Studi Tentang Pencapaian Prestasi Cabang Olahraga Atletik Kabupaten
Pringsewu dalam Pekan Olahraga Propinsi Lampung VIII-2017
Ridho Budianto1, Akor Sitepu2, Dwi Priyono3
FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung Telp : +6282306612714 Email : ridhobudianto27@gmail.com
Abstract : A Study Of The Achievements Athletics Pringsewu Regency In
Lampung Provincial Games VIII-2017. This study aimed to find out about the athletics achievements of pringsewu regency in Porprov VIII. The study used a qualitative method. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. Data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation and conclusion drawing. The result of the study obtained is that the Indonesia Athletic Association (PASI) Pringsewu Regency work plan was arranged more related to the coaching program which is divided into 3 programs, short term, medium term and long term programs. Pringsewu Regency's athletic coaching program starts from the search for excellent candidates through talent scouting, and is programmed to get highachievement. Supporting factors of athletes achievements can be seen through inside and outside of theathletes, that are talent, motivation, parents, coaches, environment and supporting organizations.
Keywords: athletics of pringsewu, achievement, porprov
Abstrak : Studi Tentang Pencapaian Prestasi Atlet Cabang Olahraga Atletik
Kabupaten Pringsewu dalam Pekan Olahraga Propinsi Lampung VIII. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pencapaian cabang olahraga atletik kabupaten pringsewu dalam Porprov VIII. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Prosedur pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, program kerja PASI Kabupaten Pringsewu disusun lebih banyak terkait tentang program pembinaan yang dibuat terbagi menjadi 3 bagian, program jangka pendek, jangka mengah dan jangka panjang. Program pembinaan atletik Kabupaten Pringsewu dimulai dari pencarian bibit bibit unggul melalui talent Scouting, dan dibina secara terprogram sampai ke puncak prestasi. Faktor pendukung dari ketercapaian atlet dapat dilihat melalui dalam diri atlet dan luar yakni bakat, motivasi, orang tua, pelatih, lingkungan dan organisasi yang mendukung.
Kata kunci : atletik pringsewu, pencapaian prestasi, porprov
PENDAHULUAN nomor 17 tahun 2007 bagian keempat Pemerintah mengeluarkan pasal 15 berbunyi: Pekan olahraga Undang–undang Sistem daerah sebagaimana dimaksud pada Keolahragaan Nasional No. 3 tahun ayat (1) diselenggarakan secara 2005 pada pasal 27 ayat 2 periodik dan berkesinambungan “Pembinaan dan pengembangan dengan tujuan untuk: (a) olahraga prestasi dilakukan dengan Meningkatkan prestasi olahraga, (b) memberdayakan perkumpulan Menjaring bibit olahragawan olahraga, menumbuh kembangkan potensial, (c) Memberdayakan peran serta pembinaan olahraga yang serta masyarakat dalam berbagai bersifat nasional dan daerah, serta sector, dan (d) Memperkuat persatuan menyelengarakan kompetisi secara dan kesatuan bangsa. berjenjang dan berkelanjutan”, baik Berdasarkan dua landasan ter berupa Kompetisi single event sebut penyelanggaraan PORPROV (pertandingan tunggal) maupun multy Lampung bertujuan untuk memelihara event (pertandingan berbagai cabang kesinambungan pencarian bibit-bibit olahraga). baru atlet potensial, berbakat, yang Pekan Olahraga Provinsi kelak dapat dibina dan ditingkatkan (PORPROV) adalah prestasinya pada tingkat nasional pertandingan/perlombaan multieven bahkan internasional, kemudian yang mempertandingkan berbagai memupuk kebersamaan, persatuan macam cabang olahraga antar dan kesatuan, meningkatkan prestasi Kota/Kabupaten dalam lingkup olahraga dan mempererat regional satu Provinsi. Multieven ini persahabatan dan persaudaraan hal diselenggarakan oleh pemerintah tersebut tertuang dalam surat daerah setiap provinsi. keputusan ketua KONI Provinsi Penyelenggaraan PORPROV ini Lampung. sendiri mengacu pada Undang- Pringsewu adalah salah satu undang RI No.3 tahun 2005 tentang kabupaten di Provinsi Lampung, sistem keolahragaan nasional, Indonesia. Kabupaten ini disahkan peraturan pemerintah Nomor 17 tahun menjadi kabupaten dalam Rapat 2007 tentang penyelenggaraan pekan Paripurna DPR tanggal 29 Oktober dan kejuaraan olahraga serta anggaran 2008, sebagai pemekaran dari dasar KONI dan anggaran Rumah Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Tangga KONI. Dalam Undang- ini Terletak 37 kilometer sebelah undang RI No.3 tahun 2005 pasal 42 barat Bandar Lampung, Kabupaten tentang penyelenggaraan kejuaraan Pringsewu sangat membanggakan dan berbunyi setiap penyelenggaraan mengharumkan. Tidak hanya untuk kejuaraan olahraga yang dilaksanakan Kabupaten Pringsewu ataupun oleh pemerintah daerah, dan/atau Provinsi Lampung, namun juga bagi masyarakat wajib memperhatikan Bangsa Indonesia. Kabupaten tujuan keolahragaan nasional serta pringsewu juga terkenal dengan prinsip penyelenggaraan prestasi cabang olahraga Atletiknya, keolahragaan. Serta dalam Peraturan Banyak Atlet-atlet yang berasal dari Pemerintah Republik Indonesia Kabupaten Pringsewu berprestasi baik tingkat nasional maupun Data yang dikumpulkan dalam internasional. Pada penyelenggaran penelitian ini yaitu berupa hasil PORPROV 2017 yang lalu, Atletik observasi, wawancara, dan Pringsewu tampil sebagai juara umum dokumntasi dari berbagai pihak. untuk cabang olahraga atletik, dengan Adapun yang dijadikan sumber data perolehan medali 18 Emas, 10 Perak yaitu ketua PASI Kabupaten dan 7 Perunggu diposisi kedua yaitu Pringsewu dan pelatih dimasing- diraih oleh kota Bandar Lampung masing nomor. dengan perolehan medali 12 Emas, 15 Perak, dan 6 Perunggu, dan pada Teknik pengumpulan data yang peringkat ketiga diraih oleh digunakan dalam penelitian kualitatif kabupaten Lampung timur dengan ini meliputi : perolehan medali 8 Emas, 5 Perak dan 1. Observasi 11 Perunggu. (Sumber KONI Nasution dalam sugiyono Lampung). (2016:310) menyatakan bahwa Berdasarkan hasil observasi observasi adalah dasar semua ilmu yang dilakukan oleh peneliti selama pengetahuan, para ilmuwan hanya kegiatan PORPROV tahun 2017, dapat bekerja berdasarkan data, yaitu maka peneliti tertarik untuk fakta mengenai dunia kenyataan yang mengetahui tentang pencapaian diperoleh melalui observasi. prestasi atlet Atletik kabupaten 2. Wawancara Pringsewu yang dituangkan dalam Sugiyono ( 2016 : 317) bentuk Karya Tulis Ilmiah yang wawancara digunakan sebagai teknik berjudul “ Studi Tentang Pencapaian pengumpulan data apabila peneliti Prestasi Cabang Olahraga Atletik ingin melakukan studi pendahuluan Kabupaten Pringsewu Dalam Pekan untuk menemukan masalah yang Olahraga Provinsi Lampung VIII- harus diteliti, dan juga apabila peneliti 2017”. ingin mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden lebih sedikit atau METODE PENELITIAN kecil. Metode yang digunakan oleh 3. Dokumentasi peneliti dalam penelitian ini adalah Sugiyono (2016:329) dokumen metode kualitatif. Bodgan dan Taylor merupakan catatan peristiwa yang (1975:5) dalam Moleong (2006) sudah berlalu. Dokumen bisa mengatakan metodologi kualitatif berbentuk tulisan, gambar atau karya- sebagai prosedur penelitian yang karya monumental dari seseorang. menghasilkan data deskriptif berupa Dokumen yang berbentuk tulisan kata kata tertulis atau lisan dari orang- misalnya catatan harian, sejarah orang dan perilaku yang dapat kehidupan, ceritera biografi, diamati. Penelitian ini dilakukan peraturan, dan kebijakan. disekitar Kabupaten Pringsewu, lebih rinci lagi akan dibagi di beberapa Aktivitas tahapan analisis data tempat yaitu di kantor PASI menurut Miles and Huberman (1984) Kabupaten Pringsewu serta beberapa dalam buku Sugiyono (2016:337) pusat Latihan Atletik Kabupaten adalah sebagai berikut: “yaitu reduksi Pringsewu. data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengolahan data dan menganalisis data dilakukan memanfaatkan sesuatu yang lain di melalui langkah-langkah sebagai luar data itu untuk keperluan berikut: pengecekan atau sebagai pembanding 1. Reduksi Data terhadap data itu (Moleong 2000: Reduksi data adalah proses analisis 178). Triangulasi dengan sumber data yang dilakukan untuk mereduksi berarti membandingkan data dan merangkum hasil-hasil penelitian mengecek balik derajat kepercayaan dengan menitik beratkan pada hal-hal suatu informasi yang diperoleh yang dianggap penting oleh peneliti. melalui waktu dan alat yang berbeda 2. Display Data dalam metode kualitatif, Patton dalam Display adalah data-data hasil buku (Moleong 2000: 178). Hal ini penelitian yang sudah tersusun secara dapat dicapai dengan jalan: terperinci untuk memberikan a. Membandingkan data hasil gambaran penelitian secara utuh. pengamatan dengan hasil wawancara 3. Kesimpulan /Verifikasi b. Membandingkan apa yang Kesimpulan merupakan tahap dikatakan orang di depan umum akhir dalam penelitian untuk dengan apa yang dikatakannya secara memberikan makna terhadap data pribadi. yang telah dianalisis. Setelah data c. Membandingkan apa yang yang terkempul direduksi, selanjutnya dikatakan orang- orang tentang situasi data dianalisa dan diverifikasi melalui penelitian dengan apa yang beberapa teknik, seperti yang dikatakanya sepanjang waktu. dikemukakan oleh Moleong (2000: d. Membandingkan keadaan dan 192), yaitu: perspektif seseorang dengan berbagai a. Wawancara yang dilakukan peneliti pendapat dan pandangan orang dengan responden dilakukan dalam sebagai rakyat biasa, orang yang kondisi tenang agar informasi yang berpendidikan menegah atau tinggi. diperoleh dapat sedalam mungkin e. Membandingkan hasil wawancara b. Wawancara yang diupayakan dengan isi suatu dokumen yang mengarah pada fokus masalah berkaitan. penelitian sehingga tercapai kedalaman bahasan yang diajukan. HASIL DAN PEMBAHASAN c. Data yang diperoleh melalui wawancara atau studi dokumentasi Penelitian ini dilaksanakan di dicek keabsahanya dengan Kabupaten Pringsewu, Provinsi memanfaatkan pembanding yang Lampung. Penelitian dilakukan bukan berasal dari data yang dengan wawancara secara langsung terungkap dengan hasil dokumen. dengan informan serta diperkuat d. Data yang terkumpul setelah dengan hasil observasi dan studi dideskripsikan kemudian dokumentasi. Pada saat dilakukan didiskusikan, dikritik ataupun penelitian, peneliti mengajukan dibandingkan dengan pendapat beberapa pertanyaan kepada oranglain. responden. e. Data yang kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian. Program Kerja PASI 4. Triangulasi Program kerja PASI Pringsewu Triangulasi adalah teknik telah di bentuk oleh kepengurusan pemeriksaan keabsahan data yang periode 2013-2017 lalu, pada tahun 2016 program kerja di bentuk PASI menengah dan panjangnya, pringsewu untuk menghadapi Porprov mungkin ada kejuaraan antar 2017. Pembuatan program kerja pelajar popnas atau pon adalah suatu proses yang sangat remaja, waktu itukan ada pon penting dalam kegiatan berorganisasi, remaja, gatau sekarang masih karna program kerja ini akan menjadi ada atau enggak, kemudian pegangan bagi organisasi dalam untuk pon ,yang jelas jangka menjalankan rutinitas roda organisasi. panjangnya untuk Pon”. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita cita Hal tersebut di atas sejalan organisasi. PASI Kabupaten dengan pernyataan Arikunto Pringsewu adalah organisasi yang (2004: 3) bahwa program kerja bergerak dibidang olahraga, sehingga adalah suatu unit atau atau berada di bawah naungan Komite kesatuan kegiatan yang Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan realisasi atau Kabupaten Pringsewu. program kerja implentasi dari suatu kebijakan, yang disusun lebih banyak terkait berlangsung dalam proses yang tentang program pembinaan, seperti berkesinambungan, dan terjadi yang dikatakan oleh CC selaku dalam suatu organisasi yang pengurus PASI Kabupaten melibatkan sekelompok orang. Pringsewu, ketika peneliti menanyakan tentang bagaimana Dalam kepengurusan PASI program kerja PASI Kabupaten Kabupaten Pringsewu ini, rentang Pringsewu, sebagai berikut : waktu program kerja yang dibuat untuk satu tahun, jangka panjang satu ”Ya, kalo program kerja PASI periode kepengurusan dan jangka pringsewu yang jelas ada 3 pendek. Terkait dengan program Program, Jangka pendek, kerja situasional pembuatan program menengah dan panjang, kerja melibatkan pengurus dan program berkesinambungan, beberapa anggota inti dari PASI untuk jangka pendeknya Kabupaten Pringsewu, hal ini perlombaan-perlombaan yang disampaikan oleh responden CC dilaksanakan di kalender selaku pengurus PASI Kabupaten pengprov PASI biasanya Pringsewu, sebagai berikut : dibulan Maret pra remaja, remaja dan junior, kemudian “dari awal tahun kita sudah dilanjutkan program membuat program kerja, dari perlombaan dari Pengprov awal tahun sekretaris, ketua, dibulan November, apa bendahara, pelatih ya bidang namanya seleksi (selekda) bidang bimpres kita duduk utuk ketingkat Nasional, yang bersama untuk menetukan untuk jangka menengahnya program itu, tidak sendiri.” disesuaikan dengan program Jadi pada dasarnya struktural dari nasional juga teman organisasi PASI Kabupaten teman pelatih, seperti Mas Pringsewu masih sama dengan tahun Hadi, yang jelas lebih paham 2016, SK dan struktur kepengurusan lagi mas hadi dan mbak sampai saat ini belum ada pergantian, sarmiati untuk program dilihat dari kepengurusan yang dibagi sesuai bidang kemampuan yang caturwulan, semester dan lain lain. dibutuhkan oleh PASI Kabupaten Dalam pembuatan metode program Pringsewu sehingga dapat membuat kerja seperti ini maka akan ditemui kinerja menjadi lebih efisien dan bahwa suatu organisasi akan terkoordinasi. Hal ini sependapat mengadakan rapat kerja (raker) dengan Oliver Sheldon dalam Sutarto organisasi lebih dari sekali dallam (2006:22) bahwa organisasi adalah satu periode kepengurusan. proses penggabungan pekerjaan para individu atau kelompok harus Program Pembinaan Atlet Atletik melakukan dengan bakat-bakat yang Kabupaten Pringsewu diperlukan untuk melakukan tugas- tugas sedemikian rupa, memberikan Program pembinaan PASI seluruh kemampuan terbaik untuk Kabupaten Pringsewu adalah suatu pemikiran yang efisien, sistematis, yang sangat penting dalam kegiatan positif dan terkordinasi. Hal tersebut berorganisasi, karena program juga didukung dengan keaktifan pembinaan ini merupakan suatu kepengurusan yang sudah lebih baik strategi yang berencana untuk suatu dari pada kepengurusan dalam perubahan yang lebih baik. PASI periode sebelumnya. Kabupaten Pringsewu adalah organisasi yang bergerak di bidang Berdasarkan hasil wawancara olahraga sehingga berada di bawah kepada para responden disimpulkan naungan Komite Olahraga Nasional bahwa bahwa program kerja PASI Indonesia Kabupaten Pringsewu. Kabupaten Pringsewu, program kerja Jadi, program pembinaan yang yang dibuat yaitu program jangka disusun lebih banyak terkait tentang pendek, menengah dan jangka proses, tindakan, strategi seperti yang panjang. Hal ini sejalan dengan dikatakan oleh CC selaku pengurus pendapat (Affan : 22) program kerja PASI Kabupaten Pringsewu ketika akan dibuat oleh suatu organisasi peneliti menanyakan tentang sesuai dengan kebutuhan yang bagaimana program pembinaan PASI diperlukan oleh organisasi yang Kabupaten Pringsewu, sebagai bersangkutan, jenis jenis program berikut : kerja dapat dibedakan menjadi antara “yakan kita, yang namanya lain : bibit itu banyak disekolah, Program kerja untuk satu periode lahan untuk cari bibit itu kepengurusan, jenis program kerja ini disekolah, itu kita mencari nya biasanya dibuat oleh organisasi untuk di tingkat sd, sedini mungkn satu periode kepengurusan. Sehingga lah, kemudian kita dapat di sd kegiatan rapat kerja (raker) nah kita bina, kita data atlet itu organisasi hanya dilakukan sekali kita bina dengan latihan porsi dalam satu periode kepengurusan dan latihan yang sesuai dengan usia uuntuk tahap selanjutnya akan dinilah ya, itu jenjangnya kita diadakan evaluasi dan koordinasi dari pelatihan di klub disinikan ada program kerja yang telah ditetapkan. klub klub juga ya, kita Program kerja untuk waktu lanjutkan ketika anak tertentu, jenis program kerja seperti melanjutkan di SMA tetep ini disusun untuk suatu jangka waktu latihannya yang di sukoharjo tertentu biasanya triwulan, ya di tetep disana, yang disini tetep disini, kalo dia sudah bisa dibawah ada O2sN SMP, SD naik motor ya latihannya di kita ambil disitu yang tingkat sukoharjo, karna kalo disini ya SD kita arahkan ke pra remaja lebih mampu yang muda muda dengan SMP, nanti yang SMA disana, kita arahkan kesana, ikutnya ke junior atau masuk disini bapak tetep mencetak ke senior,jadi kita memang atlet juga, kalo sudah ini tidak bisa mengadakan sendiri diarahkan untuk berlatih seleksi, ya seleksinya itu O2sN sukoharjo.” itu.” Berdasarkan pendapat diatas, atlet Hal tersebut menjadikan disaring melalui sekolah-sekolah dan pelaksanaa pencarian bibit sekaligus dikembangkan sesuai bakatnya seleksi yang diadakan ini juga masing-masing. Jadi peran sekolah menjadi suatu motivasi dan sangatlah dibutuhkn agar program penyemangat bagi yang memiliki penyaringan ini selalu berjalan siklus bakat tetapi belum tersalurkan untuk yang selalu berputar dan tidak tetap berusaha dan menjadikan pribdi terputus. yang lebih baik dengan kata lain memantaskan diri dengan terus Berbeda dengan pendapat CC, berlatih dan berusaha. responsen yang berinisial S selaku pelatih Atletik Kabupaten Pringsewu Jadi tanpa adanya program memberi pendapat tentang pembinaan, sebuah latihan yang tidak bagaimana program pembinaan PASI didasari dengan program yang Kabupaten Pringsewu, sebagai tersusun tidak akan tahu kemana berikut : akan berjalan dan tidak akan “mulai SMP, karena kalau menentikan prestasi dalam sebuah mulai SD terlalu kecil kan, Jadi cabang olahraga. Program-program kita mengarahkan mulai smp tersebut memiliki tingkatannya untuk bisa mengikuti program sendiri berdasarkan usianya dan yang agakberat. Kalau yang cabang perlombaannya masing- masih sd kan barumendasar, masing. Program pembinaan yang dasar-dasar atletik memang disusun oleh PASI Kabupaten dari SD. Tapi setelah SMP kita Pringsewu pada dasarnya sudah langsung ke program.” mencangkup program yang dibutuhkan dalam menunjang Terlihat bahwa pembibitan atlet pembinaan menuju prestasi puncak. dikabupaten Pringsewu dimulai dengan kurun waktu SD sampai Berdasarkan wawancara dari SMP. Hal tersebut ditengahkan oleh beberapa responden serta H selaku pelatih atletik Kabupaten dibandandingkan dengan hasil Pringsewu yang berpendapat bahwa, observasi dan dokumentasi yang sebagai berikut : kemudian di triangulasikan mendapat “Di Porprov itu kan ada 3 kesimpulan bahwa pembinaan atlet kategori, ada namanya pra atletik kabupaten pringsewu sudah remaja, remaja, dan Junior dimulai sejak SD yang kemudian yang digabung dengan senior terus di bina dan diarahkan ke proses jadi satu, kita menyesuaikan latihan secara serius dan berjenjang. Hal ini dibuktikan dari hasil prestasi anak dengan pendapatnya, wawancara peneliti terhadap salah sebagai berikut : satu atlet senior kabupaten pringsewu yang mengatakan bahwa ia mulai di “Orang tua ya harus masuk bina dari usia 12, “ saya mulai latihan didalam pengawasan tadi tu, sekitar usia 12 tahun” tutur Rn selaku ngawasin, bantu pengawasan, atlet senior sekaligus responden. dilapangan pelatih yang ngawasidiluar lapangan orang Faktor-Faktor Pencapaian tua ya harus ngikut ngawasi Prestasi Atlet gamungkin pelatih mau ngontrol, ya kalo dalam asrama Berdasarkan temuan peneliti di kita bisa nyerahkan ke satu lapangan, PASI Kabupaten orang jaga tapi kalo endak Pringsewu membenarkan bahwa orang tua harus ngikut, faktor pendukung dari ketercapaian minimal orang tua harus atlet dapat dilihat melalui dalam diri ngawasi anak, syukur syukur atlet dan luar. Berikut percakapan jadi motivator, jangan sampai peneliti dan responden yang orang tua masuknya salah berinisial S selaku pelatih PASI misalnya kayak kejadian di Kabupaten Pringsewu yang bertanya renang orang tuanya ngikut mengenai faktor pendukung atlet akhirnya orang tuanya masuk yang menunjang prestasi, sebagai malah ranahnya pelatih. orang berikut : tua sendiri ranahnya harus hanya sebagai motivator secara “Dari orang tuanya juga bisa. non teknisnya. Kalo masu Tidak hanya dari pelatih aja ranahnya teknis ancur mereka” dari keluarga juga harus ada yang mendukung.” Senada dengan pendapat diatas, responden CC juga memberi Responden K selaku pelatih atletik penjelasan bahwa ketercapaian Kabupaten Pringsewu juga memberi prestasi bukan hanya dari dalam diri penjelasan bahwa : sendiri, lingkungan juga sangat berpengaruh dalam menjadikan anak “Otomatis kemauan ada untuk lebih bermotivasi dan dapat bimbingan pembinaan arahan, menumbuhkan semangat yang lebih disasarkan kemana targetnya guna memajukan PASI Kabupaten kemana. Paling izin orang tua Pringsewu. Berikut ulasan yang ada orang tuanya mendukung diberikan oleh CC selaku pengurus dan ngasih belikan ini belikan PASI kabupaten pringsewu ketika itu” pelatih bertanya mengenai keterkaitan lingkungan dengan Bukan hanya K dan S yang kemajuan PASI Kabupaten berbicara mengenai orang tua adalah Pringsewu, sebagai berikut : sebagai faktor pendukung ketercpaian prestsi, H selaku pelatih ”kalo faktor lingkungan jelas Kabupaten Pringsewu jug mendukung ya, orang ketigalah berpendapat bahwa orang tua adalah faktor lingkungan bisa berhasil salah satu faktor ketercapaian atlet, karna gini faktor lingkungan misal teman Ketidakmampuan seseorang lingkungan terdekatnya yang kita lihat dari segi materi, ngapain latihan latihan? udah bukanlah yang juga dapat mainan aja. Karna sebetulnya melemahkan semangat seseorang anak anak perlu waktu waktu untuk dapat berjuang mengejar cita- remaja perlu main juga yang cita. Banyak hal yang dapat positif.” dilakukan selagi hal itu positif, terencana dan terarah. Selain itu, Berdasarkan pernyataan organisasi sebagai wadah juga sangat diatas dapat diartikan bahwasannya mendukung guna menunjang orang tua merupakan faktor yang pencapaian prestasi atlet. Hal ini mempengaruhi pencapaian prestasi didukung oleh pendapat CC selaku atlet yang ditinjau dari faktor pengurus PASI Kabupaten pringsewu eksternal dalam pencapaian prestasi. yang menjelskan, sebagai berikut : Selain itu pelatih juga memiliki peranan penting dalam pencapaian ”banyak sebenernya, prestasi atlet. Minat dari masing- kesimpulannya latihan secara masing atlet juga sangat kontinu, kemudian yang kedua mempengaruhi untuk pencapaian ya peranan pelatih, kemudian prestasi atlet. Berikut percakapan dukungan dari orang tua dan peneliti dengan responden yang dukungan dari organisasi, berinisial CC selaku pengurus PASI atletik selalu menjadi cabor kabupaten pringsewu ketika bertanya unggulan.” mengenai minat atlet terhadap keikutsertaan mengharumkan Berdasarkan hasil wawancara Kabupaten Pringsewu, sebagai dari beberapa responden terkait berikut : faktor-faktor Pencapaian Prestasi atlet ini yaitu minat dari masing- “yang jauh jauh kan perlu masing anak yang memang transportasi, yang jelas mempunyai kemauan untuk menjadi anaknya kalo jauhpun, dia yang lebih baik dan dapat memang, kemauan itu dari mengharumkan PASI Kabupaten dalam hati dia mau berangkat, Pringsewu, selain itu bakat yang ini kunci ini, tapi kalo dipaksa memang melekat sejak lahir untuk untuk latihan tanpa kesadaran dapat dikembangkan dan sendiri gak bakalan jadi, itu ditingkatkan demi memajukan PASI harus keluar dari dirinya Kabupaten Pringsewu, kemudian sendiri, motivasi dari dalam dorongan dan motivasi dari orang tua dan dari luar, internal dan dan pelatih sangatlah manjadi peran eksternal itu penting.” utama guna pencapaian prestasi atlet, kondisi ekonomi yang juga dapat Responden H selaku pelatih menjadi pendobrak untuk dapat atletik Kabupaten Pringsewu juga membuktikan bahwa mereka mampu mempertegas bahwasanya : dan dapat menjadi kebanggaan bagi “tidak. Kalo pringsewu keluarganya terutama mengharumkan semuanya tidak ada,yang PASI Kabupaten Pringsewu. bapaknya guru aja jarang- jarang rata-rata petani.” PEMBAHASAN atas tanggung jawabnya, dalam hal prestasi atlet yang selama ini dibina Berdasarkan hasil penelitian sudah tidak diragukan lagi, hampir lapangan yang telah dilakukan semua atlet senantiasa ditunjuk untuk dengan cara observasi, wawancara mewakili kabupaten Pringsewu dan studi dokumentasi selama terkait mengikuti event ditingkat Pekan Pencapaian Prestasi Cabang Olahraga Olahraga Provinsi (Porprov). Atletik Kabupaten Pringsewu Dalam Pekan Olahraga Provinsi Lampung Berdasarkan hasil analisis VIII-2017, didapatkan hasil bahwa : data peneliti menemukan bahwasannya faktor yang Berdasarkan hasil analisis mempengaruhi pencapaian prestasi data, organisasi PASI Kabupaten atlet atletik Kabupaten Pringsewu Pringsewu pada dasarnya telah terdapat dua unsur utama yaitu berjalan cukup baik dan telah sesuai Internal dan Eksternal. Internalnya dengan standar organisasi dilihat dari yaitu dari diri atlet itu sendiri yang keorganisasian dan kepengurusan memiliki motivasi untuk mencapai yang telah terbentuk. Selain itu PASI prestasi, kemudian dukungan dari Kabupaten Pringsewu juga menyusun pelatih yang memiliki peranan program kerja sebagai bentuk untuk penting dalam proses pencapaian mewujudkan cita-cita atau tujuan prestasi, dukungan yang dilakukan sebuah organisasi. aspek lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat sekitar sudah Program kerja dalam hal ini sangat membantu dalam pencapaian dibentuk karena merupakan proses prestasi, peran keluarga dan sekolah yang sangat penting dalam kegiatan yang sudah memberikan izin pada berorganisasi, karena program kerja atlet untuk mengikuti latihan, ini akan menjadi pegangan bagi dukungan keluarga berupa motivasi organisasi dalam menjalankan roda saat bertanding juga ada organisasi. Sama halnya dengan program pembinaan, haruslah KESIMPULAN dibenuk agar menjadi acuan untuk berjalannya program pencetakan atlet Berdasarkan penelitin yang telah PASI Kabupaten Pringsewu. Tanpa dilakukan mengenai pelaksanaan adanya program kerja dan program olahraga atletik Kabupaten pembinaan, sebuah organisasi tidak Pringsewu, dapat disimpulkan bahwa akan berjalan sesuai semestinya. : 1. Program kerja PASI Pringsewu Sesuai penelitian yang telah telah di bentuk oleh kepengurusan dilakukan proses pembinaan prestasi periode 2013-2017 lalu, pada berjalan dengan sistematis, PASI tahun 2016 program kerja di Kabupaten melakukan perekrutan bentuk PASI pringsewu untuk mulai dari usia dini, pembinaan dan menghadapi Porprov 2017. PASI sistem pelatihan yang baik, proses Kabupaten Pringsewu terdapat 3 pembinaan dalam pencapaian prestasi pembagian program kerja yakni atlet atletik kabupaten Pringsewu program jangka pendek, program berjalan atas kerjasama pelatih dan kerja jangka mengah dan program pengurus yang loyal dan konsisten kerja jangka panjang untuk satu periode kepengurusan. 2. Program pembinaan yang disusun antara para pelaku olahraga baik oleh PASI Kabupaten Pringsewu itu atlet, pelatih, official, maupun lebih banyak terkait tentang pemerintah agar sama-sama proses, tindakan dan bertanggung jawab bagi semua strategi.Program pembinaan atlet sarana dan prasarana olahraga. atletik Kabupaten Pringsewu 3. Kepada pelatih untuk dapat lebih dimulai dari pencarian bibit bibit dekat dengan atlet, selalu menjaga unggul melalui talent Scouting, komunikasi dengan baik, serta dan dibina secara terprogram menunjukkan konsep moral sampai ke puncak prestasi. kepada atlet. Karena pelatih dapat 3. PASI Kabupaten Pringsewu memberikan bimbingan moral membenarkan bahwa faktor penting untuk para atlet. Hal ini pendukung dari ketercapaian atlet berguna untuk mendidik moral dapat dilihat melalui 2 faktor dari segi kedisiplinan dan rasa yanki internal dan eksternal atlet, saling menghormati. internal meliputi : minat, motivasi, diri sendiri, dan eksternal meliputi : orang tua, pelatih, DAFTAR PUSTAKA lingkungan, organisasi yang mendukung. Arikunto, S. 2004. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: SARAN Bumi Aksara. Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan Koni Pusat. 1997. Pemanduann dan sebelumnya, maka dapatlah diajukan beberapa saran dalam penelitian ini, pembinaan bakat usia dini. sebagai berikut : Jakarta: Garuda Emas Koni.
1. Kepada pemerintah dalam hal ini Moleong J, Lexy. 2006. Metodelogi
KONI (Komite Olahraga Penelitian edisi revisi. Nasional) atau PASI (Persatuan Bandung: Remaja Rosda Atletik Seluruh Indonesia) agar Karya. kiranya tetap meningkatkan perannya sebagai pembinaan atlet Peraturan Pemerintah Nomor 17 di Kabupaten Pringsewu. Karena atlet-atlet yang berprestasi akan Tahun 2007 Tentang terdukung dengan pembinaan Penyelenggaraan Pekan dan yang optimal sehingga mampu Kejuaraan Olahraga. menjadi aset daerah. Dengan banyaknya medali yang diraih Sugiyono. 2016. Metode Penelitian oleh atlet, maka akan Pendidikan. Bandung: Alfabeta. mengharumkan nama daerah khususnya bagi Kabupaten Sutarto. 2006. Dasar-dasar Pringsewu. 2. Sarana dan prasarana olahraga Organisasi. Yogyakarta, Gadjah agar kiranya dimanfaatkan dan Mada University Press. dipelihara dengan baik. Di sini sangat dibutuhkan kerjasama