Anda di halaman 1dari 9

‘Issue Olahraga’

Pembinaan Olahraga Di
Indonesia
1. BINSAR HUTAPEA
2. EDI AGUS HUTASOIT
3. WINDI FEBRIANA ALVIONIKA
IDENTITAS JURNAL

♦ JURNAL 1
NAMA JURNAL : JURNAL PENDIDIKAN OLAH RAGA
JUDUL : PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL SECARA DINI MELALUI PUSAT PEMBINAAN DAN LATIHAN PELAJAR
(PPLP) DAN PUSAT PEMBINAAN DAN LATIHAN MAHASISWA (PPLM)

PENULIS : AHMAD JAMALONG


VOLUME : 3, NO 02
TAHUN 2014
P-ISSN 2089 - 2829
E-ISSN 2407 - 1528

♦ JURNAL 2
JUDUL : PEMBINAAN OLAHRAGA USIA DINI PADA CABANG OLAHRAGA HOKI DI SURABAYA

PENULIS
● MOHAMMAD FARUK,S.PD,,M.KES
● AGUM DWIPUTRA CAHYADI
VOLUME : 3
TAHUN 2014
♦ JURNAL 3
NAMA JURNAL : JURNAL PEDAGOGIK OLAHRAGA
JUDUL : ANALISIS POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA REKREASI DI FEDERASI OLAHRAGA REKREASI
MASYARAKAT INDONESIA SUMATERA UTARA TAHUN 2017
PENULIS :
● IMRAN AKHMAD
●RAHMA DEWI
● MELFA BR NABABAN
VOLUME : 04, N0 01
TAHUN 2018
P-ISSN 2503 - 5355
E-ISSN 2580 - 8877
PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL SECARA DINI MELALUI
PUSAT PEMBINAAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) DAN PUSAT PEMBINAAN
DAN LATIHAN MAHASISWA (PPLM)

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengkaji mutu sumber daya manusia (SDM) pada atlet dan
pelatih olahraga, baik yang berada di Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) maupun yang berada di
Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) serta untuk mengetahui apa yang menjadi kekurangan
dan kelebihan mutu pelatih PPLP dan PPLM.. Hasil yang diharapkan dengan analisis ini 1) Pembinaan
prestasi olahraga yang diselenggarakan di PPLP dan PPLM adalah pembinaan yang sangat strategis yang
dapat dijadikan sebagai sumber pembinaan atlet nasional yang dapat berprestasi pada tingkat nasional,
regional dan internasional, 2) Pelatih yang menangani pembinaan atlet PPLP dan atlet PPLM harus
memiliki kompetensi dengan sertifikasi yang memenuhi standarisasi dan terakriditasi. 3) Untuk
meningkatkan kompetisi atlet di PPLP dan PPLM diberlakukan satu regulasi sistem promosi bagi atlet dan
pelatih berprestasi dan sebaliknya atlet dan pelatih yang tidak menunjukkan prestasi diberlakukan sistem
degredasi agar semakin kompetitif.
PEMBINAAN OLAHRAGA USIA DINI PADA CABANG
OLAHRAGA HOKI DI SURABAYA

Agum Dwiputra Cahyadi


Universitas Negeri Surabaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan olahraga usia dini pada cabang olahraga
hoki di SD Muhammadiyah Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah pelatih, pembina, dan atlet (siswa SD
Muhammadiyah), lokasi pengambilan data dilakukan di SD Muhammadiyah 10 Surabaya. Proses
pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan/observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pembinaan anak usia dini yang dilakukan pada atlet hoki
di Surabaya terbilang baik, hal ini dilihat dari pada saat proses latihan, sarana dan prasana
sehingga dapat menunjang prestasi secara optimal. Pelatih dan atlet selalu memiliki peranan yang
baik sehingga atlet selalu menyukai olahraga hoki meskipun belum adanya pertandingan. Salah
satu kelemahan pada sarana dan prasarana pada cabang olahraga hoki adalah alat-alat yang
terbilang cukup mahal, sehingga kurangnya minat anak usia dini terhadap cabang olahraga hoki.
Oleh karena itu, Pembinaan Pada Anak Usia Dini Cabang Olahraga Hoki Di Surabaya sudah
berjalan semestinya.
ANALISIS POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA REKREASI
DI FEDERASI OLAHRAGA REKREASI MASYARAKAT
INDONESIA SUMATERA UTARA TAHUN 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembinaan dan pengembangan olahraga
rekreasi di Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumatera Utara.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan ex
post fact. Penelitian ini termasuk suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui factor-
faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Subjek penelitian ini adalah sumber
daya manusia yang ada di kepengurusan FORMI Sumatera Utara yaitu ketua, sekretaris,
bendahara, dan ketua divisi. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi data
dengan pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan
berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun dan disetujui oleh validator ahli.

20XX 6
Analisis data dalam penelitian ini dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
verifikasi. Berdasarkan pedoman wawancara hasil data hasil wawancara diperoleh
bahwa pola pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi di FORMI Sumatera
Utara telah memenuhi ketentuan-ketentuan berjalannya suatu organisasi berupa
proses pembinaan dan pengembangan namun tinggi rendahnya, baik buruknya
serapan dari ide-ide masyarakat yang dapat direalisasikan tergantung kepada
kepengurusan dan pemerintah yang mendukung. Berdasarkan data yang ditemukan
dengan wawancara dan dokumen yang diperoleh bahwa dari seluruh kegiatan yang
dilaksanakan untuk pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi di Sumatera
Utara hanya 30% yang terealisasi.

20XX 7
Pembinaan olahraga adalah suatu pola sebagai “pedoman pokok dan merupakan
dasar penyusunan program-program Pembangunan Olahraga Indonesia yang
berlangsung secara terpadu dan berkesinambungan”. Pelaksanaan pola dasar
pembangunan olahraga ini dituangkan dalam bentuk kebijaksanaankebijaksanaan dan
tindakan-tindakan nyata dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga, baik program
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang dengan memperhatikan
peraturan-peraturan yang berlaku. Kebijaksanaan ditetapkannya pola dasar pembinaan
olahraga di Indonesia adalah untuk memberikan pedoman dan arah dalam rangka
meningkatkan gerakan olahraga nasional dengan tujuan, agar keluarga dan masyarakat
secara menyeluruh dan berkesinambungan serta berdaya guna

20XX 8
thank you

Anda mungkin juga menyukai