Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

KINERJA ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIER

Dosen Pengampu: Herlina Novita,S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Aisyah Arzamela (223304020468)


2. Amelia Cantika (223304020514)
3. Frentiani Revalina Simbolon (223304020471)
4. Frida Tilystiani Telaumbanua (223304020497)
5. Gmandys anggi wella (223304020469)
6. Nova Yanti Matanari (223304020489)
7. Rachel Lasria Lumban Raja (223304020502)
8. Riris Victoria Melani Pangaribuan (223304020478)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “kinerja organisasi
dan pengembangan karir” dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan kali ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu dosen
Herlina Novita,S.E.,M.Si.Selaku dosen pengampu pada mata kuliah manajemen
sumber daya manusia yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna di karnakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki.Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
masukan,saran,dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan terutama dimata kuliah Manajemen sumber daya manusia.

Medan,19 May 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.Latar Belakang....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. KINERJA ORGANISASI.......................................................................................................6
1. Pengertian Kinerja Organisasi...........................................................................................6
2. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi:...................................6
3. Strategi Peningkatan Kinerja Organisasi:.........................................................................6
B. Pengembangan Karir..............................................................................................................7
1. Pengertian Karir..................................................................................................................7
2. Manfaat Sistem Karir..........................................................................................................7
3. Pengertian Pengembangan Karir............................................................................................8
4. Program dan Metode Pengembangan Karir...............................................................................8
C. Pembahasan Rumusan Masalah...........................................................................................10
1. Mengenai PT. Unilever Indonesia, Tbk............................................................................10
2. Perencanaan dan Pengembangan karir PT. Unilever Indonesia, Tbk...........................11
3. Kinerja organisasi PT. Unilever Indonesia...........................................................................13
4. Analisi kinerja PT. Unilever Indonesia............................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................................16
1. Kesimpulan............................................................................................................................16
2. Saran.......................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Kinerja organisasi dan pengembangan karier adalah dua hal yang saling terkait dalam
konteks dunia kerja. Latar belakang kinerja organisasi mencakup sejumlah faktor yang
mempengaruhi kesuksesan dan efektivitas sebuah organisasi, sementara pengembangan
karier berkaitan dengan upaya individu untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan,
dan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan karier mereka.
Karir lebih dari sekedar memperoleh pekerjaan dan jabatan. Karena memiliki
perspektif jangka panjang dan terkait dengan tujuan hidup. Karir sangat berkaitan
dengan perkembangan personal seseorang dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan
hidup. Mengingat nilai strategisnya, karir perlu direncanakan secara baik.
Salah satu kunci sukses dalam berkarir adalah perencanaan yang matang.Perencanaan
tidak hanya dibuat sekali, tetapi harus dilakukan berulang.Seperti halnya pemeriksaan
kesehatan,karena pun butuh dicek secara berkala.Apalagi jika pekerjaannya Anda jalani
tidak sesuai dengan ekspektasi dan tidak sesuai dengan bakat dan minat.
Oleh sebab itu setiap individu diharapkan dapat memiliki perencanaan yang baik
terhadap kenaikan karena mereka masing-masing. Dan setelah perencanaan keadilan
secara matang maka selanjutnya akan melakukan pengembangan karir seseorang dalam
suatu organisasi atau perusahaan untuk tujuan dari masing-masing individu serta dapat
memberi dampak positif terhadap perusahaan/organisasi.
Kinerja organisasi merupakan ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi meliputi
kepemimpinan, budaya organisasi, struktur organisasi, motivasi karyawan, dan sistem
manajemen. Penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang memiliki kepemimpinan
yang kuat, budaya yang positif, struktur yang fleksibel, karyawan yang termotivasi, dan
sistem manajemen yang efektif cenderung memiliki kinerja yang lebih baik.
Dari penjelasan di atas kami mengambil salah satu contoh perusahaan yang ternama
di Indonesia yaitu PT.Unilever Indonesia. PT.Unilever Indonesia (ULI) merupakan
cabang dari perusahaan multinasional Inggris-Belanda. Dengan mempekerjakan
karyawan sebanyak 2000 orang, ULI pada penghargaan-penghargaan memproduksi
barang kebutuhan sehari-hari (consumer Goods).
Sejak berdiri sampai dengan saat ini ULI menunjukkan perkembangan usaha yang
pesat dilihat dari skala usaha dan hasil usaha.Salah satu kunci sukses ULI terletak pada
strategis perencanaan dan pengembangan karirnya, hingga menghantarkan ULI pada
penghargaan- penghargaan selama puluhan tahun.
Oleh karena itu kami memilih PT.Unilever Indonesia, Tbk sebagai studi kasus dalam
makalah kami ini. Kami akan membahas bagaimana cara PT. Unilever Indonesia
tersebut melakukan perencanaan dan pengembangan karir individu atau karyawan yang
bekerja di perusahaan tersebut dan kinerja organisasi dari perusahaan sehingga memberi
dampak yang positif terhadap kedua belah pihak yaitu karyawan dan perusahaan.

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran PT Unilever Indonesia,Tbk?
2. Apa perencanaan dan pengembangan karir PT Unilever Indonesia,Tbk?
3. Bagaimana kinerja organisasi oleh PT Unilever Indonesia,Tbk?
4. Bagaimana analisi kinerja PT Unilever Indonesia,Tbk? Dalam hal pengembangan
karir dan kinerja organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KINERJA ORGANISASI
1. Pengertian Kinerja Organisasi
Kinerja organisasi mengacu pada ukuran keberhasilan atau efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Ini melibatkan penilaian sejauh mana
organisasi dapat mencapai kinerja yang diharapkan dalam berbagai aspek seperti keuangan,
operasional, strategis, dan sumber daya manusia.
2. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi:
 Kepemimpinan: Kepemimpinan yang efektif merupakan faktor kunci dalam
mencapai kinerja organisasi yang baik. Kepemimpinan yang visioner,
inspirasional, dan mampu memotivasi karyawan dapat membawa perubahan
positif dalam organisasi.
 Budaya Organisasi: Budaya organisasi yang kuat dan sesuai dengan nilai-nilai
yang diinginkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif,
meningkatkan komitmen karyawan, dan mendorong kolaborasi yang efektif.
 Struktur Organisasi: Struktur organisasi yang fleksibel dan responsif terhadap
perubahan pasar dan lingkungan bisnis dapat meningkatkan efisiensi,
koordinasi, dan komunikasi dalam organisasi.
 Motivasi Karyawan: Motivasi karyawan yang tinggi merupakan kunci untuk
meningkatkan kinerja individu maupun organisasi. Insentif yang sesuai,
pengakuan atas prestasi, dan kesempatan pengembangan karir dapat
meningkatkan motivasi karyawan.
 Sistem Manajemen: Sistem manajemen yang efektif, termasuk perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan, dapat membantu
mengarahkan sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
3. Strategi Peningkatan Kinerja Organisasi:
 Pengembangan Karyawan: Organisasi perlu berinvestasi dalam pengembangan
karyawan melalui pelatihan, pendidikan, dan pembinaan untuk meningkatkan
kompetensi dan keterampilan mereka.
 Perbaikan Proses Bisnis: Identifikasi dan perbaikan terus-menerus terhadap
proses bisnis yang tidak efisien atau tidak efektif dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil kerja.
 Inovasi Produk dan Layanan: Organisasi perlu terus-menerus berinovasi dalam
produk dan layanan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan, serta menciptakan keunggulan kompetitif.
 Penerapan Teknologi Informasi: Penerapan teknologi informasi yang tepat
dapat meningkatkan efisiensi operasional, akses informasi, dan komunikasi
dalam organisasi.
 Pemantauan dan evaluasi kinerja organisasi: dilakukan melalui pengumpulan
dan analisis data yang relevan, seperti laporan keuangan, penilaian pelanggan,
pengukuran operasional, dan indikator kinerja kunci lainnya. Dengan
pemahaman yang baik tentang kinerja organisasi, manajemen dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, membuat perbaikan yang
diperlukan, serta mengembangkan strategi dan rencana untuk mencapai
kinerja yang lebih baik di masa depan.

B. Pengembangan Karir
1. Pengertian Karir
Banyak orang berpendapat bahwa karir merupakan promosi dalam suatu organisasi.
Ditinjau dari satu perspektif bahwa karir adalah urutan-urutan posisi yang diduduki selama
masa hidupnya dalam bekerja. Meskipun begitu, kalau ditinjau dari perspektif lain karir
terdiri dari perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena seseorang
beranjak berubah menjadi semakin tua, dan ini sering dikenal dengan karir yang subjektif.
2. Manfaat Sistem Karir
Dalam manajemen SDM, perencanaan karier adalah termasuk sebagai bagian program
pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah untuk memelihara karyawan
dengan cara mengembangkannya, sesuai dengan kompetensi, bakat, dan kemampuannya agar
bisa berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan.
Fungsi pembinaan ini biasanya merupakan tanggung jawab langsung dari para pimpinan
perusahaan. Dan bilamana diterapkan dengan baik, akan dapat membangkitkan gairah kerja
dan memberikan kepuasan kerja di kalangan karyawan, yang pada akhirnya juga akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Sebagai pembina, seorang manajer harus
bertanggungjawab untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan bawahannya
sehingga bawahan menjadi lebih cakap dan terampil, lebih tinggi kualifikasinya dan
diharapkan suatu saat kelak dapat menggantikan posisi manajer serta membantu
pengembangan perusahaan.

3. Pengertian Pengembangan Karir


Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan untuk
mencapai suatu rencana. Kegagalan banyak orang dalam meningkatkan karier disebabkan
karena mereka tidak memerhatikan konsep dasar perencanaan kariernya. Mereka tidak
menyadari bahwa sasaran karier dapat menjadi batu loncatan dalam mencapai sukses yang
lebih besar.
Terdapat dua macam jalur pengembangan karir, yaitu:
 jalur karier tradisional dimana urutannya merupakan kombinasi dan pergerakan
vertikal ke atas (promosi atau kenaikan jabatan) serta horizontal (transfer atau
perpindahan ke jabatan yang memiliki tingkatan yang sama).
 jalur karier inovatif karena urutannya merupakan kombinasi pergerakan vertikal ke
atas, vertikal ke bawah (demosi atau penurunan jabatan) serta horizontal. Jika
tujuannya sebagai penghargaan atas prestasi kerja sumber daya manusia, maka jalur
karier tradisional merupakan pilihan yang tepat. Adapun kebijakan pengembangan
karier bertujuan untuk memberikan pengalaman dan kesempatan yang baik kepada
sumber daya manusianya sebelum sampai ke posisi puncak, maka jalur inovatif yang
patut untuk diterapkan.

4. Program dan Metode Pengembangan Karir


Program pengembangan karir merupakan upaya-upaya yang dilakukan perusahaan
untuk memberikan kesempatan kepada karyawannya dalam meningkatkan performa
kerja. Program pengembangan karir ini tidak harus berupa kegiatan-kegiatan besar yang
rumit, melainkan cukup dengan cara-cara sederhana.
Menurut Samsudin (2010), desain program pengembangan karir dibedakan dalam tiga fase
yaitu :
1. Fase Pencernaan
Fase ini meliputi upaya penyelarasan rancangan karir karyawan dengan karir perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pekerja dalam
melaksanakan tugas.
2. Fase Pengarahan
Fase ini dimaksudkan untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan perencanaan
karirnya menjadi nyata. Caranya bisa dengan pengarahan melalui konseling atau pendekatan
menggunakan pelayanan informasi.
3. Fase Pengembangan
Fase ini merupakan cara karyawan dalam mewujudukan kreativitas dan inistiatifnya untuk
menduduki posisi pada masa mendatang. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti
mentoring, pelatihan, rotasi jabatan, dan program beasiswa.

Terdapat beberapa metode/cara yang lumrah dipakai dalam program pengembangan


karir, yaitu :
1. Pendidikan dan Pelatihan
Metode ini menjadi salah satu cara perusahaan untuk memperbaiki dan mengembangkan
sikap, perilaku, keterampilan, serta pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Bentuk-bentuk pendidikan dan pelatihan ini adalah seperti perencanaan karir,
pembelajaran, rotasi pekerjaan, pelatihan dan bimbingan, bussines games, simulasi, magang,
dan lain sebagainya.
2. Promosi
Promosi menjadi bentuk program pengembangan karir yang diharapkan oleh karyawan
karena mereka bisa mendapat jabatan dengan posisi yang lebih tinggi. Umumnya, promosi
juga akan diikuti oleh tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi pula, namun semua akan
sebanding dengan income dan fasilitas yang didapat. Pelaksanaan promosi tentu harus
memperhatikan syarat-syarat seperto pengalaman, tingkat pendidikan, kejujuran, loyalitas,
dan sebagainya.
3. Mutasi
Mutasi merupakan perubahan posisi/jabatan atau tempat bekerja yang dilakukan pimpinan
perusahaan kepada karyawannya baik secara horizontal maupun vertical. Prinsip dari
program mutasi ini adalah memindahkan karyawan ke posisi yang lebih tepat dengan
pekerjaan yang sesuai sehingga produktivitas kerja bisa meningkat.
Berbicara tentang karir dalam kegiatan organisasi artinya berbicara mengenai keseluruhan
pekerjaan yang dilakukan serta jabatan yang dipangku oleh seseorang selama masa kerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pengembangan karier sangat dipengaruhi
oleh prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai. Dengan prestasi kerja yang baik,
maka peluang seorang pegawai dalam mengembangkan kariernya akan semakin mudah.
Dengan kata lain, prestasi kerja merupakan salah satu syarat penting dalam proses
pengembangan karier dalam dunia kerja .

C. Pembahasan Rumusan Masalah


1. Mengenai PT. Unilever Indonesia, Tbk
Unilever merupakan sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen yang bermarkas di Rot erdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930
memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Beberapa merek
terkenal milik Unilever adalah: Rinso, Sunsilk, Dove dan Clear.
Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh
dan produk-produk kosmetik.
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.
V.Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia, Tbk. Unilever
Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
pada tahun 1981.
Sejak berdiri sampai dengan saat ini PT. Unilever Indonesia, Tbk (ULI)
menunjukkan perkembangan usaha yang pesat dilihat dari skala usaha dan hasil usaha.Salah
satu kunci sukses ULI terletak pada strategi pengembangan Sumber Daya Manusianya, yaitu
penerapan program indonesianisasi manajemennya.Keberhasilan program ini membawa hasil
yaitu diangkatnya Sri Urip Simeon sebagai Presiden Direktur ULI, dengan jabatan ini Sri
Urip Simeon merupakan wanita yang paling senior dalam jajaran pimpinan Unilever di
seluruh dunia.Untuk diketahui bahwa Sri Urip Simeon telah mengabdikan dirinya dan
berkarier di ULI selama 25 tahun.
Prestasi Unilever sebagai perusahaan yang menganggap Sumber Daya Manusia paling
berharga atau penting dalam suatu organisasi, adalah diraihnya penghargaan dari Japanese
Institute of Productive Maintenance yaitu untuk pelaksanaan TPM (Total Productive
Maintenance), di samping itu juga diperoleh penilaian oleh dunia usaha sebagai salah satu
dari 20 perusahaan terbaik dunia.
Unilever merupakan sebuah perusahaan multinasional, berarti Unilever
memiliki pasar yang berbeda-beda karakter di tiap-tiap negara. Hal ini mengharuskan
Unilever untuk memahami kebutuhan pelanggannya di pasar tiap negara yang berbeda.
Unilever tidak selalu bisa menawarkan produk yang sama di pasar berbeda. Banyaknya
bauran produk dari Unilever, keragaman produk ini menunjukkan bahwa Unilever ingin
memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam pula. Dengan produk-produk yang menyentuh
kebutuhan sehari-hari, Unilever mencoba menawarkan produknya sebagai orientasi
pemenuhan kebutuhan konsumen sehari-hari.
Unilever menggunakan riset pasar, sebelum menciptakan dan meluncurkan suatu
produk. Melalui riset yang tepat, sebuah perusahaan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar
yang telah dibidik, bahkan mampu menjadi market leader. Itulah mengapa Unilever selalu
berhasil di pasar berbagai negara yang berbeda.

2. Perencanaan dan Pengembangan karir PT. Unilever Indonesia, Tbk


Perencanaan fungsi Manajamen SDM PT Uniliver Indonesia, Tbk adalah
perusahaan yang terkenal dengan manajemen SDM nya yang mumpuni. Bagaimana tidak,
PT uniliver sangat mempertimbangkan setiap sumber daya manusia yang akan berkarir
bergabung bersama PT Unilever. Di sini terbukti dengan setiap tahunnya PT Unilever
sengaja merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik.
Tak hanya merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik, PT
Unilever juga memiliki program manajemen SDM sendiri yang disebut dengan program
latihan kerja atau LATKER. Program latihan kerja PT Uniliver sengaja dibentuk untuk
meminimalisir tidak meratanya sumber daya manusia dalam perusahaan.
Setelah PT Unilever berhasil merekrut beberapa orang yang akan berkarir
bersama Uniliver, orang-orang tersebut akan diberikan program latihan kerja. Program
latihan kerja yang dibentuk PT Uniliver dibagi dalam 2 kegiatan. Kegiatan pertama adalah
kegiatan menempatkan calon tenaga kerja pada tempat kerja yang sebenarnya. Di tempat
tersebut, calon tenaga kerja akan dilatih cara bekerja yang benar langsung pada target tetapi
dengan didampingi pembimbing yang sudah sangat kompeten. Kegiatan kedua yaitu ceramah
seperti perkuliahan mengenai seluk beluk berkarir di PT Unilever.
Sebagai salah satu perusahaan multinasional yang besar dan beragam dalam industri
makanan dan produk konsumen, PT Unilever Indonesia menyediakan berbagai peluang
pengembangan karir bagi karyawan mereka. Beberapa inisiatif pengembangan karir yang
dilakukan oleh PT Unilever Indonesia antara lain:
 Program Pelatihan dan Pengembangan: PT Unilever Indonesia menyelenggarakan
berbagai program pelatihan dan pengembangan untuk mengasah keterampilan dan
pengetahuan karyawan. Program ini mencakup pelatihan teknis, pelatihan
kepemimpinan, pelatihan manajemen, serta pengembangan keterampilan fungsional
dan profesional.
 Pembinaan dan Mentorship: PT Unilever Indonesia memiliki program pembinaan dan
mentorship yang dirancang untuk membantu karyawan dalam pengembangan karir
mereka. Melalui program ini, karyawan mendapatkan bimbingan dan arahan dari
pemimpin senior atau mentor yang berpengalaman dalam bidang mereka.
 Rotasi Pekerjaan: PT Unilever Indonesia mendorong rotasi pekerjaan antara berbagai
departemen atau fungsi dalam perusahaan. Ini memungkinkan karyawan untuk
mendapatkan pengalaman yang beragam, memperluas pengetahuan mereka tentang
berbagai aspek bisnis, dan mengembangkan keterampilan lintas fungsional.
 Program Pemimpin Masa Depan: PT Unilever Indonesia memiliki program khusus
yang ditujukan untuk mengembangkan bakat dan calon pemimpin masa depan
perusahaan. Program ini memberikan pelatihan intensif, mentorship, dan tugas proyek
strategis kepada karyawan yang menunjukkan potensi kepemimpinan.
 Program Pemberdayaan: PT Unilever Indonesia mendorong partisipasi karyawan
dalam program pemberdayaan yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mengambil inisiatif, berinovasi, dan berkontribusi dalam meningkatkan kinerja
perusahaan.
Selain itu, PT Unilever Indonesia juga memberikan perhatian pada pengembangan karir
secara individu dengan melakukan evaluasi kinerja dan memberikan umpan balik secara
teratur kepada karyawan. Dengan demikian, karyawan dapat mengidentifikasi area
pengembangan dan merencanakan langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan mereka.
Pengembangan karir di PT Unilever Indonesia didukung oleh budaya kerja yang
kolaboratif, peluang internasional, serta akses ke sumber daya dan proyek-proyek menarik
dalam konteks global. Perusahaan ini berkomitmen untuk memperkuat karyawan mereka
melalui pengembangan karir yang berkelanjutan dan beragam, dengan tujuan menciptakan
tim yang terampil, berdaya saing, dan berpengaruh di industri makanan dan produk
konsumen.

3. Kinerja organisasi PT. Unilever Indonesia


Kinerja PT Unilever Indonesia dapat dianggap sebagai salah satu contoh kinerja
organisasi yang kuat dan sukses. Berikut adalah beberapa poin kinerja organisasi PT Unilever
Indonesia:
Pertumbuhan Penjualan dan Pendapatan: PT Unilever Indonesia telah mencapai
pertumbuhan penjualan dan pendapatan yang signifikan selama bertahun-tahun. Hal ini
menunjukkan keberhasilan mereka dalam memasarkan produk-produk mereka di pasar
Indonesia. Dalam industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods), PT Unilever Indonesia
dikenal sebagai pemain utama dengan portofolio produk yang kuat.
Keunggulan Produk dan Inovasi: PT Unilever Indonesia memiliki reputasi yang baik
dalam menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi dan inovatif. Mereka terus
mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan
dan preferensi konsumen. Inovasi mereka mencakup produk-produk dalam berbagai kategori
seperti makanan, minuman, perawatan pribadi, dan perawatan rumah tangga.
Strategi Pemasaran yang Efektif: PT Unilever Indonesia memiliki strategi pemasaran
yang efektif untuk mempromosikan produk-produk mereka. Melalui kampanye iklan yang
kuat, sponsor acara, media sosial, dan kolaborasi dengan selebriti atau influencer, mereka
berhasil menjangkau target konsumen dengan cara yang efektif dan menarik.
Praktik Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial: PT Unilever Indonesia dikenal
sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Mereka telah mengimplementasikan berbagai inisiatif keberlanjutan, termasuk pengurangan
jejak karbon, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan program-program yang
berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan.
Budaya Organisasi yang Kuat: PT Unilever Indonesia memiliki budaya organisasi
yang kuat yang mendorong kerjasama, inovasi, dan keunggulan. Mereka mendorong
karyawan untuk terus belajar dan berkembang, serta memberikan kesempatan pengembangan
karir yang baik.
Penghargaan dan Pengakuan: PT Unilever Indonesia telah menerima berbagai
penghargaan dan pengakuan atas kinerja mereka. Ini termasuk penghargaan untuk inovasi
produk, praktik keberlanjutan, manajemen sumber daya manusia, dan keunggulan
operasional.
4. Analisi kinerja PT. Unilever Indonesia
Kinerja PT Unilever Indonesia dapat dianggap sebagai salah satu contoh kinerja
organisasi yang kuat dan sukses.
Di Unilever, kesempatan untuk memperoleh posisi yang lebih baik dengan gaji yang
lebih baik akan sangat tergantung pada performa kerja masing-masing karyawan. Unilever
memiliki sistem yang sangat fair. Ini bercermin dari sistem yang diberikan kepada orang-
orang yang memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Sementara orang yang
akan memperoleh yang juga rendah. Sistem ini membuat setiap manajer di Unilever berusaha
memberikan performa terbaiknya untuk mencapai target perusahaan.
Perusahaan ini juga menggunakan lebih banyak media yang bersifat interaktif seperti
Facebook, Twitter, dan Safety Portal di intranet Unilever Indonesia guna menjalin dialog
dua-arah tentang berbagai masalah berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini
dilakukan oleh PT unilever guna menjaga keselamatan dan kesehatan para karyawannya yang
dianggap paling penting atau keahlian umum ini meliputi berbagai pelatihan keahlian secara
umum yang diajarkan kepada para karyawan perusahaan PT. Unilever. Selain itu general skill
ini juga digunakan untuk melatih danmemberikan training kepada seluruh karyawan
perusahaan PT unilever Indonesia dalam mempraktekan keahlian umum mereka yang
berkaitan dengan pekerjaan di perusahaan ini.Atau yang sering disebut-sebut sebagai
keahlian atau kemampuan kepemimpinan. Keahlian ini juga diajarkan dan dilatih oleh
perusahaan PT unilever kepada para karyawannya agar memiliki tanggung jawab dan sikap
sebagai seorang pemimpin sehingga dapat ikut mengarahkan dan mengoperasikan perusahaan
sebagai layaknya pemimpin dalam masing-masing bidang pekerjaan mereka dalam
perusahaan ini tanpa harus menunggu perintah dan bergantung dengan orang lain.
PT Unilever Indonesia, Tbk,mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk semester
pertama 2022 (tidak diaudit). Pada semester pertama tahun ini, Perseroan berhasil
mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 21,4 triliun dengan penjualan domestik bertumbuh
sebesar 6,8% year on year, atau 7,8% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun
sebelumnya. Selain itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar
12,6% year on year dengan membukukan laba sebesar Rp 3,4 triliun .
Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan,
"Perseroan terus bertumbuh dengan kinerja yang kuat meskipun diterpa tantangan harga
komoditas yang kian melonjak. Kinerja positif Perseroan ini didorong oleh beberapa hal,
diantaranya fundamental yang solid melalui penguatan pondasi di Distributive Trade;
penguatan di channel masa depan (e-Commerce), dan di kategori dan brand-brand kunci yang
didukung dengan investasi yang kuat. Sejalan dengan pulihnya perekonomian Indonesia dan
mobilitas masyarakat, kami juga melihat loyalitas konsumen yang semakin kukuh pada
brand-brand andalan kami.”
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan untuk mencapai
suatu rencana. Kegagalan banyak orang dalam meningkatkan karier disebabkan
karena mereka tidak memerhatikan konsep dasar perencanaan kariernya. Mereka tidak
menyadari bahwa sasaran karier dapat menjadi batu loncatan dalam mencapai sukses
yang lebih besar.
Kinerja organisasi mengacu pada ukuran keberhasilan atau efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Ini melibatkan penilaian
sejauh mana organisasi dapat mencapai kinerja yang diharapkan dalam berbagai aspek
seperti keuangan, operasional, strategis, dan sumber daya manusia.
Kinerja PT Unilever Indonesia dapat dianggap sebagai salah satu contoh
kinerja organisasi yang kuat dan sukses.Di Unilever, kesempatan untuk memperoleh
posisi yang lebih baik dengan gaji yang lebih baik akan sangat tergantung pada
performa kerja masing-masing karyawan. Unilever memiliki sistem yang sangat fair.
Ini bercermin dari sistem yang diberikan kepada orang-orang yang memberikan
kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Sementara orang yang akan memperoleh yang
juga rendah. Sistem ini membuat setiap manajer di Unilever berusaha memberikan
performa terbaiknya untuk mencapai target perusahaan.

2. Saran
Berdasarkan makalah yang telah kami paparkan, kami memberikan saraan agar
sebaiknyaperusahaan-perusahaan meneladani pelaksanaankinerja organisasi
dan pengembangan karir seperti PT Unilever Indonesia, Tbk, yakni dengan
memberikan perhatian penuh pada kinerja karyawan untuk mendorong
tercapainya kinerja yang efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai