Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MOTIVASI SUMBER DAYA MANUSIA

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5 :

1. Ratnaya Anggraeni 2022511250


2. Ria Savitri 2022511319
3. Salwa Fitri Aulia 2022511103
4. Salumia Sahara 2022511263

UNIVESRITAS IPWIJA

Jl. Letda Natsir, no 7 Nagrak, kec Gunung Putri,Kab Bogor,Jawa Barat,16966

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji sykur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah
ini adalah “Motivasi Sumber Daya Manusia”

Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra Siti Laela,MM
selaku dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia II yang telah
memberikan tugas ini terhadap kami. Kami juga mengucapkan terimkasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Besar harapan kami makalah ini dapat nilai baik dan dapat digunakan sebaik-
baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun belum sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran guna untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
BAB II.................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Motivasi...................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Motivasi..............................................................................3
2.1.2 Jenis- jenis Motivasi............................................................................4
1. Motivasi Intrinsik................................................................................4
2. Motivasi Ekstrinsik..............................................................................4
3. Motivasi Berbasis Kebutuhan............................................................5
2.1.3 Tujuan dan Manfaat Motivasi............................................................5
2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Karyawan............6
2.1.5 Strategi Motivasi..................................................................................6
2.1.6 Kendala dan Cara Mengatasi dalam Motivasi Kerja.....................7
BAB III............................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................8
3.2 Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting bagi organisasi dalam
mencapai tujuannya. Di era digital yang penuh dengan perubahan dan
tuntutan tinggi, peran SDM semakin krusial untuk mendorong inovasi,
meningkatkan produktivitas, dan membangun budaya kerja yang
positif, menjaga motivasi karyawan menjadi kunci utama bagi
organisasi untuk mencapai kesuksesan. Motivasi yang tinggi
mendorong karyawan untuk bekerja dengan tekun, bersemangat, dan
berkontribusi secara maksimal pada pencapaian tujuan organisasi.

Namun, di tengah hiruk pikuk dunia digital dan di tengah perubahan


dan tuntutan yang tinggi, menjaga motivasi karyawan menjadi
tantangan tersendiri yang memicu semangat kerja karyawan. Faktor-
faktor seperti fleksibilitas kerja, ketergantungan teknologi, dan
tuntutan untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dapat
memengaruhi tingkat motivasi karyawan.

Motivasi yang tinggi akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan


tekun, bersemangat, dan berkontribusi secara maksimal pada
organisasi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menerapkan
strategi motivasi yang efektif guna meningkatkan kinerja karyawan
dan mencapai tujuan bersama.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?


2. Apa saja konsep motivasi ?
3. Apa saja prinsip motivasi ?
4. Apa saja jenis motivasi ?
5. Bagaimana hubungan antara motivasi dan kinerja ?
6. Bagaimana cara meningkatkan motivasi ?
7. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian motivasi


2. Untuk mengetahui konsep motivasi
3. Untuk mengetahui prinsip motivasi
4. Untuk mengetahui jenis motivasi
5. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan kinerja
6. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi
7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

1.4 Manfaat

Dengan adanya makalah ini penulis dan pembaca memiliki


pengetahuan lebih tentang apa yang dimaksud dengan motivasi dan
dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Motivasi
2.1.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motive, yang berarti dorongan yang terdiri
dari dorongan internal dan eksternal yang mendorong seseorang untuk
bertindak agar mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks sumber daya
manusia, motivasi dapat memengaruhi tingkat kinerja, kepuasan kerja,
loyalitas karyawan, dan retensi tenaga kerja. Banyak pengertian
motivasi yang telah dikemukakan oleh para ahli, seperti:

 Davis & Newstrom (2005:91): “Motivasi didefinisikan sebagai


kekuatan dorongan untuk melakukan suatu tindakan”.
 Menurut Wursanto (2007:109): “Motivasi adalah keseluruhan
proses penggerakan dengan cara memberikan motif bekerja
kepada para pegawai, sehingga para pegawai itu mau
melaksanakan tugas secara sadar”.
 Menurut Vance yang dikutip oleh Danim (2004:15) menyatakan
bahwa: Motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang
berada dan bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan
tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat dari perspektif
pribadi dan terutama kelompok.
 Menurut Reksohadiprodjo dan Handoko (2007:252)
menyatakan bahwa: Motivasi adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan.

3
 Menurut Effendi yang dikutip oleh Manullang (2004:193)
mengemukakan bahwa: Motivasi adalah kegiatan memberikan
dorongan pada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil
suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi berarti
membangkitkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat
sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan dan tujuan.
 Menurut Gie yang dikutip oleh Manullang (2004:166)
mengemukakan bahwa: Motivasi adalah pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang manajer dalam memberikan inspirasi
semangat dan dorongan kepada orang lain (karyawannya) untuk
mengambil tindakan-tindakan.

2.1.2 Konsep Motivasi

Konsep motivasi yang dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Model Tradisional

Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu


diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada
pegawai yang berprestasi.

2. Model Hubungan Manusia

Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah


dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka
merasa berguna dan penting.

3. Model Sumber Daya Manusia

Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang
tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

4
2.1.3 Prinsip Motivasi

Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi yaitu :

1. Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan
kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan
dicapai oleh pimpinan.
2. Prinsip Komunikasi
Pemimpin mengekomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan usaha pencapaian tugas dengan informasi yang jelas,
pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3. Prinsip Mengakui andil bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan mempunyai andil didalam
usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut pegawai akan
lebih mudah di motivasi.
4. Prinsip Pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada
pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil
keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat
pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai
tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan
pegawai bawahan, akan memotivasi bekerja apa yang diharapkan
oleh pemimpin.

5
2.1.3 Jenis- jenis Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan pendorong yang menggerakkan individu
untuk bertindak dan mencapai tujuan. Baik dalam kehidupan pribadi
maupun profesional, motivasi memainkan peran penting dalam
mengantarkan individu menuju kesuksesan.

Berikut adalah beberapa jenis motivasi yang umum dijumpai:

1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu dan tidak memerlukan
rangsangan eksternal. Individu dengan motivasi intrinsik merasa puas dan
termotivasi untuk melakukan suatu tindakan karena mereka menikmatinya
atau karena mereka merasa tindakan tersebut memiliki makna dan nilai
bagi diri mereka sendiri.

Contoh:

 Seorang seniman yang melukis karena kecintaannya pada seni.


 Seorang atlet yang berlatih dengan tekun karena ingin mencapai
potensi terbaiknya.
 Seorang ilmuwan yang melakukan penelitian karena
ingin memahami dunia.

2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri individu dan membutuhkan
rangsangan eksternal untuk memicu tindakan. Individu dengan motivasi
ekstrinsik melakukan suatu tindakan karena mereka ingin mendapatkan
hadiah, menghindari hukuman, atau memenuhi ekspektasi orang lain.

Contoh:

 Seorang karyawan yang bekerja keras untuk mendapatkan bonus.


 Seorang siswa yang belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai tinggi.
 Seorang atlet yang berlatih untuk memenangkan medali.

6
3. Motivasi Berbasis Kebutuhan
Motivasi berbasis kebutuhan didorong oleh keinginan untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.
Individu termotivasi untuk melakukan tindakan yang membantu mereka
memenuhi kebutuhan ini.

Contoh:

 Seorang karyawan yang bekerja untuk mendapatkan gaji dan


memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Seseorang yang mencari pekerjaan baru untuk mendapatkan rasa aman
dan stabilitas.
 Seseorang yang bergabung dengan komunitas untuk menjalin
hubungan sosial.
 Seseorang yang ingin mendapatkan pengakuan atas prestasinya.
 Seseorang yang ingin mencapai potensi terbaiknya dan membuat
perbedaan di dunia.

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Motivasi


Motivasi merupakan kekuatan pendorong yang menggerakkan individu
untuk bertindak dan mencapai tujuan. Baik dalam kehidupan pribadi
maupun profesional, motivasi memainkan peran penting dalam
mengantarkan individu menuju kesuksesan.

Motivasi memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

1. Meningkatkan Kinerja Karyawan:

Motivasi dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja


mereka, menjadi lebih kreatif dan inovatif, dan mengambil lebih banyak
tanggung jawab. Hal ini dapat meningkatkan kinerja tim dan organisasi
secara keseluruhan untuk mencapai target dan tujuan organisasi.

7
2. Meningkatkan Kepuasan Kerja

Meningkatkan kepuasan kerja adalah hal penting bagi karyawan dan


perusahaan. Karyawan yang puas dengan pekerjaannya lebih termotivasi,
produktif, dan loyal kepada perusahaan.

3. Meningkatkan Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan.


Meningkatkan disiplin kerja perlu waktu yang cukup lama. Karena tidak
semua karyawan bisa langsung menerapkan sikap disiplin dalam bekerja.
Maka harus selalu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan disiplin kerja
tersebut.

4. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Meningkatkan kreativitas dan inovasi karyawan dengan motivasi bisa


memperkuat daya saing antar perusahaan karena di dunia yang kompetitif,
kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk tetap unggul dan bersaing
dengan komputer. Kemampuan untuk menghasilkan produk, layanan, dan
proses baru yang inovatif dapat membantu individu dan organisasi untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif.

5. Meningkatkan Lingkungan Kerja yang Positif

Meningkatkan lingkungan kerja yang positif merupakan tujuan penting


bagi perusahaan. Karena dengan lingkungan kerja yang positif maka
kualitas produktifitas dan kinerja karyawan juga meningkat dan
mendorong mereka untuk bekerja lebih baik dan lebih produktif.

8
Motivasi memiliki beberapa Manfaat utama, antara lain:

1. Peningkatan Kinerja Organisasi

Motivasi yang tinggi di antara karyawan dapat menghasilkan peningkatan


kinerja organisasi secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat
membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya dengan lebih efektif.

2. Peningkatan Kesejahteraan Karyawan

Karyawan yang termotivasi cenderung merasa lebih puas dan bahagia


dengan pekerjaan mereka, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka
secara keseluruhan.

3. Peningkatan Loyalitas Karyawan

Karyawan yang merasa dihargai dan termotivasi cenderung lebih setia


terhadap perusahaan dan kurang cenderung untuk mencari pekerjaan di
tempat lain.

4. Peningkatan Hubungan Kerja

Motivasi yang tinggi di antara karyawan dapat meningkatkan kerjasama,


komunikasi, dan hubungan antar tim di tempat kerja, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.

5. Peningkatan Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang dikenal memiliki budaya kerja yang memotivasi dan


mendukung cenderung menarik bakat-bakat terbaik dan mempertahankan
reputasi yang baik di pasar.

9
2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Karyawan
Di era digital, beberapa faktor yang memengaruhi motivasi karyawan:

 Kebutuhan: Kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, dan


aktualisasi diri.
 Gaji dan Kompensasi: Upah, tunjangan, bonus, dan insentif.
 Lingkungan Kerja: Fasilitas kerja, budaya organisasi, dan hubungan
antar karyawan.
 Pengembangan Diri: Pelatihan, pendidikan, dan kesempatan promosi.
 Pengakuan dan Penghargaan: Apresiasi atas prestasi dan
kontribusi karyawan.
 Ketersediaan Teknologi: Penggunaan teknologi yang tepat dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas, namun juga dapat
menimbulkan rasa teralienasi dan kelelahan digital.
 Fleksibilitas Kerja: Bekerja dari jarak jauh dan jam kerja yang
fleksibel dapat meningkatkan keseimbangan antara pekerjaan dan
kehidupan pribadi, namun juga dapat menyulitkan komunikasi dan
koordinasi antar karyawan.
 Keterampilan Digital: Kemampuan untuk beradaptasi dengan
teknologi baru menjadi faktor penting dalam meraih
kesuksesan di era digital.

2.1.5 Strategi Motivasi


Pemimpin yang efektif selalu berupaya untuk meningkatkan motivasi
karyawan mereka. Karyawan yang termotivasi cenderung memberikan
kinerja terbaik, tetap setia, dan berkontribusi secara aktif. Dalam upaya
mencapai tujuan ini. Berikut merupakan stategi yang sering digunakan
untuk meningkatkan motivasi dalam sumber daya manusia:

 Tetapkan Tujuan yang Jelas: Memberikan arahan yang jelas tentang


apa yang diharapkan dari karyawan dan bagaimana mereka dapat
berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
 Berikan Kompensasi yang Tepat: Memberikan gaji dan kompensasi
yang kompetitif dan sesuai dengan kinerja karyawan.

10
 Ciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Membangun budaya kerja
yang terbuka, kolaboratif, dan menghargai individualitas karyawan.
 Berikan Peluang Pengembangan Diri: Memberikan kesempatan bagi
karyawan untuk belajar dan berkembang melalui pelatihan,
pendidikan, dan mentoring.
 Berikan Pengakuan dan Penghargaan: Mengapresiasi pencapaian dan
kontribusi karyawan secara formal maupun informal.
 Tingkatkan Komunikasi dan Interaksi: Mendorong komunikasi dan
interaksi antar karyawan secara online dan offline untuk membangun
rasa kebersamaan dan komunitas.
 Memberikan Dukungan untuk Keseimbangan Kerja-Kehidupan
Pribadi: Memberikan fleksibilitas jam kerja dan mendorong
penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi kerja.
 Mengembangkan Keterampilan Digital: Menyediakan pelatihan dan
pengembangan keterampilan digital untuk membantu karyawan
beradaptasi dengan teknologi baru.
 Mendorong Inovasi dan Kreativitas: Memberikan ruang bagi karyawan
untuk berinovasi dan mengekspresikan ide-ide kreatif mereka.
 Membangun Budaya Digital yang Positif: Mendorong penggunaan
teknologi yang bertanggung jawab dan etis dalam lingkungan kerja.

2.1.6 Faktor Penghambat dalam Pemberian Modal

Menurut Saydam (2005:406), faktor yang dapat menjadi kendala

atau hambatan dalam pemberian motivasi kepada seorang karyawan


adalah

sebagai berikut:

a. Sukar untuk menentukan alat yang tepat untuk dipakai karena setiap
orang berbeda.

b. Kemampuan perusahaan terbatas dalam memberikan kompensasi yang


memadai untuk semua karyawan.

c. Sangat sulit mengetahui tingkat kebutuhan setiap orang.

11
d. Sukar untuk menentukan pemberian motivasi yang pas untuk semua
orang.

e. Kelemahan pimpinan dalam mengantisipasi perkembangan kebutuhan


seorang karyawan.

2.1.7 Upaya – Upaya Memotivasi Karyawan

Menurut Danim (2004:41), cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan


motivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:

1. Rasa Hormat (Respect)

Berikan rasa hormat secara adil, demikian juga penghargaan. Adil tidak
berarti sama rata. Dengan demikian, dilihat dari aspek prestasi kerja,
atasan tidak mungkin memberikan penghargaan atau rasa hormat yang
sama kepada semua orang. Berikan penghargaan kepada karyawan atas
dasar prestasi, kepangkatan, pengalaman, dan sebagainya.

2. Informasi (Information)

Berikan informasi kepada bawahan mengenai aktivitas organisasi,


terutama tentang apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana cara
melakukannya. Informasikan standar prestasi, tentukan dan beritahukan
apa yang harus diperbuat. Berikan penjelasan-penjelasan mengenai
kesalahan-kesalahan mereka secara edukatif dan persuasif.

2. Perilaku (Behaviour)

Usahakan mengubah perilaku sesuai dengan harapan bawahan dan dengan


demikian dia mampu membuat bawahan berperilaku atau berbuat sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh organisasi. Berikan pujian kepada
bawahan yang rajin dan berprestasi, sehingga mereka berusaha lebih baik.

3. Hukuman (Punishment)

Berikan hukuman kepada staf yang bersalah di ruang yang terpisah.


Jangan menghukum bawahan di depan orang lain, biak di depan rekan
kerja maupun orang luar. Hukuman yang diberikan di depan orang lain
dapat menimbulkan frustasi dan merendahkan martabat.

4. Perintah (Command)

Perintah yang diberikan kepada bawahan sebaiknya bersifat tidak langsung


(non-directive command). Adakalanya perintah yang seharusnya di-ya-
kan, karena disampaikan secara salah akibatnya di- tidak-kan. Berikanlah
perintah laksana ajakan, dan jika perlu diawali dengan contoh.

12
6. Perasaan (Sense)

Interaksi antara atasan dengan bawahan adalah interaksi antar- manusia.


Manusia adalah insan yang penuh perasaan. Tanpa mengetahui bagaimana
harapan bawahan dan perasaan apa yang ada pada diri mereka, sangat
sukar bagi pimpinan untuk memotivasi bawahan. Perasaan dimaksud
antara lain rasa memiliki, rasa partisipasi, rasa bersatu, rasa bersahabat,
rasa diterima dalam kelompok, dan rasa mencapai prestasi.

2.1.8 Kendala dan Cara Mengatasi dalam Motivasi Kerja


Faktor yang menjadi kendala Motivasi Kerja dalam meningkatkan kinerja
karyawan

a. Kurangnya fasilitas yang disediakan oleh Pabrik

b. Minimnya tingkat pendidikan, mengakibatkan karyawan sulit menerima


masukan dari atasan

c. Atasan sulit memotivasi karyawan karena setiap karyawan kasusnya


berbeda-beda.

Untuk Mengatasi masalah motivasi kerja memecahkan masalah motivasi


kerja dengan dua cara. Pertama, menciptakan dorongan batin pada pekerja
untuk bekerja keras dan menyumbangkan usaha terbaiknya.kedua,
mengajak manajer dan karyawan untuk bekerja keras untuk
memperhatikan semua kebutuhan sosial dan ekonomi para pekerja. oleh
karena itu, satu suasana ideal tercipta untuk mempromosikan tingkat
motivasi kerja paling tinggi diantara para pekerja. Adapun cara yang bisa
di lakukan yaitu, Hubungan antara karyawan dengan atasan harus
harmonis agar terjalin dengan baik. dengan adanya hubungan yang
harmonis dimungkinkan bisa menciptakan kondisi kerja yang
menyenangkan dan karyawan akan termotivasi sehingga akan berimbas
pada kinerja mereka. Untuk bisa lebih meningkatkan lagi motivasi kerja
agar karyawan bisa lebih semangat dan memiliki kreatif dalam bekerja.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:

a. Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang
berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya.

b. Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut:
unjuk kerja (performance) adalah hasil interaksi antara motivasi kerja,
kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk kerja
adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang.

c. Beberapa cara untuk meningkatkan motivasi kerja ialah sebagai berikut.


Memotivasi lewat sentuhan-sentuhan kecil.

• Mengobarkan semangat bawahan dengan cara membuat mereka merasa penting.

• Memberikan kritik yang konstruktif untuk bawahan.

• Menggunakan taktik untuk mengatasi bawahan yang tidak loyal.

14
3.2 Saran

15
DAFTAR PUSTAKA

Dian Anggraini, Dyah Ayu Wulandari, & Elok Dwi Astuti. (2023). Strategi
Motivasi Karyawan di Era Digital: Studi Kasus pada PT ABC. Jurnal
Administrasi Bisnis, 24(2), 123-138.

http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny
%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf (Tim HRD Karir.com)

Motivasi dan Kinerja Karyawan: Teori dan Aplikasi: Achmad Sidik (2019)

16
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK

17

Anda mungkin juga menyukai