Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL : DALAM


KONTEKS MANAJEMEN PERUBAHAN DI ORGANISASI

Dosen Pengampu :

Dr. M. Doddy Syahirul Alam, SE., M.Si

Disusun Oleh ;

Nama : Rahmad Mutalip

NIM : 213020703054

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada saya, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Penulisan
makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan banyak pihak, yaitu orang-orang
yang telah menyumbangkan buah pikirannya melalui karya jurnal dan buku yang
menjadi sumber makalah ini.

Makalah ini berjudul Kepemimpinan Transformasional : Dalam Konteks

Manajemen Perubahan Di Organisasi, disusun untuk memenuhi tugas Mata


Kuliah “Kepemimpinan Pemerintahan” yang diampu oleh Dr. M. Doddy Syahirul
Alam, SE., M.Si, Sehingga saya pula mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman saya terhadap Kepemimpinan.

Demikian pula saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih
memiliki banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi penulisan maupun
sajian materi. Namun, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua terutama pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
positif untuk penulisan makalah ini sangat saya harapkan, Atas perhatiannya saya
ucapkan Terimakasih.

Palangka Raya, 6 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL (Cover) ........................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
2.1 Kepemimpinan ......................................................................................... 5
2.2 Manajemen Perubahan ............................................................................. 7
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 10
3.1 Kepemimpinan Transformasional Memengaruhi Efektivitas Manajemen
Perubahan di Organisasi .................................................................................... 10
3.2 Tantangan Yang dihadapi Oleh Pemimpin Transformasional dalam
Merancang dan Melaksanakan Manajemen Perubahan di Organisasi .............. 13
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 17
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peran kepemimpinan pada suatu organisasi sangat dominan dalam

mengembangkan dan meningkatkan daya saing organisasi dan manajemen

perubahan merupakan serangkaian proses yang digunakan untuk memastikan

bahwa perubahan yang signifikan bisa dilakukan secara terkendali dan

sistematis untuk meningkatkan daya saing organisasi.

Pengembangan organisasi adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk

menganalisa dan memecahkan persolan-persoalan yang terjadi dalam proses

organisasi dengan kata lain bahwa organisasi meningkatkan efektivitas dan

kemampuan lingkuangan yang selalu berubah (Baughen, Oswick, & Oswick,

2020 dalam Fadlol & subiyanto, 2021: 2). Pada dasarnya tidak ada dalam

sebuah organisasi yang tidak melakukan perubahan, karena jika tidak ada

perubahan maka dalam suatu organisasi akan menjadi statis (Cameron &

Green, 2019 dalam Fadlol & subiyanto, 2021: 2).

Kepemimpinan strategis perlu transformasional jika ditujukan untuk

melayani organisasi. Dalam banyak contoh, jenis kepemimpinan yang

diperlukan untuk manajemen perubahan adalah transformasional, karena

manajemen perubahan memerlukan banyak energi dan komitmen untuk

mencapai hasil. Teori kepemimpinan transformasional menekankan bahwa

perubahan dicapai melalui penerapan visi unik organisasi oleh pemimpin

1
melalui karakteristik pribadi yang kuat yang dirancang untuk mengubah

norma budaya organisasi internal. Terlebih lagi, pemimpin transformasional

harus beroperasi dari landasan moralitas tinggi dan praktik etis serta memiliki

pemahaman mendasar tentang faktor kompleks yang memungkinkan Upaya

kolektif dalam sebuah organisasi (Suseno, 2015 dalam Mulianingsih, 2020).

Organisasi sebagai sebuah sistem yang terdiri atas orang dan pekerjaan di

desain tahan terhadap segala macam perubahan dan di rancang menetralkan

semua dampak perubahan tersebut walaupun terkadang perubahan itu sendiri

dirasakan perlu untuk memperkuat perubahan organisasi. Disamping hal

tersebut pemimpin juga memberikan andil dalam menentukan dan merancang

tipe manajamen perubahan yang cocok bagi organisasi atau perusahaan.

Tugas utama dari pemimpin adalah memimpin manajemen perubahan

organisasi. Kepemimpinan perubahan strategis yang baik melibatkan peran

instrumental dan keterampilan interpersonal yang besar. Pemimpin perubahan

yang baik mencari tahu dimensi penting dari kepemimpinan perubahan.

Mampu menyeimbangkan peran terutama bergantung pada apakah seorang

pemimpin memiliki kualitas tertentu yang dibutuhkan untuk kepemimpinan

perubahan yang baik. Akhirnya, keterampilan yang kuat mendukung kualitas

kepemimpinan transformasional.

Perubahan di organisasi harus diikuti dengan langkah penyesuain yang

tepat agar tetap dapat mempertahankan keefektifannya. Salah satu cara untuk

mengadakan penyesuaian dengan tepat maka dibutuhkan pengelolaan dengan

manajemen perubahan yang terencana. Proses perubahan yang terencana akan

2
mampu mengambil langkah yang strategis dengan meminimalisir resiko yang

akan ditimbulkan. Sedangkan proses perubahan yang tidak terencana akan

membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi kehidupan organisasi.

Oleh karena itu, dalam memanage perubahan perlu diterapkan berbagai

pendekatan, dan model manajemen perubahan, sehingga organisasi mampu

memimpin perubahan yang strategis. Dalam proses memimpin perubahan

yang strategis dibutuhkan penciptaan keseimbangan nilai-nilai inti yang

tercermin dalam budaya yang inovatif dan dipertahankan secara konsisten dan

terus melakukan pengembangan yang berkelanjutan di semua lini organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kepemimpinan transformasional memengaruhi efektivitas

manajemen perubahan di organisasi?

2. Apa tantangan yang dihadapi oleh pemimpin transformasional dalam

merancang dan melaksanakan manajemen perubahan di organisasi, serta

bagaimana mereka dapat mengatasi tantangan ini untuk mencapai

keberhasilan dalam manajemen perubahan?

1.3 Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan transformasional

memengaruhi efektivitas manajemen perubahan di organisasi.

3
• Untuk mengetahui tantangan utama yang dihadapi oleh pemimpin

transformasional dalam merancang dan melaksanakan perubahan

organisasi, serta bagaimana mereka dapat mengatasi tantangan ini untuk

mencapai keberhasilan dalam manajemen perubahan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kekuatan dalam kesuksesan suatu organisasi.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain yang dilakukan

dengan tujuan agar orang lain memahami apa yang perlu dilakukan dan cara

melakukannya dengan benar dan efektif sehingga tuuan organasasi akan

tercapai. Proses ini penting dan menjadi pekerjaan utama bagi pemimpin

dalam melakukan perubahan. Kepemimpinan selalu dipandang sebagai objek

penentu keberhasilan dalam manajemen perubahan, karena kepemimpinan

sangat penting dalam merumuskan visi akhir kegiatan dan menegakkan

perubahan itu sendiri.

Teori kepemimpinan transformasional menekankan bahwa perubahan

dicapai melalui penerapan visi unik organisasi oleh pemimpin melalui

karakteristik pribadi yang kuat yang dirancang untuk mengubah norma

budaya organisasi internal. Terlebih lagi, pemimpin transformasional harus

beroperasi dari landasan moralitas tinggi dan praktik etis serta memiliki

pemahaman mendasar tentang faktor kompleks yang memungkinkan upaya

kolektif dalam sebuah organisasi (Suseno, 2015 dalam Mulianingsih, 2020).

Yukl (2010: 277) dalam Jakiyah et al (2018: 665) kepemimpinan

transformasional adalah pemimpin yang diikuti oleh pengikut yang loyal dan

5
respek terhadap pemimpinnya dan mereka akan termotivasi untuk

mengerjakan pekerjaan yang lebih baik lagi.

Menurut Burhanuddin dalam Pertiwi et al (2021), kepemimpinan

(leadership) dapat dikatakan sebagai sesuatu yang penting dari manajemen

karena kepemimpinanlah yang dapat menentukan arah dan tujuan sebuah

organisasi dengan memberikan arahan dalam menciptakan iklim kerja yang

mendukung bagi pelaksanaan proses manajemen secara keseluruhan.

Kepemimpinan transformasional adalah jalan yang ditempuh oleh seorang

pemimpin yang mempunyai kapasitas untuk menyusaikan visi jangka panjang

pada bawahannya. Pemimpin transformasional dituntut untuk dapat

membangkitkan bawahannya agar dapat mengubah semua kearifan dan

keinginan, pemimpin transformasional juga dituntut untuk mampu

mendorong dan memotvasi untuk maju bersama dalam rangka mencapai

tujuan bersama. Kepemimpinan transformasioanl mempunya peran yang

sangat penting dalam sebuah organisasi karena dapat meningkatkan

organisasi secara signifikan.

Kepemimpinan transformasional tidak hanya meningkatkan kinerja

individu dan kelompok, juga dapat mengurangi perilaku kerja

kontraproduktif. Hal ini dikarenakan pemimpin mampu menciptakan

bawahan yang berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Bass

(2006) dan Hawkins (2011) dalam Idi Jahidi, komitmen bawahan berwujud

perilaku kerja, berupa: (1) konsep, dalam hal ini, kepemimpinan

transformasional dapat memengaruhi bawahan untuk meningkatkan konsep

6
diri dan kepercayaan diri guna mengatur dan menjalankan tugas-tugas

pekerjaan demi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bawahan baik

secara individu maupun kelompok memiliki semangat tinggi dan optimisme

untuk meraih keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Pada gilirannya bawahan mampu berinovasi lebih baik dalam bekerja; (2)

percaya pada pimpinan, dalam hal ini, keyakinan dan kepercayaan bawahan

kepada pimpinan menjadi faktor penting dalam menumbuhkan komitmen

bawahan untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan transformasional dapat

menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri dikalangan bawahan,

memandirikan mereka, dan menanamkan sikap kewirausahaan (inovatif dan

kreatif) dalam pencapaian tujuan; (3) terarah pada tujuan dan nilai, disini,

kepemimpinan transformasional mampu mendorong keyakinan bawahan

guna mencapai tujuan yang lebih tinggi dalam pekerjaannya, membangun

komitmen, dan meningkatkan kinerja.

2.2 Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan merupakan suatu metode yang diimplementasikan

oleh seseorang maupun organisasi dalam upaya untuk mengadopsi suatu

perubahan dalam rangaka mencapai suatu tujuan organisasi. Meskipun setiap

individu dan perubahan mememiliki citri khas masing-masing, kita masih

tetap bisa mengambil susatu tindakan untuk mempengaruhi individu tersebut.

Manajemen perubahan memberikan pendekatan yang sistematis dan

terstruktur dalam mendukung individu dalam sebuah organisasi untuk mau

7
brpindah dari keadaan mereka sekarang menuju kondisi masa depan

(Saefullah & Rusdiana, 2016 dalam Mulianingsih, 2020: 45).

Istilah "manajemen perubahan" mengacu pada metode yang digunakan

orang atau organisasi untuk mempraktikkan perubahan guna mencapai tujuan

organisasi. Memindahkan organisasi dari kondisi saat ini ke kondisi yang

berbeda di masa depan sebagai langkah untuk meningkatkan kelangsungan

hidup dan keefektifan tingkat otoritas tertinggi dikenal sebagai transisi

hirarki. Karena lingkungan organisasi terus berubah, organisasi harus

menyesuaikan operasi mereka agar dapat bertahan, berkembang, dan sukses

di masa depan. Tujuan dari perubahan adalah untuk memastikan bahwa

organisasi tidak berubah, melainkan tetap berenergi, bergerak, dan siap

beradaptasi dengan lingkungan saat ini (Kotter, 2012 dalam Harahap, 2023:

60).

Manajemen Perubahan merupakan sistem terstruktur yang menggunakan

sarana, sumber daya, dan pengetahuan implementasi untuk mendukung

perubahan yang diarahkan untuk mempengaruhi individu, tim, atau organisasi

upaya dan pendekatan yang dilakukan secara tradisional. Bermigrasi dari

keadaan pada saat ini ke keadaan yang baru secara lebih efisien dan efektif

untuk mengurangi dampak dari proses perubahan. Transformasi organisasi

merupakan tujuan bersama yang memungkinkan kita untuk mengubah

organisasi dengan cara yang berbeda dan membuat berbagai penyesuaian

terhadap kemajuan untuk mencapai tujuan kita dan bertahan dari perubahan

8
besar di dunia. Kedatangan suatu perubahan adalah kekuatan yang sangat

kuat yang dapat memotivasi diri kita.

Perubahan adalah suatu bagian dari eksistensi yang tak terelakkan bagi

individu dan organisasi dan juga merupakan faktor yang dihadapi para

pemimpin ditempat kerja pada saat berhadapan dengan adaptasi terhadap

lingkungan bisnis yang dinamis. Perubahan organisasi mampu menciptakan

ketidakamanan kerja hingga harga diri individu. Oleh sebab itu, langkah

pertama pemimpin adaptif dalam menghadapi perubahan berpusat pada

pemahaman pengaruhnya atas individu.

Perubahan organisasi merupakan suatu pembaharuan keadaan, kebijakan,

strategi atau kondisi yang berlaku sebelumnya lalu diganti untuk diterapkan

pada waktu sekarang. Perubahan organisasi sering dicirikan sebagai sarana

untuk meningkatkan efisiensi kinerja setiap anggota untuk melangkah ke arah

yang lebih maju sehingga cepat tercapainya tujuan organisasi tersebut (Dewi

et al, 2021)

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 kepemimpinan Transformasional Memengaruhi Efektivitas Manajemen

Perubahan di Organisasi

Memahami bahwa upaya perubahan dalam organisasional sangat penting

ditengah lingkungan yang berubah cepat dan bersifat diskontinyu, maka

perubahan kerap dirancang agar organisasi tidak bersifat statis, melainkan

tetap dinamis melalui kepemimpian yang kuat, visioner, cerdas dan

berorientasi pada peningkatan organisasi.

Kepemimpinan merupakan salah satu kunci kesuksesan organisasi dalam

menyikapi perubahan tersebut. Kepemimpinan mempengaruhi orang lain

untuk memahami kegiatan apa yang harus mereka jalankan untuk mencapai

tujuan organisasi mereka dan bagaimana hal itu perlu dijalankan. Proses ini

penting dan merupakan tugas utama manajer untuk mengimplementasikan

perubahan. Sebagai agen perubahan, manajer perlu merencanakan dan

mengimplementasikan perubahan organisasi. Oleh karena itu, diperlukan

kepemimpinan yang kuat melalui tindakan administratif untuk mempengaruhi

anggota organisasi dan membimbing mereka untuk mencapai perubahan.

Dalam lingkungan organisasi yang selalu berubah, penting bagi organisasi

untuk mengubah operasi demi kelangsungan hidup dan kesuksesan di masa

depan. Perubahan ini dimaksudkan agar organisasi tetap bergerak, lincah,

gesit, dan mudah beradaptasi dengan situasi saat ini. Pentingnya upaya

10
perubahan organisasi dalam lingkungan yang berubah dengan cepat dan

terputus-putus sangat kuat, positif, cerdas, dan berorientasi pada

pengembangan untuk mengelola tujuan strategis yang kompleks dan

penggerak perubahan. Kepemimpinan dibutuhkan. Peran kepemimpinan

dalam perubahan organisasi dapat ditentukan oleh fungsi manajemen yang

dilakukan oleh para pemimpin. Artinya, 1) merencanakan perubahan, 2)

mengelola perubahan organisasi, bahkan mengimplementasikannya. 3)

Memobilisasi sumber daya organisasi Anda untuk membuat atau mengubah

perubahan. 4) Memantau dan mengontrol perubahan yang direncanakan untuk

mencapai tujuan perubahan.

kepemimpinan dalam perubahan organisasi dapat dilihat dari fungsi-fungsi

manajemen yang dilaksanakan oleh pemimpin, yaitu: 1) Merencanakan

perubahan. Pada dasarnya, pemimpinan merupakan agent of change yang

meiliki pengaruh dalam memutuskan apakah diperlukan suatu perubahan.

Kemudian, pemimpin juga membuat program dalam menciptakan strategi

perubahan tersebut. Pemimpin dapat juga dikatakan sebagai restruktur dalam

organisasi. Individu yang bertanggung jawab dalam mengubah sistem dan

tingkah laku anggota organisasi adalah pemimpin sebagai agen perubahan. 2)

Mengorganisasikan perubahan organisasi dalam pelaksanaannya. Adanya

perubahan organisasi yang direncanakan dan diimplementasikan perlu

kepemimpinan yang kuat untuk memengaruhi, mengarahkan, dan

menggerakan anggota organisai untuk mencapai perubahan tersebut.

Berdasarkan teori tindakan tersebut tercermin di dalam aspek-aspek

11
kepemimpinan, yaitu pimpinan yang dapat, (1) memberikan dan

mengembangkan visi (visioner), (2) sebagai komunikator yang profesional, (3)

menjadi agen perubahan (change agent), (4) sebagai pelatih (coach) dan (5)

menganalisa pemanfaatan teknologi informasi yang terus berkembang. 3)

Menggerakkan sumber daya organisasi untuk berubah dan melakukan

perubahan. Pemimpin perubahan diharapkan dapat menciptakan rasa urgensi

dan meningkatkan kesiapan untuk perubahan, atau mendorong beberapa

pengikut untuk bertindak sebagai agen perubahan dan mengembangkan koalisi

untuk mendukung perubahan.

Kepemimpinan strategis perlu transformasional jika ditujukan untuk

melayani organisasi. Dalam banyak contoh, jenis kepemimpinan yang

dibutuhkan untuk manajemen perubahan adalah transformasional, karena

manajemen perubahan membutuhkan banyak energi dan komitmen untuk

mencapai hasil. Teori kepemimpinan transformasional menekankan bahwa

perubahan dicapai melalui penerapan visi unik organisasi oleh pemimpin

melalui karakteristik pribadi yang kuat yang dirancang untuk mengubah

norma budaya organisasi internal. Terlebih lagi, pemimpin transformasional

harus beroperasi dari landasan moralitas tinggi dan praktik etis serta memiliki

pemahaman mendasar tentang faktor kompleks yang memungkinkan upaya

kolektif dalam sebuah organisasi (Suseno, 2015 dalam Mulianingsih, 2020)

Mengelola perubahan organisasi adalah penting, dan dalam lingkungan

yang statis, kuat, visioner, cerdas, tidak teratur, dan berubah dengan cepat,

tidak berkesinambungan, kepemimpinan yang dibutuhkan untuk perubahan

12
adalah penting. Perubahan seringkali secara dinamis dibentuk oleh

kepemimpinan yang berorientasi pada pembangunan. Kepemimpinan dalam

proses perubahan adalah kekuatan pendorong di balik langkah-langkah

perubahan. Pemimpin perlu terus berkomunikasi dan mengarahkan,

menginspirasi dan memotivasi, membuat model atau model perubahan, dan

memberikan atau memfasilitasi pelatihan yang mereka butuhkan.

3.2 Tantangan Yang dihadapi Oleh Pemimpin Transformasional dalam

Merancang dan Melaksanakan Manajemen Perubahan di Organisasi

Poluakan (2015:1058) dalam Dewi et al, (2021: 24), menyatakan bahwa

dalam mencapai perubahan organisasi yang berkemajuan harus difokuskan

pada peningkatan kemampuan dalam mensiasati segala tantangan dan peluang

yang menjadi penyebab dari permasalahan. Dalam hal ini yang dimaksud

adalah perubahan dalam organisasi harus diarahkan pada perubahan perilaku

masudia dan proses yang terjadi dalam organisasi tersebut, sehingga

perubahan yang dilakukan dalam organisasi tersebut bisa lebih efktif dalam

upaya menciptakan organisasi yang semakin efektif dan fleksibel.

Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan

kepemimpinan transformasional dalam konteks organisasi. Salah satu

tantangan utama adalah adanya perbedaan dalam persepsi dan harapan

anggota organisasi terhadap kepemimpinan transformasional. Selain itu,

transformasi organisasi juga memerlukan komitmen dan dukungan yang kuat

dari seluruh tingkatan organisasi, termasuk manajemen tingkat atas.

13
Salah satu tantangan dalam kepemimpinan yang dirasakan sangat sulit

adalah merubah budaya organsasi. Itu karena budaya organisasi mempunyai

keterkaitan dari segi tujuan, proses, praktik komunikasi, dan asumsi. Dalam

bidang itu, Marks & Mirvis menyatakan bahwa selama masa perubahan

organisasi, seperti pertumbuhan yang cepat atau merger, sebagian besar

organisasi akan bergerak ke kontrol yang lebih ketat dengan memberlakukan

tingkat kendala yang lebih besar dan mengurangi kebebasan individu untuk

membuat keputusan. Mereka selanjutnya menyarankan bahwa penting semua

pegawai juga ikut terlibat disemua tingkatan. Dalam domain tersebut, mereka

mengusulkan sebuah kontinum untuk menunjukkan hubungan antara tipe

budaya dan efek pada tingkat otonomi yang ditempatkan masing-masing tipe

budaya pada individu (Marks & Mirvis, 2011 dalam Mulianingsih, 2020: 47).

Para pemimpin organisasi harus mempersiapkan program perubahan

dengan hati-hati karena kompleksitas masalah yang dapat menghalangi upaya

perubahan dan tujuan strategis di lapangan;

1. Diperlukan kepemimpinan yang kuat dengan keyakinan dan otoritas

selama masa transisi. Pemimpin harus memiliki otoritas dan komitmen

sebagai penentu jalan perubahan karena memimpin perubahan dengan

kompleksitas perubahan menuntut kekuatan, keyakinan yang kuat, dan

keterlibatan dalam setiap proses perubahan. Pemimpin organisasi harus

melakukan upaya bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, pemimpin perubahan yang melihat tantangan sebagai

14
ujian kepemimpinan tidak akan kalah dan akan menyambutnya dengan

penuh semangat.

2. Untuk mendorong visi, pemimpin perubahan haruslah seorang visioner

yang melihat ke masa depan, di mana organisasi akan terus bergerak.

Salah satu strategi untuk memimpin perubahan adalah dengan mulai

mendefinisikan dan menetapkan visi untuk masa depan. Tahap selanjutnya

adalah mengkoordinasikan tindakan setiap anggota organisasi dengan

mendorong komunikasi yang terbuka dan mempelajari mekanisme koping

mereka. Pemimpin tidak selalu harus bersikap otokratis. Namun demikian,

pemimpin perubahan tetap memegang kendali atas pelaksanaan otoritas

terlepas dari apakah anggota asosiasi memberikan pendapat mereka

tentang perubahan.

3. Agar tidak tersesat dalam kebingungan dalam menangani dan

mengimplementasikan perubahan, kepemimpinan perubahan

membutuhkan wawasan. Pemimpin yang cerdas mampu mengidentifikasi

strategi dan menciptakan inisiatif perubahan yang dianggap dapat

membuka jalan bagi kesuksesan masa depan perusahaan mereka.

Pemimpin dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh perubahan

dengan mengamati dan menilai situasi, kondisi, dan dinamika organisasi.

Untuk perubahan organisasi ini, seorang pemimpin yang memiliki

kecerdasan multidimensi - kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,

dan kecerdasan spiritual - sangat diperlukan. Pengetahuan, persepsi, dan

kemampuan berpikir inovatif ada pada diri seorang pemimpin yang

15
memiliki kecerdasan intelektual. Untuk menjamin proses transformasi

berjalan dengan baik, pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional

yang tinggi terampil dalam mengelola emosi diri dan orang lain. Pemimpin

yang cerdas secara spiritual mampu memenuhi kewajiban moral dan etika

kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam perubahan, memiliki

kesadaran etika yang tinggi, dan memengaruhi tujuan perubahan.

4. Di tengah perubahan yang sedang berlangsung, kepemimpinan yang

berfokus pada pengembangan, yaitu kepemimpinan yang menghargai

setiap percobaan dengan menemukan konsep dan ide baru dan menerapkan

perubahan. Para pemimpin ini dapat mendorong anggota staf untuk

melakukan perbaikan, mengembangkan strategi baru untuk menemukan

masalah baru, dan mendukung pendekatan terbaru dalam pemecahan

masalah.

Kegagalan dalam menjalankan program perubahan organisasi yang sukses

di bawah kepemimpinan yang kuat, visioner, intelektual, dan berfokus pada

pertumbuhan dalam menghadapi lingkungan yang dinamis akan

mengakibatkan kegagalan organisasi. Oleh karena itu, kepemimpinan

sangatlah penting. Melalui kepemimpinan yang sangat baik serta imajinatif,

cerdas, dan fokus pada pengembangan organisasi, perubahan sering kali

dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan tidak menjadi statis,

melainkan tetap dinamis. Hal ini dilakukan dengan kesadaran akan perlunya

inisiatif perubahan organisasi dalam konteks lingkungan yang berubah dengan

cepat dan tidak menentu.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada penulisan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepemimpinan transformasional dalam konteks manajemen perubahan di

organisasi. Kepemimpinan transformasional dapat memengaruhi bawahan

untuk meningkatkan konsep diri dan kepercayaan diri guna mengatur dan

menjalankan tugas-tugas pekerjaan demi pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Selain itu, kepemimpinan transformasional juga dapat

menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri dikalangan bawahan,

memandirikan mereka, dan menanamkan sikap kewirausahaan (inovatif dan

kreatif) dalam pencapaian tujuan.

Dalam konteks manajemen perubahan, kepemimpinan transformasional

memegang peran penting. Kepemimpinan transformasional mampu

mendorong keyakinan bawahan guna mencapai tujuan yang lebih tinggi dalam

pekerjaannya, membangun komitmen, dan meningkatkan kinerja. Hal ini

sangat penting dalam era digital saat ini, di mana perubahan terjadi dengan

cepat dan organisasi dituntut untuk terus beradaptasi dan berinovasi.

Namun, tantangan yang dihadapi oleh pemimpin transformasional dalam

merancang dan melaksanakan manajemen perubahan di organisasi tidaklah

mudah. Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang organisasi,

kemampuan untuk merumuskan strategi yang tepat, dan keterampilan dalam

17
mengimplementasikan perubahan. Meski demikian, dengan kepemimpinan

transformasional, organisasi dapat lebih efektif dalam mengelola perubahan

dan mencapai tujuan yang diinginkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, M. (2022). Kepemimpinan Transformasional: Meningkatkan Daya Saing


Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0. JUPENJI: Jurnal Pendidikan Jompa
Indonesia, 1(2), 87-97.
Aulia, R., & Aslami, N. (2023). Peran Manajemen Perubahan Dalam Menghadapi
Tantangan dan Mengoptimalkan Peluang di Era Digital. Journal of
Nusantara Economic Science, 1(2), 65-72.
Asbari, M., Purwanto, A., Fayzhall, M., Goestjahjanti, F. S., Winanti, W.,
Yuwono, T., ... & Yani, A. (2020). Peran Kepemimpinan
Transformasional dan Organisasi Pembelajaran terhadap Kapasitas Inovasi
Sekolah. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling,
2(1), 122-145.
Bairizki, A., Irwansyah, R., Arifudin, O., Asir, M., Ganika, W. G., Karyanto, B.,
& Lewaherilla, N. (2021). Manajemen perubahan. Penerbit Widina.
Darmadi, D., & Sari, R. (2021). Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan
Motivasi Kerja.
Dewi, I. P., Saputra, B. R., Rusydayana, L. S., Diakonesty, M. I., & Mustabsyiroh,
N. (2021). Peran Manajemen Perubahan Terhadap Kemajuan Organisasi.
Improvement: Jurnal Ilmiah untuk Peningkatan Mutu Manajemen
Pendidikan, 8(1), 18-28.
Fadlol, M. A., & Subiyanto, S. (2021). Peran Kepemimpinan Pendidikan Islam
dalam Manajemen Perubahan Pada Lingkungan Organisasi Islam
Indonesia. Idarah (Jurnal Pendidikan Dan Kependidikan), 5(1), 17-32.
Harahap, R. R. (2023). Manajemen Perubahan Organisasi: Peran Kepemimpinan.
Journal of Nusantara Economic Science, 1(2), 58-64.
Jakiyah, A., Sumardi, S., & Hidayat, R. (2018). Peningkatan produktivitas kerja
guru melalui pengembangan kepemimpinan transformasional dan budaya
organisasi. Jurnal Manajemen Pendidikan, 6(2), 663-671.
Mulianingsih, S. (2020). Pengaruh strategi manajemen perubahan dan
kepemimpinan transformasional dalam merubah budaya organisasi.
PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan dan Politik,
3(3), 42-52.
Pertiwi, N., & Atmaja, H. E. (2021). Literature Review: Peran Kepemimpinan
Dalam Manajemen Perubahan Di Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
(EK dan BI), 4(2), 576-581.
Pratiwi, A. I., & Aslami, N. (2022). Peran kepemimpinan dalam manajemen
perubahan di dalam organisasi. Ekonomi Bisnis Manajemen dan
Akuntansi (EBMA), 3(1), 475-482.

19
Rivai, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen, 3(2), 213-223.
Santoso, J., & Selwen, P. (2023). Penerapan Strategi Kepemimpinan
Transformasional dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi Pendidikan.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 14(2), 400-409.
Wahib, M. (2023). KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM
KONTEKS ORGANISASI MODERN. JOURNAL OF ECONOMICS,
BUSINESS, MANAGEMENT, ACCOUNTING AND SOCIAL
SCIENCES, 1(5), 162-164.
Wiyono, B. (2019). Hakikat Kepemimpinan Transformasional. INTIZAM: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 74-83.

20

Anda mungkin juga menyukai