Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN OLAHRAGA
“Ruang Lingkup Manajemen Olahraga dan Komponen Yang
Tercakup Dalam Manajemen Olahraga”

Dosen Pengampu:
MAHARDYNATA FAHMI, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3:


Fadila Nuraini
Jaza Riyadi
Nico Wahyu Saputra

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2024
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala Tuhan seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat
dan kasih sayang-Nya makalah yang berjudul "Ruang Lingkup Manajemen
Olahraga dan Komponen Yang Tercakup Dalam Manajemen Olahraga"
terselesaikan dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Olahraga, bapak Mahardynata Fahmi, M.Pd, yang telah
mengarahkan dan membimbing pembuatan makalah yang baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini
dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.

Muara Bungo, 26 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Manajemen Dalam Olahraga Kompetitif..................................................... 3
B. Manajemen Dalam Aktivitas Fisik .............................................................. 4
C. Industri Olahraga ......................................................................................... 5
D. Produk Olahraga ................................................................................................. 6
E. Koordinasi Proses Produksi Olahraga ............................................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk
memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan
orang lain. Menurut T. Hani Handoko, Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya, agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen itu, tidak lain adalah proses
kelangsungan fungsi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
(leading) dan evaluasi.1
Manajemen olahraga pada dasarnya merupakan perpaduan antara ilmu
manajemen dengan ilmu olahraga, sehingga seseorang yang telah lulus dari Sekolah
Tinggi dan Ilmu Administrasi atau dari Lembaga Ilmu Manajemen Bisnis tidak
otomatis menguasai atau dapat menerapkan manajemen olahraga. Jadi, seseorang
apabila ingin menerapkan manajemen olahraga dengan baik dan benar harus
menguasai kedua bidang disiplin ilmu manajemen dan ilmu olahraga.2
Manajemen memberikan pemahaman dan apresiasi terhadap prinsip-prinsip
dasar dari suatu bidang ilmu. Metode, teknik, strategi, sebuah prosedur yang
digunakan oleh manajer dapat dievaluasi lebih akurat dan objektif oleh anggota staf
jika ingin memiliki sebuah pemahaman manajerial. Selain itu, manajemen yang
baik akan lebih dihargai dan pelaksanaan tidak akurat lebih mudah dikenali.
Mempelajari manajemen akan membantu seseorang memutuskan apakah akan
memilih bidang yang diinginkan. Peningkatan pemahaman dan apresiasi dari proses
manajemen yang akan membantu individu mengevaluasi dan potensi di lapangan.
Sebagian pelatih akan melakukan beberapa jenis pekerjaan tentang manajemen.
Memahami manajemen akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk
penampilan. Manajemen tidak terbatas pada satu kelompok individu. Pemahaman
manajemen akan membantu dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien,

1
Lismadiana. Dasar-Dasar Manajemen Olahraga. (Yogyakarta: UNY Press, 2017). Hal. 7.
2
Ibid, hal 8.

1
2

tidak hanya di perusahaan bisnis tetapi semua bentuk organisasi seperti rumah sakit,
sekolah, klub-klub olahraga, memerlukan manajemen untuk mencapai suatu tujuan
yang diinginkan.3
B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan masalah
yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen dalam olahraga kompetitif?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen dalam aktivitas fisik?
3. Apa yang dimaksud dengan industri olahraga?
4. Apa saja produk olahraga?
5. Bagaimana koordinasi proses produksi olahraga?
C. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat mengetahui tentang manajemen dalam olahraga
kompetitif.
2. Agar kita dapat mengetahui tentang manajemen dalam aktivitas
fisik.
3. Agar kita dalat mengetahui tentang industri olahraga.
4. Agar kita dapat mengetahui tentang produk olahraga.
5. Agar kita dapat mengetahui tentang koordinasi proses produksi
olahraga.

3
Ibid, hal 9.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Dalam Olahraga Kompetitif.
Mescon, Albert, and Khedory memberikan definisi manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah dite tapkan. Batasan
manajemen menurut Freeman manajemen sebagai seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan orang-orang atau seni dalam mencapai segala sesuatu
pekerjaan melalui orang-orang. Manajerial dalam dalam institusi apapun
termasuk institusi olahraga selalu memiliki fungsi-fungsi yang meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. 4
Harsuki membagi manajemen olahraga dalam tiga bagian besar yaitu:
(1) manajemen event (peristiwa, kejadian); (2) manajemen
lembaga/institusi permanen; dan (3) manajemen fasilitas olahraga. Event
adalah kejadian atau peristiwa yang berlangsung dalam waktu tertentu,
seperti olimpiade, Asian Games, SEA Games, PON dll. Lembaga permanen
misalnya Kantor Olahraga Pemerintah, Olympic Council of Asia (OCA),
KONI, Induk cabang olahraga. Manajemen fasilitas olahraga dapat
diberikan contoh seperti stadion, gedung olahraga, kolam renang. 5
Fungsi manajemen dalam sebuah institusi olahraga selalu berkaitan
dengan kegiatan menyeleksi, menempatkan, mengorientasikan, serta
mengevaluasi kinerja institusi tersebut. Manajemen dalam olahraga
kompetitif melibatkan berbagai strategi yang ditujukan untu k mengelola tim
atau individu dalam suasana persaingan olahraga. Sasarannya adalah
meningkatkan prestasi atlet atau tim, mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, serta memastikan keberhasilan dalam kompetisi. Aspek penting
dari manajemen olahraga kompetitif termasuk pengelolaan kinerja atlet
dengan fokus pada pengembangan kemampuan atlet, dan strategi

4
Ibid, hal 59.
5
Ibid, hal 60.

3
4

pertandingan yang melibatkan perencanaan taktik dan analisis lawan.


Manajemen tim juga menjadi kunci dengan perencanaan latihan, pemberian
peran dan tanggung jawab yang tepat, dan penanganan konflik internal.
Selain itu, manajemen cidera dan kondisi fisik serta pemulihan atlet juga
menjadi perhatian utama manajer olahraga untuk memastikan kesehatan dan
keselamatan atlet sambil memaksimalkan potensi mereka. Dengan
manajemen yang efektif, tim atau atlet dapat mencapai hasil yang
diinginkan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat yang berdampak
positif pada kesuksesan jangka panjang dalam berbagai kompetisi olahraga.
B. Manajemen Dalam Aktivitas Fisik.
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang sebenarnya sederhana namun
memiliki peranan besar dalam mewujudkan kesehatan manusia. Dalam
pelaksanaan pengembangan olahraga dihimpun oleh induk organiasi, sangat
di butuhkan manjemen organisasi olahraga baik organi sasi olahraga
pemerintah maupun non pemerintah. Organisasi pemerintah seperti
kementrian pemudan dan olahraga, non pemerintah seperti KONI dan klub -
klub olahraga. Organisasi yang menaungi olahraga ini tentu dijalankan oleh
manusia dan sistem kerja menggunakan program kerja, baik itu program
kerja jangka pendek ataupun jangka panjang. 6
Manajemen dalam aktivitas fisik yang memerlukan keterampilan atau
latihan merujuk pada pendekatan yang terstruktur untuk mengorganisir,
mengelola, dan mengawasi berbagai aspek yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan fisik yang melibatkan aspek keterampila n khusus atau pelatihan
tertentu. Dalam konteks ini, manajemen aktivitas fisik yang memerlukan
skill atau latihan melibatkan perencanaan yang matang terkait dengan
pengelolaan waktu, sumber daya, pengembangan keterampilan atlet atau
peserta, evaluasi kinerja, dan aspek-aspek lain yang diperlukan untuk
mencapai tujuan kegiatan fisik tersebut.

6
Palmizal. Manajemen Olahraga. (Jambi: Cakrawala Cendikia, 2019). Hal. 2.
5

Contoh dari aktivitas fisik yang memerlukan manajemen dengan


keterampilan atau latihan adalah pelatihan olahraga, program kebugaran,
pertandingan atletik, atau kegiatan fisik lainnya yang membutuhkan
penguasaan keterampilan khusus, pengembangan kondisi fis ik, serta
perencanaan yang baik untuk mencapai kinerja yang optimal dan hasil yang
diinginkan. Manajemen yang baik dalam aktivitas fisik semacam ini
bertujuan untuk memastikan standar kualitas dan efektivitas dalam
pelaksanaannya.
C. Industri Olahraga.
Industri Olahraga merupakan proses mengolah barang dan jasa menjadi
barang jadi ataupun setengah jadi dalam bidang olah raga dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa bidang industri terbagi menjadi dua
yaitu industri barang dan industri jasa. Begitupun dengan industri olahraga,
diamana hasil akhir atau produk yang dihasilkan bisa berupa barang maupun
jasa. 7
Industri barang dalam cakupan bidang olahraga diantaranya adalah
pembuatan alat-alat olahraga, penjualan perlengkapan olahraga seperti
sepatu, baju, aksesories dan sebagainya. Sedangkan industri jasa dalam
bidang olahraga seperti pembuatan sekolah olahraga seperti akademi futsal,
bola basket dan sebagainya, pengadaan event olahraga, penyewaan sarana
olahraga dan sebagainya.
Undang-undang RI No 30 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional Pasal 79 ayat 1 dan 2 dijelaskan bahwa industri olahraga meliputi: 8
1. Sarana dan prasarana yang diproduksi, diperjualbelikan atau disewakan.
2. Jasa penjualan kegiatan cabang olahraga sebagai produk utama yang
dikemas secara professional yang meliputi:
a. Kejuaraan nasional dan internasionalb.

7
Danang Aji. Upaya Meningkatkan Industri Olahraga. (Semarang: Seminar Nasional
KeIndonesiaan II, 2017). Hal. 194.
8
Ibid, hal 194.
6

b. Pecan olahraga daerah, wilayah, nasional dan internasionalc.


c. Keagenan, layanan informasi dan konsultasi olahraga
Bentuk industri olahraga di Indonesia menurut Pasal 79 ayat 4 UU
Sistem Keolahragaan Nasional No 3 Tahun 2005 adalah badan usaha. Yang
mana mereka harus tetap memperhatikan tujuan keolahragaan nasional dan
prinsip penyelenggaraan keolahragaan, hal ini sesu ai dengan pasal 78 UU
Sistem Keolahragaan Nasional Republik Indonesia No 3 Tahun 2005.
Adapun tujuan nasional keolahragaan adalah: 9
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi,
kualitas manusia.
2. Menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas dan disiplin.
3. Mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Memperkukuh ketahanan nasional.
5. Mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa.
D. Produk Olahraga.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Jenis produk dibagi menjadi dua jenis, yaitu
produk konsumsi dan produk industri. Produk konsumsi merupakan barang
yang dipergunakan oleh konsumen akhir ata u rumah tangga dengan maksud
tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi. Produk industri merupakan barang
yang akan menjadi begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan
pemasaran. Barang-barang yang termasuk jenis produk konsumsi dalam
perencanaan dan pengembangan produk, dikenal tiga tipe produk yang
dipasarkan kepada konsumen. Ketiga jenis produk ini adalah: 10
1. Convenience Goods. Jenis produk yang biasanya bisa dibeli dengan
mudah dan dengan usaha minimum. Hal ini karena kebanyakan
konsumen biasanya sudah familiar dengan atribut dan karakteristik
produk-produk ini.

9
Ibid, hal 194.
10
Sigit Nugroho. Industri Olahraga. (Yogyakarta: UNY Press, 2019). Hal. 71.
7

2. Shopping Goods. Jenis produk yang atribut dan kualitasnya belum begitu
familiar bagi konsumen, sehingga membutuhkan atribut tambahan
seperti merk, reputasi barang dan harga (tidak semudah saat membeli
convenience goods).
3. Speciality Goods. Jenis produk yang hanya ditujukan untuk pasar
tertentu, dengan atribut yang sangat spesifik sehingga benar -benar
spesial dan tak ada penggantinya.
Tipe produk dalam industri olahraga merupakan suatu model yang
dipasarkan dalam industri olahraga yang terdiri atas tiga segmen, yaitu: 1)
penampilan olahraga, 2) produksi olahraga dan 3) promosi olahraga. Tipe
produk dapat dijadikan rekomendasi untuk meng hasilkan industri olahraga
yang sesuai. Sport performance merupakan sebuah barang atau jasa yang
nantinya dapat mendukung penampilan pada sebuah kelompok olahraga.
Industriyang akan memenuhi kebutuhan olahraga sekolah dalam
mendukung kegiatan olahraga seperti pemenuhan sarana-prasarana, baju,
sepatu khusus olahraga. Sport production pada industri olahraga dapat
bergerak dalam pemasaran fasilitas tambahan dalam olahraga, misalnya
adalah pemenuhan bola dan peralatan pada semua cabang olahraga. Sport
promotion dapat bergerak dalam pemenuhan kegiatan olahraga atau acara -
acara yang bertemakan olahraga. Selain itu bentuk industri ini juga bergerak
dalam hal pemasaran dan alat bidang keolahragaan. 11
Produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata
maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas
dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Kualitas
produk merupakan keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan
keinginan konsumen yang secara keunggulanproduk sudah layak
diperjualkan sesuai harapan dari pelanggan. Kualitas produk dibentuk oleh
beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan,
kejelasan fungsi, dan keragaman ukuran produk. Kualitas mencerminkan

11
Ibid, hal 72.
8

semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi


pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan
melalui dimensi-dimensinya. 12
E. Koordinasi Proses Produksi Olahraga.
Berikut di bawah ini adalah pembahasan singkat mengenai aliran
koordinasi proses produksi: 13
1. Job Shop Production.
Job shop adalah jenis aliran proses produksi yang digunakan untuk
produk-produk dengan jumlah produksi yang sedikit tetapi banyak model
atau jenisnya. Proses produksi dengan job shop tidak menggunakan jalur
produksi khusus untuk mengerjakannya.
2. Flow Shop Production.
Flow shop production merupakan jenis proses produksi yang
digunakan untuk produk-produk yang dirakit atau diproduksidalam jumlah
banyak dan berturut-turut. Sistem produksi flow shop ini menggunakan
jalur produksi untuk memproduksi produkproduknya. Semua produk
diproduksi dengan standar dan proses yang sama. Flow shop production
sering disebut juga dengan mass production (produksi massal).
3. Project Production.
Project production merupakan sistem produksi yang biasanya
diaplikasikan pada produk-produk yang agak rumit dan dibatasi oleh
waktu penyelesaiannya. Fungsi-fungsi pada organisasi seperti
perencanaan, pembelian, desain, produksi dan pemasaran harus
diintegrasikan dengan baik sesuai dengan urutan tahap dan waktu
penyelesaian sehingga proyek yang bersangkutan dapat diselesaikan tepat
pada waktunya dengan biaya produksi yang telah ditetapkan.
4. Batch Production.
Batch production adalah sistem produksi yang termasuk produksi
berulang yang berada di antara sistem produksi job shopdan flow shop.

12
Ibid, hal 73.
13
Ibid, hal 80.
9

Metode produksinya mirip dengan proses produksi dengan sistem job


shop, perbedaannya terletak pada jumlah atau volume yang akan
diproduksinya yang lebih banyak dan berulangulang.
5. Continuous Production.
Continuous production adalah sistem produksi yang proses
produksinya berkesinambungan secara terus-menerus dan berulang-ulang.
Fasilitas produksi disusun sesuai dengan urutan operasi dari proses
pertamanya hingga menjadi produk jadi dengan aliran material yang
konstan. Jalur produksi biasanya dialokasikan hanya untuk satu jenis
produk saja.
Sektor produksi dalam industri olahraga merupakan bagian dari proses
produksi yang berupa produk dari industri olahraga yang dapat dipasarkan.
Produk dari sebuah industri olahraga akan memiliki peluang yang baik
apabila mampu bersaing dengan produk yang di hasilkan oleh berbagai
negara dengan berbagai keunggulannya. Produk yang tidak memiliki
keunggulan bersaing atau meniru produk lain akan tergusur dan terpuruk.
Agar produk industri olahraga mampu bersaing dengan produk dari berbagai
negara, maka dilakukan proses pengembangan industri olahraga.
Perkembangan industri olahraga tentu akan merangsang munculnya inovasi
dalam perkembangan kelolahragaan, memunculkan industri kreatif dalam
penyediaan sarana prasarana sehingga akan menumbuhkan daya saing baik
di industri lokal ataupun di pasar dunia. Model industri berdasarkan sektor
produksi merupakan suatu model yang dapat berpengaruh terhadap
perkembangan produk dari sebuah industri olahraga. 14

14
Ibid, hal 81.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat kami sampaikan adalah manajemen olahraga
melibatkan pengelolaan dan organisasi kegiatan-kegiatan dalam dunia olahraga. Ini
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber
daya yang terlibat dalam kegiatan olahraga. Manajemen olahraga bertujuan untuk
mengoptimalkan kinerja atlet, tim, organisasi olahraga, atau fasilitas olahraga.
Industri olahraga mengacu pada berbagai sektor bisnis yang terkait dengan
olahraga, seperti pemasaran olahraga, manajemen acara olahraga, penjualan
peralatan olahraga, agen olahraga, media olahraga, dan lain-lain. Industri olahraga
mencakup berbagai bidang seperti sponsor, merchandise, promosi acara olahraga,
hiburan olahraga, dan layanan-layanan terkait lainnya. Industri olahraga merupakan
bagian penting dalam ekonomi global dan terus berkembang dengan pesat.
B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah dengan membaca makalah ini
diharapkan kita semua dapat memahami dengan baik mengenai materi makalah kali
ini.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu selaku
penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan makalah
kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Danang. Upaya Meningkatkan Industri Olahraga. Semarang: Seminar
Nasional KeIndonesiaan II, 2017.
Lismadiana. Dasar-Dasar Manajemen Olahraga. Yogyakarta: UNY Press, 2017.
Nugroho, Sigit. Industri Olahraga. Yogyakarta: UNY Press, 2019.
Palmizal. Manajemen Olahraga. Jambi: Cakrawala Cendikia, 2019.

11

Anda mungkin juga menyukai