DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
SITTI SAHRAYANI 22010162
NURUL HIJRIA 22010157
WANDA 22010163
NUR NISRANISAI 22010120
DIMAS MARIO SANTOSO 22010185
MUHAMMAD MORGAN 22010106
ZAKARIA
Segala puji bagi Allah SWT yang masih memberikan kita kesehatan, dan memberi kita
akal untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk serta sebagai, menganugerahkan kita
kemampuan untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah, Nabi
Muhammad SAW bin Abdullah, semoga kita semua termasuk pengikut – pengikut beliau yang
setia hingga akhir zaman nanti. Amin.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “MANAJEMEN KOPERASI &
UMKM”. Dalam makalah ini saya mengangkat tema yang membahas tentang “SUKSESI BISNIS
KOPERASI DAN BISNIS (USAHA KELUARGA)”.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, baik bantuan sepatah
atau dua patah kata, kami ucapkan banyak terimakasih. Kedua untuk pertama kalinya kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Koperasi &
UMKM karena telah membimbing dan memberikan arahan dan masukan kepada kami. kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. kami berharap
semoga makalah ini dapat membawa manfaat khususnya bagi saya selaku penulis dan umumnya
bagi anda selaku pembaca. Amin.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian
anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Kehadiran Perusahaan
Keluarga memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perekonomian suatu negara,
Untuk mempertahankan keberlangsungannya, diperlukan calon penerus yang dapat
mempertahankan dan mengembangkan perusahaan kearah yang lebih baik.
Perusahaan keluarga business) merupakan suatu fenomena umum lebih
keluarganya membuka usaha. perusahaan merupakan pilihan dominan seseorang
mendirikan bisnis untuk Pramono (2006) menyatakan bahwa memilih lingkup keluarga
dasar menjalankan bisnis adalah karena bisnis membutuhkan perasaan aman dalam
menjalankan bisnis. Perasaan aman tersebut terbagi atas dua emosional keyakinan
pemilik bahwa anggota keluarga berbuat dan akan merusak yang dibangun pemilik
perusahaan. Berkaitan dengan penghargaan, pemilik tidak terlalu bersalah jika
perusahaan masih dalam sulit pemilik memberikan yang kecil, atau akan keberatan
memberikan penghargaan yang tinggi kondisi perusahaan membaik, karena mereka
adalah keluarga.
Dalam perjalanan bisnis harus ada re-organisasi atau penggantian pengurus.
Dimana dalam bisnis keluarga penggantian pengurus juga dilakukan keluarga lain,
tersebut terjadi umumnya masalah Usial alasan utama penggantian pengurus dalam
bisnis keluarga untuk diturunkan yang Tetapi dalam menurunkan bisnisnya seseorang
begitu kecakapan seseorang dalam sebuah usaha Walaupun kontekstual bisnis keluarga
memperhatikam factor-faktor yang dapat kemajuan sebuah usaha keluarga,maka dari
itu dapat di pelajari bagaimana menyusun sebuah perencanaan suksesi usaha keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi usaha keluarga ?
2. Apa saja tahapan suksesi keluarga ?
3. Apa saja contoh bisnis keluarga ?
4. Apa saja contoh bisnis keluarga dikendari?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui apa definisi usaha keluarga
2. Untuk mengetahui tahapan suksesi keluarga
3. Untuk mengetahui contoh bisnis keluarga
4. Untuk mengetahui contoh bisnis keluarga di kendari
1
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu perusahaan yang kepemilikannya melibatkan fungsi dua atau lebih anggota
keluarga yang sama secara langsung dalam sebuah usaha.
2
1. Paternalistik: hubungan bapak - anak
2. Laissez-Faire: kekebasan/dibiarkan
3. Partisipasi: mendorong partisipasi seluruh anggota
4. Profesional: antar keluarga dikelola secara profesional
5. Dewan stempel: formalitas/stempel belaka
6. Dewan Penasihat: pendiri usaha (sebagai penasihat)
7. Dewan Pengawas: pendiri usaha (pengawas perusahaan)
8. Dewan Kertas: formalitas/hanya diatas kertas
9. Perayahan: pihak ayah penentu pengambilan keputusan tertinggi.
10. Kerja sama: pola kerja dipakai sebagai model pengelolaan & pengambilan
keputusan tertinngi.
11. Konflik: pola manajemen konflik sebagai model pengelolaan & pengambilan
keputusan teringgi.
Level I : pra-suksesi
3
Anak dibeberkan untuk diperkenalkan pada jargon-jargon bisnis, para pegawainya,
& lingkungan bisnis persh yang dimiliki ortu.
3. Tahap kedua : pengenalan fungsi-fungsi operasional
Anak mulai diperkenallkan terhadap fungsi-fungsi operasional pokok perusahaan
(proses produksi, penelitian, pengembangan, keuangan, akuntansi, pemasaran,
pengawasan, & fungsi-fungsi yang esensial lainnya). Anak diajak bekerja paryh
waktu. Pekerjaan yang lebih sulit diperkenalkan ortu kpd anak (termasuk
pendidikan & bekerja untuk persh. Lain terutama produk & jasa sejenis sebagai
kompetitor terdekat.
Level II : Masuk Penggantian
1. Tahap keempat : menjalankan fungsional
perusahaan sudah mulai diminta untuk sebagai pengganti potensial mulai bekerja sebagai
pegawai purnawaktu. Juga menjalankan seluruh fungsi yangg ditempatkan pada posisi
bukan manajemen menengah/manajemen puncak, melainkan diberi pekerjaan pada posisi
staf.
2. Tahap kelima : melaksanakan fungsi lanjutan
Anak diminta untuk sebagai pengganti potensial. Didudukan posisi pimpinan
termasuk posisi-posisi utama manajemen (presiden direktur perusahaan).
Tahap I Pra-Bisnis
- Anak menjadi sadar segi-segi/permukaan perusahaan &/ industri.
- Orientasi anak pada anggota keluarga adalah informal.
Tahap II Pengenalan
- Anak-anak dibeberkan pada jargon-jargon bisnis, pegawai, & lingkungan bisnis
Tahap III Pengenalan Fungsi Operasional
- Anak bekerja sebagai pegawai paruh waktu.
- Pekerjaan yang lebih sulit, termasuk pendidikan & kerja untuk perusahaan lain.
Tahap IV Fungsional
4
- Pengganti potensial mulai bekerja sebagai pegawai purnawaktu, termasuk seluruh
posisi bukan manajemen.
Tahap V Fungsi-fungsi Lanjutan
- Pengganti potensial memangku posisi pimpinan termasuk seluruh posisi utama
menajemen (misal: presiden direktur) Sumber: W. Gibb Dyer, Jr. 1986. Culltural
change in Family. Jossey-Bass, San Francisco: 22.
5
Distributif – agen-agen nasional dan internasional yang tersedia untuk
mendistribusikan barang-barang dan jasa-jasa.
Variabel-variabel ekonomi – (seperti GNP, biaya buruh per unit, dan pengeluaran
konsumsi pribadi) yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan
bisnis.
Sosioekonomi – karakteristik dan distribusi populasi manusia.
Finansial – variabel-variabel seperti suku bunga, tingkat inflasi, dan perpajakan.
Legal – jenis-jenis hukumasing dan domestik yang banyak dan harus dipatuhi oeh
perusahaan-perusahaan internasional.
Fisik – unsur-unsur alam seperti topografi, iklim dan sumber-sumber alam.
Politik – elemen-elemen iklim politik bangsa seperti nasionalisme, bentuk
pemerintahan, dan organisasi-organisasi internasional.
Sosiokultural – unsur-unsur budaya (seperti sikap, kepercayaan, dan pendapat)
yang penting bagi para pelaku bisnis internasional.
Buruh – komposisi, keahlian, dan sikap buruh.
Teknologi – keahlian dan peralatan teknis yang mempengaruhi bagaimana
sumbersumber diubah menjadi berbagai produk.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua macam bisnis keluarga, dalam arti umum Bisnis Keluarga adalah bisnis yang
dijalankan bersama oleh keluarga, ada yang dalam pengelolaannya di kerjakan sendiri
oleh anggota keluarga, ada juga yang dalam pengelolaanya diluar anggota keluarga,
jadi anggota keluarganya tersebut hanya sebagai pemilik. Dunia bisnis dan dunia
keluarga adalah dua hal yang sangat berbeda jauh, dalam dunia bisnis semua kegiatan
dilakukan dengan profesional, sedangkan dalam dunia keluarga yaitu dimana
sekumpulan orang yang memiliki hubungan kokerabatan melakukan bisnis, dan bisnis
yang dijalankannya relative bisnis yang kecil, tapi bisa berkembang dengan sendirinya
jika pengelolaannya dilakukan secara profesional. Banyak hambatan dan kelebihan
dalam bisnis keluarga ini, tapi seiring dengan perkembangan zaman, maka banyak
paradigma baru mengenai bisnis keluarga ini.
B. Saran
Dalam makalah ini banyak kelebihan dan kekurangan dalam isi materi maupun masih
kurang dari apa yang seharusnya. Maka kami mohon sarannya agar kedepannya dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini lebih baik lagi dan lebih bermutu lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, A.N. (5 Juni 2015). Definisi Bisnis keluarga.
https://azkianurannisa.wordpress.com/2015/06/05/definisi-bisnis-keluarga/Keluarga.
7
Berlian, Y.S. (4 April 2012).Perusahaan Keluarga Dan Strategi Mengenal
Pengembangannya.
https://yusufsacfulberlian.wordpress.com/2012/04/04/mengenal- perusahaan-
keluarga-strategi-pengembangannya/ Consulting. (n.d).
Jakarta Suksesi Dalam Usaha keluarga.
http://www.jakartaconsulting.com/publications/articles/family-business/suksesi-
dalam-perusahaan-keluarga
http://suksesiusahakeluarga.blogspot.co.id/
http://gusvirossafutrii.blogspot.co.id/2017/05/makalah-kewirausahaan-bisnis-
keluarga.html