Anda di halaman 1dari 12

PAPER

“Manajemen POAC Tentang Komponen sdm,fasilitas,pembiyaan,kurikulum,peserta


didik,hubungan kerjasama BK dengan stake holder,ketatalaksanaan”

Untuk Memenuhi Tugas Program Studi

Administrasi dan organisasi BK

Dosen pengampu:

Yurike Kinanthy Karamoy M.Pd,Kons

Oleh :

1. Muzaiyanah (1903402021020)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen berasal dari kata management, berawal dari kata “to manage” yang
artinya tata laksana atau mengurus atau ketatalaksanaan. Manajemen adalah mengatur,
membimbing dan memimpin karyawannya supaya usaha yang sedang dikerjakan mencapai
tujuan, perilaku ini dilakukan oleh seorang manajer (Mappasiara, 2018:76).Manajemen
adalah suatu proses atau kerangka yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manejemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah pengelolaan, sedang pelaksananya
disebut manager atau pengelola (George R. Terry dan Leslie W. Rue, 2019).

Manajemen pada dasarnya belum memiliki perngertian yang baku namun dengan
tujuan yang sama yaitu tercapainya tujuan perusahaan. Meski demikian, memiliki pokok
pengertian yang sama. Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses yang dilakukan
oleh sebuah badan atau perusahaan untuk mencapai tujuan bersama dengan melakukan
kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan dengan empat fungsi utama, yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan. Fungsi manajemen mencakup 4 hal yaitu:
Planning, Organizing, Actuating dan Controlling.

Pertama, Perencanaan atau planning adalah proses yang menyangkut upaya untuk
merumuskan tujuan yang akan dicapai dimasa mendatang, tindakan-tindakan yang perlu
dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menentukan dana yang
diperlukan dan faktor-faktor produksi lain yang akan digunakan (George R. Terry dan Leslie
W. Rue, 2019). Kedua, Organizing atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian merupakan
proses menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
yang didesain dalam struktur organisasi yang tepat dan tangguh. Pengorganisasian adalah
seluruh kegiatan dalam proses pengelompokan orang, tugas, tanggung jawab serta wewenang
sehingga tujuan organisasi tercapai (Dakhi, 2016). Pengorganisasian meliputi masing-masing
pihak diberikan tugas terpisah, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan sistem
komunikasi, serta setiap karyawan dikordinir dalam satu tim yang solid dan terorganisir
(George R. Terry dan Leslie W. Rue, 2019).

Ketiga, Actuating atau pergerakan adalah cara membuat orang lain melaksanakan
tugasnya, mendorong dan memotivasi bawahannya, serta menciptakan suasana yang
kondusif, sehingga timbul pengertian dan kepercayaan yang baik. Apabila perencanaan,
pengorganisasian sudah ada maka fungsi pergerakan sudah dapat dilakukan untuk dapat
merealisir tujuan organisasi, lembaga dan sejenisnya. Pergerakan merupakan suatu proses
pengarahan dan mempengaruhi karyawan agar mampu bekerjasama dan bertanggung jawab
dengan antusiasme dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi secara umum tujuan
pengarahan yang ingin dicapai pada setiap kegiatan adalah membina disiplin kerja, dan
memotivasi yang terarah. Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi ini mencakup empat
kegiatan penting yaitu: penyuluhan, pelatihan, bimbingan dan motivasi. Pergerakan ini
merupakan fungsi terpenting dalam manajemen karena bagaimanapun juga modernnya
peralatan tanpa adanya sumber daya manusia tidak dapat apa-apa (George R. Terry dan
Leslie W. Rue, 2019). Keempat, Controlling atau fungsi pengawasan. Mengutip dari sarinah,
Elemen terakhir proses manajemen adalah pengendalian. System pengawasan harus dibuat
sebaik mungkin dan komprehensif. Disamping Control by System, seorang pemimpin harus
memberikan warning kepada bawahannya terhadap situasi kerja yang sudah tidak sesuai
dengan yang direncanakan. Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah
proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi. Controlling atau pengawasan
adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang
dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai
dengan tujuan, visi dan misi perusahaan.

1.2Rumusan Masalah

1.Apa Komponen Sdm dalam POAC ?

2.Apa Fasilitas,pembiayaan dan kurikulum dalam POA ?

3.Bagaimana peserta didik dalam POAC ?

4. Bagaimana hubungan kerjasama BK dengan stake hoder dan ketatalaksanaan dalam POAC
?

1.3Tujuan
1.Untuk Mengetahui Komponen Sdm dalam POAC

2.Untuk Mengetahui Fasilitas,pembiayaan dan kurikulum dalam POA

3.Untuk Mengetahui peserta didik dalam POAC

4. Untuk Mengetahui hubungan kerjasama BK dengan stake holder dan ketatalaksanaan


dalam POAC
BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 Komponen SDM

Organisasi merniliki berbagai macam sumber daya sebagai ‘input’ untuk diubah menjadi
‘output’ berupa produk barang atau jasa.Sumber daya tersebut meliputi modal atau uang,
teknologi untuk menunjang proses produksi, metode atau strategi yang digurunakan untuk
beroperasi, manusia dan sebagainya.Di antara berbagai macam sumber daya tersebut,
manusia atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting.Fungsi-
fungsi SDM yaitu

A. Perencanaan untuk kebutuhan SDM


1. Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja organisasi baik dalam jangka
pendek maupun panjang;
2. Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian,
pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan.

B. Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi

Setelah kebutuhan SDM ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengisi formasi yang
tersedia.Dalam tahapan pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan,
yaitu:

1. Penarikan (rekrutmen), calon atau pelamar


pekerjaan;
2. Pemilihan (seleksi), para calon atau pelamar yang dinilai paling memenuhi
syarat. Umumnya rekrutmen dan seleksi diadakan dengan memusatkan
perhatian pada ketersediaan calon tenaga kerja baik yang ada di luar organisasi
(eksternal) maupun dari dalam organisasi (internal).
C. Penilaian kinerja,

Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam kegiatan
organisasi. Organisasi menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan kemudian memberi
penghargaan atas kinerja yang dicapainya. Sebaliknya organisasi juga harus menganalisis
jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja tidak dapat mencapai standar kinerja yang
ditetapkan.

1.2 Fasilitas

Jumlah ruang bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kebutuhan jenis layanan
dan jumlah ruangan. Antar ruangan sebaiknya tidak tembus pandang. Jenis ruangan yang
diperlukan meliputi:

(1) Ruang kerja,

(2) Ruang administrasi/data,

(3) Ruang konseling individual

(4) Ruang bimbingan dan konseling kelompok

(5) Ruang biblio terapi

(6) Ruang relaksasi/desensitisasi dan ruang tamu.adapun besaran ukuran ruangan disesuaikan
dengan jumlah konseli/ konseli dan jumlah konselor yang ada di suatu Sekolah/ Madrasah..
Selain ruangan,fasilitas lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan bimbingan dan
konseling antara lain:

1. Dokumen program Bimbingan dan Konseling (buku program tahunan, buku program
semesteran, buku kasus, dan buku harian)

2. Instrumen pengumpul data dan kelengkapan administrasi

1.3 Pembiayaan

Manajemen Pembiayaan merupakan segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan


sumber ,hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembiayaan. Memilih strategi manajemen
yang tepat dalam usaha mencapai tujuan program bimbingan dan konseling memerlukan
analisa terhadap anggaran yang dimiliki. Strategi manajemen program yang dipilih harus
disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Strategi yang dipilih tanpa mempertimbangkan
anggaran yang dimiliki mungkin hanya akan menjadi angan-angan yang mungkin sulit untuk
sampai mencapai tujuan program.

Kebijakan lembaga yang kondusif perlu diupayakan. Kepala Sekolah/Madrasah harus


memberikan dukungan yang serius dan sistematis terhadap penyelenggaraan program
bimbingan dan konseling. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus diperlakukan
sebagai kegiatan yang utuh dari seluruh program pendidikan.

Komponen anggaran meliputi:

1. Anggaran untuk semua aktivitas yang tercantum pada program.


2. Anggaran untuk aktivitas pendukung (seperti untuk home visit,pembelian
buku pendukung/ sumber bacaan,, mengikuti seminar/ workshop atau kegiatan
profesi dan organisasi profesi, pengembangan staf,pembelian alat/ media
untuk pelayanan bimbingan dan konseling).
3. Anggaran untuk pengembangan dan peningkatan kenyamanan ruang atau
pelayanan bimbingan dan konseling (seperti pembenahan ruangan, pengadaan
buku-buku untuk terapi pustaka, penyiapan perangkat konseling kelompok).

1.4 Kurikulum

Perencanaan dalam manajemen kurikulum adalah membuat keputusan mengenai tujuan,


tindakan yang akan diambil, sumber daya yang akan diolah dan teknik/metode yang dipilih
untuk dijadikan sebagai pedoman untuk melaksanakan kurikulu untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengorganisasian dalam manajemen kurikulum adalah upaya untuk melengkapi
perencanaan yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya, mencakup
penentuan apa yang akan diajarkan dan menetapkan siapa yang bertanggung jawab dalam
pembelajaran tersebut. Pelaksanaan kurikulum adalah mewujudkan perencanaan ke dalam
tindakan pembelajaran, dengan demikian terwujudlah kurikulum dalam sebuah pembelajaran.
pengendalian dalam manajemen kurikulum adalah kegiatan yang berusaha untuk
mengendalikan dan memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin
diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan serta mengambil tindakan korektif apabila
terdeteksi penyimpangan.

1.5 Peserta didik

Manajemen Peserta Didik merupakan gabungan dari dua makn yaitu Makna yang
pertama adalah manajemen yang berarti segenap proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian dan pengawasan segala upaya pemberdayaan sumberdaya yang
ada untuk mencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Makna yang kedua adalah peserta
didik, yang berarti anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri dan potensi
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (formal, nonformal, informal), jenjang
(dasar, menengah, tinggi) dan jenis pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,
keagamaan, khusus) tertentu.

Perencanaan manajemen harus menetapkan hal utama yaitu tujuan dan arah. Setelah
menentukan tujuan dan arah: “kemana peserta didik akan dibawa”, barulah membuat
keputusan perihal alternatif apa yang akan diambil mengingat sangat banyak cara dan pilihan
untuk mencapai tujuan. Beberapa hal yang ditentukan dalam tahap perencanaan diantaranya:
strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, standar yang dibutuhkan.
Bagaimana strategi untuk mencapai tujuan, kebijakan apa yang ditempuh, program seperti
apa yang akan dilaksanakan, apa saja tahapan-tahapan yang mesti dilalui, metode seperti apa
yang digunakan, berapa perhitungan biayanya, serta menetapkan standard seperti apa yang
dianggap sebagai sebuah keberhasilan pencapaian tujuan manajemen.

Setelah perencanaan selesai, dilanjutkan dengan pengorganisasian. Bagaimana seorang


manajer dan jajarannya dapat menetapkan sumberdaya apa yang akan digunakan, membentuk
sebuah tim kerja yang solid dengan pembagian tugas (job description) yang jelas, serta
pengaturan alur kerja yang jelas dan rapih sehingga nanti tidak ada overlapping dalam
pelaksanaanya.

Setelah rancangan perencanaan dan pengorganisasian telah rampung, dilakukanlah


pengarahan terhadap jajaran dan anggota organisasi tentang apa dan bagaimana masing-
masing pekerjaan dilakukan. Dalam fungsi pengarahan ini seorang manajer harus mampu
membuat orang mau bekerja dan dapat mengkomunikasikan arahan-arahannya dengan baik
kepada jajarannya agar mudah ditangkap dan dicerna. Artinya ia harus memiliki kecakapan
dalam hal komunikasi interpersonal. Tak lupa motivasi juga harus diberikan kepada
jajarannya serta yang terakhir adalah bagaimana ia mampu menanamkan kedisiplinan dalam
bekerja.Bersamaan dengan dijalankannya pekerjaan setelah perencanaan, pengorganisasian,
dan pengarahan dilakukan, diperlukan pengawasan terhadap kinerja organisasi (controlling).
Dala, fungsi pengawasan ini, pekerjaan diawasi, apakah sesuai dengan rencana, apakah
tujuan tercapai, apakah terjadi penyimpangan, dll. Sehingga kualitas kinerja dapat dihasilkan
secara maksimal.

1.6. Hubungan kerjasama bk dengan stake holder

Freeman (1984) mendefenisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat
mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.Stakeholder
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi :komite sekolah, orang tua,
masyarakat,donatur,pemerhati pendidikan dan dinas terkait.Jadi stakeholder berperan penting
dalam menjalankan pelayanan BK, antara stakeholder dengan BK tentunya mempunyai
hubungan yang sangat erat karena BK tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya
stakeholder,Peran stakeholder disini juga berpengaruh besar terhadap suksesnya pelayanan
BK.

1.7 Ketatalaksanaan

Bimbingan sebagai program kegiatan di sekolah memiliki layanan dan fungsi. telah
dikemukakan bahwa bimbingan adalah usaha untuk membantu siswa agar yang bersangkutan
dapat mengenal dirinya sendiri, dapat menentukan keputusannya sendiri secara tepat dan
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta dapat memecahkan kesulitan-kesulitan
hidupnya. Selanjutnya, yang menjadi persoalan adalah bagaimana dan dalam bentuk apa
usaha bantuan yang diberikan kepada siswa tersebut sehingga bimbingan benar-benar
bermanfaat bagi siswa.Usaha-usaha bantuan yang diberikan oleh sekolah kepada siswa dalam
bentuk layanan-layanan disebut layanan bimbingan Layanan bimbingan inilah yang
merupakan kegiatan bimbingan.

Ada empat komponen layanan dalam bimbingan dan konseling. Layanan dasar,
layanan pemintaan dan perencanaan individual,layanan responsive,dan dukungan system.
Untuk mengetahui mengenali pelaksanaan dan konsep pokok tentang bidang bimbingan,
fungsi bimbingan, dan jenis bimbingan
BAB 3

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Organisasi merniliki berbagai macam sumber daya sebagai ‘input’ untuk diubah menjadi
‘output’ berupa produk barang atau jasa.Sumber daya tersebut meliputi modal atau uang,
teknologi untuk menunjang proses produksi, metode atau strategi yang digurunakan untuk
beroperasi, manusia dan sebagainya.Di antara berbagai macam sumber daya tersebut,
manusia atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting. Jumlah
ruang bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kebutuhan jenis layanan dan jumlah
ruangan. Antar ruangan sebaiknya tidak tembus pandang. Jenis ruangan yang diperlukan
meliputi: (1) Ruang kerja,(2) Ruang administrasi/data,(3) Ruang konseling individual (4)
Ruang bimbingan dan konseling kelompok (5) Ruang biblio terapi (6) Ruang
relaksasi/desensitisasi dan ruang tamu.

Manajemen Pembiayaan merupakan segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan


sumber ,hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembiayaan. Memilih strategi manajemen
yang tepat dalam usaha mencapai tujuan program bimbingan dan konseling memerlukan
analisa terhadap anggaran yang dimiliki. Strategi manajemen program yang dipilih harus
disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Strategi yang dipilih tanpa mempertimbangkan
anggaran yang dimiliki mungkin hanya akan menjadi angan-angan yang mungkin sulit untuk
sampai mencapai tujuan program.Pelaksanaan kurikulum adalah mewujudkan perencanaan
ke dalam tindakan pembelajaran, dengan demikian terwujudlah kurikulum dalam sebuah
pembelajaran. pengendalian dalam manajemen kurikulum adalah kegiatan yang berusaha
untuk mengendalikan dan memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang
ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan serta mengambil tindakan korektif
apabila terdeteksi penyimpangan.

Manajemen Peserta Didik merupakan gabungan dari dua makn yaitu Makna yang
pertama adalah manajemen yang berarti segenap proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian dan pengawasan segala upaya pemberdayaan sumberdaya yang
ada untuk mencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Makna yang kedua adalah peserta
didik, yang berarti anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri dan potensi
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (formal, nonformal, informal), jenjang
(dasar, menengah, tinggi) dan jenis pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,
keagamaan, khusus) tertentu.

Stakeholder pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi :komite sekolah,


orang tua, masyarakat,donatur,pemerhati pendidikan dan dinas terkait.Jadi stakeholder
berperan penting dalam menjalankan pelayanan BK, antara stakeholder dengan BK tentunya
mempunyai hubungan yang sangat erat karena BK tidak mungkin berjalan sendiri tanpa
adanya stakeholder,Peran stakeholder disini juga berpengaruh besar terhadap suksesnya
pelayanan BK.Bimbingan sebagai program kegiatan di sekolah memiliki layanan dan fungsi.
telah dikemukakan bahwa bimbingan adalah usaha untuk membantu siswa agar yang
bersangkutan dapat mengenal dirinya sendiri, dapat menentukan keputusannya sendiri secara
tepat dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta dapat memecahkan kesulitan-
kesulitan hidupnya.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan.Untuk itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Priono dan Marnis, Manejemen Sumber Daya Manusia,Taman Sidoarjo:Zifatama Publisher,


2008 hlm 3-8

Sugianto,Fasilitas dan Pembiayaan,Yogyakarta: Jurnal Universitas Negri Yogyakarta hlm 2

Syafaruddin dan Amiruddin,Manajemen Kurikulum ,Medan : Perdana Publiching, 2017 hlm


35

Anda mungkin juga menyukai