Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRAKTIK BISNIS

“Praktek Bisnis Keluarga (Family business) Yang Ada Di Indonesia ”

OLEH :
KELOMPOK 6

RAFLI (C0218004)
FITRAWATI (C0218008)
KURBANIA (C0218013)
MIRDA (C0218023)
NURUL KASVIA (C0218032)
ALWI FAHREZI (C0219002)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah , karena atas rahmat
dan ridho-Nya lah akhirnya tugas ini dapat penulis selesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul, “Praktek Bisnis Keluarga (Family Business)
Yang Ada DiIndonesia”.

Makalah ini dibuat guna memenuhi penilaian pada mata kuliah Praktik
bisnis. Dalam penyusunannya, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga penulis merasa tidak mengalami masalah dalam
menyelesaikannya.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang


tekah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi yang membacanya, Amin.

Penulis,

Kelompok 6

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH............................................................ 1

C. TUJUAN...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3

A. Pengertian Bisnis Keluarga (Family Business)………………… 5

B. Prinsip-Prinsip Manajemen Dalam Bisnis Keluarga…………… 5

C. Kekuatan dan Kelemahan Atas Praktek Bisnis Keluarga

Di Indonesia……………………………………………………. 8

D. Contoh Perusahaan Keluarga (Family Business) Yang

Sukses Di Indonesia…………………………………………… 10

BAB III PENUTUP.................................................................................... 14

A. KESIMPULAN........................................................................... 14

B. SARAN....................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Wirausaha dituntut selalu menjadi ujung tombak bagi kemajuanekonomi
sebuah negara, selain itu para wirausahawan ini juga dituntut harusmemiliki
ide inovatif yang mampu merealisasikan gagasan-gagasan yang ada di benak
mereka. Gagasan inovatif perlu dilakukan untuk mewujudkan ide
dalammengarahkan tujuan, sasaran dengan membuat sebuah badan usaha yang
harus berbadan hukum. Yang kemudian diarahkan dalam mendirikan
perusahaankeluarga.
Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia
bisnis dan turut menyumbang pendapatan negara. Di Amerika Serikat, saat
initerdapat 24 juta perusahaan keluarga (Mass Mutual Financial Group, 2003).
Hasil penelitian R. Backard dan W. Gibb Dyes menunjukkan bahwa 90% dari
15 juta perusahaan besar di Amerika Serikat adalah perusahaan keluarga.
Sebesar 40%dari GNP atau 58% dari GDP Amerika Serikat diperoleh dari
perusahaankeluarga. Bisnis keluarga memiliki kontribusi yang signifikan
dalam bisnis diIndonesia. Salah satu contoh bisnis keluarga yang sukses adalah
PT Djarum. PTDjarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar dan tertua
di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. PT Djarum dirintis oleh
Oei Wie Gwan, yangmembeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama
Djarum Gramophon padatahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum.
Selama tiga generasi bisniskeluarga ini berjalan, proses jatuh bangun menjadi
vitamin yang menguatkanmereka. Nilai-nilai keluarga sangat kental diterapkan
dalam bagaimanamenjalankan perusahaan. Kesuksesan Bisnis Keluarga yang
satu ini menjadimotivasi bisnis-bisnis keluarga lain untuk bisa jadi perusahaan
yang besar danterus berkembang.
Bagaimana sebuah bisnis keluarga ini berbeda dari bisnis yang
lainnya.Bisnis pada umumnya memiliki tujuan utama yaitu sebuah profit.
Sedangkandalam bisnis keluarga, tujuan mencapai profit perusahaan harus
berjalan dengankeharmonisan keluarga. Oleh karena itu, Bisnis Keluarga yang

3
sukses mampumenciptakan profit dan terus berkembang seiring dengan
semakin harmonisnyakeluarga.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis keluarga (Familiy Business) ?
2. Apa saja prinsip-prinsip manajemen dalam bisnis keluarga ?
3. Apa saja kekuatan dan kelemahan dalam praktek bisnis keluarga?
4. Contoh perusahaan keluarga (Familiy Business) yang sukses di Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penulisan pada makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bisnis keluarga (Familiy
Bussines)!
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen dalam bisnis keluarga!
3. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam praktek bisnis keluarga!
4. Untuk mengetahui contoh perusahaan keluarga (Familiy Bussines) yang
sukses di Indonesia!

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis Keluarga

Family business (bisnis keluarga) merupakan salah satu bentuk bisnis yang
melibatkan sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi
bisnis.

Batasan lain tentang perusahaan diberikan oleh John L. Ward dan Craig E.
Arnoff. Menurutnya, suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila
terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan
perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The
Fanily Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila
paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka
mempengaruhi kebijakan perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis
yang melibatkan sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi
bisnis.

B. Prinsip-Prinsip.Manajemen dalam bisnis keluarga.

Prinsip ( principle) atau basic point merupakan kaidah-kaidah atau nilai-


nilai dasar yang diyakinisetiap orang sebagai suatu kebenaran mutlak dan
berlaku universal. Misalnya, kejujuran, transparansi,dan keadilan merupakan
prinsip-prinsip dalam bisniskeluarga ( family business) yang
menggunakanPerseroan Terbatas (PT) sebagai bentuk badan usaha.Prinsip
menurut Dictionary of law (2000) disebut sebagai general ruleatau the correct
way to act .

Berdasarkan pemikiran deontologis (etika tentangkewajiban moral), setiap


pelaku bisnis wajib taat pada prinsip atau aturan yang dinilai benar.

5
Berbedadengan pemikiran teleologis (utilitarian), hasil ataumanfaat merupakan
tujuan utama meskipun kadang-kadang harus melanggar prinsip maupun aturan
berbisnis.

Pemilik dan pengelola bisnis keluarga berusaha untuk meraih kesuksesan,


terutama dari segi profit, namun ia mengalami kegagalan. Bagi pemi-kiran
utilitarian, tindakan si pebisnis ini tergolongtidak baik karena tanpa hasil
(utility) yang baik.Tetapi, bagi pemikiran deontologis, kegagalan
dalammemulai bisnis tetap dinilai baik karena di balikkegagalan itu terdapat
hikmah atau pelajaran hidupyang diraih.

Dalam pemikiran deontologis, ketaatan pada prinsip dan aturan yang benar
akan membawakemanfaatan yang jauh lebih besar (kesejahteraanmaupun
profit) daripada sekedar profit atau hasil yangdiraih dengan melanggar aturan
atau tanpa prinsip.Demikian pula dalam bisnis keluarga. Keluarga
yangsejahtera bisa diraih melalui kegiatan bisnis yangselalu memperhatikan
prinsip dan aturan. Profit yangdiraih dengan melanggar aturan perpajakan
bisamembawa kekawatiran dan kecemasan dalam hidup.

Pertama, prinsip kejujuran. Lewis Smedes(1983) dalam buku tulisan


Alexander Hill berjudul: Just Business (Christian Ethics for The MarketPlace),
berpendapat bahwa kejujuran (dalam bisnis) penting untuk tiga alasan, yaitu
membangun keper-cayaan, mengembangkan masyarakat, dan melin-dungi
martabat penontonnya. Tanpa komunikasi yang jujur dalam menjalankan bisnis
keluarga, kepercayaanitu tidak mungkin ada. Jujur itu berlaku terhadap
siapasaja, baik di dalam internal maupun eksternalkeluarga. Kejujuran di dalam
internal keluarga men- jadi pondasi yang kokoh dalam membangun
bisniskeluarga.Kejujuran internal itu pula yang tergambarkan dilingkungan
eksternal keluarga yang meliputi: kejujur-an terhadap negara (terutama soal
pajak), relasi bisnis,dan kostumer. Bahkan, menurut J. Brooke Hamiltondan
David Strutton (1994), kepercayaan yang padatempatnya akan menghasilkan
keuntungan. Paraakuntan bisnis dapat menghitung nilai kepercayaanitu pada

6
lembaran pembukuan perusahaan sebagai bagian “perbuatan baiknya.” Selain
itu, para pekerjayang percaya pada pimpinannya adalah para pekerjakeras. Jika
kepercayaan itu dilanggar maka produk-tivitas pekerja akan menurun. Problem
ketenaga-kerjaan sering muncul ketika pengusaha tidak berlaku jujur kepada
pekerjanya.

Kedua, prinsip keadilan. Seorang direksi, ataustaf, atau karyawan


perusahaan yang tiba-tibadiberhentikan (dipecat) oleh pemilik
perusahaan(owner ) tanpa penjelasan yang jelas dari pihakmanajemen, dan
tanpa diberi kesempatan untukmembela diri, merupakan tindakan yang tidak
adil.Pemecatan yang dilakukan tanpa alasan yang jelasmerupakan bentuk
perampasan hak sosial danekonomi pekerja. Demikian pula perlakuan diskri-
minatif manajemen perusahaan terhadap para peker- janya, baik dalam hal
karir maupun upah.Jika negara telah berlaku adil terhadap pengusaha dan
pekerja dalam bentuk kebijakan danhukum ketenagakerjaan maka pengusaha
pun wajibmengimplementasikan prinsip keadilan itu kepada para pekerjanya.
Misalnya, Upah Minimum Kota(UMK) merupakan standar minimum dari
pemerin-tah, namun perusahaan sudah sepatutnya memberiupah dengan
standar optimum dengan tetap memper-hitungkan produktivitas pekerja.

Ketiga, prinsip kelestarian lingkungan hidup.Alexander Hill juga


menggarisbawahi pentingnyatanggung jawab pebisnis terhadap masyarakat
danlingkungan hidup. Pemilik perusahaan tidak seharus-nya berpikiran bahwa
selama kegiatan bisnis merekatidak memberi ancaman kepada masyarakat,
pemilik bisnis bebas menggunakan tanah dengan semaunya.Jika terjadi
perusakan atau pencemaran lingkunganmaka, demi keadilan, perusahaan yang
menyebab-kannya membayar kompensasi atau ganti rugi yangwajar, termasuk
kepada masyarakat yang terkenadampaknya. Intinya, para pengusaha tidak
patutmengambil keuntungan dari derita atau kerugian pihak lain.

Keempat, prinsip keselamatan konsumen. Perusa-haan yang menghasilkan


produk-produk yang me-rusak kesehatan wajib pula memberikan

7
penggantianyang wajar kepada konsumen yang memakainya.Konsep
menggunakan sumber daya sekecil-kecilnyauntuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besar-nya (efisiensi) tidak boleh sampai
mengorbankankeselamatan konsumen.

C. Kekuatan dan kelemahan bisnis keluarga

Kelebihan Bisnis Keluarga

1. Memiliki kebebasan dalam bertindak


Kelebihan pertama dari bisnis keluarga adalah kita bebas di dalam
bertindak. Maksudnya, ketika bisnis tersebut terhadap oleh kendala atau
masalah ketika hendak dikembangkan, maka para anggota keluarga bisa
melakukan segala cara agar permasalahan tersebut bisa diatasi. Para
anggota keluarga bisa melakukan segala cara dengan tujuan agar usahanya
tersebut semakin berkembang.
2. Resiko pengambilan usaha yang kecil
Karena ini bisnis keluarga, maka usaha yang dijalankan sejak
bertahun-tahun tersebut bisa dilanjutkan secara turun-menurun. Berapa
banyak usaha di luar sana yang sudah bertahan selama puluhan tahun
karena memang usahanya selalu diturunkan ke para anggota keluarganya
untuk semakin dikembangkan.
Orang lain yang berkeinginan menduduki atau mengambil alih usaha
tersebut akan sangat sulit karena pada dasarnya usaha yang dijalankan
sudah mendapatkan komitmen dari masing-masing anggota keluarga bahwa
nanti perusahaan tersebut akan diberikan kepada keuturuannya.
3. Memiliki tujuan jangka panjang
Masih ada kaitannya dengan poin kedua, karena usaha keluarga
tersebut dijalankan secara turun-menurun, maka tidak heran jika ia
memiliki tujuan jangka panjang. Anggota keluarga atau para keturunannya
akan tetap berkomitmen bagaimana usaha yang telah beroperasi sejak lama
tersebut terus berkembang di samping adanya para pesaing yang semakin

8
hari semakin bertambah banyak. Dengan memiliki komitmen seperti ini,
maka usaha yang dijalankan akan tetap bertahan dan bukan tidak mungkin
akan terus beroperasi selamanya.

Kekurangan bisnis keluarga

1. Cenderung sulit dalam menjalankan managemen usaha


Kekurangan yang dialami mereka yang menjalankan usaha keluarga
adalah kesulitan ketika hendak melaksanakan managemen usaha. Seperti
yang sudah kami terangkan bahwa usaha keluarga akan terus dijalankan
dan dikembangkan secara turun menurun. Hal ini berpotensi menyebabkan
sifat iri yang dialami oleh salah satu anggota keluarga.
Kemungkinan ada anggota keluarga yang merasa isi terhadap tugas
atau jabatan yang mereka berikan. Inilah yang menyebabkan bisnis dan
keluarga cenderung saling mempengaruhi.
2. Terkadang jabatan tidak sesuai dengan kemampuan
Kekurangan kedua yang dialami para pelaku usaha keluarga adalah
jabatan yang diemban atau diberikan terkadang tidak sesuai dengan
spesialisasi dari anggota keluarga tersebut. Jabatan atau tanggung jawab
tersebut tidak berdasarkan kemampuan dan kualitas yang dimilikinya.
Sebaliknya, jabatan tersebut hanya berdasarkan hubungan keluarga
sehingga tidak jarang yang bersangkutan sulit memenuhi target atau tujuan
yang sudah ditetapkan. Kondisi ini menyebabkan tindakan yang kurang adil
yang juga bisa berdampak pada perselisihan internal antar anggota
keluarga.
3. Terjadinya konflik kepentingan
Meskipun usaha keluarga cenderung terhindar dari adanya konflik,
namun tetap saja usaha keluarga tidak bisa terhindar dari yang namanya
konflik kepentingan. Misalnya, ketika ada salah satu anggota keluarga
merekrut atau mengajak orang lain untuk berpartisipasi membantu
usahanya dan ketika terjadi permasalahan maka yang tentunya akan
disalahkan yakni orang lain tersebut.

9
Lebih dari 80% para anggota keluarga akan menyalahkan orang luar
tersebut maupun anggota keluarga yang mengajak atau mengizinkan orang
tersebut bergabung di dalam usahanya.Berbeda ceritanya ketika usaha
keluarga tersebut hanya diisi oleh anggota keluarga. Ketika mengalami
masalah, maka biasanya mereka akan sulit mengakui kesalahan dan malah
akan saling tuduh.
Inilah yang menjadi kekurangan usaha keluarga yang kerap terjadi di
lapangan. Maka dari itu, penting untuk menjadi pribadi yang selektif di
dalam mengajak orang luar masuk.
Selain itu, harus adanya komitmen yang kuat dari para anggota
keluarga untuk saling membantu ketika mengalami permasalahan yang
menyangkut usaha atau bisnis keluarga tersebut
4. Cenderung sulit untuk mendelegasikan
Kekurangan lain yang dialami para pelaku usaha keluarga adalah
terkadang waktu kerja tidak sesuai dengan kesepakatan atau perjanjian
yang telah disepakati dengan karyawan yang lainnya.
Jika atasan sedang mengerjakan sesuatu yang malah melebihi dari
batas waktu yang ditentukan, otomatis para bawahan mau tidak mau harus
mengikuti waktu kerja dari atasan.
Tidak berhenti sampai di situ, seluruh keputusan yang diambil oleh
atasan juga harus diikuti oleh para karyawannya.

D. Perusahaan keluarga yg sukses di Indonesia

1. Sampoerna

Perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini dulunya dirintis oleh Liem


Seeng Tee, seorang Tiongkok miskin yang dibawa ayahnya merantau ke
Indonesia. Di masa mudanya, ia menjadi buruh restoran di Surabaya
sebelum mendapatkan kesempatan bekerja di pabrik rokok Lamongan.

Dari sini, Liem memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri bersama


keluarga. Perjalanan bisnis ini tentunya tidak berjalan mulus, tetapi terus

10
tumbuh dan berkembang. Di satu titik, bahkan pernah ditimpa musibah
kebakaran. Di tahun 1913, bisnis rokok ini resmi menjadi badan usaha.
Hampir lima dekade mendahului kemerdekaan Indonesia. Saat ini,
Sampoerna ini masih dipegang oleh keluarga Liem dari generasi ketiga.

2. PT Indofood Sukses Makmur

Berkat perusahaan satu ini, rakyat Indonesia bisa mencicipi kelezatan


mi instan Indomie, Sarimi, dan Supermi. Didirikan oleh Soedono Salim
selaku pemilik Salim Group, PT Indofood Sukses Makmur hadir pada tahun
1990.

Dalam perjalanan bisnisnya, Soedono Salim memiliki banyak


perusahaan besar. Namun, beberapa terpaksa harus dijual demi
mempertahankan dua perusahaan besarnya, Indofood dan Bogasari. Saat ini,
pemilik PT Indofood Sukses Makmur adalah Anthony Salim, anak dari
Soedono Salim.

4. PT Djarum
Selain Sampoerna, ada pula perusahaan rokok PT Djarum yang
didirikan oleh Oei Wie Gwan di tahun 1951. Perusahaan milik keluarga
Hartono ini sukses menjadikan keluarga Hartono sebagai keluarga kaya raya
dan sukses yang disorot masyarakat Indonesia.
Bahkan, Budi Hartono pemilik PT Djarum dinobatkan oleh majalah
Forbes menjadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Tampaknya, keputusan
Ayah dari Budi Hartono untuk membeli perusahaan rokok di Kudus yang
hampir gulung tikar ini benar-benar membuahkan hasil.
5. Bakrie Group
Nama yang satu ini pastilah paling sering terdengar di Indonesia.
Adalah Bakrie Group yang berdiri sejak tahun 1942, dengan bidang usaha
bermacam-macam. Mulai dari properti, pertambangan, telekomunikasi,
perkebunan, metal, hingga media. Dengan banyaknya jenis usaha miliki

11
Bakrie Group, tak heran keluarga Bakrie menjadi salah satu keluarga
konglomerat tersukses di Indonesia.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan


sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Prinsip-
prinsip manajemen dalam bisnis keluarga diantaranya prisip kejujuran, prinsip
keadilan, prinsip kelestarian liangkungan hidup dan prinsip keselamatan
konsumen.

Kelebihan bisnis keluarga diantaranya memiliki kebebasan dalam


bertindak, resiko pengambilan usaha yang kecil, memiliki tujuan jangka
panjang. Kekurangan bisnis keluarga diantaranya cenderung sulit dalam
menjalankan managemen usaha, terkadang jabatan tidak sesuai dengan
kemampuan, terjadinya konflik kepentingan dan cenderung sulit untuk
mendelegasikan.

B. Saran
Dalam menjalankan suatu bisnis terutama bisnis atau perusahaan keluarga
membutuhkan kekompakan dan kerja sama yang benar-benar harus mampu
membangun kerja sama yang baik demi keberlangsungan bisnis keluarga yang
dijalankan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://azkianurannisa.wordpress.cm/2015/06/05/definisi-bisnis-keluarga/

https://jurnalmanajemen.petra.ac.id

14

Anda mungkin juga menyukai