Dalam judul penelitian "MODEL KEMITRAAN KONI DAN IPSI PADA PEMBINAAN
DAN PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA PENCAK SILAT DI KABUPATEN
PONOROGO" terdapat beberapa variabel yang dapat diidentifikasi yaitu sebagai berikut: 1. Model Kemitraan KONI dan IPSI: Variabel ini mencakup elemen-elemen yang berkaitan dengan kerjasama atau model kemitraan antara KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dalam konteks pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga Pencak Silat. 2. Pembinaan: Variabel ini berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembinaan atlet olahraga Pencak Silat, termasuk latihan, sarana dan prasarana, pendanaan dan aspek-aspek pengembangan atlet. 3. Peningkatan Prestasi: Variabel ini mencakup aspek peningkatan prestasi atlet Pencak Silat, seperti pencapaian medali, peningkatan skor atau hasil kompetisi, serta peningkatan kemampuan atlet. 4. Olahraga Pencak Silat: Variabel ini mengacu pada olahraga Pencak Silat sebagai subjek utama penelitian. 5. Kabupaten Ponorogo: Variabel ini merujuk pada lokasi atau wilayah geografis di mana penelitian ini dilakukan, yaitu Kabupaten Ponorogo. Dalam penelitian ini, peneliti mungkin akan mengidentifikasi, mengukur, dan menganalisis variabel-variabel ini untuk memahami hubungan antara model kemitraan KONI dan IPSI dengan pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga Pencak Silat di Kabupaten Ponorogo. Draft data skripsi dengan Judul “MODEL KEMITRAAN KONI DAN IPSI PADA PEMBINAAN DAN PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA PENCAK SILAT DI KABUPATEN PONOROGO”: 1. Pengorganisasian Menjalankan fungsi-fungsi keorganisasianya dan juga menyusun program-program kerja serta melakukan koordinasi dan/atau kerjasama antar organisasi olahraga yang dapat mendukung tercapainya pembinaan dan prestasi yang maksimal untuk cabang olahraga pencak silat di event tingkat daerah seperti Porprov. 2. Pendanaan Dengan adanya pendanaan, berbagai kebutuhan/hal yang berhubungan dengan pembinaan olahraga dapat dipenuhi dengan baik. Dalam peraturan perundang-undangan di jelaskan bahwa pendanaan olahraga menjadi tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengalokasikan anggaran keolahragaan melalui APBN dan APBD. Sesuai dengan Undang-Undang sumber pendanaan keolahragaan juga dapat diperoleh dari: a) Masyarakat melalui berbagai kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku. b) Kerjasama yang saling menguntungkan. c) Bantuan luar negeri yang tidak mengikat. d) Hasil usaha industri olahraga dan/atau e) Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Sarana dan Prasarana Pencapaian pembinaan yang baik dan prestasi yang maksimal harus didukung dengan sarana dan prasarana berkuantitas dan berkualitas guna untuk menampung kegiatan olahraga prestasi seperti olahraga sepakbola sehingga dapat dugunakan seoptimal mungkin dan mengikuti perkembangan IPTEK agar prestasi yang maksimal bisa tercapai serta tidak lepas dari peranan dan perhatian pemerintah sebagaimana yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Pasal 67 4. Pembinaan a) Data mengenai program latihan yang dilakukan oleh pelatih dan atlet Pencak Silat, termasuk jenis latihan, frekuensi, dan durasi latihan. b) Data hasil tes fisik atau evaluasi prestasi atlet sepanjang program pembinaan. c) Catatan perkembangan individu atlet selama masa pembinaan. 5. Peningkatan Prestasi a) Data mengenai prestasi atlet Pencak Silat sebelum dan setelah periode pembinaan, seperti pencapaian medali dalam kompetisi. b) Data statistik yang menunjukkan peningkatan peringkat atlet dalam kompetisi yang relevan. c) Testimoni dari atlet atau pelatih yang menggambarkan perubahan prestasi selama pembinaan. 6. Hasil Prestasi Data aktual tentang peningkatan prestasi atlet setelah menerapkan model kemitraan KONI dan IPSI, dapat mencakup data tentang peningkatan medali, peringkat, atau hasil kompetisi lainnya. 7. Data Pendukung Lainnya a) Wawancara atau Laporan Pengamatan: Hasil wawancara atau laporan pengamatan yang mungkin tidak masuk ke dalam instrumen penelitian utama, tetapi masih memberikan wawasan yang berharga. b) Dokumen Resmi: Surat-surat, dokumen perjanjian, atau kebijakan yang relevan dengan model kemitraan KONI dan IPSI di Kabupaten Ponorogo. c) Grafik, Gambar, atau Diagram: Grafik, gambar, atau diagram yang membantu menjelaskan atau mengilustrasikan temuan Anda.