Anda di halaman 1dari 13

KEPEMIMPINAN STRATEGIS DALAM ORGANISASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan


Dosen Pengampu Nova Erlyasari, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Zurotun Nashihah (225030201111005)


Muhammad Hasabi Rahmatullah (225030207111207)
Aulia Fariza Putri (225030207111145)
Firda Sri Rahmawati (225030201111072)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena hanya dengan keridhoan-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah tentang
“KEPEMIMPINAN STRATEGIS DALAM ORGANISASI”.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat yang telah
membantu kami dalam proses penyelesaian makalah ini hingga akhir. Ucapan terima kasih
kami sampaikan khusus kepada Ibu Nova Erlyasari, S.E., M.Si. selaku dosen Mata Kuliah
Kepemimpinan, atas bimbingan dan tugas yang diberikan.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang


Pendekatan Perilaku Kepemimpinan ini menjadikan keterbatasan kami pula untuk
memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 7 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 5
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 6
2.1 Faktor-Faktor Penentu Kinerja Organisasi.....................................................................6
2.2 Konsep Pemimpin dalam Mempengaruhi Kinerja Organisasi....................................... 7
2.3 Situasi yang Mempengaruhi Kepemimpinan Strategis.................................................. 7
2.4 Budaya Organisasi..........................................................................................................8
2.5 Penelitian tentang Pengaruh Kepemimpinan Strategis.................................................. 9
2.6 Pedoman Kepemimpinan Strategis.............................................................................. 10
BAB III
PENUTUPAN..........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap organisasi harus memiliki pemimpin agar dapat berfungsi dengan baik. Tanpa
seorang pemimpin, mengelola seluruh unsur dan bagian organisasi tentu sangat sulit dan
tidak mudah. Seorang pemimpin tidak dipilih dan diidentifikasi secara sederhana karena
pemimpin juga yang membuat budaya dalam organisasi untuk diterapkan. Selain itu,
Kepemimpinan yang berbeda-beda dipraktikkan oleh setiap pemimpin di dalam organisasi.
Perilaku dan cara pandang terhadap suatu permasalahan menjadi kekuatan kepemimpinan
begitupun juga dengan cara memimpin strategis dalam setiap keputusan yang diambil. Oleh
karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai seorang pemimpin dapat mengkonsep dan
memberikan faktor penentu dalam kinerja organisasi. Seorang pemimpin yang dapat
membuat situasi kerja menjadi nyaman akan dapat meningkatkan kinerja dari diri pegawai.
Dengan adanya pegawai yang merasa nyaman dengan kepemimpinan yang ada, Sehingga
hasil pekerjaan dapat diperoleh secara maksimal dan mempermudah untuk mencapai tujuan
bersama. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa "kepemimpinan adalah proses
mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu" (Wiratmo, 2001:
173). Berdasarkan pendapat tersebut, maka kepemimpinan ditujukan agar dapat mengarahkan
perilaku pegawai sesuai dengan budaya organisasi, meningkatkan kinerja pegawai dan juga
pemimpin yang dapat membuat keputusan secara strategis maupun konservatif. Sehingga
pegawai dapat menerapkan budaya yang ada dan meningkatkan kinerja organisasi untuk
mencapai tujuan bersama.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja faktor-faktor penentu kinerja organisasi?
2) Bagaimana konsep pemimpin dalam mempengaruhi kinerja organisasi?
3) Bagaimana situasi yang mempengaruhi kepemimpinan strategis
4) Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?
5) Bagaimana penelitian tentang pengaruh kepemimpinan strategis?
6) Bagaimana pedoman kepemimpinan strategis?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penentu kinerja organisasi
2) Untuk mengetahui konsep pemimpin dalam mempengaruhi kinerja organisasi
3) Untuk mengetahui situasi yang mempengaruhi kepemimpinan strategis
4) Untuk mengetahui definisi dari budaya organisasi
5) Untuk mengetahui penelitian tentang pengaruh kepemimpinan strategis
6) Untuk mengetahui pedoman kepemimpinan strategis

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor Penentu Kinerja Organisasi


Menurut Hessel (2007:178) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi
adalah motivasi, budaya organisasi, kompensasi, kepemimpinan, kepuasan kerja,
kedisiplinan, lingkungan kerja dan komitmen organisasi. Berikut untuk penjelasannya:
1. Motivasi: Motivasi merujuk pada dorongan internal atau eksternal yang mendorong
individu untuk bekerja dengan baik dan mencapai tujuan organisasi. Motivasi yang
tinggi seringkali berdampak positif pada kinerja karyawan dan organisasi.
2. Budaya Organisasi: Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan perilaku
yang mendefinisikan cara kerja dan interaksi di dalam organisasi. Budaya yang sehat
dan sesuai dengan tujuan organisasi dapat meningkatkan kinerja.
3. Kompensasi: Kompensasi mencakup semua bentuk imbalan finansial dan
non-finansial yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan
mereka. Kompensasi yang adil dan sesuai dapat memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih baik.
4. Kepemimpinan: Kepemimpinan yang efektif memiliki peran besar dalam
menginspirasi, membimbing, dan mengarahkan karyawan menuju pencapaian tujuan
organisasi. Kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan kinerja dan motivasi
karyawan.
5. Kepuasan Kerja: Kepuasan kerja adalah tingkat kebahagiaan atau kepuasan yang
ubdirasakan oleh karyawan terhadap pekerjaan mereka. Karyawan yang puas
cenderung lebih produktif dan berkinerja baik.
6. Kedisiplinan: Kedisiplinan merujuk pada tingkat ketaatan dan tanggung jawab
karyawan terhadap aturan, prosedur, dan norma organisasi. Kedisiplinan yang baik
dapat menghindari gangguan dalam kinerja organisasi.
7. Lingkungan Kerja: Lingkungan kerja mencakup semua aspek fisik dan sosial tempat
kerja. Lingkungan yang nyaman, aman, dan mendukung dapat mempengaruhi kinerja
dan kepuasan karyawan.
8. Komitmen Organisasi: Komitmen organisasi adalah tingkat loyalitas dan keterikatan
karyawan terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Karyawan yang memiliki
komitmen yang tinggi lebih cenderung berkontribusi secara positif terhadap kinerja
organisasi.

6
9. Faktor-faktor tersebut merupakan komponen penting yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Namun, faktor-faktor yang
paling mempengaruhi kinerja organisasi dapat berbeda-beda tergantung pada konteks
dan tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk
melakukan analisis dan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
mereka agar dapat meningkatkan kinerja organisasi secara efektif.

2.2 Konsep Pemimpin dalam Mempengaruhi Kinerja Organisasi


Pemimpin merupakan seorang yang mengarahkan suatu aktivitas yang ada di
organisasi yang mampu menciptakan dan mendorong bawahannya untuk menciptakan kinerja
organisasi yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan organisasinya. Dalam rangka
meningkatkan kinerja organisasi, perlu peran aktif dari pemimpin untuk memberikan
dorongan atau motivasi dengan cara memberikan pemenuhan kebutuhan baik fisik maupun
psikologis pada batas-batas kelayakan. Dengan demikian, kepuasan kerja pegawai juga akan
tercapai dan akan terjadi keinginan untuk bekerja sama yang akan meningkatkan kinerja
suatu organisasi.
Disamping itu, pemimpin hendaknya mampu menyampaikan dan
mengkomunikasikan tujuan organisasi secara jelas, tujuan kinerja yang jelas, serta membuka
peluang lebar untuk memaksimalkan usaha dari kinerja karyawan. Seorang pemimpin harus
memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh positif bagi karyawannya untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diarahkan dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan.

2.3 Situasi yang Mempengaruhi Kepemimpinan Strategis


Suatu organisasi akan mencapai tujuan atau bahkan gagal dalam mencapai tujuan nya
karena sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Seorang pemimpinlah yang
bertanggung jawab atas kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi karena pemimpin
memegang kedudukan yang terpenting, sehingga diperlukan adanya suatu strategi - strategi
dalam mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan Strategis meliputi kemampuan mengantisipasi, memiliki visi, dan
mempertahankan fleksibilitas, memberi kuasa kepada orang - orang lain untuk menciptakan
perubahan strategis yang perlu. Strategi tersebut memiliki efek penting terhadap upaya
organisasi untuk mendapatkan daya saing strategis dan memperoleh keuntungan di atas rata -

7
rata. Kepemimpinan strategis yang efektif dibutuhkan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dengan sukses. Kepemimpinan akan berjalan secara efektif
dan efisien apabila dilakukan oleh seorang pemimpin, karena seorang pemimpin adalah orang
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok tanpa
mengindahkan bentuk alasannya.
(Robbins 2002:47) mengemukakan terdapat tiga dimensi kemungkinan situasi yang
dapat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan yaitu:
1) Hubungan pemimpin dengan anggota meliputi tingkat keyakinan, kepercayaan dan aspek
bawahan terhadap pemimpin.
2) Struktur tugas meliputi tingkat di mana tugas pekerjaan terstruktur atau tidak berstruktur
3) Kekuasaan jabatan meliputi tingkat di mana seorang pemimpin mempunyai variabel
seperti mempekerjakan, memecat, mendisiplinkan, mempromosikan, serta menaikan gaji.
4) Karakteristik pribadi pemimpin yang sangat menonjol yaitu intelegensi. Karena pada
umumnya pemimpin akan mempunyai taraf inteligensi yang lebih tinggi dari pada yang
dipimpin. Selain itu ada karakteristik lain seperti kecerdasan dan motivasi.
5) Kelompok yang dipimpin merupakan kumpulan dari karakteristik pribadi seorang
pemimpin seperti yang belum berarti apa apa, sebelum ia menggunakan sebagai alat untuk
menginterpretasi tujuan yang harus dicapai.
6) Situasi dan Kondisi, Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku
kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang
pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota
organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika
identitas yang akan diciptakan organisasi adalah religiusitas maka kehadiran pemimpin yang
mempunyai kemampuan kepemimpinan spiritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah
situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir
disaat yang tepat atau tidak.

2.4 Budaya Organisasi


Budaya Organisasi merupakan sebuah karakteristik yang ada dan dijunjung tinggi
dalam sebuah organisasi ataupun kehidupan sehari-hari, hal ini tidak terlepas dari ikatan
budaya yang diciptakan berdasarkan nilai-nilai yang dipahami serta dapat diterima oleh
semua anggota organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam
organisasi tersebut. Budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari
organisasi tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya awal organsiasi baik dalam hal

8
kebiasaan atau ideologi. Menciptakan budaya organisasi biasanya dapat terjadi melalui tiga
cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan
seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan
cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak
sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan
demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut.
Setiap budaya organisasi menunjukkan ciri-ciri tertentu berskala organisasi yang
bersifat homogen semua budaya ini harus dipahami dan dipadukan, jika organisasi itu ingin
bekerja efektif Ada 7 ciri-ciri budaya organisasi yaitu: 1. inovasi dan pengambilan resiko.
Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko, 2. perhatian
terhadap detail, karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian
terhadap detail, 3. orientasi hasil, manajemen untuk fokus pada hasil bukannya pada teknik
dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut, 4. orientasi orang, sejauh mana
keputusan manajemen memberikan pengaruh pada orang-orang di dalam organisasi itu, 5.
orientasi tim, sebisa mungkin kegiatan kerja diorganisasikan bersama tim-tim, bukannya
individu, 6. keagresifan, berkaitan dengan agresivitas karyawan, dan 7. kemantapan,
organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik agar efektif dan
tidak berubah ubah.

2.5 Penelitian tentang Pengaruh Kepemimpinan Strategis


Kepemimpinan strategis memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang membedakannya
dengan kepemimpinan tranformasional. Beberapa karakteristik perilaku pemimpin strategis
yakni 1) berani mengambil tindakan tegas terutama disaat menghadapi krisis, 2) memiliki
kompetensi melakukan perubahan yang tahan lama, 3) tahu apa yang dilakukan dan mampu
mengendalikan peristiwa/situasi, 4) menghargai kinerja yang baik namun tidak menyalahkan
kondisi eksternal karena kinerja yang buruk.
Para peneliti terdahulu menemukan bahwa seorang pemimpin memiliki peran yang
strategis dalam membawa organisasi yang dipimpinnya mencapai tujuan organisasi baik
melalui motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka. Ogbonna dan Harris
(2000) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diperankan dengan
baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini
akan membuat karyawan lebih hati-hati berusaha mencapai target yang diharapkan
perusahaan, dan hal tersebut berdampak pada kinerjanya. Susanto dan Aisyah (2010)
menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

9
kepemimpinan antara motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Demikian juga
Utami (2011), menemukan dalam penelitiannya bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan.
Dari pemaparan di atas, dirumuskan hipotesis “Kepemimpinan Strategis Berpengaruh
terhadap Motivasi Kerja Karyawan”. Dalam penelitian ini, hipotesis tersebut menyebutkan
bahwa kepemimpinan strategis berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan
terdukung oleh hasil pengujian yang menunjukkan pengaruh yang positif. Hal ini berarti
ketika seorang pemimpin melakukan aktivitas memimpinnya secara strategis, maka hal
tersebut mempengaruhi motivasi kerja karyawan yang dipimpinnya secara langsung. Sebagai
seorang pemimpin, direktur dipandang mampu mempengaruhi dan memberi motivasi positif
terhadap karyawannya melalui kewenangan dan posisinya; kemampuannya mempertahankan
budaya organisasi dan menciptakan keteraturan, ketertiban bagi karyawannya. Orientasi
kepemimpinan yang strategis yang akan tampak dari sikap dan perilaku pemimpin yang
memahami visi, misi dan strategi organisasi, pribadi yang integratif dan proaktif, suka serta
terlibat pada perubahan dan selalu meng-update informasi dengan membangun jejaring secara
luas

2.6 Pedoman Kepemimpinan Strategis


Pedoman kepemimpinan strategis adalah panduan atau arahan yang digunakan oleh
pemimpin organisasi untuk mengarahkan dan menentukan arah serta strategi jangka panjang
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pedoman kepemimpinan strategis berdasarkan hasil pencarian:
1. Kepemimpinan strategis melibatkan kemampuan untuk berpikir jangka panjang,
menganalisis lingkungan bisnis, memprediksi tren masa depan, dan membuat
keputusan strategis
2. Kepemimpinan strategis mengarahkan dan menuntut suatu visi sepanjang waktu serta
mengembangkan kepemimpinan masa depan dan budaya organisasi
3. Kepemimpinan strategis adalah kemampuan untuk mengantisipasi dan
membayangkan masa depan, mempertahankan fleksibilitas, berpikir secara kreatif,
dan memimpin organisasi secara keseluruhan
4. Strategi kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola suatu
perusahaan maupun organisasi. Hal tersebut menyangkut keberhasilan dan
berkembang

10
5. Pedoman kepemimpinan strategis dapat digunakan sebagai panduan dalam
mengembangkan kepemimpinan masa depan dan budaya organisasi.
Dalam menyusun pedoman kepemimpinan strategis, pemimpin organisasi perlu
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi, seperti motivasi,
budaya organisasi, kompensasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lain sebagainya.
Pedoman kepemimpinan strategis juga perlu disesuaikan dengan konteks dan tujuan
organisasi tersebut agar dapat meningkatkan kinerja organisasi secara efektif.

11
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Kinerja organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk
motivasi, budaya organisasi, kompensasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, kedisiplinan,
lingkungan kerja, dan komitmen organisasi. Kepemimpinan strategis juga menjadi aspek
penting dalam mencapai tujuan organisasi, dengan pemimpin yang memiliki kemampuan
untuk mengarahkan, memotivasi, dan mampu mengambil keputusan strategis yang tepat.
Selain itu, budaya organisasi juga berperan dalam membentuk perilaku dan kinerja karyawan.
Pedoman kepemimpinan strategis digunakan sebagai panduan dalam mengembangkan
strategi jangka panjang dan budaya organisasi yang mendukung dalam mencapai tujuan
organisasi. Semua faktor tersebut, saling terikat dan harus dipertimbangkan dengan cermat
untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya dengan baik

3.2 Saran
Akan sangat menguntungkan jika kita mampu mengembangkan jiwa kepemimpinan
dalam diri kita sehingga mampu menjadi pemimpin strategis dalam sebuah organisasi

12
DAFTAR PUSTAKA

https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/MAP/article/download/812/675
https://ppmschool.ac.id/kemampuan-memimpin/
https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=863
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/download/38274/21429
http://etheses.iainkediri.ac.id/6488/2/933402617_bab2.pdf
https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/MAP/article/download/812/675
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5801/2/PROS_Grace%20AC%20Winerung
an%2C%20Lieli%20Suharti_Pengaruh%20Kepemimpinan%20Strategis_%20fulltext.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai