Anda di halaman 1dari 13

INSTRUMEN MANAJEMEN OLAHRAGA PENDIDIKAN JASMANI

DOSEN PENGAMPU :

Dr. M. Irfan, S.Pd., M.Or

Sinung Nugroho, S.Pd., M.Or

Disusun Oleh :

MUHAMMAD IQBAL (6203111012)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada mata kuliah manajemen
penjas dan olahraga. Sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen saya yaitu
bapak Dr. M. Irfan, S.Pd., M.Or. dan bapak Sinung Nugroho, S.Pd, M.Or.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal. Dalam pengerjaannya, makalah ini
juga mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu kami berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan dalam
penulisan dan penyususunan tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita, dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para
pembaca.

Medan, November 2023

Muhammad Iqbal
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3
C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................................................4
D. MANFAAT PENELITIAN...............................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI....................................................................5
1. Menurut Drs. H. Malayu S. P Hasibuan.................................................................................5
B. PENGERTIAN MANJEMEN OLAHRAGA MENURUT PARA AHLI...................................................6
C. INSTRUMEN MANAJEMEN PENJAS............................................................................................6
D. FUNGSI MANAJEMEN OLAHRAGA.............................................................................................8
E. INSTRUMEN PENILAIAN MANAJEMEN PENJAS........................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN............................................................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah olahraga terdapat dalam bahasa Jawa yaitu olahrogo. Olah artinya
melatih diri menjadi seorang yang terampil sedangkan rogo artinya badan. jadi
olahraga adalah suatu bentuk pendidikan individu dan masyarakat yang
mengutamakan gerakan-gerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan sistematis
menuju suatu kualitas yang lebih tinggi. Berdasarkan arti kata dalam undangundang
ketentuan pokok olahraga tahun 1997 pasal 1, yang di maksud dengan olahraga
adalah semua kegiatan jasmani yang dilandasi semangat untuk melelahkan diri sendiri
maupun orang lain, yang dilaksanakan secara ksatria sehingga olahraga merupakan
sarana menuju peningkatan kualitas dan ekspresi hidup yang lebih luhur bersama
sesama manusia. Utamanya olahraga berfungsi untuk menyehatkan badan dan
memastikan organ tubuh masih sehat. Olahraga penting, karena di dalam tubuh yang
kuat terdapat jiwa yang sehat. Pendapat orang tentu berbeda, tapi secara garis besar
olahraga yang merupakan aktivitas fisik itu penting dilakukan dalam keseharian. Baik
dengan gerakan-gerakan terarah (cabang olahraga) ataupun gerakan lainnya yang
penting bergerak.
Pada mulanya olahraga dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang, sehingga
olahraga dilakukan dengan penuh kegembiraan dan santai serta tidak ada batasan dan
aturan yang digunakan. Olahraga dilakukan secara tidak formal baik dari segi tempat
pelaksanaan, peraturan, maupun waktu kegiatannya. Namun seiring perkembangan
kebutuhan dan kemampuan manusia yang semakin maju, yang ditandai dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus dilakukan oleh manusia,
maka kegiatan olahraga tidak lagi dilakukan hanya untuk kegiatan rekreasi melainkan
bertambah menjadi kegiatan yang dipertandingkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Apa yang dimaksud manajemen olahraga pendidikan jasmani?
3. Apa saja unsur-unsur manajemen?
4. Bagaimana konsep dasar manajemen olahraga pendidikan jasmani?
5. Apa saja fungsi dari manajemen olahraga pendidikan jasmani?
6. Bagaimana isntrumen penlaian manajemen olahraga pendidikan jasmani?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk dapat mendeskripsikan tentang bagaimana
peran dan perilaku sebuah organisasi dalam sebuah manajemen, terutama manajemen
olahraga pendidikan jasmani.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini sebagai laboratorium untuk pengembanagn kualitas
demokrasi yang diinginkan dan terstruktur terutama dalam manajemen
olahraga pendidikan jasmani

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

1. Menurut Drs. H. Malayu S. P Hasibuan

Manajemen adalah sebuah seni atau ilmu untuk mengatur dan memproses sumber
daya yang ada baik itu sumber daya manusia maupun sumber lainnya. Sumber-
sumber tersebut diproses dan diatur demi mencapai tujuan tertentu.

2. Menurut Andrew F. Sikula


Manajemen merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengatur,
mengorganisasikan, mengendalikan, menempatkan, memberi motivasi,
komunikasi dan mengambil keputusan yang dilakukan oleh sebuah organisasi.
Kegiatan-kegiatan itu dilakukan untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Dari
sumber daya itulah kemudian tujuan akhirnya adalah untuk menghasilkan suatu
produk maupun jasa secara efisien.
3. Menurut Henry Fayol
Manajemen terkandung lima gagasan utama yaitu merancang,
mengkoordinasikan, memerintah, mengatur/mengorganisasikan, serta
mengendalikan.
4. Menurut Millet
Manajemen sebagai sebuah proses kepemimpinan untuk melancarkan pekerjaan
yang dilakukan. Proses ini dilakukan dengan mengorganisir dengan cara formal
orang-orang yang ada di dalamnya dan menjadikannya sebagai kelompok untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Menurut Prof. Oei Liang Lee
Manajemen merupakan ilmu serta seni untuk mengkoordinasikan tenaga manusia
juga mengawasinya menggunakan bantuan alat-ala. Semua ini dilakukan demi
meraih tujuan akhir yang sudah ditetapkan.
B. PENGERTIAN MANJEMEN OLAHRAGA MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Harsuki (2012: 2)
manajemen olahraga adalah disiplin ilmu manajemen yang telah bertautan
dengan disiplin ilmu olahraga membentuk interdisiplin baru.
2. Menurut Liu dan Ching (2012:2)
manajemen olahraga melibatkan tiga jenis profesi: pendidik, peneliti, dan
praktisi. Praktek manajemen olahraga dimulai sejak orang mulai mengatur
kegiatan atau acara olahraga atau rekreasi, membuat peralatan untuk atau
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga atau rekreasi
3. Menurut Janet Park, 1998:4
Manajemen olahraga adalah suatu kombinasi keterampilan yang berhubungan
dengan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian,
penganggaran, dan evaluasi dalam kontek suatu organisasi yg memiliki produk
utama berkaitan dengan olahraga.

C. INSTRUMEN MANAJEMEN PENJAS


Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam konsep manajemen yaitu sebagi berikut :

1. Manpower atau Tenaga Manusia

Tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja
operasional/pelaksanaan. Dapat dikatakan sebagai salah satu unsur manajemen
terpenting tanpa harus mengesampingkan unsur manajemen lainnya. Karena jika
sebuah manajemen tidak memiliki sekumpulan orang di dalamnya, lantas tidak
banyak yang bisa dilakukan oleh manajemen tersebut. Namun, jika sebuah
manajemen memiliki tenaga manusia yang cukup di dalamnya, maka akan ada
banyak hal yang mereka bisa capai bersama. Hal ini bisa diawali dengan melengkapi
sejumlah unsur manajemen lain yang juga tidak kalah penting dalam
keberlangsungan manajemen.

2. Money

Uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Lagi-lagi unsur
manajemen yang tidak boleh disepelekan oleh orang-orang di dalam manajemen.
Kalian sendiri pasti sudah mengetahui bahwa uang adalah sesuatu yang amat penting
tidak hanya dalam manajemen saja, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah alasan mengapa dalam perusahaan atau organisasi, diperlukan uang yang
cukup untuk melaksanakan kegiatan dengan baik dan lancar. Uang tersebut selain
bisa didapatkan dari penjualan produk, bisa juga didapatkan dari investor, uang kas
sampai dengan modal pribadi.

3. Methods

Cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan. Metode juga
merupakan unsur manajemen yang cukup penting dalam menjalankan perusahaan
atau organisasi. Unsur metode ini dapat dikatakan sebagai benda non-fisik yang
diperlukan oleh perusahaan untuk mengatur kelangsungan orang-orang yang
bekerja atau bergabung di perusahaan atau organisasi. Tanpa adanya metode yang
jelas untuk menjalankan sebuah manajemen, sebuah perusahaan atau organisasi
bisa bergerak tidak terarah atau bahkan mengalami kondisi berantakan karena para
anggotanya tidak mengetahui pasti prinsip bekerja yang baik dan benar di
dalamnya.

4. Materials

Bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Material atau bahan yang
dimaksud dalam unsur manajemen ini biasanya berupa bahan-bahan dasar yang
diperlukan suatu perusahaan atau organisasi. Bahan-bahan ini bisa memiliki berbagai
macam bentuk dan dapat disesuaikan dengan arah ke mana perusahaan atau
organisasi akan bergerak.

5. Machines

Mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan.


Unsur mesin dalam manajemen dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang bisa
mengolah bahan tersebut menjadi produk jadi. Tidak hanya itu, keberadaan mesin ini
juga pada dasarnya juga bisa mempermudah hampir semua kegiatan manajemen
dalam perusahaan atau organisasi.

6. Market

Pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan termasuk pelayanan yang
baik pada publik. Terakhir, sebuah perusahaan atau organisasi juga perlu mengetahui
pasar mereka akan bergerak. Pemahaman mengenai pasar ini pastinya akan
bermanfaat karena dengan ini, manajemen dapat mengetahui halangan dan rintangan
yang terdapat di dalamnya.

D. FUNGSI MANAJEMEN OLAHRAGA


Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan dapat berjalan secara efektif
danefisien. Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara
efektif danefisien. Menurut Sentot Imam (2008: 7-8) ada empat fungsi-fungsi
manajemen terdiri atas planning, organizing, actuating, dan controlling. Fungsi
manajemen akan dijelaskan yaitu sebagai berikut:

1. Merencanakan (Planning)

Merencanakan (planning), mengandung arti bahwa manajer lebih dahulu memikirkan


dengan saksama sasaran dan tindakan berdasarkan pada beberapa metode, rencana,
atau logika dan bukan berdasarkan perasaan. Rencana mampu mengarahkan tujuan
organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Disamping itu
rencana merupakan pedoman untuk (1) organisasi memperoleh dan menggunakan
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai organisasi, (2) anggota organisasi
melaksanakan kegiatan yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah
ditetapkan, dan (3) memantau dan mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan,
sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak memuaskan. Kegiatan
perencanaan menjadi tiga tahapan, yaitu: (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai, (2)
pemilihan program untuk mencapai tujuan tersebut, dan (3) identifikasi dan
pengarahan sumber yang jumlahnya terbatas. Tujuannya adalah ke-inginan yang akan
diwujudkan. Menetapkan sasaran tujuan dimulai dengan apa yang diinginkan,
menentukan prioritas dan deskripsi secara jelas tujuannya. Kriteria perencanaan yang
baik harus dapat menjawab kapan rencana dilakukan, sehingga perincian waktu
seperti target tidak terlepas dari pelaksanaan. Perhitungan waktu harus terjadwal
untuk memungkinkan tercapainya tujuan, jadwal penyediaan bahan harus singkron
dengan anggaran yang ada. Perencanaan harus disesuaikan dengan pelaksanaannya
sehingga perlu penjadwalan agar tidak terjadi benturan pada waktu kegiatan
dilaksanakan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Mengorganisasi atau (organizing) adalah proses mengatur dan mengalokasikan
pekerjaan, wewenang, dan sumber daya ke jumlah anggota organisasi, sehingga
dapat mencapai sasaran organisasi. Sasaran yang berbeda memerlukan struktur yang
berbeda pula sehingga para manajer harus menyesuaikan struktur organisasian
dengan sasaran dan sumber dayanya, proses yang disebut desain organisasi atau
perancangan organisasi.

Pengorganisasian adalah mempersatukan orang-orang pada tugas yang berkaitan


pada tugas yang saling berkaitan dengan cara yang teratur dan mengatur orang-orang
dengan sedemikian rupa, sehingga mereka dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas
guna untuk mencapai tujuan tertentu. Ditinjau dari segi-segi efektivitas organisasi
terjadi karena dipengaruhi oleh aspek struktur organisasi yang memiliki persamaan
dan hubungan dalam pencapaian tujuan. Proses pencapaian tujuan yang bagus berarti
adanya konsistensi dan fokus dalam upaya pemimpin yang mengintegrasikan visi dan
misi kepada pegawai, dengan timbal balik pegawai berkinerja baik secara konsisten
dan fokus sesuai sistem yang telah dirancang bagi kelangsungan hidup organisasi
(Fianda, Djamhur, dan Muhammad Faisal, 2014: 2).

3. Memimpin (Actuating)

Memimpin (actuating, leading) itu meliputi mengarahkan, memengaruhi, dan


memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas yang penting. Para manajer
memimpin untuk membujuk orang lain supaya mau bergabung dalam rangka
mengejar masa depan yang muncul dari langkah planning dan organizing. Fungsi
leading, merupakan fungsi paling kritis (paling menentukan keberhasilan) dari
keseluruhan fungsi manajemen. Penggerakan (actuating) merupakan keseluruhan
usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau
dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi yang
efektif, efisien dan ekonomis. Agar penggerakkan dapat berjalan dengan baik dan
lancar maka diperlukan beberapa hal yang dapat menggerakkan seseorang untuk
melakukan tindakan/pekerjaan, yaitu diperlukan adanya kepemimpinan, komunikasi,
motivasi, dan fasilitas. Seorang pengarah acara harus mampu memimpin stafnya saat
produksi berlangsung supaya output penyiaran sesuai dengan target (Ruth, 2013).
4. Mengendalikan (Controlling)

Mengendalikan (controlling) adalah proses kegiatan untuk memastikan bahwa


aktivitas yang terjadi sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses ini
melibatkan berbagai elemen: (a) menetapkan standar prestasi kerja, (b) mengukur
prestasi kerja saat ini, (c) membandingkan prestasi kerja dengan standarnya, dan (d)
mengambil tindakan korektif bila ada penyimpangan. Dalam manajemen,
pengawasan (controlling) merupakan suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah
kegiatan operasional (actuating) di lapangan sesuai dengan rencana (planning) yang
telah ditetapkan dalam mencapai tujuan (goal) dari organisasi. Dengan demikian
yang menjadi obyek dari kegiatan pengawasan adalah mengenai kesalahan,
penyimpangan, cacat dan hal-hal yang bersifat negatif seperti adanya kecurangan,
pelanggaran dan korupsi (Sentot Harman, 2000: 46).

E. INSTRUMEN PENILAIAN MANAJEMEN PENJAS


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik (jasmani) dan olahraga untuk menghasilkan
perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta
emosional. Penjasor memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk
total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik
dan mentalnya.
Masalah yang dihadapi dalam manajemen penjas dapat dipecahkam melalui
kepemimpinan guru penjas karena sangat dibutuhkan untuk mampu membangkkitkan
hubungan dari warga masyarakat sekolah (termasuk kepala sekolah dan guru lainnya)
serta warga masyarakat pada umumnya. Kepemimpinan itu jualah yang ikut
menciptakan atmosfir baru yang mengangkat citra penjas sebagai bidang studi yang
dapat diandalkan untuk mendidik.

B. SARAN
Sangat diharapkan pengajar olahraga dapat dijalankan sesuai dengan prinsip
manajemen yang benar, sehingga yang harus diperhatikan adalah yang terlibat
dalam kepengurusan olahraga agar benar yang berkompetisi terlaksana sesuai
dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Lismadiana. (2017). Dasar-Dasar Manajemen Olahraga. Yogyakarta : UNY


Press.

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132313280/penelitian/C1-buku manajemen
olahrga.pdf

https://www.academia.edu/43314589/Manajemen_Olahraga
https://www.gramedia.com/literasi/unsur-unsur-
manajemen/

https://www.brainacademy.id/blog/pengertian-manajemen-unsur-
dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai