Olahraga Taekwondo merupakan cabang olahraga yang sudah tidak asing lagi di masyarakat dan banyak
penggemarnya baik dikalangan anak-anak sampai dewasa.Hal itu membuat olahraga ini disukai oleh
banyak orang, terutama kaum pria tetapi tidak bisa dipungkiri kaum wanita banyak yang
nyukainya.karena olahraga Taekwondo dapat dikatakan olahraga yang sudah dipertandingkan sampai
mencapai prestasi tingkat nasional, maupun internasional. Metode Penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Survey yang meneliti suatu objek dengan menggunakan mata.Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang berisi data dari tempat yang sedang uji. Hasil data
penelitian tentang ketersediaan sarana dan prasarana olahraga prestasi di Tim Pomseea Provinsi Sibolga
2020, maka pembahasan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:
"KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita rahmat
kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan makalah Mini
Riset ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk pemenuhan tugas individu mata kuliah “ISU
OLAHRAGA” sebagai bahan perkuliahan. Makalah ini penulis yakini jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan baik isi maupun penyusunannya.Atas semua itu dengan rendah hati saya harapkan
kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
"DAFTAR ISI
Halaman Kulitmuka.............................................................................................................i
Ringkasan............................................................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................................iii
Daftar Isi.............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................7
1.3 Tujuan............................................................................................................................7
1.4 Manfaat..........................................................................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................8
2.1 Olahraga.........................................................................................................................8
BAB III HASIL PENELITIAN.........................................................................................14
3.1 Deskripsi Data..............................................................................................................14
3.2 Pembahasan dan Rekomendasi....................................................................................15
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................16
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................16
4.2 Saran............................................................................................................................16
4.3 Implikasi......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18
Dokumentasi.......................................................................................................................18"
"BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Prestasi olahraga merupakan hasil optimal yang dicapai oleh seorang olahragawan (atlet) atau
sekelompok orang (tim/regu) dalam bentuk kemampuan dan keterampilan dalam menyelesaikan tugas-
tugas, baik dalam kompetisi beregu maupun individu.Usaha latihan yang maksimal dan terstuktur dapat
memberikan hasil yang maksimal dalam prestasi olahraga. UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional ialah olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan
pengembangan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan
dan teknologi keolahragaan. UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VII
pasal 21 ayat 2 dan 3, Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan
untuk mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional yang dilakukan oleh
induk organisasi cabang olahraga tingkat pusat maupun pada tingkat daerah. Untuk pelaksanaan
pengembangan prestasi pengorganisasian adalah salah satu cara untuk dapat melakukan pembinan
yang sistematis dan terstruktur. Melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 95 tahun 2017
tentang peningkatan prestasi olahraga nasional, Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional adalah kegiatan
untuk menciptakan atlet berprestasi dalam rangka mencapai target medali di kejuaraan maupun pekan
olahraga tingkat internasional. Selain itu, pemerintah pusat melalui UUD RI nomor 3 tahun 2015 tentang
sistem keloahragaanmenekankan pemerintah kabupaten/kota melaksanakan perencanaan, pembinaan,
pengembangan, penerapan standardisasi, dan penggalangan sumber daya keolahragaan yang berbasis
keunggulan lokal. Proses pembinaan dan pengembangan dilakukan salah satunya dengan
menyelengarakan kompetisi secara berjenjang dan berkelanjutan, di tambah dengan adanya lembaga-
lembaga keolahragaan di Indonesia dapat memberikan upaya untuk meningkatkan prestasi olahraga.
Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan
bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olah raga (Seminar
Prasarana Olah Raga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan"
"Lingkungan 1978).Sarana prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari
olahraga.Sarana prasarana olahraga yang baik dapat menunjang pertumbuhan masyarakat yang
baik. Prasarana olaharaga secara umum berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang
terselengaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Dalam olah raga prasarana
didefinisikan sesuatu yang mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang
relatif permanen (Soeparnoto, 2000: 5).Dari definisi tersebut dapat disebutkan beberapa contoh
prasarana olaharaga ialah, stadion sepakbola, stadion atletik dan lain-lain.Gedung olahraga
merupakan prasarana berfungsi serba guna yang secara berganti-ganti dapat diguankan untuk
Sarana olahraga adalah terjemahan dati “facilities”, yaitu sesuatu yang dapat digunakan
dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani (Soeparnoto,
2000: 5). Sarana olahraga dapat di bedakan menjadi dua kelomppok yaitu: 1. Peralatan
(apparatus), ialah sesuatu yang digunakan, contoh: peti lincat, palang tungggal, palang sejajar,
melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera untuk tanda, garis batas dan lain-lain. -
Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki misalnya; bola, raket,
pemukul, dan lain lain. Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan
perorangan.Sarana prasarana olah raga paling sedikit atau minimal disesuaikan dengan kondisi
masyarakat yang berolah raga itu sendiri.Sehingga disini kunci dan tujuan sarana prasarana
adalah sehingga media olah raga yang diharapkan dengan adanya sarana penunjang kegiatan olah
raga berjalan dengan baik.Sehingga masyarakat dapat menikmati olahraga dengan baik dan
optimal.Sarana prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan
olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai
dalam artian harus disesuaikan dengan standar keutuhan ruang perorangan.Fungsi sarana dan
prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu kegiatan terutama dalam
pengajaran olahraga.Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas
kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar.Standar sarana prasarana"
"olahraga misalnya standard harga bangunan, standar mutu bangunan, standar anggaran
pemeliharaan, dan masih banyak lagi. Tetapi di sini akan dibahas secara singkat ukuran standar
menggunakan fasilitas alat dan lapangan dengan ukuran yang sama untuk masing-masing cabang
olahraga. Ukuran yang sama disemua tingkat dan disemua tempat inilah yang dinamakan ukuran
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, penulis
mengajukan perumusan masalah dimana nantinya akan terjawab setelah penulis melakukan
penelitian. Perumusan masalah yang diajukan adalah : “Kelayakan sarana dan prasaran olahraga
1.3Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kelayakan
sarana dan prasaran olahraga prestasi Teakwondo di Provinsi Sibolga tahun 2020.
1.4 Manfaat Penelitian Setiap penelitian pasti dapat memberikan manfaat bagi objek yang
diteliti untuk pengembangan ilmu. Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari
"BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Olahraga
a. Hakekat Olahraga Saat ini, masalah kesehatan pada individu sedang meningkat
karena kurang olahraga dan aktivitas fisik, seperti mesin melakukan sebagian besar
pekerjaan, yang membuat aktivitas tubuh penting secara individual. Di sisi lain, lewat
acara olahraga, banyak orang terlibat dengan olahraga secara langsung atau tidak
langsung, baik dengan aktif tampil atau dengan menonton olahraga. Secara umum,
olahraga membantu individu menjaga kesehatan fisik dan mental mereka dan menjadi
sumber kesenangan dan hiburan. Dari hal inilah bahwa dengan melakukan aktifitas
fisik atau dengan kita berolahraga akan memberikan berbagai manfaat bagi tubuh kita
(Suleyman Yildiz, 2012: 689). Olahraga saat ini menjadi sebuah trend atau gaya
hidup bagi sebagian masyarakat umum, bahkan hingga menjadi sebuah kebutuhan
mendasar dalam hidup. Olahraga menjadi kebutuhan yang sangat penting karena
tidak terlepas dari kebutuhan mendasar dalam melaksanakan aktivitas gerak sehari-
hari. Olahraga itu sendiri pada dasarnya merupakan serangkaian gerak raga yang
teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak, serta
jasmani, rohani, dan sosial”. Secara sederhana olahraga dapat dilakukan oleh
siapapun, kapanpun, dimanapun, tanpa memandang dan membedakan jenis kelamin,
suku, ras, dan lain sebagainya. Toho Cholik Mutohir (2007: 23) menjelaskan bahwa,
dalam olahraga tergambar aspirasi serta nilai-nilai luhur suatu masyarakat, yang
terpantul melalui hasrat mewujudkan diri melalui prestasi olahraga. Kita sering
mendengar kata-kata bahwa kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat tercermin
dari prestasi olahraganya. Harapannya adalah olahraga di Indonesia dijadikan alat" "pendorong gerakan
kemasyarakatan bagi lahirnya insan manusia unggul, baik secara
gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk
kata olahraga berasal dari: 1) Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
2) Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang terdiri dari
atau hobi 5) Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti
berenang, main bola, agar tumbuh menjadi sehat. Jane Ruseski (2014: 396 )
mengatakan dengan berolahraga atau melakukan aktifitas fisik yang teratur dapat
aktivitas sosial. Douglas Hartmann, Christina Kwauk. (2011: 285) mengatakan pada
toleransi, kerja sama, dan rasa hormat. Olahraga mengajarkan nilai usaha dan
bagaimana mengatur kemenangan dan juga kekalahan. Saat ini aspek positif dari
Berdasarkan penjelasan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa olahraga
serta berisi perjuangan dengan diri sendiri dengan orang lain yang terkait dengan
interaksi lingkungan atau unsur alam yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat
sesuai dengan kemampuan dan kesenangan. Kegiatan olahraga tergantung dari sikap
sesorang dari mana dia memaknainya, karena beragam definisi olahraga disebabkan
oleh karakteristik olahraga itu sendiri yang semakin berkembang, semakin lama
semakin berubah dan semakin kompleks baik dari jenis kegiatannya, dan juga
penekanan motif yang ingin dicapai ataupun konteks lingkungan sosial budaya tempat
pelaksanaannya."
gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk
kata olahraga berasal dari: 1) Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
2) Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang terdiri dari
berenang, main bola, agar tumbuh menjadi sehat. Jane Ruseski (2014: 396 )
mengatakan dengan berolahraga atau melakukan aktifitas fisik yang teratur dapat
aktivitas sosial. Douglas Hartmann, Christina Kwauk. (2011: 285) mengatakan pada
toleransi, kerja sama, dan rasa hormat. Olahraga mengajarkan nilai usaha dan
bagaimana mengatur kemenangan dan juga kekalahan. Saat ini aspek positif dari
Berdasarkan penjelasan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa olahraga
serta berisi perjuangan dengan diri sendiri dengan orang lain yang terkait dengan
interaksi lingkungan atau unsur alam yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat
sesuai dengan kemampuan dan kesenangan. Kegiatan olahraga tergantung dari sikap
sesorang dari mana dia memaknainya, karena beragam definisi olahraga disebabkan
oleh karakteristik olahraga itu sendiri yang semakin berkembang, semakin lama
semakin berubah dan semakin kompleks baik dari jenis kegiatannya, dan juga
penekanan motif yang ingin dicapai ataupun konteks lingkungan sosial budaya tempat
pelaksanaannya."
"a. Ruang Lingkup Olahraga Mengacu pada Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional
Nomor 3 tahun 2005 Bab II pasal 4 menetapakan bahwa keolahragaan nasional bertujuan
manusia,menanmkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan
mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. Selanjutnya pada Bab VI pasal 17
menetapkan ruang lingkup olahraga itu sendiri mencakup tiga pilar, yaitu: olahraga
pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Ketiga pilar olahraga tersebut
pengenalan gerak pada usia dini, pemassalan dengan menjadikan olahraga sebagai gaya
olahragawan andalan dapat meraih puncak pencapaian prestasi. Adapun ruang lingkup
proses pendidikan secara umum yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan baik
satuan pendidikan formal maupun non formal, biasanya dilakukan oleh satuan
olahraga, salah satunya adalah melalui jenjang sekolah dan juga sistem
pendidikan yang baik. Kebijakan olahraga di dalam dunia pendidikan sangat
Nomor 3 tahun 2005 Bab II pasal 4 menetapakan bahwa keolahragaan nasional bertujuan
manusia,menanmkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan
mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. Selanjutnya pada Bab VI pasal 17
menetapkan ruang lingkup olahraga itu sendiri mencakup tiga pilar, yaitu: olahraga
pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Ketiga pilar olahraga tersebut
pengenalan gerak pada usia dini, pemassalan dengan menjadikan olahraga sebagai gaya
hidup, pembibitan dengan penelusuran bakat dan pemberdayaan sentra-sentra olahraga,
olahragawan andalan dapat meraih puncak pencapaian prestasi. Adapun ruang lingkup
proses pendidikan secara umum yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan baik
satuan pendidikan formal maupun non formal, biasanya dilakukan oleh satuan
olahraga, salah satunya adalah melalui jenjang sekolah dan juga sistem
dimasukan kedalam asrama maupun tempat pelatihan khusus agar dapat dibina
lebih lanjut guna mendapatkan prestasi yang lebih tinggi dan dengan didukung
dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru bagi kegiatan
keolahragaan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Kristiyanto (2012: 12) yang
menyatakan bahwa, “Dalam lingkup olahraga prestasi, tujuannya adalah untuk
asupan gizi para atlet, selain itu harus pula di barengi dengan pengadaan
kompetisi-kompetisi secara rutin agar atlet dapat menerapkan teknik dan taktik
yang diperoleh selama pelatihan di arena sesungguhnya dan itu dapat mengasah
mental para atlet itu sendiri dalam menghadapi kompetisi yang sesungguhnya.
Semakin banyak jam terbang atlet dalam suatu kompetisi maka akan semakin
berpengalaman pula atlet itu dalam megnhadapi situasi yang berubah-ubah dalam
untuk mencapai yang prestasi yang tinggi dengan dukungan ilmu pengetahuan
dan teknologi keolahragaan. Keterbatasan dari pemerintah menuntut "cabangcabang olahraga lain yang
belum menjadi prioritas pendanaan pemerintah,
kejayaan olahraga. Salah satunya dengan menetapkan sebuah badan yang benar-
prestasi berbentuk segitiga atau sering disebut pola piramida adan berporos pada
harus didasari cara pandang yang utuh dalam memaknai program pemassalan dan
memandang arti penting pemassalan dan pembibitan yang bisa jadi berlangsung
sistem secara terpadu. Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Pemuda dan
Olahraga tidak dapat bekerja sendiri tanpa sinergi dalam kelembagaan lain yang
memunculkan bibit-bibit atlet berpotensi dan ini akan didapat pada atlet yang
dimulai dari usia sekolah. Pembinaan olahraga prestasi harus berjangka waktu
menjadi seorang atlet. Dalam merekrut calon atlet, postur dan struktur tubuhnya
harus dilihat apakah tubuh (termasuk kemampuan jantung dan paru-paru) calon
atlet itu bisa dibentuk dengan latihan-latihan untuk menjadi kuat, cepat dan punya
aktivitas waktu luang dimana orang bebas dari pekerjaan rutin. Waktu luang
merupakan waktu yang ridak diwajibkan dan terbebas dari berbagai keperluan
psikis dan sosial yang telah menjadi komitmennya”. Kegiatan yang umum
dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi dan
merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan
tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat dan
yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk.
suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau
HASIL PENELITIAN
1. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survai
suatu objek dengan menggunakan mata. Hasil dalam penelitian kemudian dijelaskan
secara deskriptif”.
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini,
perlu diketahui terlebih dahulu variable penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan
pembatasan masalah yang telah ditetapkan, variabel dalam penelitian ini yaitu
pendukung pelatihan atlet latihan Tim Pomsea Provinsi Sibolga tahun 2020. Harimurti
3. Populasi dan Lokasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu tempat latihan Tim
4. Teknik Pengumpulan Data Langkah dalam pengumpulan data yaitu dengan mendatangi
tempat latihan sesuai rencana pelaksanaan penelitian. Di tempat latihan peneliti mendata
langsung ketersediaan sarana dan prasarana atlet yang tersedia. Dalam pengambilan data
ini peneliti didampingi oleh pelatih guna membantu kegiatan pengisian data supaya hasil
5. Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan cara
mengklasifikasikan jenis data yang diperoleh dari lembar obsevasi dan dikelompokkan.
Menurut Anas Sudijono (2012: 4), “statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai
tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran "secara teratur,
ringkas, dan jelas, mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga
6. Dalam analisis hasil penelitian dijelaskan ketersediaan sarana dan prasarana olahraga
prestasi. Ketersediaan yang dimaksud yaitu meliputi: jenis yang tersedia, jumlah total
sarana dan prasarana atlet pomseea tim Sibolga, kondisi sarana dan prasarana atlet
pomseea tim medan(standar baik, modifikasi baik, dan rusak), dan status kepemilikan
sarana dan prasarana pendidikan jasmaatlet pomseea tim medan (milik sendiri,
Berdasarkan hasil data penelitian tentang ketersediaan sarana dan prasarana olahraga
prestasi di Tim Pomseea Provinsi Sibolga 2020, maka pembahasan dibagi menjadi 2 kategori,
yaitu:
(1) ketersediaan sarana di Tim Pomseea Provinsi Sibolga 2020, (2) ketersediaan prasarana di
SMA Negeri seKabupaten Sibolga. Pembahasan akan menjelaskan tentang jenis, dan jumlah
total yang meliputi kondisi dan status kepemilikan sarana dan prasarana di Tim Pomseea
1. Ketersediaan Sarana latihan Tim Pomsea Provinsi Sibolga tahun 2020 Sarana yang
tersedia di latihan Tim Pomsea Provinsi Sibolga 2020 ada beberapa jenis, yaitu: karet
kaki, barbel tangan, target tendang.
2. Ketersediaan Prasarana latihan di Tim Pomsea Provinsi Sibolga tahun 2020 Prasarana
yang tersedia latihan di Tim Pomsea Provinsi Sibolga tahun 2020 adanya matras untuk
atlet latihan yang membuat atlet menjadi semakin nyaman dalam berlatih.
3. Ketersediaan Prasarana (Fasilitas) latihan di Tim Pomsea Provinsi Sibolga tahun 2020
Untuk fasilitas sangat cukup baik karena dilakukan ditempat yang lebar dikarenakan tempat latihan
untuk Atlet Tim Sibolga ada dua tempat satu dijalan Sisingamangaraja dan
si Simare mare."
"BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses pencapaian prestasi maksimal dalam olahraga memerlukan jangka waktu yang
panjang dan biaya yang besar untuk mendapatkan hasil yang optimal. Keberadaan olahraga
sebagai salah satu pilar dalam kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari prestasi olahraga yang
dicapai oleh negara tersebut.Tentunya hal ini membutuhkan pengorbanan dan perjuangan semua
pihak untuk mewujudkan semua itu.Tidak hanya berfokus kepada pemerintah saja, tetapi harus
dimulai dari elemen yang paling bawah untuk mewujudkan prestasi olahraga Indonesia yang
maksmal.Keberadaan olahraga sudah tidak bisa dipungkiri lagi sebagai salah satu alat yang
digunakan oleh suatu bangsa untuk menunjukkan eksistensi kepada dunia tentang keberadaannya
Peranan pemerintah dalam mengembangkan prestasi olahraga harus mutlak dilakukan.Hal ini
tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.Peranan pemerintah tersebut terlihat pada
2005.Tentunya hal ini merupakan payung hukum untuk memajukan keolahragaan nasional.
Dukungan sarana, prasarana, pemanfaatan ilmu dan tekhnologi olahraga dan peningkatan mutu
SDM dalam bidang olahraga yang mendukung untuk pembinaan olahraga nasional sudah saatnya
untukdiadakan revitalisasi mulai dari level daerah sampai dengan level nasional
4.2 Saran
Untuk memperbaiki prestasi olahraga sebaiknya kita memperhatikan energi yang kita
pakai untuk menjalankan latihan. Tentunya selama menjalankan latihan ada beberapa hal yang
penting antara lain takaran latihan harus dipenuhi. baik intensitas dan frekuensinya. Beberapa
pengamatan, masih banyak atlet kita yang berlatih dengan takaran yang kurang dan cukup,
terutama takaran intensitasnya tidak mencapai training zone.Akibatnya prestasi sukar "berkembang,
meskipun frekuensi latihan sudah cukup.bahkan lebih. Untuk mendapatkan prestasi
yang tinggi berlatih dengan memenuhi ketiga macam takaran yang diuraikan tadi, sehingga tidak
membuang waktu dan biaya yang banyak untuk latihan-latihan.Uraian-uraian di atas terlihat jelas
4.3 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara teoritis dan praktis
sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
a. Pemilihan metode latihan yang tepat dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi Atlet.
Untuk metodenya adalah difokuskan ke atlet dengan pelatihan yang keras dan sangat tersusun.
b. Motivasi latihan atlet mempunyai pengaruh terhadap prestasi. Atlet dengan motivasi latihan
yang tinggi tentunya mempunyai prestasi yang lebih baik dari pada atlet dengan motivasi latihan
yang sedang maupun rendah. Diharapkan pelatih dapatmenumbuhkan motivasi latihan pada diri
atlet dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan pelatih dan menarik bagi atlet.
c. Walaupun tidak ada interaksi antara metode latiahn dan motivasi latihan baik yang tinggi,
sedang dan rendah dalam penelitian ini, diharapkan adanya kerjasama antara atlet, pelatih dengan
mencari solusi terbaik dalam proses latihan untuk meningkatkan prestasi atlet.
1. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi pelatih dan calon
pelatih.Membenahi diri sehubungan dengan pelatihan yang telah dilakukan dan prestasi
atlet yang telah dicapai dengan memperhatikan metode pelatihan yang tepat dan motivasi
"DAFTAR PUSTAKA
Nasional.Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Cv.
Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian (kuantitatif, kualitatif, dan R&D) Bandung, ALFABETA
Muthohir TC., 2007. Kebijakan dan strategi Penguatan Kelembagaan Keolahragaan Nasional
Indonesia, Masa kini dan Masa Depan.Jurnal Pemuda dan Olahraga. Jakarta. Kemenegpora.