Disusun oleh:
1.Muhamad Surya ( 2022306301072 )
Dosen Pengampu :
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga hasil analisis ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pambaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyususn merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB IIPEMBAHASAN....................................................................................................6
BAB IIIPENUTUP.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
tersebut. Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi
kinerja pegawai. Proses ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance
appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita mendapatkan masukan yang
menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja
aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi berbagai metode untuk
mengembangkan potensi yang bersangkutan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Konsep perencanaan Manajemen Karier
Menurut Simamora (2001 : 504), perencanaan karir (career planning)
adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir
melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan
penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen
karir (career management) adalah proses dimana organisasi memilih, menilai,
menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu
kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
di masa yang akan datang.
Menurut Simamora (2001 : 519), individu merencanakan karir guna
meningkatkan status dan kompensasi, memastikan keselamatan pekerjaan, dan
mempertahankan kemampupasaran dalam pasar tenaga kerja yang berubah.
Disisi lain, organisasi mendorong manajemen karir individu karena ingin :
1. Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan;
2. mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang dapat dipromosikan;
3. . Menyatakan minat pada karyawan;
4. meningkatkan produktivitas;
5. Mengurangi turnover karyawan;
6. memungkinkan manajer untuk menyatakan minat pribadi terhadap
bawahannya;
7
menentukan jenis-jenis karir yang dapat memikat individu untuk menentukan
pilihan karirnya.Ke enam jenis orientasi pribadi tersebut adalah :
1. Orientasi realistik
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan
aktivitasaktivitas fisik yang menuntut keahlian, kekuatan, dan koordinasi.
Beberapa contoh : pertanian, kehutanan, dan agrikultur.
2. Orientasi investigatif
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan
aktivitasaktivitas kognitif (berpikir, berorganisasi, pemahaman) daripada
yang afektif (perasaan, akting, dan emosional). Beberapa contoh : biolog,
ahli kimia, dan dosen.
3. Orientasi sosial.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan
aktivitasaktivitas antarpribadi daripada fisik atau intelektual. Beberapa
contoh : psikologi klinis, layanan asing dan kerja sosial.
4. Orientasi konvensional.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan
aktivitasaktivitas terstruktur dan teratur. Beberapa contoh : akuntan dan
bankir.
5. Orientasi perusahaan.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas
aktivitas verbal yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain. Beberapa
contoh : manajer, pengacara dan tenaga humas.
6. Orientasi artistik.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan
aktivitasaktivitas ekspresi diri, kreasi artistik, ekspresi emosi, dan
individualistik. Beberapa contoh : artis, eksekutif periklanan, dan musisi.
Menurut Mondy (1993 : 362), melalui perencanaan karir, setiap individu
mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan
kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan
8
aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam
perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan-
kesempatan yang secara realistis tersedia. Pada dasarnya perencanaan
karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual
(individual career planning) dan perencanaan karir organisasional
(organizational career planning). Perencanaan karir individual dan
organisasional tidaklah dapat dipisahkan dan disendirikan. Seorang
individu yang rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi didalam
organisasi, cepat atau lambat individu tersebut akan meninggalkan
perusahaan. Oleh karena itu, organisasi perlu membantu karyawan dalam
perencanaan karir sehingga keduanya dapat saling memenuhi kebutuhan.
(Mondy, 1993 : 362)
9
memberikan kesempatan kepada pekerja untuk bekerja dalam ataupun luar
perusahaan dengan jabatan yang berbeda.
3. Pengunduran Diri
Ketidakpuasan pekerja dengan pengembangan karier suatu perusa-haan
akan memicu pengunduran diri pekerja. Tentu jika perusahaan tempat
bekerja kurang memberikan kesempatan berkarier yang baik dan di luar
perusahaan memberikan peluang yang baik maka untuk mengejar tujuan
kariernya, pekerja akan mengundurkan diri.
4. Ketidaksetiaan dengan Perusahaan
Ketidaksetiaan pekerja dengan perusahaan tempat bekerja berkaitan
dengan pengelolaan manajemen karier di mana dengan pengelolaan
manajemen karier yang baik akan meminimalkan ketidaksetiaan pekerja
dengan perusahaan.
5. Pembimbing dan Sponsor
Yang dimaksud dengan pembimbing adalah orang yang memberi- kan
nasihat maupun masukan kepada pekerja terkait di dalamnya
pengembangan karier pekerja, sedangkan yang dimaksud dengan sponsor
adalah seseorang yang berada di dalamnya perusahaan dan memberikan
kesempatan kepada pekerja untuk mengembangkan ka- riernya. Dapat
dikatakan bahwa keberadaan pembimbing dan sponsor akan memberikan
pengaruh yang besar terhadap pengembangan karier pekerja.
Pengembangan karier merupakan tanggung jawab dari individu karyawan
yang ingin tumbuh dan berkembang dan juga menjadi tanggung jawab
perusahaan untuk perencanaan sumber daya manusia serta penyusunan staf
yang andal dalam organisasinya di masa depan. Beberapa tahapan dalam
pengembangan karier dalam suatu perusahaan, di antaranya sebagai berikut.
1. Self Assesment
Merupakan suatu penilaian yang diberikan kepada pekerja untuk me-
nentukan minat, nilai-nilai, bakat, serta kecenderungan perilakunya.
Biasanya, dalam tes ini, dilakukan tes psikologi untuk mengidentifi- kasi
nilai-nilai yang berkaitan dengan tempat bekerja. Proses ini akan
10
membantu pekerja dan perusahaan dalam penempatan posisi kerja,
mengidentifikasi masa depan, serta bagaimana posisi selanjutnya.
2. Reality Check
Dalam hal ini, pekerja mendapatkan informasi terkait bagaimana per-
usahaan mengevaluasi keahlian serta pengetahuan pekerjanya, juga
menyesuaikan dengan perencanaan perusahaan, baik promosi maupun
mutasi.
3. Goal Setting
Pekerja menentukan tujuan kariernya dalam jangka pendek maupun jangka
panjang (perencanaan karier). Tujuannya adalah manajer dapat
mengetahui apa tujuan karier pekerjanya sehingga manajer dapat
menentukan pengembangan karier seperti apa yang cocok untuk pekerja.
4. Action Planning
5. Pekerja menentukan langkah apa serta bagaimana cara meraih tujuan
karier jangka pendek ataupun jangka panjang. Bagi pekerja ataupun pihak
perusahaan akan menetapkan program apa, kapan, di mana, serta cara
pengembangan karier pekerja.
11
Adapun beberapa manfaat bagi Perusahaan itu sendiri diantaranya adalah:
12
2.6 strategi pengembangan karir
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid II. Jakarta: PT
Indeks.
15