Anda di halaman 1dari 11

Artikel

Pekan Olahraga Mahasiswa Sebagai Alat Pengembangan Olahraga Prestasi di Kalangan


Mahasiswa

Mata Kuliah
Sejarah Olahraga

Oleh :
Ismi Cahya Marshanda
2110122220025
Reg A2 2021

Dosen Pengampu :
Dr. H. Sarmidi, M. Kes., AIFO.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menuntaskan penulisan tugas artikel ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sejarah Olahraga.

Penulis mengakui dalam artikel yang sederhana ini masih banyak terdapat
kekurangan sehingga hasilnya masih jauh dari kata sempurna. Penulis sangat berharap
kepada semua pihak agar kiranya dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Penulis juga berharap dengan terselesaikannya artikel ini, para pembaca dapat
mengambil isi-isi yang bermanfaat dari artikel ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mensupport penulis untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini,
sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Banjarbaru, 30 Mei 2023


DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5

1.3. Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................9

PENUTUP.......................................................................................................................................9

3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Olahraga menjadi buah bibir tentang bagaimana sebuah negara dipandang dunia. Saat

ini prestasi olahraga Indonesia tidak terlalu diperhitungkan. Sesuai dengan Undang-Undang

Republik Indonesia (UU RI) No 3 tahun 2005 pasal 4 (2011: 6) tentang Sistem

Keolahragaan Nasional: “Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia menanamkan nilai moral dan akhlak

mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa,

memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan

bangsa”. Oleh sebab Indonesia berusaha meningkatkan prestasi olahraga tersebut melalui

pembinaan olahraga prestasi.

Berdasarkan uraian di atas, di dalam dunia olahraga seringkali keliru dalam penggunaan

istilah prestasi olahraga dan olahraga prestasi, sekilas kata-kata tersebut hampir sama namun

memiliki pengertian yang berbeda. Menurut Syafruddin (2011:53) Prestasi Olahraga adalah

hasil upaya maksimal yang dicapai seseorang olahragawan (atlet) atau sekelompok orang

(tim/ regu) dalam bentuk kemampuan dan keterampilan menyelesaikan tugas-tugas gerakan

baik dalam kegiatan latihan maupun dalam kompetisi dengan menggunakan parameter-

parameter evaluasi yang jelas dan rasional.

Sedangkan yang dimaksud dengan olahraga prestasi dalam Undang-undang RI Nomor

3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1, Olahraga prestasi adalah

olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang,

dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi olahraga. Olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk

meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan

martabat bangsa yang dilakukan setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi

untuk mencapai prestasi.

Pembinaan prestasi atlet di Indonesia adalah tanggung jawab kita sebagai warga negara.

Pembinaan prestasi atlet tidak bisa dilakukan semudah membuat mie instant. Pembinaan

harus disiapkan dan direncanakan secara kontinyu, berjenjang dan berkelanjutan hingga

prestasi puncak. Pembinaan dan pengembangan keolahragaan meliputi pengolahraga,

ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, metode, prasarana dan sarana, serta penghargaan

keolahragaan yang dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan,

pemanduan, serta pengembangan bakat dan peningkatan prestasi (UU RI Nomor 3 Tahun

2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VII pasal 21 ayat 2 dan 3).

Dalam pembinaan prestasi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan diantaranya:

atlet yang berpotensi, pelatih yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai,

program yang berjenjang dan berkelanjutan ditunjang dengan adanya anggaran dana yang

memadai, kepengurusan yang baik antara semua pihak (atlet, pelatih pembina, pengurus,

pengprov, komite olahraga nasioanal Indonesia) serta perlu diadakan tes dan pengukuran

secara berkala.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan pekan olahraga mahasiswa?
b. Bagaimana cara pekan olahraga mahasiswa menjadi alat pengembangan olahraga prestasi
di kalangan mahasiswa?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pekan olahraga mahasiswa.
b. Untuk mengetahui bagimana cara pekan olahraga mahasiswa menjadi alat pengembangan
olahraga prestasi di kalangan mahasiswa.
BAB II

PEMBAHASAN

Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) adalah ajang olahraga nasional antar
provinsi untuk mahasiswa perguruan tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia. POMNas
diadakan setiap 2 (dua) tahun sekali. POMNas diselenggarakan pertama kali di Yogyakarta pada
tahun1990. Nomor urut penyelenggaraan selanjutnya didasarkan pada POMNas pertama
tersebut. Penyelenggaraan POMNas merupakan tanggungjawab Pengurus Pusat Badan Pembina
Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI).

Keberadaan POMNas tidak terlepas dari sejarah perjalanan BAPOMI sebagai induk olah
raga kemahasiswaan di Tanah Air. Pada awal 1950, perkumpulan dan organisasi olah raga
mahasiswa telah terbentuk dan tumbuh berkembang. Di Jakarta telah membentuk suatu wadah
olah raga mahasiswa yaitu UFIA (khusus untuk mahasiswa Jakarta UFI), di Bandung IOMA, dan
di Bogor UFA yang telah mampu mengoordinasi dan melaksanakan kegiatan kegiatan olah raga
mahasiswa.

Organiasi-organisasi itulah yang telah mendorong, menciptakan, dan mewujudkan suatu


pertemuan para olahragawan dalam suatu Pekan Olahraga Mahasiswa (POM). POM I berhasil
diselengarakan pada Desember 1951, di Yogyakarta. Kegiatan tersebut terus berlangsung secara
kontinyu setiap dua tahun sekali.

Bapomi merupakan mitra Pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan olahraga


mahasiswa dan dalam melakukan kegiatannya yang berhubungan dengan dunia olahraga
mahasiswa internasional berstatus sebagai Indonesia University Sport Council disingkat “IUSC“.
Bapomi merupakan organisasi keolahragaan fungsional yang bersifat amatir dan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan kesegaran jasmani, membangun watak dan karakter, meningkatkan
prestasi serta memupuk kerjasama dikalangan mahasiswa dalam rangka mempererat kesatuan
dan persatuan bangsa, serta memperkukuh ketahanan nasional melalui kegiatan olahraga di
lingkungan perguruan tinggi negeri dan swasta.

Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) ini merupakan salah satu dari berbagai
kegiatan atau kejuaran olahraga yang digunakan untuk dapat mengembangan olahraga prestasi
mahasiswa di jenjang Universitas. Banyak cabor olahraga yang dilaksanakan untuk dapat
membuka peluang yang besar bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan minat bakatnya di
bidang olahraga.

Olahraga prestasi sendiri adalah olahraga yang membina dan mengembangkan


olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai
prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. Olahraga prestasi
dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam
rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang dilakukan setiap orang yang memiliki
bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi.

Pencapaian prestasi olahraga optimal, harus didukung dengan pembinaan olahraga yang
baik dan terencana, agar mencapai prestasi yang maksimal. Pembinaan adalah suatu tindakan,
proses, hasil atau pernyataan menjadi lebih baik. Dengan pembinaan yang baik, dimaksudkan
agar prestasi yang akan dicapai semakin membaik dan dapat dipertahankan. Pencapaian prestasi
yang optimal, sangat memerlukan suatu pola pembinaan yang baik, sehingga pencapaian prestasi
yang akan diraih dapat terlaksana dengan maksimal.

Pola pembinaan yang baik di mulai dari talent scouting, seleksi atlet maupun pelatih,
metode pelatihan yang digunakan dan proses pelaksanaannya, ketersediaan sarana dan prasarana
yang ada, hingga adanya suatu degradasi dan promosi atlet. Bila semua faktor tersebut telah
dapat dipenuhi, maka pencapaian sebuah prestasi pasti akan menjadi lebih maksimal.

Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan

agar tercapai tujuan yang diinginkan. Metode Pembinaan prestasi digunakan sehubungan dengan

pencapaian tujuan yang ditetapkan. Tujuan yang jelas dan tepat akan dapat membantu dalam

merencanakan kegiatan latihan yang digunakan. Metode yang digunakan tersebut antara lain

melalui pemusatan latihan yang didalamnya terdapat sistem-sistem pembinaan kepada atlet dan

juga program-program latihan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan atlet baik dari

segi fisik, teknik, taktik, dan mental.


Metode latihan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tujuan yang ingin dicapai,

kesesuaian anatar materi latihan, kemampuan pelatih dalam menggunkan metode, keadaan atlet

dan situasi dan kondisi yang terjadi.

Banyak metode latihan yang bisa dilakukan tetapi belum tentu efektif dalam mewujudkan

latihan tersebut. Peran pelatih sangat berpengaruh dalam menentukan dan menguasai metode

latihan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang diingin dicapai yakni prestasi

olahraga.

Dalam melatih olahraga seorang pelatih perlu mengetahui berbagai metode latihan agar

latihan lebih bervariasi, efektif dan efisien sehingga tujuan latihan dapat dicapai.
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) adalah ajang olahraga nasional antar

provinsi untuk mahasiswa perguruan tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia.

POMNas diadakan untuk dapat mengembangkan olahraga prestasi mahasiswa. Olahraga

prestasi sendiri adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara

terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan

dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga.


DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S. (2022). PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DALAM PEKAN OLAHRAGA


MAHASISWA SUMATERA SELATAN. PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DALAM
PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA SUMATERA SELATAN.
http://repository.unj.ac.id/16082/2/BAB%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai