Anda di halaman 1dari 17

REVISI MAKALAH

MANAJEMEN SARANA PENUNJANG LAINNYA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Sarana, Prasarana dan Sistem Informasi
Dosen Pengampu:
Sevia Umi Wardini, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Achmad Daroini (20229001002)


2. Haifa Nur Khusnia (20229001008)
3. Rohmat Hidayatulloh (20229001027)
4. Muhamad Zaki Maulana (20229001030)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI


AGAMA ISLAM KH.MUHAMMAD ALI SHODIQ (STAIMAS)
NGUNUT – TULUNGAGUNG
MEI 2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas individu mata kuliah “SARANA, PRASARANA
DAN SISTEM INFORMASI’’ dengan judul “MANAJEMEN SARANA
PENUNNJANG LAINNYA”.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak, terutama kepada Ibu Sevia Umi Wardini, M.Pd. Selaku dosen
pengampu kami yang telah memberikan bimbingan serta masukan-masukan dalam
pembuatan makalah ini. Serta teman-teman yang ikut membantu dan memberikan
semangat hingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yg
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Tulungagung, 06 Juni 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................................1

C. Tujuan ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Sarana Olahraga ..............................................................................................2

B. Ruang Organisasi Kesiswaan ...........................................................................4

C. Ruang Unit Kesehatan Siswa ..........................................................................4

D. Toilet ...............................................................................................................7

E. Gudang .............................................................................................................9

E. Kantin ............................................................................................................10

BAB III PENUTUP ..............................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................................12

B. Saran ..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian sarana adalah alat yang dapat digunakan untuk melancarkan atau
memudahkan manusia dalam mencapai tujuan tertentu. Sarana berhubungan
langsung dan menjadi penunjang utama dalam suatu aktivitas. Sarana dapat
berbentuk benda bergerak dan tidak bergerak dan umumnya berbentuk kecil dan
bisa dipindah-pindah. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang menunjang
secara langsung atau tidak langsung segala jenis sarana. Umumnya prasarana
dimiliki dan dibangun oleh pemerintah dalam bentuk benda tidak bergerak.
Meski terkesan sama, namun sarana dan prasarana memiliki perbedaan
dalam hal pemakaiannya. sarana adalah peralatan yang bergerak dan umumnya
dipakai secara langsung, misalnya ada kertas, pulpen, buku, komputer, dan lain-
lain. Sedangkan prasarana adalah penunjang dan umumnya merupakan fasilitas
yang tidak bergerak, misalnya gedung dan ruangan. Sarana dan prasarana memiliki
keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Dua hal ini adalah fasilitas penunjang
manusia untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan mudah dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Sarana Prasarana ?
2. Sarana Prasarana Organisasi kesiswaan?
3. Sarana Prasarana UKS?
4. Sarana Prasarana jamban/toilet?
5. Sarana Prasarana gudang?
6. Sarana Prasarana kantin ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Sarana Prasarana
2. Mengetahui Sarana Organisani
3. Mengetahui Prasarana UKS
4. Mengetahui Toilet
5. Mengetahui Gudang
6. Mengetahui Kantin

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sarana Olah Raga


Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala
bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan
olahraga. Prasarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari
tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang
statusnya jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan
program kegiatan olahraga. Dalam olahraga prasarana didefenisikan sebagai
sesuatu yang mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang
relatif permanen, dan salah satu sifat tersebut adalah susah dipindahkan.1
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana
olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
bangunan/tanpa bangunan yang dipergunakan untuk perlengkapan dalam
rangka menyelenggarakan kegiatan atau event olahraga. Sarana prasarana
olahraga yang baik adalah memenuhi standar yang dipersyaratkan serta dapat
berfungsi untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan olahraga baik
secara nasional, regional dan internasional, serta dapat dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kebugaran, dan
kesehatan mereka. Berdasarkan defenisi tersebut dapat disebutkan beberapa
contoh prasarana olahraga ialah; lapangan bolabasket, lapangan tennis gedung
olahraga (hall), stadion sepakbola, stadion atletik dan lain-lain. Gedung
olahraga merupakan prasarana yang berfungsi serba guna dan secara berganti-
ganti dapat digunakan untuk melaksanakan pertandingan beberapa cabang
olahraga. Gedung olahraga dapat digunakan sebagai prasarana pertandingan
bolavoli. Prasarana pertandingan bulutangkis dan lain-lain. Sedangkan stadion
atletik didalamnya termasuk lapangan lompat jauh, lapangan lempar cakram,
lintasan lari dan lain-lain. Seringkali stadion atletik dipakai sebagai prasarana
pertandingan sepakbola yang memenuhi syarat (contohnya stadion utama

1
Soepartono, Pembelajaran Atletik, (Jakarta : bagian proyek Peningkatan Guru Penjas
Setara D2, Ditjen Dikdasmen, 1998)

2
senayan). Semua yang disebutkan diatas adalah contoh-contoh prasarana
olahraga dengan ukuran standar, tetapi pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan seringkali hanya dilakukan dihalaman sekolah atau sekitar taman.
Hal ini bukan karena tidak adanya larangan pendidikan jasmani dilakukan
dihalaman yang memenuhi standar, tetapi memang kondisi sekolah-sekolah
saat sekarang hanya sedikit yang memiliki prasarana olahraga dengan ukuran
standard. Prasarana sebenarnya bukan hanya terbatas pada hal-hal yang terkait
dengan arena kegiatan olahraga saja, tetapi segala sesuatu diluar arena yang
ikut memperlancar jalannya aktivitas olahraga juga disebut pra
(soeparto)sarana dalam hal ini jalan yang menuju ke arena dan tempat parkir
juga termasuk prasarana olahraga yang terkait. Menurut Soepartono bahwa
yang dimaksud dengan sarana olahraga, dan fasilitas olahraga sebagai berikut:
1. Sarana Olahraga
Istilah sarana olahraga adalah terjemahan dari “Facilities”, yaitu sesuatu
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga
atau pendidikan jasmani. Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu:
a) Peralatan (apparatus), ialah sesuatu yang digunakan, contoh: peti
loncat, palang tunggal, palang sejajar, gelang-gelang, kuda-kuda dan
lain–lain.
b) Perlengkapan (device), yaitu
a. Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya (net,
bendera untuk tanda, garis batas dan lain-lain).
b. Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan
atau kaki, misalnya (bola, raket, pemukul dan lain-lain).
Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan
olahraga pada masing-masing cabang olahraga memiliki ukuran standard,
tetapi apabila sarana dan prasarana cabang olahraga tersebut
dipakai/digunakan dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan, maka guru pendidikan jasmani dan olahraga dapat
melakukan modifikasi terhadap sarana dan prasarana olahraga tersebut,
termasuk peraturan-peraturan olahraganya sesuai dengan kondisi, karakter dan

3
kebutuhan belajar peserta didik di sekolah. Modifikasi tersebut dilakukan agar
tujuan pencapaian hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai, terutama dalam
mengakomodir dan menyalurkan seluruh energi yang dimiliki peserta didik.
2. Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga ialah semua prasarana olahraga yang meliputi seluruh
lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk
melaksanakan dan menyelenggarakan program kegiatan olahraga.
Berdasarkan batasan diatas, istilah fasilitas olahraga sudah mencakup
pengertian prasarana dan sarana perlengkapan. Dalam pembicaraan sehari-
hari istilah fasilitas olahraga ini sudah populer, sehingga tidak ada kesulitan
jika pada pembicaraan selanjutnya istilah ini kadang-kadang digunakan.
B. Ruang Organisasi Kesiswaan
Ruang organisasi kesiswaan merupakan ruang untuk melakukan kegiatan
kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik. didalam eratran materi
penddikan nasional no. 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana
sekolah atau madrasah dipaparkan entang ruangorganisasi kesiswaan untuk
masing-masing hambatan sekolah sebagai berikut:
1. Sekolah Menengah Pertama
Luas minimum organisasi kesiswaan 9 m2. ruang organisasi
kesisaan untuk tngkat solah menengah utama antar SMP dilengkpi sarana
yang melipui: meja, kursi, papan tulis, almari, dan jam dinding
2. Sekolah Menengah Atas
Luas minimum organisasi kesiswaan 9 m2. ruang organisasi
kesisaan untuk tngkat solah menengah utama antar SMA dilengkapi sarana
yang melipui: meja, kursi, papan tulis, almari, dan jam dinding.

C. Ruang Unit Kesehatan Sekolah


Usaha kesehatan sekolah adalah salah satu wahana untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin,selanjutnya di sebutkan UKS harus sudah mendapat tempat dan
perhatian yang sungguh sungguh di dalam lingkungan pendidikan. Secara garis
besar UKS dapat dikelompokan dalam tiga bidang atau di sebut dengan 3

4
program UKS atau yang di kenal sebagai Trias UKS yaitu:a. pendidikan
kesehatan, b. pemeliharaan atau pelayanan kesehatan, c. kehidupan lingkungan
yang sehat. Usaha ini dijalankan mulai dari Sekolah Dasar sampai sekolah
lanjutan, sekarang pelaksanaanya diutamakan di sekolah Dasar.Hal ini
disebabkan karena Sekolah merupakan komunitas (kelompok) yang sangat
besar, rentan terhadap berbagai penyakit, dan merupakan dasar bagi pendidikan
selanjutnya. Meskipun demikian bukan berarti mengabaikan pelaksanaan
selanjutnya di sekolah-sekolah lanjutan.2
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ialah upaya pelayanan kesehatan yang
terdapat di sekolah yang bertujuan menangani anak didik yang mengalami
kecelakaan ringan, melayani kesehatan dasar bagi anak didik selama sekolah
(pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan status gizi anak didik .3
kesehatanmempunyai peranan yang besar karena secara organisasai
sekolah berada dibawah departemen pendidikan nasional, Secara fungsional
departemen kesehatan bertanggung jawab atas kesehatan anak didik.
Mengingat hal tersebut, Usaha Kesehatan Sekolah dijalankan atas dasar titik
tolak pemikiran bahwa :
a. Sekolah merupakan lembaga yang sengaja dihidupkan untuk
mempertinggi derajat bangsa dalam segalaaspek.
b. Usaha kesehatan melalui masyarakat sekolah mempunyai kemungkinan
yang lebih efektif diantara beberapa usaha yang ada, untuk mencapai
kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada umumnya.
Sasaran lain UKS adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan serta lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
merupakai media yang sangat penting untuk menyalurkan segala bentuk
pembaruan tata cara dan kebiasaan hidup sehat,agar lebih mudah tertanam pada
anak-anak. Dengan demikian, akan dapat berpengaruh terhadap kehidupan
keluarga, masyarakat, sekitarnya bahkan lebih luas lagi. Anak didik di kemudia

2
Mu’rifah dan Hardianto Wibowo. Pendidikan Kesehatan.( Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1991).
3
Drajat Martianto, menjadikan uks sebagai upaya promosi tumbuh kembang,
(Yogyakarta: Gadjah mada University press, 2005)

5
hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup dengan norma-norma
kesehatan. Peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai menengah termasuk
perguruan tinggi beserta lingkungnnys merupakan sasaran utama dari
pembinaan UKS sehingga secara fungsional Departemen Kesehatan
bertanggungjawab akan kesehatan anak didik. Bagian-bagian jenis kegiatan
tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan :
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya sadar untuk meyiapkan
peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuia, selaras, seimbang, dan
sehat baik fisik, mental, sosial, dan lingkungan melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan peranannya saat
ini maupun di masa yang akan datang. Tujuannya adalah agar peserta didik
memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehtaan termasuk cara hidup sehat
dan teratur, memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup
sehat,memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi dan
terpadu terhadap peserta didik pada khususnya warga sekolah pada
umunya. Di bawah kordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan teknis
dan pengawasan puskesmas setempat.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat merupakan salah satu unsur
pentng dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena
lingkungan kehidupan yang sehat diperlukan untuk meningkatkan
kesehatan seluruh komunitas sekolah serta peningkatan daya serap siswa
dalam proses belajar mengajar. Maka pembinaan lingkungan sekolah sehat
dilaksanakan melalui 7K.

6
Menurut tim Pembina Kesehatan sekolah, pembinaan lingkungan
kesehatan sekolah sehat baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan
meliputi:
a. Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerindangan, kekeluargaan)
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas
asap rokok
c. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid,
pegawai sekolah,orangtua murid, dan masyarakat sekitar)4
1) Tugas Tim Pelaksana UKS:
a) melaksanakan Tiga Program Pokok IJKS yang, terdiri dari
Perididikan Kesehatan Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat sesuai ketentuan dan pedoman yang
telah ditetapkan oleh Pembina UKS
b) menjalin kerjasama dengan orang tua murid, instansi lain dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS;
c) menyusun program, melaksanakan penilaian/evalausi dan
menyampaikan laporan kepada Tim Pembina UKS Kecamatan;
d) melaksanakan ketatausahaan Tim Pelaksana UKS Sekolah.
2) Keanggotaan Tim Pelaksana UKS terdiri atas unsur Pemerintah
Desa/Kelurahan, Kepala Sekolah, Guru, Pamong Belajar, Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS), Puskesmas, Orang Tua Murid, serta unsur
lain yang relevan.
3) Keanggotaan Tim Pelaksana UKS di Sekolah ditetapkan oleh Kepala.

D. Ruang Toilet
Toilet merupakan salah satu bagian dari sanitasi. Sanitasi sendiri adalah
segala upaya yang kita lakukan untuk mewujudkan kondisi lingkungan yang
sesuai dengan persyaratan kesehatan. Sanitasi juga dikatakan sebagai perilaku
disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah

4
Rizal Yuniarsyah, dalam skripsi berjudul Pengelolaan Pelaksanaan UKS di SMP Negeri di
Kecamatan Slawi Tegal, 2014

7
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Lingkungan sekolah adalah salah satu kesatuan lingkungan fisik, mental dan
sosial dari sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga dapat
mendukung proses belajar mengajar dengan baik dan menunjang proses
pertumbuhan dan perkembangan murid secara optimal. Faktor lingkungan
sekolah dapat mempengaruhi proses belajar mengajar, juga kesehatan warga
sekolah. Kondisi dari komponen lingkungan sekolah tertentu dapat
menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Faktor resiko lingkungan sekolah
tersebut dapat berupa kondisi atap, dinding, lantai, kantin sekolah, termasuk
didalamnya keberadaan toilet sehat yang saat ini sedang menjadi topik hangat
diberbagai akses sanitasi.5
Rasio ideal penyediaan toilet di sekolah adalah 1:60 untuk laki-laki, dan
1:50 untuk perempuan. Adapun rasio rata-rata nasional juga menunjukkan
angka yang tidak ideal yakni 1:90. Rasio ideal untuk toilet atau jamban di
sekolah diatur dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk SD/MI), SMP/MTS dan SMA/MA. Selain rasio,
dalam Permendikbud tersebut juga diatur bahwa luas minimum 1 unit jamban
adalah 2 meter persegi, dan tersedia air bersih di setiap unitnya.
Meurut pakar kesehatan dr. Rouli Nababan, Sp.A.:
1. Jumlahnya cukup, jumlah toilet harus sebanding dengan jumlah murid
dan berdasarkan tingkatannya. Ia menyontohkan, untuk SD baiknya
1:25 (artinya, artinya 1 toilet untuk 25 murid), SMP 1:50 dan SMA bisa
1:75.
2. Dipisah sesuai gender. Selain jumlahnya cukup, toilet anak juga
harusnya dipisah antara laki-laki dan perempuan.
3. Kering Toilet yang bersih adalah toilet yang tidak basah. Sebab kondisi
berair dan lembab bisa memicu kuman berkumpul.
4. Higienis. Selain bersih, toilet untuk anak di sekolah juga baiknya harus
higienis.

5
https://www.gurusiana.id/read/riksaretnarengganis/article/sanitasi-sekolah-toilet-sekolahku-
bersih-dan-kekinian

8
Desain khusus Toilet yang bersih tak cukup menghindari kuman. Rouli
mengatakan, desain khusus bisa dirancang seperti:
a) Untuk TK dan SD 94-7 tahun), usahakan toilet berwarna cerah,
terang dan cukup ventilasi, kemudian tinggi watafel dan kaca
disesuaikan, tidak perlu pembatas dengan pintu terkunci. SD (8-11
tahun), penting untuk menyertai gambar yang menjelaskan
pentingnya menjaga kebersihan kebersihan dan kesehatan, ada
pembatas antar toilet yg tertutup, ada pemisahan gender.
b) SMP-SMA (12-18 tahun), penting untuk menyediakan tempat
pembuangan pembalut dan toilet harus terjaga privasinya.

E. Gudang
Menurut David E Mulcahy, gudang adalah suatu fungsi
penyimpanan berbagai macam jenis produk/unit-unit penyimpanan persediaan
(UPS) yang memiliki unit-unit penyimpanan dalamjumlah yang besar
maupun yang kecil dalam jangka waktu saatproduk dihasilkan oleh pabrik
(penjual) dan saat produk dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam
fasilitas pembuatan. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan
pembelajaran diluar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang
tidak/belumberfungsi, dan arsip sekolah/madrasah. Gudang berfungsi
sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran diluar kelas, tempat
menyimpan sementara peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum
berfungsi, dan tempat menyimpan arsip sekolah/madrasah yang telah
berusia lebih dari 5 tahun.
gudang adalah bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang
bangunan yang dipergunakan untuk mennyimpan barang dagangan, jadi
gudang adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang baik berupa
bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi.6

6
John Warman, Manajemen Pergudangan, (Jakarta: Sinar Harapan,2010)

9
Menurut Dodi Permadi gudang merupakan bagian dari semua sistem
logistik yang berperan penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya
seminimal mungkin.7
Gudang adalah bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan
barang bagunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang barang
dagangan, jadi gudang tempat yang digunakan untuk menyimpan barang
baik berupa bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi.Oleh sebab itu
gudang sebagai bagungan yang dipergunakan untuk menyimpan barang,
harus dikelola dengan menggunakan pengelolaan yang efektif dan
efisien untuk menunjang keberhasilan penggunaan gudang dalam
lembaga pendidikan.

F. Kantin
Kantin diperlukan di tiap sekolah agar kebutuhan peserta didik terhadap
makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi peserta didik sehingga
kesehatan peserta didik terjamin selama di sekolah. Guru bisa mengontrol dan
berkonsultasi dengan pengelola kantin dalam menyediakan makanan yang
sehat dan bergizi. Peranan lain dengan adanya kantin di dalam sekolah peserta
didik didik tidak berkeliaran mencari makanan dan tidak harus keluar dari
lingkungan sekolah.
Kafetaria/warung/kantin sekolah secara tidak langsung mempunyai kaitan
dengan proses pembelajaran di sekolah. Adakalanya proses pembelajaran tidak
dapat berjalan sebagaimana mestinya karena peserta didik lapar dan haus.
Ketika proses pendidikan di sekolah banyak sekali energi yang dikeluarkan
oleh peserta didik. Energi tersebut tidak hanya bersifat fisik melainkan juga
untuk kegiatan psikis. Aktivitas pikir yang dilakukan oleh peserta didik untuk
mencerna materi-materi pelajaran yang diberikan dan buku-buku teks yang
ditunjuk banyak menyita tenaga dan energi peserta didik.
Oleh karena itu tidak jarang setelah aktivitas pembelajaran berlangsung
khususnya istirahat, peserta didik merasa lapar. Hal demikian diperlukan
pemberian layanan kafetaria kepada peserta didik. Di kantin-kantin dan warung

7
Dodi Permadi, Manejemen Pergudangan, (Yogyakarta: Deepublish, 2016)

10
sekitar sekolah tidak jarang dijadikan pos bagi peserta didik untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang tidak edukatif. Karena ada larangan merokok di
sekolah, peserta didik sering merokok di kantin atau warung sekitar sekolah,
bahkan peserta didik seringkali mengadakan rencana-rencana yang tidak
edukatif di warung warung sekitar sekolah. Ada juga mereka yang membolos
yang bersembunyi di kantin atau warung sekitar sekolah, bahkan mereka
terkadang juga terlibat minuman keras di warung yang tidak mudah dikontrol
oleh lingkungan sekolah.
Oleh karena itu layanan kafetaria kepada peserta didik dapat mengurangi
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang sering terjadi di luar pengawasan
sekolah. Kafetaria sekolah sangat bagus jika disediakan koran atau majalah
sehingga dapat dibaca oleh mereka yang beristirahat dan ingin mengisi waktu
istirahatnya sambil menikmati makanan yang tersedia. Sehingga peserta didik
dapat memperoleh tambahan pengetahuan dari berita dan artikel-artikel yang
ia baca. Selain itu juga makanan yang tersedia di kafetaria terjamin atas gizi
dan kebersihannya sehingga dapat meningkatkan semangat belajar peserta
didik.8 Tujuan dan fungsi manajemen layanan kantin sebagai berikut:
1. Agar peserta didik dengan mudah mendapatkan makanan dan
minuman yang terjamin kebersihan dan kesehatannyaa serta
memadai kandungan gizinya.
2. Agar peserta didik dengan mudah mendapatkan makanan dan
minuman sesuai dengan daya jangkau uang sakunya.
3. Agar peserta didik terhindar dari efek-efek negatif yang ditimbulkan
atau sebagai akibat tersediannya jajanan di luar sekolah yang tidak
dapat dikontrol oleh sekolah.
4. Agar peserta didik dapat bersama-sama dengan teman sebayanya
memanfaatkan kantin sekolah sebagai wahana untuk belajar dan
mendalami materi-materi tertentu yang terkait dengan kantin dapat
dipelajari secara langsung.9

8
Hamalik, Oemar. Perencanaan Dan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Mandar Maju,
1991)
9
Gibson, James L., Donelly, J.H. dan Ivancevich, J.M. Manajemen, ( Alihbahasa: Zuhad
Ichyaudin. 1996)

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari
segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam
kegiatan olahraga. Prasarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang
terdiri dari tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas
fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk
pelaksanaan program kegiatan olahraga. Untuk melakukan olahraga harus
didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, sarana prasarana
olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk
jenis bangunan/tanpa bangunan yang dipergunakan untuk perlengkapan
dalam rangka menyelenggarakan kegiatan atau event olahraga.
Ruang organisasi kesiswaan berfungsi sebagai tempat melakukan
kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi kesiswaan. Atau bisa di
simpulkan juga Ruang organisasi kesiswaan merupakan ruang untuk
melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.
kesehatanmempunyai peranan yang besar karena secara organisasai sekolah
berada dibawah departemen pendidikan nasional, Secara fungsional
departemen kesehatan bertanggung jawab atas kesehatan anak didik.
Sehingga Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakai media yang
sangat penting untuk menyalurkan segala bentuk pembaruan tata cara dan
kebiasaan hidup sehat,agar lebih mudah tertanam pada anak-anak.
Faktor lingkungan sekolah dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar, juga kesehatan warga sekolah. Kondisi dari komponen
lingkungan sekolah tertentu dapat menyebabkan timbulnya masalah
kesehatan.

12
B. Analisis
Pendidikan Lingkungan merupakan Salah satu aspek penting dari
manajemen lingkungan sekolah adalah pendidikan lingkungan kepada
siswa. perencanaan sarana prasarana yang mengacu pada alokasi anggaran
dan kebutuhan, yaitu yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan
pendidikan, dan minimal harus menyediakan lingkungan fisik yang
nyaman, aman, mudah diakses, kantin sehat, jamban, gudang, UKS, ruang
toilet, ruang kesiswaan, sarana olahraga yang baik. Pemanfaatan sarana
prasarana dalam menunjang kegiatan Program Studi yang didasarkan pada
kebutuhan dan tuntutan institusi, baik untuk mahasiswa, dosen, maupun
pihak lain yang bekerjasama sehingga ada kemitraan. Perawatan sarana
prasarana untuk kesinambungan kegiatan Program Studi idukung oleh
kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga
barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan
C. Kritik dan Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurusiana.id/read/riksaretnarengganis/article/sanitasi-sekolah-toilet-
sekolahku-bersih-dan-kekinian>.
Drajat Martianto. menjadikan UKS sebagai upaya prmosi tumbuh kembang.
Yogyakarta: Gadjah mada University press, 2005.
Gibson, James L DKK. Manajemen. jakarta: Zuhad Ichyaudin, 1996.
Hamalik, Oemar. Perencanaan Dan Manajemen Pendidikan. Bandung: Mandar
Maju, 1991.
mu'rifah. pendidikan kesehatan. jakarta: departemen pendidikan dan kebudayaan,
1991.
Permadi, Dodi. Manajemen Pergudangan. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
soeparto. pembelajaran atletik. jakarta: bagian proyek Peningkatan Guru Penjas
Setara D2 Ditjen Dikdasmen, 1998.
Warman, John. Manajemen Pergudangan. Jakarta: Sinar Harapan, 2010.

14

Anda mungkin juga menyukai