Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI PEMBINAAN PRESTASI DAYUNG

PENGPROV PODSI JATIM


Gigih Arif Setiadin
S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: gigihsetiadin@mhs.unesa.ac.id

Dr. Nurkholis, M.Pd.


Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: nurkholis@unesa.ac.id

Abstrak
Dayung merupakan salah satu olahraga air yang populer di Indonesia, dan olahraga ini dapat
dikategorikan sebagai olahraga rekreasi maupun prestasi. Dayung juga olahraga yang sangat kompleks,
selain harus memiliki fisik yang kuat, untuk mencapai prestasi maksimal maka ada faktor lain yang ikut
menentukan keberhasilan atlet dalam mencapai prestasi yaitu faktor kualitas pelatih, sarana prasarana,
pendanaan, dan hubungan dengan pengurus.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pembinaan prestasi ditinjau dari faktor kualitas pelatih,
rekrutmen, sarana prasarana, pendanaan dan organisasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
acuan serta bahan evaluasi bagi pembinaan Dayung Jawa Timur khususnya.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah evaluasi dengan metode CIPP (Context,
Input, Process, Product). Subjek penelitian meliputi pengurus, pelatih, dan atlet yang terlibat tentang
masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pembinaan dayung di Jawa Timur
Pengcab dan club yang aktif yaitu Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan dan Banyuwangi, serta ada kemajuan
dalam proses rekrutmen atlet yang sudah melalui tahapan seleksi. Meskipun dalam pelaksanaannya masih
banyak kendala seperti kinerja organisasi yang belum maksimal, terbatasnya prasarana dan biaya serta
kurangnya kaderisasi. Jika dilihat dari kualitas pelatih hampir seluruh pelatih yang menangani Puslatda
memiliki sertifikat pelatih dan untuk Pengcab juga di isi oleh para mantan atlet yang sudah memiliki
pengalaman sebelumnya. Dari hasil prestasi Puslatda Jatim pada PRAPON 2019 memperoleh 3 perak dan
6 perunggu. Untuk prestasi pada Pengcab sudah banyak menorehkan prestasi dari berbagai lomba yang di
ikuti baik tingkat Regional maupun Nasional.
Kata Kunci: Evaluasi pembinaan, PODSI Jatim, Metode CIPP.

EVALUATION ON THE DEVELOPMENT OF ROWING AND CANOEING ACHIEVEMENTS IN


THE
EAST JAVA PROVINCE

Abstract
Rowing and Canoeing is one of the most popular water sports in Indonesia, and this sport can be
categorized as both recreational and achievement sports. Rowing and Canoeing is also a very complex
sport because besides having to have a strong physique, to accomplish maximum achievement, there are
other factors that determine the athlete's success in attaining achievement, namely the quality of the trainer,
the infrastructure, the funding, and the relationships with the manager. The purpose of this study is to
determine the achievement of development in terms of the quality factors of trainers, the recruitment, the
infrastructure, the funding, and the organization. The results of this study are expected to be a reference
and evaluation material for the formation of East Java Rowing in particular.
The research method used in this study was the evaluation by the CIPP (Context, Input, Process,
Product) method. The subjects of this study included the administrators, coaches, and athletes involved
related to the problem under the study. The results of this study indicate that the development of rowing in
the East Java branch management and the active clubs are those in Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan and
Banyuwangi, and there was progress in the process of recruiting athletes who had passed the selection
stage, although in its implementation there were still many obstacles such as organizational performance
that had not been maximized, limited infrastructure and costs, and lack of regeneration. If it is seen from
the quality of the trainers, almost all trainers who handled Puslatda had a trainer certificate, as well as the
branch administrators who were filled by former athletes who had previous experience. From the results of
the East Java Puslatda achievements at PRAPON 2019, 3 silver and 6 bronze were obtained. As for the
achievements in the branch management, there have been many achievements from various competitions
which were participated in both Regional and National level.

Keywords: Coaching evaluation, East Java PODSI, CIPP Method

1
dan bakat para pegiat dayung. Hal ini seharusnya juga
PENDAHULUAN
bisa menjadi upaya talent identification. Mengingat saat
Pembinaan olahraga dapat dilakukan secara
sistematik, terencana, tekun dan berkelanjutan. Evaluasi ini berdasarkan observasi dilapangan bahwa pembibitan
juga tak lepas dari bagian manajemen penting dan proses seleksi atlet tidak berjalan dengan transparan
dilaksanakan secara kontinyu mulai dari tahap dan terbuka.
penyeleksian atlet sampai tahap akhir secara
berkesinambungan. Oleh karena itu, olahraga prestasi N EM PER PERUN
O. PROVINSI AS AK GGU
memiliki peranan penting untuk dikembangkan.
1. 8 2 3
Munculnya bibit – bibit berbakat tidak lepas dari sistem JABAR
pembinaan dan kontrol secara manajerial yang baik. 2. 3 0 2
Proses tersebut salah satunya ditentukan oleh program MALUKU
latihan yang disusun, kualitas pelatih, serta aspek – aspek 3. JAKART 2 2 0
lainnya seperti pengorganisasian, sarana dan prasarana A
yang mendukung, pendanaan yang menunjang, dan 4. SUL.TEN 1 1 2
dukungan serta peranan pihak disekitar, orang tua, GGARA
masyarakat maupun pemerintah. 5. 1 1 0
RIAU
Indonesia merupakan negara yang memiliki
6. 0 2 2
wilayah perairan yang sangat luas, disebut juga sebagai PAPUA
negara maritim. Banyak sekali bermunculan olahraga – 7. 0 2 2
JATIM
olahraga air di Indonesia, tak terkecuali olahraga dayung.
8. 0 2 2
Dayung memiliki wadah organisasi ditingkat Nasional SUMSEL
yang dikenal dengan Pengurus Besar Persatuan Olahraga 9. 0 2 0
Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) yang berada di SULSEL

Jakarta. PB PODSI yang menaungi organisasi


dibawahnya yaitu (Pengprov PODSI) yang berada di Melihat fenomena tersebut, maka peneliti
Provinsi di Indonesia salah satunya Jawa Timur. PODSI melakukan penilitian pada PODSI JATIM, dengan
JATIM yang diketuai oleh Laksamana Edwin periode mengetahui sistem pembinaan yang dilakukan melihat
2018-2022, serta ketua harian Bapak Yusuf Husni dan dari faktor-faktor struktur organisasi, pelatih, rekrutmen
sekertariatan bertempat di PRIMKOPAL Perak Surabaya. atlet, prasarana dan pendanaan sebagai lembaga
Dalam rangka memajukan prestasi PENGPROV pembinaan atlet profesional dayung di Indonesia
dayung JATIM melalui KONI Jawa Timur membentuk khususnya Jawa Timur.
lembaga atau tempat Pemusatan Latihan Daerah
(PUSLATDA) bertujuan untuk mengontrol dan membina
METODE PENELITIAN
atlet senior dayung Jawa Timur. Yang sementara ini
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
latihan dipusatkan di Kota Surabaya.
Evaluasi CIPP dengan pendekatan deskriptif. Penelitian
Selama ini olahraga dayung termasuk
ini dilakukan di Selingkung PODSI JATIM pada
penyumbang dan lumbung emas dalam setiap event baik November 2019.
Nasional maupun Internasional. Dari hasil perolehan Subjek dalam penelitian ini adalah Pengurus, Atlet dan
ditabel tersebut, diketahui terdapat penurunan prestasi. Di Pelatih. Adapun instrumen penelitian adalah peneliti
sendiri, dengan menggunakan alat bantu, yaitu:
Jawa Timur sendiri khususnya di Surabaya banyak 1. Alat Tulis
bermunculan klub, komunitas, dan pegiat olahraga 2. Alat Perelam
dayung terutama dari ekstrakulikuler sekolah dan 3. Kamera

universitas bahkan di kepramukaan. Sehingga seringkali


event dayung banyak digelar guna memfasilitasi antusias
Dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data yang dipelajari dan memahami untuk membuat suatu
digunakan adalah sebagai berikut: kesimpulan.
1. Observasi
2. Wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Dokumentasi Hasil Penelitian
Dengan teknik analisa sebagai berikut :
1. Perencanaan penelitian Penulis akan membahas dan menjabarkan
a. Mengajukan surat permohonan ijin kepada penelitian tentang Evaluasi Pembinaan Prestasi di
pengurus atau pelatih diklub tersebut. selingkung Pengprov PODSI JATIM dengan
b. Menyiapkan peralatan penelitian, misalnya : menggunakan metode evaluasi CIPP yang bertujuan
1) Alat tulis untuk menggabungkan informasi dari analisa situasi
2) Tape recorder dan memilah dalam pokok komponen evaluasi
3) Kamera konteks, masukan, proses dan prodak. Guna
2. Langkah – langkah dalam analisis mengetahui sejauh mana proses dan perkembangan
a. Pencatatan. pembinaan Pengprov PODSI JATIM. Maka dapat
Kegiatan pencatatan dilakukan pada dipaparkan sebagai berikut :
saat proses dan setelah wawancara 1. Context Evaluation (Evaluasi Konteks)
dokumentasi berlangsung. Evaluasi konteks adalah upaya untuk
b. Pengelompokkan Data. menggambarkan dan merinci lingkungan,
Hasil yang diperoleh dari proses menentukan kebutuhan, masalah-masalah, dan
wawancara dan dokumentasi tersebut, tujuan program (Stufflebeam,2003:2). Dalam
selanjutnya dilakukan pengelompokkan data penelitian ini, evaluasi konteks diarahkan pada
sesuai masalah dan jawaban pertanyaan dari tujuan organisasi dan kendala
kerangka yang sudah dibuat sebelumnya penyelenggaraannya.
oleh peneliti. Pengelompokkan data ini a. Pengurus
sangat penting dilakukan karena Kepengurusan organisasi PODSI JATIM
menghindari kerancuan serta diharapkan dipilih melalui musyawarah, ditinjau dari
memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan bidang keahlian masing-masing, dilantik
peneliti. secara resmi dan terbuka mengetahui
3. Analisis Data pengurus pusat PB PODSI, pergantian
dilakukan setiap 5 tahun sekali. Untuk
Data yang telah dikelompokkan dan
kepengurusan Pengcab, anggota dipilih dari
diurutkan, kemudian ditelaah dan dianalisa
para pegiat dayung sesuai domisili kota
berdasarkan rumusan masalah, serta dibantu
masing-masing. Setelah melakukan observasi
dengan studi pustaka yang sesuai dengan
dilapangan bahwa kantor sekretariat PODSI
landasan teori pada kajian pustaka membantu
JATIM yang belum terbangun secara fisik,
proses analisa data tersebut. Selanjutnya data
serta Pengurus PODSI JATIM dan Pengcab
yang diperoleh dari hasil pengamatan
banyak ditemukan nama fiktif di dalam Surat
wawancara, catatan, dan dokumentasi maka data
Keputusan Pengurus. Ketua yang
di klasifikasikan sesuai kategori, melakukan
dikomandoi oleh unsur TNI membuat
penjabaran sesuai kelompok untuk melakukan
bilamana ketua pindah dinas maka
identifikasi, menyusun kedalam suatu pola,
kepengurusan akan diganti sewaktu-waktu.
memilih mana yang penting sehingga mudah

3
Banyaknya pengurus dan pelatih yang Rekrutmen atlet sesuai dengan penelusuran
memiliki pekerjaan tetap diluar sehingga dilapangan bahwa ada kemajuan di tahun
menjadikan kinerja mereka kurang aktif 2019 ini. Yakni dilakukan seleksi kepada
bahkan beberapa hampir tidak aktif sama tiap pengcab, club atau umum putra – putri
sekali. Jarang diadakan monitoring oleh daerah secara terbuka untuk proyeksi
pengurus terhadap proses kegiatan kejuaraan POPNAS 2019. Sebelumnya,
dilapangan. Minim koordinasi dan proses para atlet untuk memasuki jenjang
komunikasi antar pengurus. Kurangnya yang lebih tinggi adalah faktor relasi dan
Pengcab didaerah yang sangat jauh dari kedekatan, atau sistem tunjuk yang dirasa
harapan. Jarang diadakan evaluasi besar yang bagi (pelatih) mampu maka dia yang lolos
mempertemukan tiga komponen utama yaitu tanpa melalui tahapan tes.
pengurus, pelatih dan atlet. Hal ini sangat Berikut tabel nama atlet luar Jawa
kontradiktif dengan tujuan organisasi PODSI Timur
yang tercantum dalam AD/ART PB.PODSI. Nama Atlet Daerah Asal
Eko Hermawan D.I Yogyakarta
2. Input Evaluation (Evaluasi Masukan) Arif Hadi. P Jawa Tengah

Evaluasi masukan didalamnya terdapat sumber Ririn Puji Jawa Tengah


Heriyadi Jawa Tengah
daya, pengelolaan ketenagaan, penyediaan La Hida Sultra

sarana dan pembiayaan (Stufflebeam,2003:2). Iyan K. Sultra


Sahrul Tomia Maluku
Pada penelitian ini ditujukan kepada Pengprov Rusmin Sina Maluku

maupun Pengcab dalam menyelenggarakan Ramadhan Sulsel


Isak Samuel Papua
proses pembinaan meliputi, kualitas dan Erwin David Papua

rekrutmen atlet serta pelatih, sarana prasarana Vera Papua


Kristi Enthong Papua
dan pendanaan.
a. Pelatih
Untuk rekrutmen atlet di Pengcab atau club
Rekrutmen pelatih pada Puslatda Jatim
dilakukan dengan cara promosi disekolah –
adalah tanpa melalui tahap seleksi. Sebagian
sekolah. Tidak dilakukan tes fisik, hanya
besar adalah mantan atlet lalu ditunjuk untuk
syarat umum yakni sehat jasmani rohani dan
menangani tim tersebebut sesuai nomor
bisa berenang. Ini dikarenakan proses
masing – masing, sebagian besar memiliki
mencari atlet yang sulit membuat pengcab
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh
dan club tidak melakukan tes dan selalu
KONI ataupun Induk Cabang Olahraga.
menampung calon atlet yang ingin berlatih
Untuk Pengcab sebagian pelatih dari mantan
dayung yang dalam prosesnya akan
atlet atau bisa juga pegiat olahraga dayung
mengalami seleksi alam sendiri. Saat ini
berbekal pengalaman yang mereka miliki.
pada Puslatda Jatim masih banyak beberapa
Tidak adanya kontrak secara resmi, selama
atlet dari luar Jawa Timur, dan berdasarkan
masih dibutuhkan akan terus melatih. Terjadi
hasil wawancara serta observasi belum
gap atau jarak antar tim pelatih, sehingga
adanya sistem promosi degradasi yang baik,
membuat koordinasi dan hubungan
hal ini membuat atlet tidak takut untuk
komunikasi tidak berjalan baik
diganti/dikeluarkan menimbulkan persaingan

b. Atlet
yang tidak sehat dan performa cenderung Untuk Pengcab dan klub didukung oleh
stabil. KONI dan Dispora setempat serta sistem
c. Sarana Prasarana pendanaan pribadi atau swasembada.
Peralatan menjadi hal yang sangat vital 3. Process Evaluation (Evaluasi Proses)
dalam olahraga dayung. Untuk peralatan Evaluasi proses diarahkan pada seberapa jauh
Pengprov sendiri khususnya Puslatda kegiatan yang dilaksanakan di dalam program
mendapat anggaran dari KONI. Untuk sudah terlaksana sesuai rencana. Dalam
peralatan di Pengcab ada dukungan dari pelaksanaannya setiap manajemen olahraga
KONI kota, Dispora, atau sponsor serta milik hampir tidak luput dari masalah dan konflik
pribadi. Untuk di Puslatda sarana khususnya didalamnya. Berdasarkan hasil pengamatan oleh
perahu dan dayung sudah sesuai standart. penulis bahwa pada Puslatda senior terdapat
Pada Pengcab atau club beberapa belum konfik antar tiga komponen pelatih, atlet dan
standart untuk bahan karena terkendala biaya pengurus. Sehingga menimbulkan efek yang
namun untuk ukuran besar dan kecilnya baik tidak satu visi misi ataupun bisa terjadi miss
perahu atau dayung sudah bisa dipakai untuk komunikasi, serta beberapa kendala faktor
berlatih. Hampir disetiap lini mengeluhkan teknis.
beberapa alat yang sudah mulai rusak, ini Pada pembinaan prestasi, berdasarkan
juga menjadi kendala karena minim biaya bagan piramida pembinaan olahraga :
perawatan seperti pada Puslatda yang perahu 1. Untuk Pemassalan PODSI JATIM
K1 terbatas membuat latihan bergantian. bekerjasama dengan Pengcab dan
Prasarana seperti venue atau tempat latihan pemerintah daerah terkait saat ini
pada Puslatda saat ini berada di sungai Rolak berdasarkan hasil observasi dilapangan
Gunungsari Surabaya, yang dikeluhkan mulai membuat perlombaan di daerah,
pelatih banyak sampah dan material lain guna mengenalkan olahraga dayung
sehingga riskan membuat peralatan rusak. dan mempromosikan sektor pariwisata
Beberapa atlet Puslatda mengeluhkan jarak setempat.
tempat latihan ke asrama yang cukup jauh. 2. Untuk Pembibitan PODSI JATIM
Dan pada Pengcab atau club tempat latihan masih memiliki 5 Pengcab yang aktif
biasanya berada di kota masing – masing, yaitu, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto,
meskipun tidak standart tapi yang terpenting Pasuruan dan Banyuwangi. Hal ini
bisa untuk latihan terutama untuk faktor masih jauh dari harapan, karena hal ini
keselamatan tidak membahayakan bagi atlet juga membuat perlombaan resmi daerah
pemula. seperti PORPROV tidak bisa diikuti
d. Pendanaan karena minimnya Pengcab yang ada.
Sistem pendanaan sesuai dengan hasil 3. Untuk sektor Pembinaan Prestasi,
wawancara bersama Sekretaris Umum meskipun Pengcab yang aktif masih
PODSI JATIM bahwa pendanaan yang sedikit namun tak menyurutkan
meliputi kegiatan pelatihan didukung penuh Pengcab untuk memproses dan
oleh KONI, baik uang saku atlet dan pelatih, menelurkan atlet untuk tingkat yang
namun untuk kehidupan organisasi juga lebih tinggi. Terbukti, beberapa
didukung oleh CSR yang sudah bekerjasama. Pengcab sudah menelurkan atlet yang

5
saat ini masuk di jajarn Puslatda cabang olahraga dayung dengan melalui
ataupun PPLP Jatim. digelarnya lomba daerah seperti pada Kejurnas
4. Product Evaluation (Evaluasi Produk) Jember 2019 Oktober kemarin, yang
Evaluasi produk diarahkan kepada hal – hal bekerjasama dengan unsur TNI-AL dan
yang menunjukkan perubahan yang terjadi, pemerintah setempat. Yang dihadiri oleh
kriteria-kriteria yang telah dicapai, Pengcab, sekolah, club dari dalam dan luar Jawa
membandingkan antara kenyataan lapangan Timur. Hal ini bisa menjadi lecutan untuk
dengan rumusan tujuan (Stufflebeam,2003:2). daerah agar bisa membina dan memiliki atlet
Dari hasil observasi mengenai capaian prestasi, dayung sehingga persaingan semakin bervariasi,
pada saat PRAPON 2019 menempati posisi ke yang kedua juga sekaligus mempromosikan
10 dari 18 peserta dengan menyabet 3 perak dan potensi pariwisata di daerah dan cabor dayung
6 perunggu. Hal ini dinyatakan menurun oleh itu sendiri.
staf Binpres KONI JATIM.

Pada nomor rowing junior KU-15, berhasil


menjadi juara umum pada Kejurnas PPLP juli
2019 di Jambi, dengan mendapatkan 3 emas,
nomor M2X (Oktavian Aksan – M. Dary), W1X
(Feby Viena), W2X (Feby Viena- Ganis
Auliya). Sementara untuk perak di nomor Ergo
atau rowingindoor Feby Viena.
Serta yang sudah mengalami perubahan dan
kemajuan adalah dalam rekrutmen atlet untuk
menempati squad PPLP Junior Jatim untuk
proyeksi POPNAS 2019, yaitu diselenggarakan
secara terbuka dengan mengumumkan surat
edaran dari Pengprov lalu disebarkan disetiap
Pengcab atau club, dan melalui tahapan tes
praktek dan seleksi pencapaian waktu
beradasarkan hasil terbaik. Serta kemajuan
untuk pengurus dalam hal mempromosikan
SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4. Tetap menjaga proses rekrutmen atau
Simpulan penerimaan atlet secara terbuka dan teknis,
Dari hasil penelitian mengenai Evaluasi
Pembinaan Prestasi Pengprov Podsi Jatim yang diambil sehingga terhindar dari hal yang sifatnya KKN.
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dapat 5. Memperbaiki sistem promosi degradasi,
peneliti simpulkan bahwa faktor pertama pengurus atau
organisasi yang belum sehat, dengan melihat minimnya sehingga atlet dapat bersaing dengan sehat.
kinerja pengurus di lapangan serta tidak terlibat aktif Sehingga membuat atlet takut dikeluarkan, dan
beberapa pengurus dikarenakan banyak hal salah satunya
pekerjaan tetap diluar sehingga membuat proses kegiatan memicu untuk perbaikan dirinya.
organisasi menjadi kurang maksimal. 6. Promosi secara gencar sebagai proses
Pada faktor masukan mengenai Sumber Daya
mengenalkan olahraga dayung.
Manusia khususnya rekrutmen atlet telah mengalami
7. Mengadakan event kejuaraan sebagai alat untuk
kemajuan dengan diadakannya proses seleksi atlet secara
mencari bibit atlet dan promosi olahraga
terbuka dan teknis, serta bagi pelatih beberapa telah
dayung.
memiliki sertifikasi pelatih baik dari KONI maupun
8. Selayaknya menjadi perhatian bersama bagi
induk cabang olahraga. Untuk sektor pendanaan
Instansi atau stakeholder terkait dalam sistem
terbatasnya dana untuk perbaikan peralatan sehingga
pendanaan. Tidak dipungkiri lagi bahwa
membuat peralatan terbatas, namun kesejahteraan atlet
olahraga dayung merupakan cabang olahraga
dan pelatih sejauh ini masih dirasa cukup.
yang sangat potensial dan menjadi salah satu
Sejauh ini progress prestasi Puslatda Jatim fluktuatif
lumbung emas di eventNasional ataupun
bahkan cenderung menurun bila dilihat hasil pada
Internasional.
PRAPON 2019, Pengurus Cabang didaerah jumlahnya
masih jauh dari harapan yaitu Surabaya, Sidoarjo,
Mojokerto, Pasuruan dan Banyuwangi namun demikian
DAFTAR PUSTAKA
pada seluruh Pengcab tersebut masih terdapat aktifitas
Basrowi dan Suwandi.2008.Memahami Penelitian
kegiatan yang dapat dilihat melalui aktifitas latihan dan Kualitatif. JAKARTA : Rineka Cipta.
keikutsertaan lomba. Bungin, Burhan.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Rekomendasi JAKARTA :PT. Raja Grafindo Persada.
1. Pada struktur organisasi sebaiknya dipilih dari Berita satu. Beritaolahragahasildayung PON 2012.
Diakses pada 10 April 2019.
orang – orang yang sesuai bidangnya sehingga
Hafidz, Abdul. Organisasi dan Sistem Pertandingan
dapat mengerti tugas apa yang dilakukan sesuai Olahraga. SURABAYA :
Jobdesk masing-masing. UNESA University Press.
Harsuki.2003.Perkembangan Olahraga Terkini.
2. Perlu diadakan monitoring dari pengurus
JAKARTA : PT. Raja Grafindo Persada.
terhadap kegiatan dilapangan agar dapat Hasibuan,Malayu S.P.2008.Manajemen Dasar,
mengetahui proses dan perkembangan Pengertian dan Masalah.
dilapangan. JAKARTA : PT. Bumi Aksara.
Lubis M Ridwan dkk.2017.”Evaluasi Program
3. Perlu diadakan beberapa kali rapat Pembinaan Prestasi Cabang
mempertemukan tiga komponen yakni Olahraga Bola Voli Pantai di NTB”.Jurnal
pengurus, atlet dan pelatih agar dapat menjalin Ilmiah Mandala Education.Vol.03(02): pp
223-231.(diunduh pada tanggal 15 Maret
hubungan yang harmonis sehingga dapat
2019).
berjalan sesuai tujuan dan kesamaan visi misi. Mahmudi.2011.”CIPP: Suatu Model Evaluasi Program
Pendidikan”.eJournal Unida
Gontor.Vol.06.No.1.(diunduh pada tanggal
28 Januari 2020).

7
Nurkholis. Olahraga Canoeing. SURABAYA : UNESA
University Press.
Perry and FISA.1999.Junior Rowing Guide. USA : FISA.
Satriyo M Zainir Tri.2017.”Analasis Pembinaan Prestasi
di Seabless Futsal Klub
Kabupaten Blitar”. Jurnal Kesehatan
Olahraga. Vol.07(03): pp 26-34. (diunduh
pada tanggal 15 Maret 2019).
Singh,MD.2005.”Evaluation framework for nursing
education programs: application of the CIPP
model”. International journal of nursing
education scholarship.(diunduh pada tanggal
28 Jaunari 2020).
Siti Mulyana.2017.”Context,Input,Process,Product
(CIPP):Model Evaluasi
Layanan Informasi”.Prosiding Seminar
Bimbingan dan
Konseling.Vol.1,No.1:pp 342-347.(diunduh
pada tanggal 10 September
2019).
Soegijono dan DEPUTI Bidang Pengembangan IPTEK
KEMENPORA
RI.2006.Petunjuk Pelaksanaan dan teknis
penyelenggaraan PPLP. JAKARTA :
KEMENPORA.RI.

Anda mungkin juga menyukai