MANAJEMEN OLAHRAGA
“Ruang Lingkup Manajemen Olahraga dan Komponen Yang
Tercakup Dalam Manajemen Olahraga”
Dosen Pengampu:
MAHARDYNATA FAHMI, M.Pd
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk
memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan
orang lain. Menurut T. Hani Handoko, Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya, agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen itu, tidak lain adalah proses
kelangsungan fungsi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
(leading) dan evaluasi.1
Manajemen olahraga pada dasarnya merupakan perpaduan antara ilmu
manajemen dengan ilmu olahraga, sehingga seseorang yang telah lulus dari Sekolah
Tinggi dan Ilmu Administrasi atau dari Lembaga Ilmu Manajemen Bisnis tidak
otomatis menguasai atau dapat menerapkan manajemen olahraga. Jadi, seseorang
apabila ingin menerapkan manajemen olahraga dengan baik dan benar harus
menguasai kedua bidang disiplin ilmu manajemen dan ilmu olahraga.2
Manajemen memberikan pemahaman dan apresiasi terhadap prinsip-prinsip
dasar dari suatu bidang ilmu. Metode, teknik, strategi, sebuah prosedur yang
digunakan oleh manajer dapat dievaluasi lebih akurat dan objektif oleh anggota staf
jika ingin memiliki sebuah pemahaman manajerial. Selain itu, manajemen yang
baik akan lebih dihargai dan pelaksanaan tidak akurat lebih mudah dikenali.
Mempelajari manajemen akan membantu seseorang memutuskan apakah akan
memilih bidang yang diinginkan. Peningkatan pemahaman dan apresiasi dari proses
manajemen yang akan membantu individu mengevaluasi dan potensi di lapangan.
Sebagian pelatih akan melakukan beberapa jenis pekerjaan tentang manajemen.
Memahami manajemen akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk
penampilan. Manajemen tidak terbatas pada satu kelompok individu. Pemahaman
manajemen akan membantu dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien,
1
Lismadiana. Dasar-Dasar Manajemen Olahraga. (Yogyakarta: UNY Press, 2017). Hal. 7.
2
Ibid, hal 8.
1
2
tidak hanya di perusahaan bisnis tetapi semua bentuk organisasi seperti rumah sakit,
sekolah, klub-klub olahraga, memerlukan manajemen untuk mencapai suatu tujuan
yang diinginkan.3
B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan masalah
yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen dalam olahraga kompetitif?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen dalam aktivitas fisik?
3. Apa yang dimaksud dengan industri olahraga?
4. Apa saja produk olahraga?
5. Bagaimana koordinasi proses produksi olahraga?
C. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat mengetahui tentang manajemen dalam olahraga
kompetitif.
2. Agar kita dapat mengetahui tentang manajemen dalam aktivitas
fisik.
3. Agar kita dalat mengetahui tentang industri olahraga.
4. Agar kita dapat mengetahui tentang produk olahraga.
5. Agar kita dapat mengetahui tentang koordinasi proses produksi
olahraga.
3
Ibid, hal 9.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Dalam Olahraga Kompetitif.
Mescon, Albert, and Khedory memberikan definisi manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah dite tapkan. Batasan
manajemen menurut Freeman manajemen sebagai seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan orang-orang atau seni dalam mencapai segala sesuatu
pekerjaan melalui orang-orang. Manajerial dalam dalam institusi apapun
termasuk institusi olahraga selalu memiliki fungsi-fungsi yang meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. 4
Harsuki membagi manajemen olahraga dalam tiga bagian besar yaitu:
(1) manajemen event (peristiwa, kejadian); (2) manajemen
lembaga/institusi permanen; dan (3) manajemen fasilitas olahraga. Event
adalah kejadian atau peristiwa yang berlangsung dalam waktu tertentu,
seperti olimpiade, Asian Games, SEA Games, PON dll. Lembaga permanen
misalnya Kantor Olahraga Pemerintah, Olympic Council of Asia (OCA),
KONI, Induk cabang olahraga. Manajemen fasilitas olahraga dapat
diberikan contoh seperti stadion, gedung olahraga, kolam renang. 5
Fungsi manajemen dalam sebuah institusi olahraga selalu berkaitan
dengan kegiatan menyeleksi, menempatkan, mengorientasikan, serta
mengevaluasi kinerja institusi tersebut. Manajemen dalam olahraga
kompetitif melibatkan berbagai strategi yang ditujukan untu k mengelola tim
atau individu dalam suasana persaingan olahraga. Sasarannya adalah
meningkatkan prestasi atlet atau tim, mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, serta memastikan keberhasilan dalam kompetisi. Aspek penting
dari manajemen olahraga kompetitif termasuk pengelolaan kinerja atlet
dengan fokus pada pengembangan kemampuan atlet, dan strategi
4
Ibid, hal 59.
5
Ibid, hal 60.
3
4
6
Palmizal. Manajemen Olahraga. (Jambi: Cakrawala Cendikia, 2019). Hal. 2.
5
7
Danang Aji. Upaya Meningkatkan Industri Olahraga. (Semarang: Seminar Nasional
KeIndonesiaan II, 2017). Hal. 194.
8
Ibid, hal 194.
6
9
Ibid, hal 194.
10
Sigit Nugroho. Industri Olahraga. (Yogyakarta: UNY Press, 2019). Hal. 71.
7
2. Shopping Goods. Jenis produk yang atribut dan kualitasnya belum begitu
familiar bagi konsumen, sehingga membutuhkan atribut tambahan
seperti merk, reputasi barang dan harga (tidak semudah saat membeli
convenience goods).
3. Speciality Goods. Jenis produk yang hanya ditujukan untuk pasar
tertentu, dengan atribut yang sangat spesifik sehingga benar -benar
spesial dan tak ada penggantinya.
Tipe produk dalam industri olahraga merupakan suatu model yang
dipasarkan dalam industri olahraga yang terdiri atas tiga segmen, yaitu: 1)
penampilan olahraga, 2) produksi olahraga dan 3) promosi olahraga. Tipe
produk dapat dijadikan rekomendasi untuk meng hasilkan industri olahraga
yang sesuai. Sport performance merupakan sebuah barang atau jasa yang
nantinya dapat mendukung penampilan pada sebuah kelompok olahraga.
Industriyang akan memenuhi kebutuhan olahraga sekolah dalam
mendukung kegiatan olahraga seperti pemenuhan sarana-prasarana, baju,
sepatu khusus olahraga. Sport production pada industri olahraga dapat
bergerak dalam pemasaran fasilitas tambahan dalam olahraga, misalnya
adalah pemenuhan bola dan peralatan pada semua cabang olahraga. Sport
promotion dapat bergerak dalam pemenuhan kegiatan olahraga atau acara -
acara yang bertemakan olahraga. Selain itu bentuk industri ini juga bergerak
dalam hal pemasaran dan alat bidang keolahragaan. 11
Produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata
maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas
dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Kualitas
produk merupakan keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan
keinginan konsumen yang secara keunggulanproduk sudah layak
diperjualkan sesuai harapan dari pelanggan. Kualitas produk dibentuk oleh
beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan,
kejelasan fungsi, dan keragaman ukuran produk. Kualitas mencerminkan
11
Ibid, hal 72.
8
12
Ibid, hal 73.
13
Ibid, hal 80.
9
14
Ibid, hal 81.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat kami sampaikan adalah manajemen olahraga
melibatkan pengelolaan dan organisasi kegiatan-kegiatan dalam dunia olahraga. Ini
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber
daya yang terlibat dalam kegiatan olahraga. Manajemen olahraga bertujuan untuk
mengoptimalkan kinerja atlet, tim, organisasi olahraga, atau fasilitas olahraga.
Industri olahraga mengacu pada berbagai sektor bisnis yang terkait dengan
olahraga, seperti pemasaran olahraga, manajemen acara olahraga, penjualan
peralatan olahraga, agen olahraga, media olahraga, dan lain-lain. Industri olahraga
mencakup berbagai bidang seperti sponsor, merchandise, promosi acara olahraga,
hiburan olahraga, dan layanan-layanan terkait lainnya. Industri olahraga merupakan
bagian penting dalam ekonomi global dan terus berkembang dengan pesat.
B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah dengan membaca makalah ini
diharapkan kita semua dapat memahami dengan baik mengenai materi makalah kali
ini.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu selaku
penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan makalah
kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Danang. Upaya Meningkatkan Industri Olahraga. Semarang: Seminar
Nasional KeIndonesiaan II, 2017.
Lismadiana. Dasar-Dasar Manajemen Olahraga. Yogyakarta: UNY Press, 2017.
Nugroho, Sigit. Industri Olahraga. Yogyakarta: UNY Press, 2019.
Palmizal. Manajemen Olahraga. Jambi: Cakrawala Cendikia, 2019.
11