Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN OLAHRAGA

“DASAR-DASAR MANAJEMEN OLAHRAGA DAN FUNGSI PERENCANAAN”

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Olahraga

Dosen Pengampu : Oktarina, S.Pd., M.M.

Disusun Oleh : Kelompok 3

Indah Ayudia (220241381)

Cik Samira Duastu (220241390)

Muhammad Ziski (220241391)

Muhammad Alfajri (220241369)


Alaika Dliyaur
R.A (220241367)

Cecep Fabian (220241395)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah -nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang dasar-dasar
manajemen olahraga dan fungsi perencanaan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Oktarina selaku dosen mata
kuliah Manajemen Olahraga yang telah memberi dukungan kepada kami dalam
penyelesaian makalah ini. Kami juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah tersebut.

Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada
kelompok kami sendiri. Selain itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Pangkalpinang, 29 Februari 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................iii

BABI PENDAHULUAN..............................................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................................2

BABII PEMBAHASAN...............................................................................................................................3

A. Dasar-dasar Manajemen Olahraga.........................................................................................3


B. Fungsi Perencanaan.....................................................................................................................7

BABIII PENUTUP.......................................................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang sebenarnya sederhana namun memiliki


peranan besar dalam mewujudkan kesehatan manusia. Dalam pelaksanaan
pengembangan olahraga dihimpun oleh induk organiasi, sangat di butuhkan
manjemen organisasi olahraga baik organisasi olahraga pemerintah maupun non
pemerintah. Organisasi pemerintah seperti kementrian pemudan dan olahraga, non
pemerintah seperti KONI dan klub-klub olahraga. Organisasi yang menaungi olahraga
ini tentu dijalankan oleh manusia dan sistem kerja menggunakan program kerja, baik
itu kerja, baik itu program kerja jangka pendek ataupun program kerja jangka
panjang. Induk organisasi dimaksudkan untuk membantu mencapai tujuan
keolahragaan di Indonesia. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan dalam
mengembangkan dan memajukan olahraga.

Dalam menjalankan induk organisasi, olahraga tentu membutuhkan sebuah


konsep yang tepat dan benar, sehingga pada akhirnya konsep tersebut membawa
induk organisasi olahraga mampu mencapai sebuah tujuan. Organisasi olahraga
digerakkan oleh manusia, maka dari itu harus ada kejelasan tugas manusia di dalam
organisasi tersebut. Apakah hanya sekedar menjalankan tugas pekerjaan saja atau
bagaimana? Oleh karena itu, muncul pertanyaan besar mengenai organisasi dan
manusia tentang bagaiamana menyelaraskan keduanya, maka konsep yang mampu
menjawab hal tersebut adalah manajemen. Manajemen merupakan suatu konsep
untuk mencapai tujuan sebuah organisasi melalui tangan manusia. Inilah kenapa
organisasi olahraga harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas guna
menjalankan sebuah konsep manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen sebagai pengikat berbagai unit dan memberikan kontrol, komunikasi,


motivasi, memelihara, dan kepemimpinan yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, struktur yang diperlukan harus efisien dan efektif dalam
melaksanakan berbagai tugas dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Struktur
mengilustrasikan peran beberapa anggota organisasi dalam

1
mencapai tujuan yang ditetapkan, kepada siapa setiap laporan anggota dan siapa yang
bertanggung jawab untuk menjalankan tugas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah tentang dasar-dasar manajemen olahraga dan fungsi perencanaan ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa dasar-dasar manajemen olahraga?
2. Bagaimana fungsi perencanaan manajemen olahraga?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tadi dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari
pembuatan dan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk dapat mengetahui dasar-dasar manajemen olahraga.
2. Untuk dapat mengetahui fungsi perencanaan manajemen olahraga.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar-dasar Manajemen Olahraga


Manajemen Pendidikan Olahraga dapat diartikan sebagai seni dan ilmu
mengelola sumber daya Pendidikan olahraga mencapai tujuan olahraga secara efektif
dan efesien. Atau dengan kata lain manajemen pendidikan olahraga dapat diartikan
sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan olahraga untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Manajemen Pendidikan Olahraga dapat pula diartikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya
Pendidikan untuk mencapai tujuan Pendidikan secara efektif, efesien, mandiri, dan
akuntabel (Husaini Usman dan Achmad Paturusi, 2012: 5).
1. Perencanaan
a) Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan
dengan penentuan rencana yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah
ditentukan. Perencanaan merupakan awal dalam melakukan proses manajemen.
Perencanaan yang baik akan memperoleh hasil yang lebih optimal. Menurut
Sondang P. Siagian (2007: 36) perencanaan adalah usaha sadar dan pengambilan
keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa depan dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah di tentukan. Perencanaan merupakan kegiatan untuk
menentukan tindakan yang akan dilakukan di masa datang. Nanang Fatah (2009:
49) membagi kegiatan perencanaan menjadi tiga tahapan, yaitu: (1) perumusan
tujuan yang ingin dicapai, (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan tersebut,
dan (3) identifikasi dan pengarahan sumber yang jumlahnya terbatas. Tujuannya
adalah keinginan yang akan diwujudkan. Menetapkan sasaran tujuan dimulai
dengan apa yang diinginkan, menentukan prioritas dan

3
deskripsi secara jelas tujuannya. Tujuan dapat menyangkut maksud organisasi
pada peranannya yang utama.
Perencanaan memerlukan pendekatan rasional kearah tujuan yang
ditetapkan, sehingga dalam perencanaan dibutuhkan data dan informasi yang
cukup sehingga dalam menyusun perencanaan terlepas kaitannya dengan
permasalahan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Anggaran
merupakan hal yang penting dalam mendukung kegiatan organisasi. Rencana
penerimaan dan penggunaan sumber-sumber keuangan diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan. Perencanaan keluar masuknya anggaran merupakan
kegiatan untuk menghindari pemborosan dilihat dari sisi keuangan. Anggaran
dapat juga sebagai sarana pengawasan yaitu dengan membandingkan
pengeluaran yang direncanakan dan pengeluaran sebenarnya.
Kriteria perencanaan yang baik harus dapat menjawab kapan rencana
dilakukan, sehingga perincian waktu seperti target tidak terlepas dari
pelaksanaan. Perhitungan waktu harus terjadwal untuk memungkinkan
tercapainya tujuan, jadwal penyediaan bahan harus singkron dengan anggaran
yang ada. Perencanaan harus disingkronkan dengan pelaksanaannya sehingga
perlu penjadwalan agar tidak terjadi benturan pada waktu kegiatan
dilaksanakan.
b) Tahap Dasar Perencanaan
Dalam proses penyusunan perencanaan diperlukan tahapan. Hani Handoko
(2000: 79) mengemukakan empat tahap dasar perencanaan sebagai berikut:
1. Tahap 1 yaitu menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan
dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi. Tanpa rumusan yang jelas, organisasi akan menggunakan
sumber daya-sumber dayanya secara tidak efektif.
2. Tahap 2 yaitu merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi
perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-
sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan dating, hanya
setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan
untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap ini
memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang
didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
4
3. Tahap 3 yaitu mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan,
segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan internal
dan eksternal yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,
walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan
serta ancaman yang mungkin terjadi waktu mendatang adalah bagian
esensi dari proses perencanaan.
4. Tahap 4 yaitu mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan. Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi
pengembanggan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan,
penilaianpenilaian alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik
(paling memuaskan) di antara alternatif yang ada.
Menurut Hani Handoko (2000: 80) ada dua alasan perlunya
perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai. (1) “protective
benefic” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan (2) “positive benefic” dalam
bentuk meningkatan sukses pencapaian tujuan organisasi. Perencanaan
adalah melihat bahwa programprogram dan penemuan-penemuan sekarang
dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian
tujuantujuan di waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan
keputusan yang lebih baik
2. Pengorganisasian
a) Pengertian Pengorganisasian
Penggorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang
berkaitan dengan struktur organisasi dan proses pengorganisasian. Menurut
Nanang Fatah (2009: 71) pengorganisasian adalah proses pembagian kerja ke
dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada
orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya
serta, mengoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan
organisasi. Menurut Hani Handoko (2000: 168) penggorganisasian merupakan
proses untuk merancang struktural formal, mengelompokan dan mengatur
serta membagi tugas-tugas diantara para anggota organisasi agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efisien.
5
Menurut Harsuki (2012: 103) penggorganisasian merupakan langkah
pertama kearah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya.
Penggorganisasian yang baik penting untuk dilakukan untuk mencapai suatu
kesuksesan dalam organisasi. Penggorganisasian merupakan keseluruhan
proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, serta wewenang dan tanggung
jawab sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu
kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
b) Langkah Pengorganisasian
Proses penggorganisasian diperlukan langkah-langkah dalam
menyusunnya. Menurut Hani Handoko (2000: 168) mengemukakan langkah-
langkah penggorganisasian yaitu:
1. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatankegiatan yang secara
logika dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja tidak terlalu
berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada
waktu mengganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis. Mekanisme pengoordinasian ini akan membuat para anggota
organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi
ketidakefisienan konflik-konflik yang merusak.
3. Pengarahan
Menurut G.R. Terry (2010 : 181) pengarahan dalam istilah asing directing
adalah mengintegrasikan usaha-usaha anggota suatu kelompok sedemikian,
sehingga dengan selesainya tugas-tugas yang diserahkan kepada individual
maupun kelompok. Menurut Sukanto Reksohadiprodjo (2000: 49) pengarahan
adalah merupakan usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu agar semuanya
dapat dilakukan, dalam memberikan pengarahan, agar dihasilkan sesuatu yang
diharapkan, perlu dikeluarkan, perintah-perintah secara baik; perintah-perintah
tersebut harus ada follow upnya; pengarahan ituharus sederhana dan dijelaskan
mengapa agar diperoleh saling pengertian; dan akhirnya digunakan pengarahan
yang sifatnya konsultatif.
6
4. Pengawasan
Sistem pengawasan harus terdapat alat ukur yang dapat mengidentifikasi
kejadian yang baru dalam proses pengawasan. Kegiatan pengawasan dapat
menjadi tolak ukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai. Pengawasan perlu
dilakukan pada setiap tahap dalam manajemen. Menurut Manulang (2006: 173)
pengawasan adalah suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semua.
Pengawasan merupakan tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui
hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, untuk kemudian dilakukan perbaikan dan
mencegah terulangnya kembali kesalahankesalahan itu, begitu juga menjaga agar
pelaksanaan tidak berbeda dengan rencana yang telah ditetapkan (Djati Julitriarsa
2001: 101). Pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap
diperlukan meski rumit dan luasnya suatu organisasi. Dalam proses pengawasan
terdiri atas tiga tahap yaitu (a) menetapkan standar pelaksanaan, (b) pengukuran
pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan standar, dan (c) menentukan
kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar dan rencana (Nanang Fatah 2009:
101).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat kelompok kami simpulkan bahwa
manajemen Pendidikan jasmani dan olahraga pada dasarnya merupakan seni atau
proses dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian/
pengawasan sumber daya Pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih untuk mencapai tujuan Pendidikan secara efektif dan efesien.
B. Fungsi Perencanaan
Terry mengartikan perencanaan yang pada dasarnya adalah penyusunan sebuah
pola tentang aktivitas-aktivitas masa yang akan datang yang terintegrasi dan
dipredeterminasi. Hal tersebut mengharuskan adanya kemampuan untuk meramalkan,
memvisualisasikan, dan melihat ke depan yang dilandasi dengan tujuan-tujuan tertentu.
Sehinga fungsi perencanaan yang merupakan suatu fungsi yang fundamental dari
manajemen sangat diperlukan. (Terry dan Harsuki, 2013: 85). Selanjutnya dikatakan oleh
Terry bahwa perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan

7
datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan
yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya apa yang harus dilakukan dan
bagaimana cara melakukannya. Perencanaan dapat dianggap sebagai suatu kumpulan
keputusan-keputusan, dalam hubungan mana perencanaan terscbut dianggap sebagai
tindakan mempersiapkan tindakan-țindakan untuk masa yang akan datang dengan
jalan membuat keputusan-keputusan sekarang, Memang harus diakui bahwa tujuan-
țujuan tertentu dapat dicapai dengan perencanaan yang tidak seadanya. Namun, pada
abad modern ini perencanaan telah menjadi kompleks, semakin banyak teknologi
yang terpaut dengannya, semakin banyak orang yang membutuhkan informasi dan
ingin turut berpartisipasi dalam pekerjaan yang akan dating, dan dengan diversitas
produk-produk serta jasa-jasa yang bertambah banyak.
Adapun Drucker mengatakan bahwa pada hakikatnya perencanaan adalah
pemilihan saat sekarang terhadap kondisi masa depan yang dikehendaki beserta
langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkannya. Kata kuncinya adalah
“pemilihan sekarang dan yang kita kehendaki”. Dalam mewujudkan masa depan yang
kita kehendaki, kita harus melakukan pemilihan sekarang, bukan pada masa yang
akan dating. (Drucker dan Harsuku, 2013: 87).
Perencanaan merupakan wujud tanggung jawab kita untuk melakukan
pemilihan, karena setiap pemilihan mengandung konsekuensi. Kita hanya memiliki
kebebasan untuk memilih, namun kita tidak memiliki kebebasan dalam menerima
konsekuensi sebagai akibat dari pemilihan yang kita lakukan. Melalui perencanaan
kita dapat belajar untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab atas masa depan
kita dan konsekuen atas akibat dari pilihan yang dilakukan. Perencanaan juga berarti
proses pembuatan peta perjalanan menuju ke masa depan. Oleh karena itu,
perencanaan tidak berhenti setelah rencana dihasilkan. Namun, proses tersebut harus
terus-menerus dilaksanakan guna memutakhirkan, mengubah, dan mengganti peta
selama perjalanan menuju ke masa depan atau pelaksanaan suatu rencana.
1. Ragam Perencanaan
Terdapat berbagai ragam rencana dalam bidang manajemen. Salah satu ciri
yang menandai ragam perencanaan adalah "waktu". Rencana yang dikaitkan
dengan waktu tcrscbut dapat dibagikan sebagai berikut.
a. Perencanaan jangka pendek (SR = Short Range) yang biasanya mencakup waktu
kurang dari 1 tahun.
8
b. Perencanaan jangka menegah (IR = Intermediate Range) yang meliputi waktu 1
tahun lebih, namun kurang dari 5 tahun.
c. Perencanaan jangka Panjang (LR = Long Range) yang meliputi waktu lebih dari 5
tahun.

Pelaksanaan Fungsi Manajemen, Menurut (Hasibuan 2011). mengemukakan


pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

- Perencanaan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan,
dengan memilih yang lebih terbaik dari alternatif- alternatif yang ada. Harold
Koontz dan Cyril O’Donnel mengatakan perencanaan adalah fungsi seorang
manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan, kebijaksanaan, prosedur, dan
program- program dari alternatif-alternatif yang ada. Jadi masalah perencanaan
adalah masalah memilih yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada.

Menurut Sentot Imam (2008) menyatakan bahwa ada fungsi manajemen yaitu
sebagai berikut:

- Planning
Merencanakan (planning), mengandung arti bahwa manajer lebih dahulu
memikirkan dengan saksama sasaran dan tindakan berdasarkan pada beberapa
metode, rencana, atau logika dan bukan berdasarkan perasaan. Rencana mampu
mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk
mencapainya. Disamping itu rencana merupakan pedoman untuk (1) organisasi
memperoleh dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
organisasi, (2) anggota organisasi melaksanakan kegiatan yang konsisten dengan
tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan, dan (3) memantau dan mengukur
kemajuan dalam mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila
kemajuan tidak memuaskan.
Kegiatan perencanaan menjadi tiga tahapan, yaitu: (1) perumusan tujuan yang
ingin dicapai, (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan tersebut, dan (3)
identifikasi dan pengarahan sumber yang jumlahnya terbatas. Tujuannya adalah
keinginan yang akan diwujudkan. Menetapkan sasaran tujuan dimulai dengan apa
yang diinginkan, menentukan prioritas dan deskripsi secara jelas tujuannya. Tujuan
dapat menyangkut maksud organisasi pada peranannya yang utama. Perencanaan

9
memerlukan pendekatan rasional ke arah tujuan yang ditetapkan, sehingga dalam
perencanaan dibutuhkan data dan informasi yang cukup sehingga dalam menyusun
perencanaan terlepas kaitannya dengan permasalahan yang akan dihadapi pada masa
yang akan datang. Anggaran merupakan hal yang penting dalam mendukung kegiatan
organisasi. Rencana penerimaan dan penggunaan sumber-sumber keuangan
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Perencanaan keluar masuknya anggaran
merupakan kegiatan untuk menghindari pemborosan dilihat dari sisi keuangan.
Anggaran dapat juga sebagai sarana pengawasan yaitu dengan membandingkan
pengeluaran yang direncanakan dan pengeluaran sebenarnya (Nanang Fatah, 2009:
49) Kriteria perencanaan yang baik harus dapat menjawab kapan rencana dilakukan,
sehingga perincian waktu seperti target tidak terlepas dari pelaksanaan. Perhitungan
waktu harus terjadwal untuk memungkinkan tercapainya tujuan, jadwal penyediaan
bahan harus singkron dengan anggaran yang ada. Perencanaan harus disesuaikan
dengan pelaksanaannya sehingga perlu penjadwalan agar tidak terjadi benturan pada
waktu kegiatan dilaksanakan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat kelompok kami simpulkan bahwa
fungsi perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan yang
berkesinambungan. Perlu diketahui bahwa tidak ada rencana yang bersifat final,
karena selalu terbuka untuk dilakukan perbaikan. Rencana yang telah disusun
dengan baik sesuai prosedur yang dipersyaratkan, akan mendapat perbaikan
tertentu selama rencana tersebut direalisasikan sesuai situasi dan kondisi dimana
dan kapan perencanaan itu dilaksanakan.

Pengertian manajemen olahraga menurut pendapat masing-masing individu


sebagai berikut:

1. Menurut Indah Ayudia, manajemen olahraga adalah sebuah proses yang


dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan
berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalilan orang-
orang serta sumber daya organisasi lain.
2. Menurut Cik Samira Duastu, manajemen olahraga adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya
lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Menurut Muhammad Ziski, manajemen olahraga adalah mempromosikan atau
mengorganisir bisnis dalam olahraga.

10
4. Menurut Cecep Fabian, manajemen olahraga adalah sebuah konsep untuk
merencanakan sebuah bidang organisasi, event dan lain sebagainya.
5. Menurut Aalaika Dliyaur R.A, manajemen olahraga adalah proses pengelolaan
yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian dalam konteks dunia olahraga. Ini melibatkan pengelolaan
sumber daya manusia, keuangan, fasilitas, dan stategi untuk mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan dalam bidang olahraga.
6. Menurut Muhammad Alfajri, manajemen olahraga adalah seni atau proses
dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen olahraga pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian/ pengawasan sumber
daya pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Mengenai fungsi perencanaan maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang
diinginkan. Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan
memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber
yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang
diikuti.
B. Saran
Adapun saran dari kami sehubungan dengan bahasan makalah ini adalah untuk
mencapai tujuan manajemen yang efektif dan efesien sebaiknya perlu menerapkan
dasar-dasar, fungsi yang terdapat dalam manajemen, agar apa yang direncanakan dan
diharapkan dapat berhasil dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Paturusi, Ahmad. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga.


Jakarta: Rineka Cipta.

Harsuki. (2012). Pengantar Manajemen Olahraga. Jakarta: Raja Grafindo Persada

George, R. Terry. (2010). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Siagian, Sondang P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksara.

Harsuki. (2013). Pengantar Manajemen Olahraga. Jakarta: Rajawali Pres.

Lismadiana. (2017). Dasar-Dasar Manajemen Olahraga. Yogyakarta: UNY Pres.

T. Hani Handoko. (2000). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

13

Anda mungkin juga menyukai