Anda di halaman 1dari 18

RINGKASAN MATA KULIAH RPS PERTEMUAN KE-4

“ Motivasi “

Dosen Pengampu :
Dr. I Made Artha Wibawa SE., MM.

Oleh
Kelompok 1
01. I Gusti Ayu Nita Utamy (1907521030) (78)
07. Ni Kadek Sintya Dewi (1907521225) (78)
13. I Made Dwi SatriaPramartha (1907521264) (78)
19. Ni Komang Rista Widyanti (1907521271) (78)
25. I Made Bagas Adi Suputra (1907521280) (78)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan ringkasan mata
kuliah ‘Motivasi”. Adapun tugas ini merupakan salah satu persyaratan dalam mengikuti
Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
Di dalam penyusunan makalah ini ada beberapa kendala yang kami hadapi yaitu
sumber acuan terkait serta pengetahuan kami yang masih terbatas. Akan tetapi, berkat
dorongan dan bantuan dari orang-orang terdekat kami kendala tersebut dapat di atasi.
Harapan kami semoga nantinya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca. Kami mengetahui masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Akhir kata kami ucapkan,

Penyusun

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... 1
Daftar Isi ...................................................................................................................... 2
Bab I ............................................................................................................................ 3
Pendahuluan ............................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 4
Bab II............................................................................................................................ 5
Pembahasan ............................................................................................................... 5
2.1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi ....................................................................... 5
2.2 Proses Timbulnya Motivasi ..................................................................................... 7
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ...................................................................... 8
2.4 Teori-teori Motivasi ............................................................................................... 11
Bab III......................................................................................................................... 16
Penutup ..................................................................................................................... 16
3.1 Simpulan ............................................................................................................... 16
Daftar Pustaka........................................................................................................... 17

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motivasi merupakan suatu dorongan terhadap diri seorang individu agar individu
tersebut melakukan sesuatu hal. Dorongan yang didapat itu bisa bersumber dari mana
saja, entah itu dorongan dari diri sendiri, dari hal atau orang lain. Motivasi atau
dorongan tersebut juga bisa kita jadikan sumber tenaga dalam kita untuk mengerjakan
suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Namun sebenarnya,
kegiatan atau dorongan tersebut terkadang dilakukan dapat berbentuk negatif
ataupun positif meskipun motivasi kita semua awalnya adalah “baik”.

Motivasi mempunyai peranan yang cukup strategis dalam aktivitas seorang individu.
Dimana tidak ada seorang pun individu yang bisa beraktivitas tanpa adanya motivasi.
Singkatnya, tidak ada motivasi berarti tidak akan ada kegiatan. Dalam setiap
lingkungan kerja kita akan berhadapan dengan kondisi mental kita yang lemah,
dimana pada saat itu kita bisa mendapatkan masukan atau saran yang dapat
membangkitkan semangat kita kembali melalui motivasi atau dorongan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu memotivasi diri kita agar bisa lebih dari orang
lain, misalnya dalam dunia kerja atau lebih mudahnya kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pengertian dan pentingnya motivasi ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan proses timbulnya motivasi?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan factor yang mempenaruhi motivasi?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan teori-teori motivasi?

3
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya motivasi
1.3.2 Untuk mengetahui proses timbulnya motivasi
1.3.3 Untuk mengetahui factor yang mempenaruhi motivasi
1.3.4 Untuk mengetahui teori-teori motivasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan pentingnya motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang memiliki arti “menggerakkan”.
Pendapat Hamalik (1992:173), motivasi merupakan perubahan energi dari dalam diri atau
pribadi seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan tindakan untuk
tercapainya segala tujuan.

Pendapat Sardiman (2006:73), motivasi yakni perubahan energi dari dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya perasaan dan diawali dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Motivasi dapat dikatakan sebagai kebutuhan dari dalam individu yang tak
terpuaskan sehingga terciptanya keinginan yang merangsang dorongan-dorongan dari
dalam diri individu.

2.1.1 Pentingnya Motivasi

Proses motivasi memainkan peran yang sangat penting dalam setiap organisasi.
Proses ini dapat mendorong semangat karyawan untuk meningkatkan kinerja sehingga
tercapainya tujuan dari suatu organisasi.

1. Meningkatkan produktivitas
Motivasi adalah suatu proses yang mengarah pada peningkatan produktivitas karyawan.
Motivasi dapat memenuhi kebutuhan karyawan dan dengan demikian menciptakan
dorongan untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan mengeluarkan seluruh
kemampuannya. Seorang karyawan yang termotivasi akan bersedia untuk melakukan lebih
banyak upaya menuju perbaikan bisnis daripada karyawan yang merasa pesimis.

5
2. Memastikan efisiensi kerja bisnis
Motivasi memiliki peranan yang penting dalam mengubah sikap karyawan dalam
perusahaan. Sikap acuh-tak acuh dapat dipadamkan secara efisien oleh motivasi. Adanya
sikap yang menguntungkan tersebut memungkinkan perusahaan untuk berkembang dan
menjadi sukses kedepannya.

3. Memastikan tenaga kerja setia


Tenaga kerja yang termotivasi dengan baik merupakan tenaga kerja yang loyal. Karyawan
yang termotivasi cenderung mempunyai tingkat moral dan komitmen yang tinggi kepada
perusahaan dan tujuan serta sasarannya kepada perusahaan. Motivasi dengan demikian
dapat mengurangi pergantian karyawan dan mengurangi kebutuhan untuk rekruitmen
karyawan baru secara konstan mengingat biaya yang akan dikeluarkan untuk proses
rekruitmen tebilang cukup tinggi.

4. Memastikan tenaga kerja merespon secara aktif


Beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang kerap berubah merupakan fitur penting dari
setiap bisnis yang sukses. Untuk bereaksi terhadap perubahan dengan mudah agar
berfungsi dengan lancar, perusahaan membutuhkan loyalitas dan komitmen yang besar
dari para karyawannya. Kondisi ini dapat membantu mengurangi resistensi terhadap
perubahan yang ingin dilakukan perusahaan. Manfaatnya yaitu membuat perusahaan lebih
efisien lagi dalam beradaptasi dengan perubahan kebutuhan.

5. Memfasilitasi arah
Arah adalah fungsi manajerial yang penting dalam membentuk fungsi intinya. Motivasi
sebagaimana telah dikatakan merupakan bagian vital dari arah. Arahan menjadi proses
yang melibatkan pengarahan atau memulai aksi sesuai dengan rencana yang telah dibuat
mengharuskan karyawan untuk bekerja dengan sepenuh hati dengan komitmen dan
loyalitas yang baik. Proses pengarahan hanya mungkin dilakukan pada saat karyawan
melanjutkan kearah yang ditentukan oleh manajer dan ini memerlukan tenaga kerja yang
termotivasi.

6
2.2 Proses Timbulnya Motivasi Seseorang
1) Kebutuhan yang belum terpenuhi.
Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk
berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.
2) Mencari dan memilih cara-cara untuk memuaskan kebutuhan (disini akan terlibat
kemampuan, keterampilan, pengalaman)
Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari cara
untuk memenuhi kebutuhannya.
3) Perilaku yang diarahkan pada tujuan
Seseorang mengarahkan perilakunya kearah pencapaian tujuan atau prestasi
dengan cara-cara yang telah dipilihnya dengan didukung oleh kemampuan,
keterampilan, maupun pengalamannya.
4) Evaluasi prestasi
Penilaian prestasi dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain tentang keberhasilannya
dalam mencapai tujuan.
5) Imbalan atau hukuman.
Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka
lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran.
6) Kepuasan
Imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan tergantung kepada evaluasi
atas prestasi yang dilakukannya.
7) Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi
Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dan belum
terpenuhi dari gaji atau imbalan yang mereka terima.

7
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Karyawan butuh memilki motivasi kerja yang besar dalam melakukan tugas supaya
bisa menggapai tujuan yang sudah diresmikan. Motivasi kerja ialah sesuatu aspek
pendorong untuk karyawan buat bekerja lebih baik serta dia dipengaruhi oleh sebagian
aspek, antara lain semacam yang dikemukakan oleh Wahdjosumidjo( 1992: 92) faktor-
faktor yang pengaruhi motivasi kerja merupakan aspek ekstern serta intern. Aspek ekstern
antara lain merupakan kebijakan yang sudah diresmikan, persyaratan pekerjaan yang wajib
dipadati karyawan, tersedianya fasilitas serta prasarana yang menunjang penerapan
pekerjaan, serta style kepemimpinan terhadap bawahannya. Melainkan aspek intern ialah
keahlian bekerja, semangat kerja, tanggung jawab, rasa kebersamaan dalam aktifitas
kelompok, prestasi dan produktivitas kerja. Disamping itu, Saydam dalam Kadarisman(
2012: 296) mengatakan kalau motivasi kerja seorang dalam melakukan pekerjaannya
dipengaruhi oleh sebagian aspek, ialah aspek internal yang berasal dari proses psikologis
dalam diri seorang, serta aspek eksternal yang berasal dari luar diri( environment factors).

2.3.1 Aspek internal


a) Kematangan Pribadi
Orang yang berwatak individualis serta kemanja- manjaan umumnya hendak kurang
responsif dalam menerima motivasi yang diberikan sehingga agak susah buat bisa
bekerjasama dalam membuat motivasi kerja. Oleh karena itu kerutinan yang dibawanya
semenjak kecil, nilai yang dianut, perilaku bawaan seorang sangat pengaruhi motivasinya.

b. Tingkatan Pendidikan
Seseorang karyawan yang memiliki tingkatan pembelajaran yang lebih besar umumnya
hendak lebih termotivasi sebab telah memiliki pengetahuan yang lebih luas dibanding
karyawan yang lebih rendah tingkatan pendidikannya, demikian pula kebalikannya bila
tingkatan pembelajaran yang dimilikinya tidak digunakan secara optimal maupun tidak
dihargai sebagaimana seperti oleh manajer hingga perihal ini hendak membuat karyawan
tersebut memiliki motivasi yang rendah di dalam bekerja.

8
c) Kemauan serta Harapan Pribadi
Seorang ingin bekerja keras apabila terdapat harapan individu yang hendak diwujudkan jadi
realitas.

d) Kebutuhan

Kebutuhan umumnya berbanding sejajar dengan motivasi, terus menjadi besar kebutuhan
seorang buat dipadati hingga terus menjadi besar pula motivasi yang karyawan tersebut
miliki buat bekerja keras.

e) Keletihan serta kebosanan

Aspek keletihan serta kebosanan pengaruhi gairah serta semangat kerja yang pada
gilirannya pula hendak pengaruhi motivasi kerjanya.

f) Kepuasan kerja

Kepuasan kerja memiliki korelasi yang sangat kokoh kepada besar rendahnya motivasi
kerja seorang. Karyawan yang puas terhadap pekerjaannya hendak memiliki motivasi yang
besar serta comitted terhadap pekerjaannya

2.3.2 Aspek Eksternal

a) Keadaan Area kerja

Area kerja pada totalitas fasilitas serta prasarana kerja yang terdapat di dekat karyawan
yang lagi melaksanakan pekerjaan yang bisa pengaruhi penerapan pekerjaan itu sendiri.
Area pekerjaan meliputi tempat bekerja, sarana serta perlengkapan bantu pekerjaan,
kebersihan, pencahayaan, ketenangan, tercantum pula ikatan kerja antara orang- orang
yang terdapat di tempat tersebut.

9
b) Kompensasi yang memadai

Kompensasi yang mencukupi ialah perlengkapan motivasi yang sangat jitu untuk industri
buat membagikan dorongan kepada para karyawan buat bekerja secara baik. Pemberian
upah yang rendah tidak hendak membangkitkan motivasi para pekerja.

c) Supervisi yang Baik

Seseorang supervisor dituntut menguasai watak serta ciri bawahannya. Seseorang


supervisor membangun ikatan positif serta menolong motivasi karyawan dengan berlaku
adil serta tidak diskriminatif, yang membolehkan terdapatnya fleksibilitas kerja serta
penyeimbang bekerja berikan karyawan umpan balik yang mengakui usaha serta kinerja
karyawan serta menunjang perencanaan serta pengembangan karier buat para karyawan

d) Terdapat Jaminan Karier

Karier merupakan rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang dihuni seorang
sejauh hidupnya. Para karyawan mengejar karier buat bisa penuhi kebutuhan individual
secara mendalam. Seorang hendak berupaya bekerja keras dengan mempertaruhkan apa
yang terdapat pada dirinya buat industri jika yang bersangkutan merasa terdapat jaminan
karier yang jelas dalam melaksanakan pekerjaan. Perihal ini bisa terwujud apabila industri
bisa membagikan jaminan karier buat masa depan, baik berbentuk promosi jabatan,
pangkat, ataupun jaminan pemberian peluang serta penempatan buat bisa meningkatkan
kemampuan yang terdapat pada diri karyawan tersebut.

e) Status serta Tanggung Jawab

Status ataupun peran dalam jabatan tertentu ialah idaman serta harapan tiap karyawan
dalam bekerja. Karyawan bukan cuma mengharapkan kompensasi semata, namun pada
dikala mereka berharap hendak bisa peluang buat menduduki jabatan yang terdapat dalam
industri ataupun lembaga di tempatnya bekerja. Indivisu dengan menempati jabatan hendak
merasa dirinya dipercayai, diberi tanggung jawab serta kedaulatan yang lebih besar buat
melaksanakan kegiatannya.

10
f) Peraturan yang Fleksibel

Aspek lain yang dikenal bisa pengaruhi motivasi merupakan didasarkan pada ikatan yang
dipunyai para karyawan dalam organisasi. Seandainya kebijakan di dalam organisasi dirasa
normatif bagi karyawan, hingga hendak mengarah menyebabkan karyawan mempunyai
motivasi yang sedikit .

2.4 Teori-teori Motivasi


2.4.1 Teori Motivasi Kepuasan (content theories)

A. Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia


memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal
dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai
motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi.

Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum
kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

- Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)

- Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)

- Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)

- Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan


dukungan serta pengakuan)

- Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan


menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan

11
aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan atas diri sendiri dan menyadari potensinya
serta memaksimalkan potensi tersebut).

`Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan
mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang
signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika
dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni
dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus
bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. Teori Motivasi Herzberg (1966)

Faktor kesehatan (ekstrinsik) yaitu faktor lingkungan yang menyebabkan ketidak


puasan, yang meliputi supervisi,kondisi kerja, hubungan interpersonal, bayaran dan
keamanan, dan kebijakan organisasi. Faktor motivasi (instrinsik) yaitu faktor yang
menyebabkan kepuasan, meliputi prestasi, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggungn
jawab, pertumbuhan dan perkembangan.

C. Achievement Theory Mc Clelland (1961),

Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan, dan afiliasi
adalah tiga kebutuhan yang penting dan dapat membantu dalam menjelaskan motivasi.
Kebutuhan akan pencapaian (nAch) adalah dorongan untuk berprestasi, untuk pencapaian
yang berhubungan dengan serangkaian standar.

Kebutuhan akan Kekuasaan (need for power – nPow) adalah kebutuhan untuk
membuat orang lain berperilaku dengan cara yang tidak akan dilakukan tanpa dirinya.
Kebutuhan akan Afiliasi (need for affiliation – nAff) adalah keinginan untuk hubungan yang
penuh persahabatan dan interpersonal yang dekat.

2.4.2 Teori Motivasi Proses

A. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori Y (positif).

Menurut teori X empat pengandaian yag dipegang manajer, yaitu :

12
- Karyawan yang secara intern tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja

- Karyawan yang tidak menyukai kerja, mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.

- Karyawan akan menghindari tanggung jawab.

- Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang dikaitkan


dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :

- Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan


bermain.

- Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit
pada sasaran.

- Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.

- Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

B. Teori Motivasi VROOM (1964)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya,
sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi
rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:

- Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

- Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam
melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

13
- Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

C. Teori Keadilan ( S.ADAMS )

Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan
kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang
diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang
diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :

- Seorang karyawan akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar

- Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.

- Dalam menumbuhkan suatu persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya


menggunakan

Empat macam hal sebagai pembanding, hal itu antara lain :

- Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan

- kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan


pengalamannya; Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang
kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;

- Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama
serta melakukan kegiatan sejenis;

- Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan


yang pada nantinya akan menjadi hak dari para pegawai yang bersangkutan.

14
D. Teori Penepatan Tujuan (EDWIN LOCKE)

Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam

mekanisme motivasional yakni :

(a) Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;

(b) Tujuan-tujuan mengatur upaya;

(c) Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan

(d) Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

Teori ini juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut :

- Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak
dicapai.

- Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan,


apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat.

- Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan
untuk bertingkah laku.

E. Teori Harapan (expectancy theory)

- Pertama kali dikemukakan oleh Heider (dalam As’ad, 2004), teori yang
mendasarkan tiga konsep yaitu;

- Harapan adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.

- Nilai adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai atau martabat tertentu
bagisetiap individu.

- Pertautan adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan
dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong untuk
melakukan suatu kegiatan. Dimana motivasi atay dorongan ini dilakukan untuk
mencapai keinginan atau sebuah tujuan. Motivasi adalah hal yang sangat penting
dalam menjalani kehidupan karena dengan adanya motivasi kita akan terus berjuang
untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang ingin kita capai di hidup ini.
Motivasi tidak hanya digunakan untuk memberi dorongan menyemangati diri
sendiri, tapi bisa kita gunakan untuk menyemangati orang di sekitar kita, misalnya
kita berikan kepada para karyawan untuk mengembangkan rasa semangatnya
dalam berproduktivitas. Motivasi bisa berupa uang sebagai gaji ataupun
penghargaan berupa penganggapan atau pencapaian terhadap apa yang terlah
dicapai oleh seorang karyawan dalam pekerjaannya.
Maka dengan adanya motivasi yang diberikan menajer kepada bawahannya, hal
itu bisa mendorong bawahan untuk menghasilkan yang terbaik dalam pekerjaannya.
Namun sebaliknya, jika seorang manajer tidak member penghargaan apapun kepada
bawahannya padahal bawahannya tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan
baik, maka semangat kerja bawahannya tersebut sedikit demi sedikit akan menurun
dan akan berakibat juga pada proses produktivitas kerja karyawan tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-motivasi-definisi-menurut
ahli.html

https://www.jurnal.id/id/blog/manfaat-motivasi/

Ardana, Komang., Mujiati, Ni Wayan., Sriathi, Anak Agung Ayu., Dewi, Anak
Agung Sagung Kartika., (2020).Perilaku Organisasi, Penerbit : CV.Sastra
Utama, Bali.
https://text-id.123dok.com/document/4zpn66d4y-proses-timbulnya-motivasi-
motivasi-1-pengertian-motivasi.html
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/06/TUGAS-MANAJEMEN-SUMBER-
DAYA-MANUSIA.pdf
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:XlfwrM3NDBwJ:https://co
re.ac.uk/download/pdf/33512946.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

17

Anda mungkin juga menyukai