PENGANTAR MANAJEMEN
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
SINGARAJA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat beliau kami
dapat menyelesaikan serta menuntaskan makalah yang kami buat ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Makalah ini kami susun sebagai bagian dari tugas kuliah dalam rangka memenuhi
persyaratan mata kuliah Pengantar Manajemen di Universitas Pendidikan Ganesha. Dalam
makalah ini kami berusaha untuk menganalisi, menyajikan dan menggali informasi yang
relevan berdasarkan sumber-sumber di berbagai literatur ataupun jurnal-jurnal yang ada.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengempu mata kuliah Made Arie
Wahyuni, S.E., M.Si. atas bimbingan, arahan, dan ilmunya yang telah sangat berharga bagi
kami dalam proses pembuatan makalah ini. Juga, kami ingin mengucapkan terimakasih
terhadap teman-teman yang sudah membantu serta memberi masukan yang berarti kepada
kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya di
masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta kontribusi
mengenai pemahaman tentang “Pemotivasian dalam Manajemen”.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan
pelajaran bagi pembaca. Semoga ilmu yang kami dapatkan ini berguna bagi kehidupan kita
sehari-hari dan dapat menjadi bekal berharaga serta bermanfaat bagi kelangsungan
pengembangan diri kita kedepannya.
Penulis
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………… I
Daftar Isi…..................................................................................................……….. II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi…………………………………………………………. 2
2.2 Teori-Teori Motivasi………………………………………………………… 3
2.3 Bentuk-Bentuk Motivasi…………………………………………………….. 4
2.4 Hubungan Motivasi dengan Perilaku Karyawan………………………… 6
2.5 Teknik Pengukura Motivasi Kerja………………………………………… 8
2.6 Metode-Metode Motivasi…………………………………………………… 8
2.7 Pandangan tentang Motivasi dengan Organisasi………………………… 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………. 10
3.2 Saran………………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 11
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak sekali pengertian dari motivasi. Berikut ini merupakan pengertian
motivasi menurut para ahli.
2
yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarah atau
menyalurkan perilaku ke arah mencapai ke- butuhan yang memberi kepuasan dan
mengurangi ketidak- seimbangan.
Self-
actualization
Self Esteem
Belonging and
Love
Safety
Fisiologic
Teori motivasi yang paling terkenal adalah Teori Hierarki Kebutuhan, dengan
dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow terdapat hierarki dari lima
kebutuhan, yaitu :
3
e) Kebutuhan Aktualisasi Diri adalah keinginan untuk mencapai potensi pribadi
secara maksimal, menjadi kreatif, dan mencapai puncak prestasi. Ini merupakan
tahap tertinggi dalam hierarki kebutuhan.
Teori Herzberg membagi faktor-faktor yang memotivasi individu menjadi dua jenis:
faktor higiene, yang dapat mencegah ketidakpuasan, dan faktor motivator, yang
memotivasi untuk mencapai kepuasan. Faktor higiene mencakup hal-hal seperti
hubungan antarmanusia, imbalan, dan kondisi lingkungan, sedangkan faktor
motivator mencakup prestasi, kemajuan, dan pengakuan.
Teori ERG oleh Clayton Alderfer mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi tiga
kategori: eksistensi, keterkaitan, dan pertumbuhan. Eksistensi berkaitan dengan
kebutuhan fisik dan keamanan, keterkaitan berkaitan dengan interaksi sosial, dan
pertumbuhan berkaitan dengan pengembangan diri dan self-actualization.
4
1. Kompensasi Bentuk Uang
Salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada karyawan adalah berupa
kompensasi dan biasanya berupa uang.
2. Pengarahan dan Pengendalian
Pengarahan yang dimaksud adalah mengenai apa yang harus mereka kerjakan dan
tidak harus mereka kerjakan. Sedangkan, pengendalian yang dimaksud adalah
memberikan arahan kepada karyawan untuk mengerjakan sesuatu, sesua dengan yang
diinstruksikan.
3. Penetapan Pola Kerja yang Efektif
Penyesuaian pola kerja yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam
menghadapi peningkatan kebutuhan tenaga kerja. Namun penyesuaian tersebut
seringkali sulit dicapai, terutama dalam perusahaan besar, karena ketidakadaanya
perubahan signifikan dalam budaya perusahaan. Perubahan semacam itu biasanya
berlangsung lambat dan sering kali tidak sejalan dengan kebutuhan yang berkembang.
Seiring berjalannya waktu, pola kerja yang tidak efisien mungkin tetap ada.
Beberapa perusahaan ada yang berhasil menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan
yang berubah, sedangkan beberapa perusahaan lainnya mencoba melakukannya akan
tetapi tidak mendapatkan hasil yang efektif, dan beberapa mungkin bahkan
menentang perubahan atau bersikeras mempertahankan cara kerja historis. Pada
akhirnya, perusahaan yang dapat sukses menyesuaikan diri mungkin akan
memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar, sementara perusahaan yang tidak
mampu beradaptasi mungkin akan menyadari kenyataan baru.
4. Kebajikan
Kebajikan merupakan suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh manajemen
untuk memengaruhi sikap atau atau perasaan para karyawan agar karyawannya tetap
bahagia dalam melaksanakan tugasnya.
Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik merupakan motif-motif yang menjadi aktif serta agar berfungsi
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan
melakukan sesuatu.
2. Motivasi Ekstrinsik merupakan motif-motif aktif yang aktif serta agar berfungsi
harus ada dorongan rangsangan dari luar diri.
Dalam pandangan para ahli seperti N. Fred Kerlinger dan Elazar J. Pedhazur (1987),
motivasi karyawan dapat diuraikan menjadi tiga variabel utama: motif, harapan, dan
insentif. Variabel-variabel ini sering digunakan dalam penelitian dan pemahaman tentang
motivasi karyawan. Mari kita jelaskan masing-masing variabel tersebut:
5
1. Motif
Motif adalah faktor-faktor yang mendorong individu untuk bertindak atau bersikap
tertentu. Motif mencakup kebutuhan-kebutuhan yang harus dipuaskan oleh individu,
yang pada gilirannya mendorong mereka untuk bertindak. Setiap individu memiliki
kebutuhan bawaan yang memotivasi mereka untuk bertindak sesuai dengan kebutuhan
tersebut. Ini berarti bahwa kebutuhan yang dirasakan oleh individu akan
mempengaruhi tindakan yang mereka lakukan. Motif adalah dorongan internal yang
mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi.
2. Harapan
Harapan merujuk pada keyakinan individu tentang sejauh mana usaha mereka akan
diikuti oleh hasil yang diharapkan. Dalam konteks motivasi, harapan mencakup
kemungkinan bahwa usaha yang dikeluarkan akan mencapai tujuan yang diinginkan.
Harapan bisa dipengaruhi oleh tuntutan formal dalam pekerjaan, seperti tugas yang
harus dilakukan, dan juga oleh tuntutan informal yang datang dari kelompok sosial
dalam lingkungan kerja. Keyakinan individu tentang keberhasilan dapat menjadi
faktor motivasi yang kuat.
3. Insentif
Insentif adalah imbalan atau ganjaran yang diberikan kepada individu sebagai hasil
dari usaha atau tingkah laku yang diinginkan. Insentif berfungsi sebagai pendorong
atau daya tarik yang bertujuan untuk memotivasi karyawan. Insentif menciptakan
situasi yang merangsang kekuatan dinamis dalam individu, yang memengaruhi atau
mengubah perilaku mereka. Insentif bisa berupa bentuk-bentuk seperti bonus,
promosi, pengakuan, atau manfaat lainnya yang dianggap berharga oleh individu.
Dengan demikian, variabel motivasi terdiri dari motif, harapan, dan insentif, dan masing-
masing memiliki peran penting dalam memahami dan mendorong motivasi karyawan. Para
ahli seperti Vroom juga mengemukakan konsep dasar lain yang terkait dengan harapan,
seperti valence (kadar keinginan) dan instrumentality (alat perantara). Insentif berfungsi
sebagai pemicu yang memotivasi individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan. Motivasi karyawan dipahami melalui interaksi kompleks antara
variabel ini.
1. Pemuasan Kebutuhan
Ketika suatu kebutuhan telah terpenuhi, dorongan untuk mencapainya akan
berkurang.
2. Pemblokiran Pemuasan
6
Kebutuhan Ketika individu menghadapi hambatan dalam memenuhi kebutuhan,
mereka mungkin akan mengurangi perilaku mereka dalam upaya mencari solusi.
3. Ketegangan Kognitif
Terjadi ketika individu mengalami konflik antara dua persepsi yang relevan, yang
mendorong mereka untuk mengubah pengetahuan yang bertentangan guna
mengurangi ketegangan.
4. Frustasi
merupakan hambatan bagi pencapaian tujuan yang disebabkan oleh kondisi tertentu,
dan ini bisa menyebabkan agresi atau perilaku destruktif.
5. Rasionalisasi
Terkadang individu meminta maaf sebagai respons terhadap ketidakpuasan mereka.
6. Regresi
Merujuk pada tindakan individu yang tidak sesuai dengan usia mereka, menunjukkan
perilaku yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan.
7. Fiksasi
Terjadi ketika individu terus-menerus menunjukkan pola perilaku yang sama berulang
kali, bahkan jika pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa itu tidak efektif.
8. Resignasi
Ini adalah sikap pengunduran diri atau apatis yang muncul setelah pengalaman
frustasi yang berkepanjangan.
9. Peningkatan Kekuatan Motif
Kekuatan motif individu dapat meningkat atau menurun tergantung pada tingkat
kebutuhan mendesak atau kurang mendesak.
Kinerja (achievement)
Karyawan yang memiliki dorongan untuk mencapai prestasi cenderung lebih
termotivasi untuk mencapai tujuan mereka.
Penghargaan (recognition)
Pengakuan atas kinerja yang baik dapat menjadi pendorong motivasi yang kuat.
7
Tantangan (challenge)
Tantangan dalam pekerjaan dapat mendorong motivasi untuk mengatasi
hambatan.
Tanggung Jawab (responsibility)
Merasa bertanggung jawab dalam pekerjaan dapat meningkatkan motivasi.
Pengembangan (development)
Kesempatan untuk mengembangkan kemampuan melalui pengalaman kerja atau
peluang karier dapat memotivasi karyawan.
Keterlibatan (involvement)
Rasa memiliki dan keterlibatan dalam pekerjaan dapat meningkatkan motivasi.
Kesempatan (opportunity)
Kesempatan untuk avancement dalam karier dapat menjadi pendorong motivasi
yang kuat bagi karyawan.
8
nyaman dan terang, sarana pekerjaan yang sesuai, serta penempatan yang tepat.
Metode ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang merangsang
karyawan untuk bekerja dengan semangat dan meningkatkan produktivitas kerja.
Dengan menggunakan metode motivasi langsung dan tak langsung, perusahaan dapat
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung motivasi karyawan dan membantu
mereka mencapai potensi kerja mereka yang terbaik.
Terlepas dari model yang digunakan, manajer diharapkan memiliki loyalitas terhadap
bawahan. Loyalitas dalam hal ini berarti memberikan perhatian dan dukungan yang
signifikan kepada bawahan untuk meningkatkan semangat kerja. Hal ini akan menciptakan
saling loyalitas antara manajer, bawahan, dan perusahaan, di mana mereka bekerja sama
untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam intinya, hubungan yang baik antara manajer dan
bawahan sangat penting untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas di tempat kerja.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam dunia perusahaan, motivasi adalah dorongan internal yang mendorong individu
untuk mencapai tujuan mereka. Motivasi memiliki elemen intensitas, arah, dan
ketekunan, dan para ahli telah memberikan berbagai definisi yang menjelaskan konsep
ini. Teori-teori motivasi yang terkenal seperti Teori Hierarki Kebutuhan oleh Abraham
Maslow, Teori X dan Teori Y oleh Douglas McGregor, serta berbagai teori lainnya,
membantu kita memahami bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi perilaku karyawan
di tempat kerja.
Manajer dalam perusahaan dapat memilih model manajemen yang sesuai, seperti model
tradisional, model hubungan manusia, atau model sumber daya manusia, untuk
memotivasi karyawan. Hubungan yang baik antara manajer dan bawahan, didasari oleh
loyalitas dan dukungan, berperan penting dalam meningkatkan motivasi dan produktivitas
di tempat kerja. Dengan demikian, memahami dan mengelola motivasi karyawan adalah
kunci keberhasilan organisasi.
3.2 Saran
Tentunya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih
banyak ada kekurangan serta kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Diharapkan
pembaca yang membaca makalah ini dapat memberikan kritik maupun masukan yang
membangun bagi perkembangan pembuatan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, S., Dwiyarthi, N., Nugroho, H., Muniarty, P., Amruddin, Santoso, A., et al. (2022).
PENGANTAR MANAJEMEN. Padang: PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
11