Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UTS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Isu dan Kebijakan Olahraga

Dosen Pengampu :
Dr. Taufiq Hidayah M.Kes.
Dr. Siti Baitul Mukarromah S.Si., M.Si.Med.
Sandhya Kresnajati S.Or.,M.Sc.

Disusun oleh :
Diri Diva Senantiasa (2306030096)

ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS ILMU KEOLAGRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023

SOAL UTS

1. Sebutkan dan jelaskan mengenai hakikat olahraga dalam pembangunan


nasional!

2. Jelaskan mengenai kontinum piramida pembangunan olahraga! (mulai dari


fondasi sampai dengan tujuan)

3. Coba sebutkan dan jelaskan mengenai 9 pilar perencanaan strategis


pembangunan olahraga nasional!

4. Jelaskan mengapa pembangunan olahraga di Indonesia masih tertinggal


dibanding dengan negara lain (seperti Korea atau Jepang)? Berikan alasan dan
solusinya.

5. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai SDI (Sports Development Index)!

6. Coba sebutkan dan jelaskan tentang Undang-Undang Republik Indonesia


nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU No. 3 Tahun
2005 tentang SKN)!

7. Apa saja yang diperlukan untuk mendukung pembangunan olahraga nasional


dalam proses menuju Indonesia Emas 2045 (Indonesia 100 tahun)?

8. Coba jelaskan apa itu yang dimaksud dengan Olahraga Wisata (Sports
Tourism) dan berikan 7 contohnya yang ada di Indonesia!

9. Buatkan tabel analisis SWOT terkait pengembangan olahraga wisata (sports


tourism) di Indonesia!

10. Mengapa Sports Tourism di Indonesia masih kalah dengan negara-negara


tetangga di ASEAN dan kebijakan seperti apa yang bisa merubah keadaan
tersebut? Coba jelaskan

1
Jawaban

1.) •) Sebagai Alat Pembentukan Karakter dan Moral


- Olahraga membantu membentuk karakter dan moral warga negara. Melalui
olahraga, individu belajar tentang disiplin, kerja keras, ketekunan, fair play, dan
kerjasama tim. Ini adalah nilai-nilai yang penting dalam pembangunan masyarakat
yang berintegritas dan bermoral tinggi.
•) Sebagai Sarana Pendidikan
- Olahraga bukan hanya tentang aktivitas fisik, tetapi juga merupakan sarana
pendidikan. Melalui olahraga, individu belajar tentang kesehatan, kebugaran,
anatomi, fisiologi, dan konsep-konsep penting lainnya yang berkontribusi pada
pemahaman ilmiah.

•) Sebagai Alat Kesehatan


- Olahraga membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Ini membantu
mengurangi risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Masyarakat yang sehat cenderung lebih produktif dan berkontribusi positif dalam
pembangunan nasional.

•) Sebagai Media Promosi Kebersamaan dan Integrasi Sosial


- Olahraga adalah cara yang efektif untuk mengintegrasikan berbagai kelompok
sosial dalam masyarakat. Pertandingan olahraga dapat mempersatukan orang dari
berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya.

•) Sebagai Sumber Identitas dan Kebanggaan Nasional


- Prestasi dalam olahraga dapat menjadi sumber kebanggaan nasional. Ketika atlet
nasional mencapai prestasi luar biasa dalam kompetisi internasional, ini dapat
meningkatkan rasa identitas dan kebanggaan nasional.

•) Sebagai Alat Diplomasi dan Hubungan Internasional


- Olahraga sering digunakan sebagai alat diplomasi antar negara. Pertandingan
olahraga internasional dapat mempromosikan hubungan baik antar negara dan
memfasilitasi dialog dan kerja sama internasional.

•) Sebagai Penggerak Ekonomi


- Industri olahraga, termasuk bisnis pakaian olahraga, pemasaran, dan penyiaran,
memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Event
olahraga besar juga dapat meningkatkan sektor pariwisata dan perhotelan.

• ) Sebagai Sarana Pembangunan Infrastruktur


- Pembangunan stadion, fasilitas olahraga, dan infrastruktur terkait lainnya
membantu memajukan sektor konstruksi dan menciptakan lapangan kerja.

2.) Kontinum piramida pembangunan olahraga adalah sebuah konsep yang


digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan dalam pengembangan olahraga
dalam suatu negara atau komunitas. Ini mencakup berbagai level, mulai dari dasar

2
hingga tujuan tertinggi. Berikut adalah penjelasan mengenai kontinum piramida
pembangunan olahraga:
•Fondasi (Base Development): Tahap awal piramida ini melibatkan pengenalan
olahraga kepada anak-anak dan pemula. Ini sering dilakukan melalui program
sekolah, klub, atau kegiatan rekreasi.
•Pengembangan Bakat (Talent Development): Pada tahap ini, individu yang
menunjukkan bakat dalam olahraga diberikan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan mereka melalui pelatihan lebih intensif.
•Kompetisi Regional dan Nasional (Regional and National Competition): Di tingkat
ini, atlet-atlet yang berkembang dengan baik bersaing dalam kompetisi regional dan
nasional. Mereka mewakili klub, daerah, atau negara bagian dalam acara-acara
olahraga.
•Peningkatan Kualitas (Quality Improvement): Fokus pada peningkatan kualitas
teknik, strategi, dan kinerja atlet. Pelatihan dan fasilitas lebih canggih digunakan
untuk membantu atlet mencapai tingkat kemampuan tertinggi.
•Olimpiade dan Kejuaraan Dunia (Olympics and World Championships): Tujuan
tertinggi dalam piramida ini adalah mewakili negara dalam kompetisi tingkat
internasional, seperti Olimpiade atau Kejuaraan Dunia.
Piramida pembangunan olahraga ini mencerminkan pentingnya pengembangan
bertahap dan sistematis dalam menciptakan atlet-atlet berprestasi. Selain itu,
penting untuk memiliki infrastruktur, pelatihan, dan dukungan finansial yang
memadai di setiap level piramida untuk mencapai tujuan tertinggi dalam olahraga.

3.) 1. Pembinaan dan Pengembangan Atlet


- Pilar ini melibatkan identifikasi, seleksi, dan pengembangan bakat atlet muda.
Program pelatihan dan pendampingan diperlukan untuk membantu atlet mencapai
potensi maksimal mereka.
2. infrastruktur Olahraga
- Pembangunan fasilitas olahraga yang baik dan modern sangat penting. Ini
mencakup stadion, lapangan, kolam renang, pusat latihan, dan fasilitas pendukung
lainnya yang mendukung pengembangan olahraga.

3. Pendanaan dan Investasi


- Pilar ini berfokus pada sumber daya keuangan yang diperlukan untuk
mendukung program olahraga. Ini termasuk dana pemerintah, sponsor, dan
dukungan swasta untuk pembinaan atlet dan pengembangan infrastruktur.
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM
- Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam
dunia olahraga sangat penting. Ini mencakup pelatih, pelatih fisik, dokter olahraga,
dan profesional lainnya.
5. Organisasi dan Manajemen
- Struktur organisasi yang efisien dan manajemen yang baik diperlukan untuk
mengelola program olahraga nasional. Ini termasuk federasi olahraga, badan
pengelola, dan staf administratif.
6. Pemberdayaan Atlet

3
- Atlet harus diberdayakan dalam pengambilan keputusan terkait dengan karier
olahraga mereka. Ini mencakup pendidikan, dukungan psikologis, dan perlindungan
hak-hak atlet.
7. Pengembangan Penyiaran dan Media
- Meningkatkan visibilitas olahraga nasional melalui media dan penyiaran adalah
kunci untuk menginspirasi generasi muda dan menarik dukungan dari penonton dan
sponsor.
8. Partisipasi Massal dan Olahraga Rekreasi
- Memotivasi masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam olahraga adalah
penting. Ini menciptakan budaya olahraga yang kuat dan memberikan potensi bakat
baru.
9. Pengembangan Internasional
- Kerja sama internasional dalam olahraga penting untuk memungkinkan atlet
nasional bersaing di tingkat internasional. Ini melibatkan partisipasi dalam
kompetisi internasional dan pertukaran pengetahuan.

Kesembilan pilar ini bekerja bersama-sama untuk membentuk rencana strategis


yang kokoh dalam pembangunan olahraga nasional. Dengan perencanaan yang
matang dan pelaksanaan yang tepat, negara dapat mencapai prestasi olahraga yang
lebih tinggi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya melalui partisipasi
aktif dalam olahraga.

4.) •Ada beberapa alasan mengapa pembangunan olahraga di Indonesia masih


tertinggal dibandingkan dengan negara seperti Korea atau Jepang:
1). Kurangnya Investasi: Indonesia belum mengalokasikan sumber daya yang
cukup untuk pembangunan olahraga. Negara-negara seperti Korea dan Jepang telah
menginvestasikan banyak dana dalam infrastruktur olahraga, pelatihan atlet, dan
program pengembangan olahraga.
2). Kurangnya Fasilitas dan Infrastruktur: Infrastruktur olahraga di Indonesia masih
terbatas dan kurang berkualitas. Fasilitas seperti stadion, lapangan, dan pusat
latihan seringkali tidak memadai.
3). Sistem Pengembangan Atlet: Negara-negara maju dalam olahraga memiliki
sistem pengembangan atlet yang terstruktur, termasuk identifikasi dan pelatihan
bakat sejak dini. Indonesia perlu memperbaiki sistem semacam ini.
4). Kurangnya Penyelenggaraan Acara Bergengsi: Menyelenggarakan acara
olahraga bergengsi seperti Olimpiade atau Kejuaraan Dunia dapat memajukan
olahraga dalam suatu negara. Indonesia perlu menjadi tuan rumah lebih banyak
acara olahraga internasional.
•Solusi untuk meningkatkan pembangunan olahraga di Indonesia melibatkan:
1). Meningkatkan Investasi: Pemerintah dan sektor swasta perlu meningkatkan
investasi dalam olahraga, termasuk infrastruktur dan pelatihan atlet.
2). Pembangunan Fasilitas Olahraga: Peningkatan fasilitas olahraga yang
berkualitas akan membantu mengembangkan bakat atlet dan meningkatkan minat
masyarakat dalam berolahraga.

4
3). Sistem Pengembangan Atlet yang Baik: Dibutuhkan sistem yang terstruktur
untuk mengidentifikasi, melatih, dan mendukung atlet muda. Ini dapat mencakup
program-program pengembangan olahraga di sekolah dan klub.
4). Menyelenggarakan Acara Bergengsi: Indonesia perlu berkomitmen untuk
menjadi tuan rumah lebih banyak acara olahraga internasional untuk meningkatkan
profil olahraga di negara ini.
5). Meningkatkan Kesadaran dan Minat Masyarakat: Pendidikan olahraga yang
baik dan promosi olahraga dalam masyarakat dapat membantu meningkatkan minat
dan partisipasi dalam olahraga.

5.) SDI mungkin merupakan sebuah indeks atau metrik yang digunakan untuk
mengukur perkembangan olahraga di suatu wilayah atau negara. Jika Anda
memiliki informasi lebih lanjut atau pertanyaan spesifik tentang topik ini, silakan
sampaikan, dan saya akan berusaha memberikan bantuan sebaik mungkin.

6.) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem


Keolahragaan Nasional (SKN) adalah peraturan hukum yang mengatur tentang
organisasi, pengembangan, dan pengelolaan sistem keolahragaan nasional di
Indonesia. Berikut beberapa poin penting yang tercakup dalam UU No. 3 Tahun
2005 tentang SKN:
1). Tujuan: UU ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem
keolahragaan nasional untuk mendukung pembangunan karakter, kesehatan, serta
prestasi atlet di Indonesia.
2). Sistem Keolahragaan Nasional: UU ini menciptakan kerangka kerja yang
terorganisir untuk pengembangan keolahragaan nasional, termasuk pengelolaan,
pembinaan, dan peningkatan atlet, serta fasilitas olahraga.
3). Organisasi Pengelola: UU ini menetapkan organisasi-organisasi yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan sistem keolahragaan nasional, termasuk
Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI),
dan Badan Olahraga Profesional Indonesia.
4).Pembinaan Atlet: UU ini mencakup program pembinaan atlet yang bertujuan
untuk menciptakan atlet yang kompeten dan berprestasi di tingkat nasional maupun
internasional.
5). Pembiayaan: UU ini mengatur masalah pembiayaan sistem keolahragaan
nasional, termasuk dana dari pemerintah dan sumber-sumber pembiayaan lainnya.
6). Pengelolaan Fasilitas Olahraga: UU ini mengatur tentang pengelolaan fasilitas
olahraga, termasuk pembangunan dan pemeliharaan sarana olahraga yang
memadai.
7). Kearifan Lokal: UU ini juga mengakui pentingnya kearifan lokal dalam
pengembangan keolahragaan nasional.
UU No. 3 Tahun 2005 tentang SKN penting dalam memandu pengelolaan dan
pengembangan keolahragaan di Indonesia, serta mendorong prestasi atlet nasional.
Namun, perubahan atau amendemen UU ini mungkin telah terjadi setelah
pengetahuan saya berakhir pada September 2021, sehingga disarankan untuk
memeriksa versi terbaru dari UU tersebut untuk informasi yang lebih mutakhir.

5
7.) Untuk mendukung pembangunan olahraga nasional dan mencapai target
"Indonesia Emas 2045" (Indonesia 100 tahun), sejumlah faktor dan langkah
strategis perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa hal yang diperlukan untuk
mendukung pembangunan olahraga nasional dalam perjalanan menuju Indonesia
Emas 2045:
1. Investasi yang Signifikan: Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam
olahraga, termasuk pembangunan infrastruktur olahraga, pelatihan atlet, dan
program pengembangan bakat. Dana yang memadai diperlukan untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pengembangan olahraga.
2. Pendidikan dan Pengembangan Bakat Muda: Program pengembangan bakat
muda yang kuat harus diperkuat. Sekolah dan klub olahraga harus mendapatkan
dukungan untuk mengidentifikasi, melatih, dan mendukung bakat-bakat muda yang
berpotensi.
3. Pengembangan Pelatih Berkualitas: Pelatih olahraga berperan sangat penting
dalam pembinaan atlet. Diperlukan program pelatihan dan pengembangan pelatih
yang berkualitas.
4. Kerjasama dengan Sektor Swasta: Kerjasama dengan sektor swasta dapat
membantu meningkatkan pendanaan dan dukungan bagi olahraga nasional. Sponsor
dan perusahaan dapat berperan dalam mendukung program olahraga.
5. Infrastruktur Olahraga Modern: Fasilitas olahraga yang modern dan sesuai
standar internasional harus dibangun dan dipelihara. Ini mencakup stadion,
lapangan, kolam renang, dan pusat latihan.
6. Pendukung Kebugaran dan Kesehatan : Mendorong masyarakat untuk menjalani
gaya hidup aktif dan berpartisipasi dalam olahraga adalah penting. Program
kesehatan dan kebugaran juga harus disediakan.
7. Pengembangan Keilmuan Olahraga: Meningkatkan pengetahuan dalam bidang
ilmu olahraga dan ilmu terkait adalah langkah penting. Ini termasuk penelitian
tentang kinerja atlet, ilmu gizi, kedokteran olahraga, dan aspek-aspek terkait
lainnya.
8. Kebijakan Olahraga yang Jelas: Perlu ada kebijakan yang jelas dan roadmap
untuk pembangunan olahraga nasional. Ini harus mencakup visi jangka panjang dan
strategi yang tepat.
9. Pengembangan Atlet Berprestasi : Mendorong dan mendukung atlet berprestasi
di tingkat nasional dan internasional adalah prioritas. Ini mencakup persiapan atlet
untuk event olahraga besar seperti Olimpiade.
10. Promosi dan Dukungan Media : Media dan promosi olahraga dapat memberikan
motivasi
dan dukungan yang besar kepada atlet dan masyarakat. Promosi melalui media
sosial dan penyiaran olahraga adalah hal yang penting.
11. Kerjasama Internasional : Kerjasama dengan negara-negara lain dalam bidang
olahraga, termasuk pertukaran atlet dan pelatih, dapat membantu meningkatkan
kualitas pembinaan dan kompetisi.

6
 8.) Olahraga Wisata (Sports Tourism) adalah bentuk pariwisata yang
melibatkan perjalanan wisatawan untuk berpartisipasi dalam atau
menyaksikan acara atau kegiatan olahraga. Ini menggabungkan dua elemen
utama: olahraga dan pariwisata. Wisatawan datang ke suatu tempat dengan
tujuan tertentu terkait olahraga, baik itu untuk berpartisipasi dalam event
olahraga, menyaksikan pertandingan, atau bahkan mengikuti tur olahraga
khusus. Berikut adalah tujuh contoh dari Olahraga Wisata di Indonesia:

 Diving di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur:


- Para penyelam dari seluruh dunia datang ke Pulau Komodo untuk
mengeksplorasi keindahan bawah lautnya, termasuk pertandingan
diving dan snorkeling.
 Lomba Lari Maraton di Bali:
- Bali sering menjadi tuan rumah berbagai maraton dan lomba lari
internasional yang menarik partisipasi dari luar negeri dan dalam
negeri.
 Selancar di Pantai Uluwatu, Bali :
- Pantai Uluwatu adalah surga bagi para peselancar, dan banyak
peselancar wisatawan datang ke sini untuk menikmati ombaknya
yang terkenal.
 Pendakian Gunung Rinjani, Lombok
- Gunung Rinjani di Lombok adalah tujuan pendakian populer bagi
para pendaki dari berbagai belahan dunia.
 Kejuaraan Selancar Internasional di Mentawai, Sumatra Barat :
- Mentawai dikenal sebagai salah satu tempat selancar terbaik di
dunia, dan kejuaraan selancar internasional sering diadakan di sini.
 Balap Sepeda di Pulau Lombok:
- Pulau Lombok menyelenggarakan berbagai acara balap sepeda,
termasuk lomba sepeda gunung dan balap jalan raya yang menarik
pesepeda dari berbagai negara.
 Pertandingan Bulu Tangkis di Jakarta
- Jakarta sering menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis
internasional seperti Indonesia Open, yang menarik pemain dan
penonton dari berbagai negara.

9.) 1). Strengths (Kekuatan):


• Keanekaragaman budaya dan alam Indonesia.
• Potensi atlet olahraga yang mumpuni.
• Sarana infrastruktur yang berkembang.
• Dukungan pemerintah untuk promosi wisata olahraga.
• Populasi yang besar untuk meningkatkan partisipasi lokal.
2). Weaknesses (Kelemahan):
• Infrastruktur transportasi yang belum merata.
• Masalah keamanan di beberapa wilayah.
• Keterbatasan aksesibilitas ke tempat-tempat olahraga.

7
• Kurangnya promosi internasional yang kuat.
• Hambatan bahasa untuk wisatawan asing.
3). Opportunities (Peluang):
• Potensi peningkatan kunjungan wisatawan.
• Perkembangan olahraga ekstrim dan wisata petualangan.
• Kerjasama internasional dalam acara olahraga.
• Meningkatnya minat global dalam olahraga.
• Investasi asing dalam industri olahraga.
4). Threats (Ancaman):
• Persaingan dengan negara-negara tetangga.
• Perubahan iklim yang dapat memengaruhi acara luar ruangan.
• Krisis kesehatan global seperti pandemi.
• Potensi masalah keamanan yang memengaruhi pariwisata.
• Kebijakan pemerintah yang tidak kondusif.

10.) . 1). Infrastruktur: Beberapa negara tetangga telah mengembangkan fasilitas


olahraga dan stadion yang lebih modern dan besar, sehingga mereka lebih mampu
menarik acara olahraga besar dan mendatangkan wisatawan.
2). Promosi dan pemasaran: Negara-negara lain mungkin memiliki strategi
pemasaran yang lebih kuat untuk menarik penggemar olahraga dan turis. Ini
termasuk promosi melalui media sosial, situs web resmi, dan kampanye pemasaran
yang efektif.
3). Kebijakan visa: Beberapa negara tetangga mungkin memiliki kebijakan visa
yang lebih ramah bagi wisatawan, membuatnya lebih mudah bagi penggemar
olahraga internasional untuk menghadiri acara-acara olahraga.
*Untuk mengubah situasi ini, pemerintah Indonesia dapat mengambil beberapa
langkah, termasuk:
1). Pengembangan infrastruktur: Meningkatkan fasilitas olahraga dan stadion yang
modern untuk menarik acara-acara olahraga internasional.
2). Pemasaran dan promosi yang efektif: Meningkatkan promosi acara olahraga di
tingkat internasional, dengan mengandalkan media sosial, mitra pemasaran, dan
kampanye yang efektif.
3). Kebijakan visa yang ramah: Mempermudah akses bagi wisatawan dengan
mengadopsi kebijakan visa yang lebih fleksibel.
4). Kolaborasi dengan pihak swasta: Bermitra dengan perusahaan swasta untuk
mendukung acara olahraga dan promosi pariwisata.

8
9

Anda mungkin juga menyukai