Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA Tentang


“Pengertian Olahraga dan Perubahan Nilai”

Dosen Pengampu :

Dr. M Rachmat Kasmad. M.Pd

Disusun Oleh :

MUH ARFIN AFRIZAH

NIM: 210301502187

KLS: 11 (K)

PENJASKESREK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan anugerah- Nya
sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.Dengan
diselesaikannya tugas ini, perkenankanlah kelompok untuk mengucapkanterima kasih
dan penghargaan yang setingi-tingginya atas segala bimbingan, bantuan, dukungan
dan pengarahan yang telah diberikan berbagai pihak dalam proses penulisan tugas
ini, terutama pada dosen mata kuliah yang bersangkutan.Semoga tugas ini dapat
membantu proses belajar mengajar, terutama pada matakuliah Filsafat Pendidikan
Olahraga dengan topik

“Pengertian Olahraga danPerubahan Nilai”

.Kami menyadari bahwa tugas yang kami buat ini masih terdapat banyakkekurangan.
Oleh karena itu, kelompok mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam
proses penyusunan tugas-tugas berikutnya dapat lebih baiklagi. Akhir kata, semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar , 06 desember 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

Daftar Isi .......................................................................................................

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ...................................................................................


B. dentifikasi Masalah ...........................................................................
C. Pembatasan Masalah ..........................................................................
D. Rumusan Masalah ..............................................................................
E. Tujuan Penulisan ................................................................................
F. Manfaat Penulisan ..............................................................................

BAB II Pembahasan

A. Olahraga .............................................................................................

B. Pengertian Olahraga ....................................................................

C Jenis-Jenis Olahraga Berdasarkan UU RI ...................................

D.Nilai-nilai Dalam Olahraga .................................................................

E. Nilai-nilai Olahraga Dalam UU RI .............................................

F.Perubahan Nilai-nilai Olahraga Pada Kenyataan Dilapangan ....

BAB III Penutup

A. kesimpulan .................................................................................................... 18B.

B. Saran ............................................................................................................... 19

C. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 20


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945menegaskan bahwa


Indonesia adalah negara hukum. Sejalan denganketentuan tersebut, segala aspek
kehidupan dalam bidang kemasyarakatan,kebangsaan, dan kenegaraan termasuk
pemerintahan harus senantiasa berdasarkan atas hukum. Olahraga merupakan
bagian dari proses dan pencapaian tujuan pembangunan nasional sehingga
keberadaan dan perananolahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara harusditempatkan pada kedudukan yang jelas dalam sistem hukum
nasional.Selama ini bidang keolahragaan hanya diatur oleh peraturan perundang-
undangan di bawah undang-undang, bersifat parsial atau belummengatur semua
aspek keolahragaan nasional secara menyeluruh, dan belummencerminkan tatanan
hukum yang tertib di bidang keolahragaan.Permasalahan keolahragaan nasional
semakin kompleks dan berkaitan dengan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat dan bangsa serta tuntutan perubahan global sehingga sudah saatnya
Indonesiamemiliki suatu undang-undang yang mengatur keolahragaan
secaramenyeluruh dengan memperhatikan semua aspek terkait, adaptif terhadap
perkembangan olahraga dan masyarakat, sekaligus sebagai instrumen hukumyang
mampu mendukung pembinaan dan pengembangan keolahragaannasional pada
masa kini dan masa yang akan datang.

Atas dasar inilah perlu dibentuk Undang-Undang tentang SistemKeolahragaan


Nasional sebagai landasan yuridis bagi setiap kegiatankeolahragaan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal-hal yang diatur dalam Undang-
Undang ini memperhatikan asasdesentralisasi, otonomi, peran serta masyarakat,
keprofesionalan, kemitraan,transparansi, dan akuntabilitas. Sistem pengelolaan,
pembinaan, dan pengembangan keolahragaan nasional diatur dengan semangat
kebijakan

otonomi daerah guna mewujudkan kemampuan daerah dan masyarakat yangmampu


secara mandiri mengembangkan kegiatan keolahragaan.Sistem keolahragaan
nasional ditingkatkan, antara lain, melalui penetapan standar nasional keolahragaan
yang meliputi tenaga keolahragaan,isi program penataran/pelatihan, prasarana dan
sarana, penyelenggaraankeolahragaan, dan pengelolaan organisasi keolahragaan,
serta pelayananminimal keolahragaan. Undang-Undang tentang Sistem
Keolahragaan Nasional ini akan memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah,
pemerintahdaerah, dan masyarakat dalam kegiatan keolahragaan, dalam
mewujudkanmasyarakat dan bangsa yang gemar, aktif, sehat dan bugar, serta
berprestasidalam olahraga.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai


berikut :1.Pengertian Olahraga

2.Nilai-nilai Dalam Olahraga

3.Perubahan Nilai-nilai Olahraga

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut nampak permasalahan


pada topik ini sangat luas, maka perlu adanya batasan-batasansehingga ruang
lingkup pembahasan menjadi jelas. Pada makalah ini yangmenjadi topik pembahasan
adalah pengertian olahraga danperubahan nilaidalam olahraga tersebut.

D.Rumusan Masalah

Dari permaslahan yang telah diberi batasan pada batasan masalahmaka rumusan
masalah pada makalah ini adalah sesuai dengan pembahasanawal yaitu pengertian
olahraga danperubahan nilai dalam olahraga tersebut.

E.Tujuan Penulisan

Dengan disusunya makalah ini, kami dapat menuangkan apa punyang berhubungan
dengan bahan diskusi, sehingga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :

a.Sebagai tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Olahraga

b.Menjelaskan Pengertian Olahraga

c.Menjelaskan Nilai-nilai Dalam Olahraga


d.Perbedaan diantara ketiganya

F.Manfaat Penulisan

Pada pembahasan Pengaruh suhu dan ketinggian terhadap performafisik dan psikis
maka manfaat yang dapat diberikan adalah :

1. Bagi Mahasiswaa

a.Dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca

b.Menjadi pengetahuan tambahan tentang pengertian olahraga dan nilai-


nilaiyangterkandung didalamnya

2. Bagi Masyarakat Menjadi ilmu yang penting jika dapat di aplikasikandikehidupan


sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Olahraga

Pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat didalam
permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperolehrelevansi
kemenangan dan prestasi optimal.Dalam UU No 3 Tahun 2005 Tentang sistem
keolahragaan nasionalmenjelaskan bahwa kegiatan olahraga dipelajari dalam sebuah
wada pendidikanyaitu pendidikan jasmani, Pendidikan jasmani merupakan bagian
integral dari pendidikan nasional secara umum. Bahwa mencerdaskan kehidupan
bangsamelalui instrumen pembangunan nasional di bidang keolahragaan
merupakanupaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia secara
jasmaniah,rohaniah, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
makmur,sejahtera, dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Keolahragaan Nasional Bertujuan
memelihara dan MeningkatkanKesehatan dan kebugaran, Prestasi, Kualitas Manusia,
Menanamkan Nilai Moraldan Akhlak Mulia, Sportifitas, Disiplin, Mempererat dan
Membina Persatuandan kesatuan bangsa, Memperkukuh Ketahanan Nasional, Serta
MengangkatHarkat Martabat, dan Kehormatan Bangsa (Pasal 4)Selain itu dalam UU
no 3 th 2005 juga dijelaskan bahwa setiap warganegara mempunyai hak yang sama
untuk :
melakukan kegiatan olahragamemperoleh pelayanan dalam kegiatan olahraga
memilih dan mengikuti jenisdan cabor yang sesuai bakat dan minatnya memperoleh
pengarahan dukungan, bimbingan, pembinaan dan pengembangan dalam
keolahragaan.
menjadi pelakuolahraga mengembangkan industri olahraga.Warga negara yang
memiliki kelainan fisik dan/atau mental mempunyaihak untuk memperoleh pelayanan
dalam kegiatan olahraga khusus.
orang tuamempunyai: hak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi
sertamemperoleh informasi tentang perkembangan keolahragaan anaknya
berkewajiban memberikan dorongan kepada anaknya untuk aktif berpartisipasi
dalam olahraga masyarakat mempunyai: hak untuk berperan serta dalam
perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatankeolahragaan
berkewajiban memberikan sumber daya dalam penyelenggaraankeolahragaan
pemerintah / pemerintah daerah mempunyai hak mengarahkan,membimbing,
membantu dan mengawasi penyelenggaraan keolahragaan sesuaidengan peraturan
perundang-undangan berkewajiban memberikan pelayanandan kemudahan serta
menjamin terselenggaranya kegiatan keolahragaan bagisetiap warga negara tanpa
diskriminasi tugas / wewenang / tanggungjawab pemerintah dan pemerintah daerah:
Pemerintah Mempunyai Tugas MenetapkanDan Melaksanakan Kebijakan Serta
Standarisasi Bidang Keolahragaan(Pasal12.1) Pemerintah Daerah Mempunyai Tugas
Untuk MelaksanakanKebijakan Dan Mengkoordinasikan Pembinaan Dan
PengembanganKeolahragaan Serta Melaksanakan Standarisasi Bidang
Keolahragaan Di Daerah(Pasal 12.2)Pemerintah mempunyai kewajiban untuk
mengatur, membina,mengembangkan, melaksanakan dan mengawasi
penyelenggaraan Keolahragaandi Daerah (Pasal 13). Dalam Melaksanakan
Tugasnya, Pemerintah daerahmempunyai sebuah Dinas yang menangani Bidang
Keolahragaan sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan (Pasal 14).
Pemerintah/Pemerintah DaerahBertanggung Jawab untuk mewujudkan Tujuan
Penyelengaraan Keolahragaan Nasional. (Pasal 15)Menpora Maladi, Olahraga
mencakup segala kegiatan manusia yangditujukan untuk melaksanakan misi
hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-citanasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan
sebagainya. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau
usaha yang dapat mendorongmengembangkan, dan membina potensi-potensi
jasmaniah dan rohaniahseseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat
dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang
intensif untukmemperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkanPancasila.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana

untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkankemampuan


gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan,Olahraga merupakan
kebutuhan hidup yang sifatnya periodik artinya Olahragasebagai alat untuk
memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan.Olahraga merupakan
alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial.
Struktur anatomis-anthropometris dan fungsifisiologisnya, stabilitas emosional dan
kecerdasan intelektualnya maupu dankemampuannya bersosialisasi dengan
lingkungannya nyata lebih unggul padasiswa-siswa yang aktif mengikuti kegiatan
Penjas-Or dari pada siswa-siswi yangtidak aktif mengikuti Penjas-Or (Renstrom &
Roux 1988,dalam A.S.Watson :Children in Sport dalam Bloomfield,J, Fricker P.A.
andFitch,K.D., 1992).Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak
badan yangdilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau
rombongan.

Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980)

yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, danaktivitas
khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan(athleticgames di Amerika
Serikat). Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorongmengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniahseseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusiaIndonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila. Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga
harus bergerak darikonsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain
mempunyaikarakteristik antara lain; Terpisah darirutinitas, Bebas, Tidak
produktif,Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada
gamesmempunyai karakteristik; ada kompetisi, hasil ditentukan oleh
keterampilanfisik, strategi, kesempatan. Seperti dikemukakan oleh para ahli lainnya
(Pieron,Cheffers, danBarette (1994; dalam Naul, 1994) pedagogi olahraga
merupakansebuah disiplin yang terpadu dalam struktur ilmu keolahragaan.
Paradigma initelah diadopsi di Indonesia dalam pengembangan pedagogi olahraga
diFIK/FPOK/JPOK dengan kedudukan bahwa pedagogi olahraga dianggap

sebagai "induk" yang berpotensi untuk memadukan konsep/teori terkait


darirelevandari beberapa subdisiplin ilmu keolahragaan lainnya terutama
dalamkonteks pembinaan dalam arti luas dan paradigma interdisiplin
(Matveyev,dalam Rush Lutan, 1988) Pandangan ini tak berbeda dengan tradisi di
Jermanyang menempatkan pedagogi olahraga dalam kedudukan sentral dalam
strukturilmu keolahragaan (Wasmund, 1973). Dalam model yang dikembangkan
diUniversitas Olahraga Moskow, pedagogi olahraga ditempatkan sebagai "pusat"yang
berpotensi untuk memadukan beberapa subdisiplin ilmu dalamtaksonomi ilmu
keolahragaan, sementara para ahli meletakkan sport,medicineyang mencakup aspek
keselamatan (safety) dan kesehatan sebagailandasan bagi pedagogi olahraga (Rush
Lutan, 1998; dalam laporan hasil TheSecond Asia Pacific Congress of Sport and
Physical, Education UniversityPresident). Widmer (1972) menjelaskan objek formal
pedagogy olahraga yaitu"fenomena olahraga dari fenomena pendidikan, tatkala
manusia dirangsang agarmampu berolahraga. Bagi Grupe & Kruger (1994), pedagogi
olahraga mencakupdua hal utama: (1) tindakan pendidikan praktis dalam bermain dan
olahraga, dankarena itu ada landasan teoretis bagi kegiatan olahraga yang
mengandungmaksud mendidik tersebut; dan (2) praktik yang dimaksud berbeda
dengan praktik dan konsep lama dalam pendidikan jasmani yang mengutamakan
latihangaya militer dan drill di beberapa negara, khsusnya di Jerman; praktik baru
itudisertai konsep teoretis pendidikan jasmani, kontrol terhadap badan, dan
disiplin,yang menyatu dengan gerak fisik, ability, dan keterampilan di bawah
pengendalian jiwa dan kemauan.

2. Jenis-jenis Olahraga Berdasarkan UU RI

a.Menurut UU No 3 tahun 2005 tentang SKN dijelaskan bahwa ruang lingkupolahraga


dibagi dalam tiga bagian yaitu:

1).Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yangdilaksanakan


sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh
pengetahuan, kepribadian, keterampilan,kesehatan, dan kebugaran jasmani.

2.Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat


dengankegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengankondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,
kebugaran,dan kegembiraan.

3).Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan


mengembangkanolahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan
melaluikompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuandan
teknologi keolahragaan.
4) Olahraga Amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan
ataukegemaran berolahraga.

5) Olahraga Profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh


pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas
dasarkemahiran berolahraga

6).Olahraga Tradisional adalah olahraga permainan yang berasaldari permainan


tradisional yang dilakukan dengan tujuan melestarikan budayanusantara

7).Olahraga Disabilitas adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai dengankondisi


kelainan fisik dan/atau mental seseorang.selain itu dalam pengembangan olahraga
perlu dilakukan sebuah pendekatan keilmuan yang menyeluruh dengan jalan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologikeolahragaan adalah peningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan
danteknologi yang bertujuan memanfaatkan kaedah dan teori ilmu pengetahuanyang
telah terbukti kebenarannya untuk peningkatan fungsi, manfaat, danaplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkanteknologi baru bagi
kegiatan keolahragaan.

b.Menurut UU No 36 Tahun 2009 Bagian sembilan Pasal 80 dan 81


TentangKesehatan Olahraga1)Pasal 80

a) Upaya kesehatan olahraga meningkatkan kesehatan dan masyarakat

b) Peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakatsebagaimana


dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya dasar dalammeningkatkan prestasi belajar,
kerja, dan olahraga

c) Upaya kesehatan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan


melalui aktifitas fisik, latihan fisik, dan/atau olahraga.

2)Pasal 81

a)Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventifdan promotif,


tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif. b)Penyelenggaraan upaya
kesehatan olahraga diselenggarakan olehPemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.

B.Nilai-nilai Dalam Olahraga


1. Nilai-nilai Olahraga Dalam UU RI

Dalam UU no 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan NasionalBertujuan


memelihara dan Meningkatkan Kesehatan dan kebugaran, Prestasi,Kualitas Manusia,
Menanamkan Nilai Moral dan Akhlak Mulia, Sportifitas,Disiplin, Mempererat dan
Membina Persatuan dan kesatuan bangsa,Memperkukuh Ketahanan Nasional, Serta
Mengangkat Harkat Martabat, danKehormatan Bangsa (Pasal 4)

a. Nilai yang terkandung dalam undang-undang diatas adalah :

a.Meningkatkan Kesehatan dan KebugaranKesehatan dan kebugaran adalah kondisi


ketika tubuh bebas dari penyakitdan memiliki kebugaran yang baik sehingga dapat
melakukan aktivitasdengan baik, sehingga nilai kesehatan dan kebugaran ini adalah
nilaiutama dalam olahraga karena orang awam hanya memahami bahwaolahraga
bertujuan untuk kesehatan semata.

b.Meningkatkan PrestasiPrestasi adalah poin yang hendak dicapai oleh atlet seluruh
dunia,sehingga dalam olahraga nilai prestasi adalah harga mati bagi
persatuancabang olahraga yang melatih atletnya secara terprogram dan kontinute

c.Meningkatkan Kualitas ManusiaMeningkatkan kualitas manusia adalah salah satu


nilai yang terpentingdalam olahraga, dengan berolahraga seseorang akan
mendapatkan tubuhyang sehat dan bugar jika dilakukan dengan baik dan benar
sehinggakualitas hidup seseorang tersebut menjadilebih baik, selain itu
hubungansosial akan baik pula sehingga kualitas seseorang tersebut menjadi lebih
baik.

d.Menanamkan Nilai MoralDalam berolahraga baik olahraga prestasi, rekreasi


ataupun olahraga pendidikan selalu ditanamkan nilai moral terutama dalam pelajaran
penjas,selalu ditanamkan nilai moral pada peserta didiknya, nilai koral
yangditanamkan diharapkan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari diluarkegiatan
olahraga sepertinilai respek, tanggung jawab, peduli, fair dan lainsebagainya.

e.Akhlak MuliaAkhlak mulia adalah akhlak yang baik dimana seseorang


tersebutmencerminkan sikap yang baik, yaitu sikap dan adab yang menghargaiorang
lain, rendah hati dan mencontoh akhlak Rasulullah salallahualaihiwasallam yang jika
disakiti maka beliautidakmembalas denganmenyakitijuga. dalam olahraga sikapini
memperlihatkan kekondusifankegiatan olahraga karena kedua tim atau atlet tersebut
saling menghargai,tidak mencela, dan rendah hati.

f.SportifitasSportifitas adalah sikapmenerima apa adanya setiaphasil pertandingan,


dan berusaha melakukan pertandingan dengan apa adanya tanpa
melakukankcurangan dan usaha mencedrai lawan.

g.DisiplinDisiplin adalah sikap yang memperlihatkan sebuah kekonsistenan


ketaatandan kepatuhan terhadap tanggungjawab yang diembanya.

h.Mempererat Kesatuan Nilai persatuan merupakan nilai yang mutlak dalam olahraga.
Pengertian persatuan bukan hanya dalam olahraga yang bersifat kelompok saja tetapi
juga individual. Persatuan wujud dalam bentuk keterikatan yang kuat diantara sesama
pemain, pelatih, pengurus dan juga pendukungnya. Tanpa ditunjang adanya
persatuan mustahil suatu individu atau tim dapatmelakukan atau bahkan
memenangkan pertandingan dengan baik.
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas banyak kita ketahui tentang pengertianolahraga baik menurut
para ahli, menurut kamus bahasa indonesia,maupunmenurut UU No 3 Tahun 2005
Tentang Sistem Keolahragaan Nasional yangintinya adalah olahraga adalah kegiatan
yang Bertujuan memelihara danMeningkatkan Kesehatan dan kebugaran, Prestasi,
Kualitas Manusia,Menanamkan Nilai Moral dan Akhlak Mulia, Sportifitas,
Disiplin,Mempererat dan Membina Persatuan dan kesatuan bangsa,
MemperkukuhKetahanan Nasional, Serta Mengangkat Harkat Martabat, dan
KehormatanBangsa, selain itu kita ketahui tentang jenis-jenis olahraga tersebut
baikolahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi, selain itu dalamUU
No 36 Tahun 2009 yang mengatur tentang Olahraga Kesehatan, dannilai-nilaiyang
terkandung dalamolahraga tersebut baik nilai secara umummaupun nilai yang
terkandung dalam UU No 3 Tahun 2005 diatas, sepertinilai sportifitas, nilai moral,
persatuan,martabat bangsa, dan lain sebagainya,dimana nilai-nilai ini banyak terjadi
pergeseran dan pelanggaran berupakasus yang sering terjadi seperti kasus
perkelahian antar pemain, pemukulanterhadap wasit, pengeroyokan suporter,
perusuhan yang dilakukan olehsuporter dengan melempar botol air
mineralkelapangan dan lain sebaagainya,dan nilai-nilai yang disebutkan diatas
objeknya bukn hanya pelaku olahragatetapi juga berlaku untuk suporter, pelatih,
manager maupun ilmuanolahraga.

B.Saran

Dari materi yang telah dibahas maka kami memberikan saran bahwa, bagi pembaca
diharapkan agar dapat memahami pengertian dan tujuanolahraga berdasarkan
undang-undang yang berlaku seperti UU No 3 tahun2005 Tentang Sistem
Keolahragaan Nasional dan UU No 36 Tahun 2009Tentang Kesehaan Olahraga,
selain tentang pengertian olahraga kami berharap agar pembaca mampu memahami
nilai-nilaiolahraga seperti yangkami jabarkan pada materi diatas dan tentang
pelanggaran dan perubahannilai yang terjadi agar dapat menjadi pengetahuan yang
bermanfaat bagipembaca serta kami memberikan saran agar pelaku olahraga untuk
tidakmelakukan perubahan nilai dalam olahraga, selain itu kami meminta sarandan
masukan mengenaipenulisan dan materi yang kami sajikan karna kamisadari
penulisan makalah kami masih jauh darikata sempurna
Daftar Pustaka

A Mudhofir. Pengenalan Filsafat. Filsafat Ilmu. (Cetakan III. Yogyakarta:


Liberty.2005).Aswasulasikin. 2018.

Filsafat Pendidikan Operasional

. Yogyakarta: Deepublish.Bakhtiar, Amsal. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali


PressBertens, K. 1998.

Ringkasan Sejarah Filsafat

. Yogyakarta: Kanisius.Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat (Jakarta: Bumi aksara,


2003)Hardiman, F.Budi. 2007.

Filsafat Modern

. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Huilbers, Theo. 1982.

Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah

. Yogyakarta:Kanisius.Jalaluddin. Filsafat Ilmu Pengetahuan. (Cet. I. Jakarta: Rajawali


Pers. 2013).Jujun Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebagai Sebuah Pengantar Populer
(Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 2009).Magnis, Franz dan Suseno. 1997.

13 Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai Abad Ke-19

. Yogyakarta: Kanisius.Soekidjo Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan.


(Jakarta: PT RinekaCipta. 2003).Susanto, Filsafat Ilmu, (Cet.06 .Jakarta: Bumi
Aksara. 2014)Toho Cholik Mutohir, Olahraga dan Pembangunan,

Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan,

Volume 4, Nomor 1, hal. 96-101, April 2005

Anda mungkin juga menyukai