (Cukup Setuju), Tidak Setuju
(TS) dan STS (Sangat Tidak Setuju).
Tabel 2. Pedoman Penskoran dan Penilaian Hasil Angket
Hasil uji coba angket, diperoleh hasil dari 60 item soal angket yang di uji cobakan
ternyata 7 item angket tidak valid (angket no. 1,3,4,5,10,15 dan 35), sehingga terdapat
53 item soal angket yang akan digunakan pada penelitian ini.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik
deskriptif. Perhitungan analisis data adalah dengan mencari besarnya frekuensi relative
dengan rumus persentase, sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase yang dicari (Frekuensi Relatif)
F = Frekuensi jawaban yang diperoleh
N = Frekuensi jawaban maksimal
C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1. Deskripsi Data Perencanaan Program Latihan
8
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan manajemen
program latihan pada SSB Patriot Medan dalam kategori “sangat baik”.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan Malayu S.P. (2011). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bandung:
Haiji Masagung.
Nusri Ardi. (2014). Teori dan Praktik Sepakbola. [Diktad]. Medan. Universitas Negeri
Medan.
Scheunamann, Timo. (2008). Empat Belas Ciri Sepakbola Modern. Malang: Dioma.
Terry, G.R., dan Rue, L.W, (2019). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Dosen IKOR, (2020). Pedoman Penyusunan Skripsi. Jurusan Ilmu Keolahragaan,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan. Medan.
11