Anda di halaman 1dari 15

Makalah

“MEMIMPIN PERUBAHAN”

DI SUSUN OLEH :
(KELOMPOK I)

ANJAR WULAN 22010107


RIKAYANTI 22010141
DELIA 22010093
ROKI KURNIAWAN 22010099
MUH. MORGAN ZAKARIA 22010106
LISASTASYA 22110099
ANISA RAHMAWATI 22110103
SVILVIRA ANDRIANI 22110108

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah materi
Mata Kuliah Manajemen Perubahan dan Inovasi yang berjudul "MEMIMPIN
PERUBAHAN". Dan tak lupa Penulis Sampaikan Shalawat beriring Salam kepada Junjungan
Baginda Rasulullah Saw. atas perjuangan dan pengorbanannya sehingga panji-panji ilmu
pengetahuan dapat tegak berdiri diatas muka bumi ini.

Tak lupa, penulis memberikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada bapak dosen Dr. Marjani., S.pd.,
CHR., selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah Manajemen Perubahan dan
Inovasi dan juga kepada teman-teman semua yang telah memberikan dukungan kepada penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Harapan terdalam penulis, semoga penyusunan makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi tentang
bagaimana konsep mewujudkan suatu perubahan dan mampu memotivasi orang lain agar
berubah dalam artian yang positif dalam sebuah organisasi maupun secara individu.

Penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka akan kritik serta saran yang konstruktif guna
kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami susun sebaik-baiknya, apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga
bermanfaat.

Aaminn.

Kendari, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah .................................................................................................................. 2
BAB II
A. Strategi dalam Memimpin Perubahan ................................................................................ 3
B. Bentuk Pendekatan dalam Memimpin Perubahan ............................................................. 6
C. Gaya Kepemimpinan ........................................................................................................... 7
BAB III
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan organisasi dapat di artikan sebagai suatu proses di mana organisasi tersebut
berpindah dari keadaannya sekarang menuju ke masa depan yang di inginkan untuk
meningkatkan efektivitas organisasi yang bertujuan untuk di lakukan perbaikan dalam proses
mengembangkan sumber daya dan kapabilitas agar organisasi dapat mencapai hasil sesuai
dengan tujuan yang di inginkan. Desplaces (2005) menyatakan bahwa perubahan yang terjadi
dalam organisasi sering kali membawa dampak ikutan yang selalu tidak menguntungkan.
Menurut Abrahamson (2000), perubahan itu akan menimbulkan kejadian yang “dramatis” yang
harus di hadapi oleh semua warga organisasi.

Dalam konteks perubahan menjadi suatu kewajiban bagi orgasnisasi, melihat


perkembangan zaman yang semakin tinggi menuntut organisasi harus dapat menyeimbangkan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tuntutan tersebut dapat membawa suatu perubahan yang
lama menjadi kebijakan baru yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan bukanlah sesuatu
yang muda bagi sebuah organisasi, sebab semua system ataupun Sebagian system yang akan
di ubah secara otomatis para anggota organisasi juga di tuntut untuk terus beradaptasi pada
kondisi yang tidak di inginkan. Oleh sebab itu, dalam sebuah proses perubahan pemimpin
memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan perubahan terhadap suatu organisasi
agar berjalan dengan lebih baik.

Pemimpin merupakan salah satu factor yang sangat berperan dalam menentukan suatu
perubahan. Pemimpin suatu organisasi harus bertindakn sebagai orang yang melandasi,
menghimpun dan memimpin perubahan. Maka dari itu, seorang pemimpin haruslah memiliki
strategi, belajar dari pengalaman yang pernah di alami serta memiliki semangat kepemimpinan
untuk memimpin sebuah perubahan. Pemimpin yang berkompeten di perlukan dalam
mengelola sebuah perubahan dan menyalurkan kepada bawahan untuk menjalankan perubahan
tersebut. Namun, kedua hal ini perlu di berdayakan untuk menjadi agen sebuah perubahan,
pemberdayaan sumber daya manusia mengandung makna membuat sumber daya lebih mampu
untuk menyelesaikan tugas ataupun suatu persoalan yang sedang terjadi.
Meskipun perubahan organisasi tidak langsung memberikan manfaat yang besar bagi
kemajuan organisasi, namun beberapa praktisi meyakini tentang pentingnya suatu organisasi
untuk melakukan sebuah perubahan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah penulis urainakan, maka di dapati rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana strategi dalam memimpin perubahan?


2. Bentuk pendekatan apa yang di gunakan dalam pemimpin perubahan?
3. Gaya kepemimpinan apa yang bisa di lakukan?

C. Tujuan Makalah

Tujuan yang akan di capai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memahami strategi yang di gunakan dalam memimpin perubahan.


2. Memahami bentuk pendekatan yang di gunakan dalam memimpin perubahan.
3. Mengetahui gaya kepemimpinan yang bisa di lakukan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi dalam Memimpin Perubahan

a. Kepemipinan dalam Perubahan Strategis


Menurut Gardner “Pemimpin-pemimpin adalah orang yang menjadi contoh, memengaruhi
perilaku pengikutnya secara nyata melalui sejumlah perasaan-perasaan signifikan pengikutnya.
Memberi contoh dengan menjadi contoh adalah berbeda.” Menurut Sutrisno (2012;46)
kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
tugas dari para anggota kelompok, maka paling tidak terdapat tiga implementasi penting yaitu
:

1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, bawahan atau pengikut.


2. Kepemimpinan harus mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin
dan anggota kelompok.
3. Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk
memengaruhi perilaku pengikut melaui sejumlah cara.

Amiruddin Siahan dan Wahyudi Lius Zen (2012 ; 44) perubahan adalah pemikiran dan
tindakan yang dapat dilakukan setelah mengadakan telaah yang mendasar dan mendalam
terhadap fenomena yang terjadi dan menghubungkannya melalui prediksi terhadap apa yang
akan terjadi dimasa depan. Orang yang melakukan perubahan adalah orang-orang yang
memiliki kapasitas unggul dalam kecerdasan sehingga mampu berfikir secara abstrak tetapi
dapat diwujudkannya dalam bentuk visi yang realistis sehingga menjadi konkrit. Wibowo
(2012: 234-238) Memimpin perubahan strategis harus bersedia menghadapi tantangan dan
hambatan serta mampu menerobos inovasi, melakukan pertumbuhan dan memiliki taktik
menentukan perubahan.

1. Tantangan ; Pada zaman modern sekarang ini telah terjadi peningkatan perubahan yang
sangat besar dalam lingkup, ukuran dan kompleksitas. Biaya atas keterlambatan melakukan
perubahan, tidak hanya berupa ketidaknyaman, tetapi sering merupakan bencana besar bagi
suatu organisasi. Perubahan strategis akan selalu dan tetap sulit sampai dapat digali
semakin dalam untuk menentukan dasarnya. Semakin cepat memimpin memaksakan
peubahan, maka akan semakin besar gelombang resistensi terhadap perubahan sehingga
membentuk rintangan yang kuat untuk sukses.

2. Hambatan ; Adanya tantangan untuk memetakan kembali mental individu membawa kita
pada rintangan kritis yang menghalangi perubahan strategis secara berkelanjutan dengan
mempelajari penyebab kegagalan perubahan. Menurut Black dan Gregersen dalam
wibowo, mengemukakan penyebab kegagalan perubahan bahwa; a) kegagalan melihat
akan perlunya perubahan; b) sering gagal untuk melakukan perubahan, c) gagal dalam
menyelesaikan perubahan.

3. Menerobos inovasi dan pertumbuhan ; Pemimpin harus dapat menerobos inovasi dan
pertumbuhan melalui pengalaman dalam mengahadapi tantangan dan hambatan, karena
situasi yang semula itu benar kini telah menjadi salah karena situasi perkembangan semakin
maju. Karenanya pemimpin harus dapat terdorong dalam menuju inovasi dan pertumbuhan

4. Taktik menentukan perubahan ; Terdapat tiga macam untuk menentukan perubahan itu
bersifat berikut: a) anticipatory change (perubahan antisipatif) yaitu pemimpin antisipasi
terhadap kebutuhan perubahan dan dituntut untuk melihat kedepan terlebih dahulu dengan
melihat tanda-tanda yang menunjukan perubahan., b) reactive change (perubahan reaktif).
Yaitu memberikan reaksi pada tanda yang jelas dan memberikan tanda bahwa perubahan
di perlukan, dan juga c) crisis change (perubahan krisis) yaitu crisis change dihadapi
perusahaan apabila tanda-tanda untuk perubahan sudah sedemikian besar dan intensif, pada
suatu tingkatan yang tidak dapat dielakan lagi.

b. Strategi Pemimpin Perubahan

Menurut Peter M. Senge dan Peter F. Drucker dalam Wibowo (2012: 268-272) membahas
berbagai hal yang bersangkutan dengan strategi yang harus dilakukan oleh seseorang pemimpin
perubahan yaitu:

1. Akselerasi perubahan dimasa depan ; Bahwa memperkirakan dimasa depan, terutama


dinegara sedang berkembang, satu-satunya faktor dominan yang berpengaruh besar pada
perubahan adalah perubahan kependudukan. Sama halnya di sekolah akan terjadi
perubahan yang dominan seperti kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan
zaman.
2. Pemimpin dalam pusaran perubahan ; Organisasi harus mengalami perubahan dan
pemimpin harus bersedia melakukan perubahan. Seorang pemimpin mengkonsentrasikan
tahun-tahun yang fokus pada produk yang akan dihasilkan. Dan produk lama akan
ditinggalkan ada waktu tertentu di tahun kedepan
3. Langkah memimpin perubahan ; Pemimpin menghadapi tantangan perubahan dan
menerima konsekuensi dari perubahan serta diperhitungkan resikonya. Disini pemimpin
diharuskan untuk bisa menunjukan orang dapat percaya dan menerima delegasi yang
ditetapkan.
4. Keseimbangan antara perubahan dan kontinuitas. Dalam organisasi mengharuskan adanya
perubahan untuk menuju yang lebih baik namun banyak yang meyebabkan stress dalam
menghadapinya. Maka pemimpin harus menganggap perubahan suatu kontinuitas agar
tidak menimbulkan stress. Demi kelangsungan perubahan maka didalam organisasi
diperlukan adanya kepercayaan, yaitu komitmen untuk tetap sama-sama saling
mempercayai
5. Meningkatkan kepuasan pekerja. Pemimpin perubahan harus dapat meningkatkan
kepuasan kerja melalui berbagai hadiah seperti bonus berupa saham dan opsi lainnya.
Karena dengan itu dapat meningkatkan kesenangan pekerja, kalau senang maka kerja pun
akan bagus.

c. Strategi Mengatasi Penolakan Perubahan Organisasi

Penolakan pada perubahan yang terjadi pada sebuah organisasi dapat di latar belakangi oleh
beberapa hal, di antarnya :

1. Kurangnya kepercayaan ; orang akan menolak perubahan bila ada salin tidak percaya di
antara pihak yang terlibat.
2. Ketakutan akan hilangnya peluang dan kenyamanan yang ada (status quo) ; setiap
perubahan yang di anggap mengancam status quo seperti hilangnya status dan kekuasaan,
penurunan pendapatan, peluang promosi, kenyamanan, keamanan cenderung akan di tolak.
3. Penilaian yang berbeda ; penolakan terhadap perubahan sering terjadi bila para pertisipan
berbeda dalam hal evaluasi atas biaya, keuntungan dan keberhasilan perubahan.
4. Toleransi rendah terhadap perubahan ; orang yang mempunyai toleransi rendah akan
menentang rencana atau gagasan baru meskipun usulan perubahan dipahami sebagai
sesuatu yang baik bagi organisasi.
French Jr. mengusulkan enam taktik yang dapat di gunakan dalam mengatasi sebuah
resistensi perubahan, di antaranya :

1. Pendidikan dan Komunikasi ; mampu menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, akibat
dari di adakannya perubahan kepada semua pihak.
2. Persisipasi ; mengajak semua pihak agar berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Dalam hal ini perang pemimpin adalah sebagai mediator dan motivator.
3. Memberikan kemudahan dan dukungan ; melakukan konsultasi sampai terapi kepada para
karyawan yang sedang mengalami permasalahan mental semisal rasa takut, cemas dll.
4. Negosiasi ; melakukan negosiasi kepada pihak-pihak yang menentang sebuah perubahan.
Hal ini perlu di lakukan jika pihak yang menentang memiliki kekuatan yang tidak kecil.
5. Manipulasi dan Kooptasi ; manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya seperti
twisting fakta, tidak mengutarakan hal yang negative, menyebarkan rumor dll.
6. Paksaan ; memberikan ancaman dan jatuhan hukuman bagi siapapun pihak yang menentang
di lakukannya perubahan.

B. Bentuk Pendekatan dalam Memimpin Perubahan

Mengelola perubahan dapat dikatakan sebagai sebuah seni dan di perlukan sebuah
keterampilan atau pendekatan tertentu. Menurut Ivanchevich dan Matteson (1999) bahwa
terdapat beberapa alternatif pendekatan yang dapat di gunakan oleh manajer untuk mengelola
rencana perubahan yaitu :

1. Managing chance trough power ; manajer mempunyai power dan dapat menggunakannya
untuk mendorong karyawan untuk berubah seperti keinginan manajer.
2. Managing chance ; perubahan di dasarkan pada alasan-alasan tertentu.
3. Managing chance trough reducation ; implikasinya untuk memperbaiki fungsi-fungsi
organisasional.

Manajer yang mengiplementasikan program perubahan memiliki komitmen untuk


melakukan perubahan yang fundamental dalam perilaku organisasional. Prinsip pembelajaran
dengan tidak mempelajari perilaku lama dan mempelajari perilaku yang baru. Prinsip
pembelajaran itu meliputi unfreezingoldlearning: yaitu, orang yang ingin mempelajari cara-
cara baru, instillnewlearning: yaitu, memerlukan training, demonstrasi dan empowerment dan
refreezethatnew learning: yaitu melalui aplikasi umpan balik dan reinforcement.
Menurut Ivanchevich (1999) proses mengelola perubahan melalui pendekatan reeducation
dapat dipahami secara logika dan melewati beberapa langkah dan disebut model pengelolaan
perubahan, yaitu :

1. Forces for change ; seperti kekuatan eksternal dan internal organisasi.


2. Diagnosis of the problem melalui pencarian informasi ; menginterpretasikan dan
menyajikan data, partisipasi dan agen perubahan.
3. Selection appropriate methode ; sedikitnya ada tiga pendekatan yang dapat dipilih yaitu
pendekatan structural melalui tindakan manajer yang mencoba memperbaiki
keefektifan dengan memperkenalkan perubahan melalui kebijakan formal; pendekatan
tugas dan teknologi seperti job enlargement, changes in office designetc; dan
pendekatan aset manusia seperti program management by objectives yang didesain
untuk membantu individu menentukan kinerjanya.
4. Impedimentand limiting condition ; seperti leadership climate (kepemimpinan
partisipatif), formal organization dan organizational culture (misal isu organisasi
pembelajaran).
5. Implementation of method ; penerapan metode yang sudah dipilih.
6. Program evaluation seperti feedback ; pembuatan revisi jika diperlukan.

Manajer harus mengimplementasikan perubahan dan memonitor proses perubahan


serta hasilnya. Implementasi model ini bisa saja gagal dan hasilnya jelek tapi aksi
responsive dapat memperbaiki situasi ini, dan model ini bukanlah solusi akhir tapi cukup
memberi kontribusi sebagai alternatif solusi.

C. Gaya Kepemimpinan

a. Jenis Gaya Kepemimpinan

Pada dasarnya dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat dua unsur utama, yaitu unsur
pengarahan (Directive behavior) dan unsur bantuan (Supporting behavior). Sedangkan
menurut Robert Albanese dan David D. Van Fleet (1994) berdasarkan kepribadian maka gaya
kepemimpinan di bedakan menjadi :

1. Kharismatik

Gaya kepemimpinann kharismatik adalah gaya kepemimpinan yang mampu menarik atensi
banyak orang, karena berbagai factor yang di miliki oleh seorang pemimpin yang merupakan
anugerah dari Tuhan. Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini adalah kemampuan untuk mampu
menarik atensi banyak orang. Namun, kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah terkadang
mereka berlaku tidak konsisten terhadap hal yang mereka akan sampaikan sehingga orang-
orang akan kecewa.

2. Otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan
dan kebijakan yang di ambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan
tanggung jawab di pegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah di berikan. Pemimpin yang menjalankan gaya
kepemimpinan ini juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan
pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu
pusing memikirkan apapun. Anggota cukup melaksanakan apa yang di katakan oleh pemimpin.

Kelebihan gaya kepemimpinan ini adalah pada pencapaian prestasinya. Ketika pemipimpin
dengan gaya kepemimpinan ini telah memutuskan tujuan yang akan di capai maka tujuan
tersebut harus di capai apapun hambatan yang di hadapi dan juga langkah-langkah yang di
lakukan penuh dengan perhitungan dan sistematis. Kelemahan dari gaya kepemimpinan
otoriter adalah sikapnya yang dingin dan kejam. Mereka akan mementingkan tujuan tanpa
peduli cara apa yang akan di lakukan. Kepemimpina ini akan efektif apabila ada keseimbangan
antara disipilin yang di berlakukan kepada bawahan serta ada kompromi terhadap bawahan.

3. Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang


secara luas kepada para bawahan. Setiap ada masalah selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin akan
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada
gaya kepemimpinan ini, anggota memiliki peran yang besar. Seorang pemimpin hanya
menunjukan sasaran yang ingin di capai saja. Tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut,
anggota yang akan menentukannya.

Gaya kepemimpinan demokratis memiliki kelebihan pada penempatan perspektifnya. Gaya


kepemimpinan ini melihat sesuatu hal dari berbagai sudut pandang dan pemimpin adengan
gaya seperti ini biasanya akan menjadi diplomator yang unggul atau win-win solution. Namun,
yang menjadi kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah kesabaran dan kepasifan dalam
menghadapi sebuah tekanan dan hal inilah yang terkadang membuat para pengikutnya
meninggalkan pemimpin.

4. Moralis

Gaya kepemimpinan moralis adalah gaya kepemimpinan yang paling menghargai


bawahannya. Sifat seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini adalah moral yang baik
kepada semua orang. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki empati yang
tinggi terhadap permasalahan para bawahannya. Segala kebajikan terdapat dalam diri
pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini. Orang-orang akan datang dengan
kehangatannya akan terlepas dari segala kekurangannya. Pemimpin bergaya moralis adalah
sangat emosional. Dia sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan dan
kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

b. Pengukuran Gaya Kepemimpinan

Menurut Gibson (2004) terdapat beberapa indicator yang di pergunakan untuk mengukur
gaya kepemimpinan, di antaranya :

1. Charisma ; Adanya karisma dari seorang pemimpin akan mempengaruhi bawahan untuk
berbuat dan berperilaku sesuai dengan keinginan pimpinan.
2. Ideal influence (pengaruh ideal) ; Seorang pemimpin yang baik harus mampu memberikan
pengaruh yang positif bagi bawahannya.
3. Inspiration ; Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menjadi sumber inspirasi bagi
bawahannya, sehingga bawahan mempunyai inisiatif agar dapat berkembang dan memiliki
kemampuan seperti yang diinginkan oleh pemimpinnya.
4. Intellectual stimulation ; Adanya kemampuan secara intelektualitas dari seorang pemimpin
akan dapat menuntun bawahannya untuk lebih maju dan berpikiran kreatif serta penuh
inovasi untuk berkembang lebih maju.
5. Individualized consideration (perhatian individu) ; Perhatian dari seorang pemimpin
terhadap bawahannya secara individual akan mempengaruhi bawahan untuk memiliki
loyalitas tinggi terhadap pemimpinnya.

c. Gaya Kepemimpinan yang Efektif

Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang di jalankan pada sebuah
organisasi yang sesuai dengan kondisi anggota organisasi itu sendiri. Pada dasarnya setiap gaya
kepemimpinan hanya cocok pada kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata
anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup
kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan gaya yang berbeda untuk
divisi atau seksi yang berbeda. Gaya kepemimpinan yang di miliki oleh setiap pemimpin
tentunya berbeda-beda, sama halnya dengan para pengikutnya. Ini merupaakan cara lain untuk
mengatakan bahwa situasi-situasi tertentu menuntut satu gaya kepemimpinan tertentu,
sedangkan situasi lainnya menuntut gaya yang lain pula. Gaya kepemimpinan yang di jalankan
oleh seorang berbeda satu sama lain.

Pada suatu waktu tertentu kebutuhan-kebutuhan kepemimpinan dari suatu organisasi


mungkin berbeda dengan waktu lainnya, karena organisasi-organisasi akan mendapatkan
kesulitan bila terus-menerus berganti pimpinan, maka para pemimpinlah yang membutuhkan
gaya yang berbeda pada waktu yang berbeda. Gaya yang cocok sangat bergantung pada tugas
organisasi, tahapan kehidupan organisasi dan kebutuhan-kebutuhan pada saat itu. Organisasi-
organisasi perlu memperbarui diri mereka sendiri dan gaya kepemimpinan yang berbeda
seringkali di butuhkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemimpin adalah orang-orang yang dengan semangat dan juga kemampuan untuk
melakukan suatu perubahan dalam sebuah organisasi. Perubahan merupakan pemikiran dan
juga tindakan yang di lakukan terhadap fenomena yang sedang terjadi untuk menghubungkan
prediksi terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seorang pemimpin di tuntut
untuk berlaku strategis tatkala melakukan suatu perubahan pada organisasi yang di pimpinnya.
Strategi dalam memimpin perubahan ini berkaitan dengan berbagai macam pendekatan yang
di lakukan `dan juga ide serta pemikiran yang bertujuan untuk menunjang perubahan tersebut.

Setiap pemimpin memiliki pola kepribadian yang berbeda ketika memimpin sebuah
organisasi sehingga terdapat berbagai macam gaya kepemimpinan yang dapat di lakukan ketika
memimpin sebuah organisasi. Seorang pemimpin di katakan berhasil ketika hal-hal seperti
pengaruh, daya tarik sampai inspirasi di miliki oleh pemimpin ketika memimpin sebuah
organisasi berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang baik adalah
adalah gaya kepemimpinan yang di jalankan sebuah organisasi yang sesuai dengan kondisi
anggota organisasi itu sendiri. Setiap gaya kepemimpinan hanya dapat di katakan cocok pada
kondisi yang sesuai saja.

B. Saran

Dari penulisan makalah ini, terdapat sebuah pembelajaran yang bisa kita terapkan dalam
kehidupan kita sebagai individu tentang konsep perubahan, bahwasanya perubahan adalah
sesuatu yang sangat berefek positif bagi individu maupun organisasi jika perubahan yang di
lakukan adalah perubahan dalam arah yang positif. Dan sebelum memotivasi orang lain untuk
melakukan perubahan yang perlu kita lakukan khususnya sebagai pemimpin adalah melakukan
perubahan pada diri kita sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Paramita, P. D. (2011). Gaya Kepemimpinan (Style of Leadership) yang Efektif dalam suatu
Organisasi. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Saiful. (2022). Tinjauan Peran Pemimpin Perubahan dalam Organisasi. Yonetim, Vol. 5 (No.
1), 63-70.
Sulastri, A., & Rifa'i, M. (2019). Strategi Pemimpin dalam Pengelolaan Perubahan
Organisasi. Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 3(No. 1), 19-38.
Taufik, & Nugroho, K. S. (2020). Change or Die?; Bagaimana Mengelola Perubahan dalam
Organisasi Tetap Survive Mengahadapi Tantangan Global. AL-IJTIMA'I-International
Journal of Government and Social Science, Vol. 6(No. 1), 75-88.

Anda mungkin juga menyukai